Barat mulai sadar setelah mereka menciptakan kehancuran di berbagai belahan dunia
@DimasSRY10 ай бұрын
Barat udh insaf terus bertobat
@BassBoostedAI10 ай бұрын
KESADARAN adalah kata KOENTJI 🔥
@cutriskinazila358610 ай бұрын
Mbak raya itu siapa ?
@JuraganTumpeng10 ай бұрын
Sekarang giliran Timur yg gantian semakin bar-bar 😆
@fadilvi10 ай бұрын
Sadar ? Cmn berganti cara aja....misal mengganti penjajahan dengan kata menyebar demokrasi, negara mereka menerapkan green xyz, namun semua daya pendukung kehidupan mereka dipindahkan ke negara lain...yg artinya negara mereka 'bersih', negara lain yg 'kotor'
@renaldyhaen10 ай бұрын
Kepedulian terhadapap sekitar sebenarnya wujud dari "kemewahan" juga. Orang bisa peduli dengan hal-hal yang ada di sekitar mereka. Ketika mereka sudah mampu memenuhi kebutuhan mereka, tanpa harus melakukan pengrusakan secara langsung. . Pernah lihat beberapa pembahasan tentang negara barat yang begitu aktif menggalakkan soal isu lingkungan. Tapi jauh di belakang, secara tidak langsung mereka menyerahkan "pekerjaan kotor" ini ke negara-negara yang lebih kecil. Sehingga mereka bisa fokus untuk bagian-bagian yang bersih. Salah satu contohnya mungkin di Industri pakaian. Negara maju biasanya punya permintaan yang besar untuk produk jadinya. Tapi untuk bagian-bagian produksi yang merusak, ini diserahkan ke negara berkembang, entah dampak produksi yang mencemari lingkungan atau pemakaian bahan dari hewan. . Negara berkembang "terpaksa" melakukan ini karena manusianya pun belum mampu untuk mendapatkan kebutuhan dasarnya. Bisa dibilang mereka belum punya cukup waktu dan tenaga untuk mengurusi hal lain. . Kalau boleh beropini, terkadang saya melihat ini sebagai upaya "cuci tangan" jika mereka cuma mempedulikan lingkungan dan hewan yang ada di negara mereka masing-masing. Padahal di negara2 lain terpaksa merusak alam juga demi memenuhi kebutuhan yang dimita negara maju. Mereka (negara maju) yang sering mengkritisi manusia di negara berkembang sebagai sosok kurang menjaga lingkungan. Mereka kurang sadar dengan kondisi hidup mereka yang jauh berbeda.
@dimasd24_2310 ай бұрын
Opini bagus
@Multifaker201010 ай бұрын
Nah ini yang gwe cari, mereka seakan melihat wah warga baratmah kepedulian alamnya tinggi, wah warga baratmah moralnya melampaui warga Indonesia. Padahal mereka sudah berada diposisi nyamannya, pekerjaan kotor udah mereka lampaui. Sekarang bagaimana cara mereka menjaga hegemoni mereka, bagaimana isu lingkungan itu gak menghancurkan bumi & menghilangkan kenikmatan mereka. Coba aja kepentingan mereka kita ganggu, jalur perdagangan diganggu untuk meredam krisis ham di gaza aja hilang tuh moralitas mereka.
@kulitayamcrispy734710 ай бұрын
kalau lokal, cara main seperti PT. Djarut dan Sampeoran. Merusak kesehatan (termasuk saya korbannya hhha) tapi membuat foundation utk olahraga, pendidikan, dll. wkwkwk sudah rahasia global seharusnya, resource ditarik ke negara maju, polusi dna limbah dilempar ke negara berkembang. bbrp tahun lalu ada sampah barat saja dilempar ke Indonesia.
@kulitayamcrispy734710 ай бұрын
dengan balutan "investasi asing" buat pabrik di negara lain, cari tenaga kerja murah (termasuk bermain currency), telah membuat wajah barat tidak terlihat kotor. padahal kita dpt capek, hancurnya alam, dan hilang SDA saja. Kebanyakan juga uangnya juga lari ke pucuk piramid lokal (nepotisme). Ya seperti itulah, miris... mau merubah hampir mustahil karena sudah dari akarnya.
@oliviajoaneshop518010 ай бұрын
sama pikiran kita
@t_t280210 ай бұрын
Betul sekali, saya pernah menulis artikel ilmiah tentang konseptualisasi terkait marginalisasi di konteks pariwisata di jurnal internasional Q1 yang isinya diantaranya mengkritik cara berpikir Anthropocentrism di bidang pariwisata yang selalu mengutamakan manfaat bagi masyarakat dan wisatawan, sementara aktor-aktor non-human (animate dan inanimate) seringkali termarjinalisasi. Bisa dicari di google scholar judulnya: Conceptualising human and non-human marginalisation in tourism. Pengalaman hidup di luar negeri juga mengajarkan saya bahwa di Indonesia mungkin masih struggling memenuhi well-being individu. Sementara di negara maju sudah terpenuhi well beingnya, sehingga sudah memikirkan isu-isu lebih besar seperti sustainability.
@m_tulus_triatmaja10 ай бұрын
Bangsa yg kagak mau menguat ke arah ASAS "HUMANTITY/KEMANUSIAAN" maka akan terjadi "masalah" dalam kehuduoan dan kagak bisa memberikan kontribusi positif utk dunia. Sulit menerapkan "MEMAYU HAYUNING BAWONO", "TEPA SALIRA" ..dst.😮😢 HIDUP INI HARUS REALISTIS LOGIS BERDASAR FAKTA, DATA, dan LOGIKA.😢😮😢😂 SEMENTARA "MUNGKIN" MASIH ADA SEKELOMPOK MANUSIA..YANG SERING BERHALUSINASI DALAM KEHIDUPANNYA. 🥺🥺🥺😇😇🥱😢😢 Mohon maaf 🙏🙏
@penenanghatidanpenguatiman885710 ай бұрын
Dalam Islam memahami hubungan antara manusia dan makhluk hidup, ada 2 pokok penting yang harus diketahui yaitu : 1. Istifadah, yaitu mengambil manfaat. 2. Al-Muhadadzah, yaitu menjaga dan melestarikan. Allah Ta'ala telah menjadikan manusia sebagai pembawa amanah dan wakil Allah dalam menjaga lingkungan dan melestarikan alam. Di dalam keadaan berperang sekalipun, Islam melarang untuk memotong pohon dan merusak tumbuhan. Hal ini menunjukkan betapa Islam sangat menjaga kelestarian lingkungan.
@m_tulus_triatmaja10 ай бұрын
@penenang... Ya.... tinggal dibuktikan... diimplementasika dalam kehidupan se-hari2. Sudah bisakah? Kalau sdh..Alhamdulillah, kalau belum..mengapa?
@m_tulus_triatmaja10 ай бұрын
😢Undang2, peratuan2, value (tata nilai kehidupan), pandangan hidup dst...😮 "PASTI TERJADI PERGESERAN"... Kagak mungkin "TETAP/FIX", harus menyesuaikan perkembangan zaman asal kagak menyimpang dari akidah yang utama!😅😮 BAGI KELOMPOK MANUSIA/ BANGSA YANG INGIN TETAP KEKEH KONSERVATIF (mempertahan kebiasaan lama tanpa mau berubah) BISA DIPASTIKAN AKAN TERTINGGAL DAN MENJADI MASALAH DALAM KEHIDUPAN. 😮😢
@m_tulus_triatmaja10 ай бұрын
Bangsa yg kagak mau menguat ke arah ASAS😂 "HUMANTITY/KEMANUSIAAN" maka akan terjadi "masalah" dalam kehuduoan dan kagak bisa memberikan kontribusi positif utk dunia. Sulit menerapkan "MEMAYU HAYUNING BAWONO", "TEPA SALIRA" ..dst.😮😢 HIDUP INI HARUS REALISTIS LOGIS BERDASAR FAKTA, DATA, dan LOGIKA. SEMENTARA "MUNGKIN" MASIH ADA SEKELOMPOK MANUSIA..YANG SERING BERHALUSINASI DALAM KEHIDUPANNYA. 🥺🥺🥺🥺🥺😇😇🥱😢😢😢😢 Mohon maaf 🙏🙏🙏🙏🙏🙏.
@jamco666Ай бұрын
@penenang..Wow..yang benar saja.
@MsAkbar1410 ай бұрын
Yang bikin saya kurang pas dengan bio dan ekosentrisme itu kecenderungannya menghasilkan self-defeating mentality. Maksud saya, memang betul kita ga boleh menjadikan manusia pusat keadilan tapi bio dan ekosentrisme ini walaupun menghasilkan etika yang lebih ramah lingkungan tapi di saat bersamaan cenderung mengurangi nilai hidup manusia sebagaimana yang guru gembul bilang bahwa pada beberapa kasus, demi nilai2 bio dan ekosentrisme ini, manusia yang dirugikan atau dirusak sampai-sampai muncul pandangan2 posmodernisme yaitu anti-natalis yang berpandangan bahwa lebih baik manusia memang tidak pernah ada. Ironisnya dalam etika bio dan ekosentrisme ini, hanya kitalah yang punya kecenderungan self-hating dan self-defeating ini, dan binatang dan ekosistemnya tidak berpikir dua kali membunuh manusia (dan binatang lainnya). Artinya dalam etika bio dan ekosentrisme sendiri yang malah dibuat rugi adalah manusia sendiri, dia dirancang untuk membenci keberadaan kita sendiri sebagai manusia. Hal ironis dan lucu lagi menurutku tentang bio dan ekosentrisme ini adalah bagaimana pada akhirnya yang menentukan baik buruknya sesuatu adalah manusia itu sendiri, karena ya, binatang tidak punya kapasitas untuk menegakkan kebenaran. Binatang hanya mengenal hukum rimba dan hanya mengenal bahasa rimba. Kalau kita mau benar2 jujur pada etika bio dan ekosentrisme, harusnya itu berlaku untuk semua bio dan non-bio organisme tak terkecuali manusia. Artinya manusia juga harus diatur dengan hukum dan bahasa rimba. Sementara yang terjadi adalah manusia dengan kecerdasannya menerka-nerka apa yang dimaksud dengan baik dan buruk secara etika bio dan ekosentrisme yang pada akhirnya semua ditentukan oleh manusia lagi sehingga secara ironis bio dan ekosentrisme sendiri sebenarnya cuma kepedulian lingkungan berkedok antroposentris. Tidak percaya? Sekarang liat aja bagaimana orang2 barat yang katanya mercusuar peradaban dan moralitas tetap aja merusak alam, ya walaupun akhirnya reboisasi dan revitalisasi, tapi ujung2nya memang untuk tujuan manusia itu sendiri. Keinginan kita untuk melestarikan alam juga narasi yang dibangun adalah untuk keberlangsungan anak cucu kita di masa depan. Sangat terpusat pada manusia, sangat egois, atau dengan kata lain sangat antroposentris. Bio dan ekosentrisme menurut saya cuma gincu etika antroposentris. Sangat palsu, sangat naif.
@sofianataliazebua862010 ай бұрын
Very good oppositional point 👍
@5dimensi73810 ай бұрын
Bigung mau komen apa,, 💯 Correct.
@UC5kym7PU5p4gqtCGShcXhFA10 ай бұрын
💯
@kennethkusuma358210 ай бұрын
Well begitu lah manusia sebagus apa pun ideologi pasti ada oknum yang memanfaatkan ideologi untuk memuaskan ego nya saja tanpa peduli dampak nya hal hasil ideologi yang bagus pun menjadi jelek di mata orang
@stonevillechannel10 ай бұрын
manusia umumnya akan kurang pas dengan yang diyakini secara pribadi. seperti halnya dulu orang akan merasa kurang pas dengan konsep bumi itu bulat, karena semua percaya bumi itu datar.
@danirahman890410 ай бұрын
Baik anthropocentrism, biocentrism, ataupun ecocentrism tidak bisa dipandang sebagai bentuk hierarkis dari kesadaran manusia. Akan tetapi ketiga hal tersebut perlu dimiliki manusia agar menjadi bijaksana, bermoral, dan beretika. Kita juga perlu mencermati kembali ketika negara barat mulai mengagungkan konsep ecocentrism apakah mereka memang betul-betul sepeduli itu terhadap lingkungan atau mereka hanya ingin terlihat lebih superior dengan merendahkan konsepsi-konsepsi yang ada di negara berkembang. Faktanya mereka melabeli apa yang mereka kerjakan sebagai ramah lingkungan namun di sisi lain menyerahkan pekerjaan kotornya pada negara berkembang. Contohnya trend fast fashion, kertas/tisu, palm oil, dsb. Bahkan video psikopat walau Indonesia jadi produsen tapi konsumennya psikopat orang luar negeri. Supply terjadi karena ada demandnya. Kalo mau dibandingkan perilaku manusianya jangan hanya buka data berapa banyak konten videonya tapi juga data konsumennya dari mana saja. Hal ini agar tidak jadi miskonsepsi kesimpulan kalo kebanyakan masyarakat Indonesia tidak bermoral pada binatang. Bisa saja yang bikin konten oknum satu orang Indonesia tapi dia produksi banyak konten kekerasan pada hewan. Data konsumen videonya juga tolong diperlihatkan pak guru. Sehingga jelas kesimpulannya. Satu lagi, kalo setengah populasi manusia dihancurkan saya berteori bahwa manusia akan tetap berebut sumber daya alam. Populasi sedikit dan sumber daya melimpah kalo serakah ya tetap saja. Selama ada keserakahan di dalam diri manusia mereka akan terus saling mendominasi. Contohnya kek di film The Paltform. Makanan padahal bisa cukup kalo dibagi tapi dorongan ketakutan kehilangan makanan menciptakan kekacauan buat semua penghuni sel. Jangan-jangan apakah kita semua juga sekarang digiring pada ketakutan itu??
@mordekhaimakahanap89010 ай бұрын
Nice🔥
@yuikira111610 ай бұрын
Setuju ane, kenapa pak gugem ga jelasin hal ini, padahal sebelumnya dia pernah jelasin tentang vidio kekerasa pada hewan dimana si pembelinya itu orang barat, bahkan bahkan sipembuat komunitasnya orang barat ? Kali ini ane agak bingung sama penilaian pak gugem 😅
@satriopambudi514010 ай бұрын
Yang lumayan ngeri dari teori ini adalah pelaksanaannya yg bisa berlebihan poin" yg diajarkan memang bagus dan saya pribadi sangat menyetujui itu tetapi padangan disini bisa membuat manusia memahami sesuatu secara "keblinger". Ambilah contoh demokrasi diawal memang baik tapi di era kontemporer sekarang apakah demokrasi adalah cara baik yang mutlak dalam menyatakan sesuatu mengenai kepentingan bersama? Penjabaran ide divideo contohnya bisa seperti komunisme dimana marx berkata agama adalah candu namun individi tersebut boleh untuk tetap mempercayai agama karena konsep komunisme ini tidak menyinggung esensi dari ketuhanan iti sendiri sementara lenin beranggapan jikalau agama adalah candu lebih baik tidak beragama saja karena ketergantungan manusia akan ketidakpastian hanya akan mengurangi waktu dan bekerja dari manusia itu sendiri dan karena hal ini pada akhirnya komunisme dianggap atheisme oleh kebanyakan orang Pada akhirnya ya balik lagi ke manusia itu sendiri apakah mereka mengerti takarannya dan variabelnya karena manusia sendiro bersifat fluid
@danirahman890410 ай бұрын
@@yuikira1116 Emang aga sulit dapet data dari negara mana aja konsumen video kekerasan hewan ini. Harus ada riset mendalam tentang data Indonesia sebagai penghasil video kekerasan terbanyak. Harus dilihat pula variabel lain yang mempengaruhi seperti hukum/regulasi yang berlaku, sosial budaya, serta ekonomi. Ada kemungkinan orang Indonesia memang merasa itu tidak melanggar hukum dan hanya menjalankan tradisi. Harus dikaji juga regulasi tentang animal welfare di Indonesia. Kalau mau dibandingkan pembantaian hewan terbesar di dunia Ghadimai yang ada di Nepal atas nama tradisi dan agama ini lebih parah lagi sih. Cuma ga dijadiin adsense aja mungkin. Haha
@danirahman890410 ай бұрын
@@satriopambudi5140 distorsi itu memang selalu ada ya. Makanya kita perlu belajar lebih dalam mengenai konteks dari suatu ide dan gagasan. Biar ga keblinger.
@zaidanhibar853510 ай бұрын
Bagus banget bahasannya pak guru, ini yang harus dimengerti oleh para capres. Bagaimana mereka berpikir tentang etika berkuasa, kalau antrosentrisme ya kebijakan yang dilakukan pasti menguntungkan manusia dan merugikan yang lain sebaliknya kalau biosrntrisme/ekosentrisme berarti kebijakan yang dilakukan mengedepankan manusia, makhluk hidup lain dan ekosistemnya
@ScarLion9710 ай бұрын
Bapak akan ketawa melihat kekonyolan kebijakan Mao Zedong di Cina dan Great Emu War di Australia... Antroposentris memang aslinya udah cacat sejak lama, cuman mentingin spesies manusia doang padahal banyak banyak kehidupan lain yg seatap di Bumi... Dongeng religi terutama trio Timur Tengah juga sama, kelewatan banget Antroposentrisme nya...😅
@almuroib233310 ай бұрын
😊😮
@anugrahherda364410 ай бұрын
Belum sampai antroposentris, capres/leg kita semua masih bapaksentris/ibusentris semua.
@ScarLion9710 ай бұрын
@@anugrahherda3644 feodal hampir sama dengan antroposentris
@imammaulana941010 ай бұрын
Jikapun ini disuarakan oleh capres, itu tidak akan berdampak apa apa terhadap elektabilitas capres tsb, karena SDM kita belum sampai pada level pemahaman itu tentang kesadaran akan lingkungan, akan lebih menguntungkan dan mendongkrak popularitas dan elektabilitas apabila capres menyuarakan pemberantasan korupsi, perampasan aset, ini gratis, itu gratis, kemajuan, berkelanjutan, perubahan dll.. Bahkan isu lingkungan yg kmaren dibahaspun itu sangat antroposentris, semua program terpusat pada manusianya saja, sangat sedikit menyinggung keberlanjutan lingkungan secara kompherehensif..
@lars65910 ай бұрын
Kalian termasuk gugem, sy sarankan nonton: shahid bolsen on the inferiority of western values.
@erdhi10 ай бұрын
Jadi teringat film JAWS tahun 1975. Katanya, penggambaran negatif hiu dalam film tersebut memiliki konsekuensi di dunia nyata (baca: ketakutan yg meluas terhadap hiu, lalu berujung pada penangkapan dan pembunuhan besar-besaran yg hampir memusnahkan seluruh populasi hiu putih). Namun tak lama setelahnya berkembang sebuah tren, dimana para pembuat film dan fotografer mencari hiu dan menggambarkan spesies tsb sebagai hewan yg cantik, dgn tujuan mendidik masyarakat untuk tdk takut terhadap hiu, dan berupaya melindungi hiu dari kepunahan. "Gercep" banget sih. Keren!
@C.Ruanaldo710 ай бұрын
Pembahasan yang bagus. Terimakasih sudah menyampaikan harapan saya. Manusia, hewan, tumbuhan, kita adalah saudara kandung dalam naungan biologi. Berlakulah bijak dengan saudara2 kita.
@AgusIksan10 ай бұрын
Kalau di Agama Bali, sudah sejak lama diajarkan konsep /filosofi kehidupan untuk mencapai atau menciptakan kesejahteeaan hidup. Konsep ini disebut Trihita Karana( tiga penyebab penyebab kesejahteraan). Tiga penyebab tersebut adalah, harmoni dengan Tuhan, harmoni dengan sesama manusia dan mahluk hidup lainnya, harmoni dengan alam. Saya kira, konsep ini lebih kompleks dari ecocentrism. Tapi sayang sungguh sayang... Penerapannya masih sangat jauh dari pengharapan😢.
@kitorouu10 ай бұрын
Gapapa kak, Kaka kan justru sudah sadar kalau ini yang terbaik,Kaka yang harus jadi orang yg melangkah,saya juga agama Buddha, saya sedang belajar supaya mengembangkan supaya konsep kehidupan ini makin terwujud
@RedSonInTheSky10 ай бұрын
Maaf agak melenceng, membaca apa yang bapak sampaikan itu sangat tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Kalau membaca hal seperti ini saya senang, karena nyatanya kita semua tidaklah terlalu berbeda, begitu banyak alasan untuk bersatu dan saling menghormati untuk terus berdampingan demi kuatnya persaudaraan. Padahal, kita bisa fokus pada persamaan dalam hal kebaikan, sayangnya banyak saudara2 kita yang hanya fokus pada perbedaannya dan yang menyedihkan semua itu atas dasar egoisme kelompok. Salam damai untuk bapak, semoga semua makhluk berbahagia 🌹
@Yrbina10 ай бұрын
Menarik sekali... Saya pernah ada obrolan dng orang Jerman.. Kalau dia ngak suka binatang di ekploitasi buat ekonomi.. Tp kulihat dia bukan vegan dan doyan juga ayam goreng😂😂😂.. Terus Indonesia terkenal masyarakat nya buat emosi karbon boros.. Dan mencemari.. Tp dia ngak berpikir buat jalan ke Indonesia via pesawat berapa ton karbon yg di produksi.. 😂😂😂 semua mahluk punya cara berjuang buat hidup..
@Alfian_wardana_bos10 ай бұрын
Izin menjawab pak guru gembul. Menurut saya untuk perkembangan etika baik itu di bangsa barat maupun di Indonesia ada hal pokok yang berjalan seiringan dengan perkembangan etika nya itu, yaitu ilmu pengetahuan. Mungkin kenapa bangsa amerika yang dulunya kejam psikopat seperti itu bisa berubah hingga saat ini yang banyak dari kita pasti tahu muncul ada gerakan gerakan aktivis yang peduli lingkungan karena apa, karena perkembangan ilmu pengetahuan. Kenapa Indonesia masih stuck di antroposenteis, karena mayoritas penduduknya banyak yang belum terjamah oleh ilmu pengetahuan. Banyak orang yang gatau misal hewan juga merasakan sakit dan lain sebagainya, mereka gak tau dsn gak mau cari tau. Gitu menurut saya sih, kalo ada kurang atau salah mohon di koreksi🙏🙏
@en_u110 ай бұрын
Sepakat, karna kebanyakannya ga tau dan ga mau cari tahu.
@juliansaja34710 ай бұрын
Tp bagaimana orang pada jaman dahulu lebih mengharrgai alam?
@dili160110 ай бұрын
Orang jaman dahulu lebih menghargai alam karena mereka hidup langsung di alam dan bergantung dengan alam. Sehingga mereka tau kalau alam sampe rusak ya sumber penghidupan mereka bakalan hilang.
@C.Ruanaldo710 ай бұрын
Ya faktornya pendidikan sih. Kalo yg asupan pendidikanyavrendah di baratpun sama bar2nya
@GuyonBanyumasan-ee4pr10 ай бұрын
pendekatan pd alam adlh menghargai sang Pencipta... org dulu nyatanya lbh dkt dn hidup rukun tenang dg ilmu melebur dg alam melebarnya kmdian Manunggaling Kawulo Gusti/melebur dg sifat Allah SWT... dlm Islam disebut bertajalli atau makrifatullah ...
@oldyarchadia978410 ай бұрын
Kadang ibu² naik becak dari pasar, bawa beberapa ayam namun ayamnya digantung di pojok becak sampai matanya putih. Ada pick up bawa ayam tumpuk² sampai lemes. Belum lagi kambing, sapi dibawa truk dempet²an. Burung disangkar, kasian banget. Belum lagi liat video² hutan jadi lahan pertanian, akhirnya gajah masuk lahan pertanian, tapi yang disalahkan gajahnya. Kalau liat sosmed orang barat punya peliharaan, kalau sore dibawa jalan², hari libur dibawa ke taman biar healing tuh peliharaannya, rakyat kita mana paham sampai segitunya, lingkungan/tata kota aja juga ga mendukung. Temenku juga lucu, anak kucing sehari lahir dikasih ayam krispy utuh, terus dipoto tanya ke aku, " kok ga dimakan?". Luar biasa! Herannya lagi orang² kita biasa ngasih makan kucing tuh pake nasi, emang kucing herbivora? Atau mungkin mereka berpikir kucing makan nasi biar kenyang mirip manusia. Ironis! Aku tiap liat orang eksekutif, legislatif, religius, akademisi tuh ga respect sama sekali, ya karena bagiku mereka tidak punya akal sama sekali. Padahal yang muslim syarat²nya adalah waras dan berakal loh ya. Sok²an ngurus sana ngurus sini, padahal lingkungannya loh parah, SDM nya rendah. Btw ini curhat ku wkwkwk
@retnomawarni73510 ай бұрын
Org ngasih kucing pake nasi Krn kl full ikan/ayam ga mampu beli.
@wahyupradana344610 ай бұрын
Kucing barat makamnya pelet
@EvaEva-ug9lc10 ай бұрын
Org indonesia tuh memang unik, jangkrik diadu, adu ayam sampe salah 1 ayam nya mati, pokoknya ga ada tandingnya
@UsepSaepudin-vf8kx10 ай бұрын
Bangsa Nusantara sudah di tahap itu.. Mas guru.. Bagamana prilaku bangsa kita menghormati alamnya, hewannya dan lingkungan nya... Hanya tinggal semua kita harus mampu memberikan pemahaman peradaban bangsa kita kepada anak cucu kita.. Dan itu menjadi kewajiban kita semua...
@nekocupmeter10 ай бұрын
Etika itu ternyata cirinya universal, seperti: keadilan, kesetaraan, taat hukum, kemanusiaan, dll. Sedangkan mencium tangan orang yg lebih tua, nurut sama senior, dan balas jasa, itu adalah Norma dan disesuaikan dgn budaya.. Cuma mau ngasi tau..
@nathankirt37610 ай бұрын
Yup, dan mungkinkah idealnya sikap sikap yang disebut "Etik" bagi didikan feodal sebaiknya dilakukan dengan kehendak pribadi tanpa tekanan dari pihak lain entah lingkungan, calon penerima sikap dsb? Open discuss :D
@randomclipspertama10 ай бұрын
@@nathankirt376iya bener harusnya itu dilakukan karena keinginan pribadi gak ada paksaan dan desakan dari pihak lain tapi mau gimana lgi toh negeri ini mengikuti norma timur padahal mah disana juga gak seperti apa yang mereka pikirkan malahan lebih manusia dan lebih bermoral negara-negara yang selalu dianggap tak bertuhan.
@nekocupmeter10 ай бұрын
@@nathankirt376 Mungkin saja.. Selama konsep nilai yg kita gunakan berdasarkan rumusannya.. Jd benar2 muncul dari kesadaran diri, hati nurani, dan keutamaan.
@creativeart747710 ай бұрын
menghormati orang yang lebih tua. tapi buang popok anak di kali .: Indonesiaku.
@FaridHidayatulloh-kv8kt10 ай бұрын
@@creativeart7477itu karena pengetahuan sama kemajuan tidak sebanding,jadi timpang.harusnya limbahnya bisa diolah lagi atau langsung dibuat produk lain.keknya sih
@andraqi910 ай бұрын
Luar biasa ya mereka sampai memperhatikan kepiting, sementara membantai manusia menjadi hal yg biasa demi mempertahankan bangsanya
@tetirostiati598210 ай бұрын
Kadang bisa jadi untuk cuci tangan pak guru. Karna kendaraan listrik dipake negara barat pake batre dan batre dari kobalt. Negara paling banyak hasilin kobalt ada di afrika, kalau ga salah nigeria. Dampaknya? Negara mereka ga bisa nanem tumbuhan dan ada eksploitasi pekerja digaji rendah
@yopigustian660810 ай бұрын
Pembahasan ini sama dengan isi buku Etika Lingkungan Hidup karya Sonny Keraf. Saya pernah baca buku itu di perpus, cuman blum selesai😅
@adiutama10 ай бұрын
Aku sudah dari lama meyakini kalau kebenaran yang dibawa oleh Islam lewat Nabi Muhamad adalah Ecocentrism. Karena bagaimanapun semua yang ada di dunia ini adalah makhluk ciptaan Allah dan kita harus berbuat baik kepada semuanya.
@anneke690410 ай бұрын
Memang manusia kadang harus berbuat salah (secara gak sengaja) baru bisa tau mana yg bener mana yg salah. Yang penting setelah tau salah harus memperbaikinya, bukan mencari pembenaran atau mencari cara membersihkan dosa dengan hanya berdoa, tapi dengan mengubah peradaban menjadi lebih baik.
@RobinHuang_Programming_Channel10 ай бұрын
Leluhur nusantara sudah mengajarkan hidup rukun dengan lingkungan dan tidak menyaki makhluk hidup sekitarnya bahkan sebelum agama dari luar masuk ke indonesia, begitu juga ajaran buddhisme yg sejak 500 tahunan sebelum masehi sudah mengajarkan untuk berusaha menghindari pembunuhan terhadap makhluk hidup apapun termasuk hewan ataupun menyakitinya
@elrulomorel489010 ай бұрын
Izin sharing Pak Guru, menit 15:45 mengenai ikan yg menjadi gendut & sulit berenang, kl dalam hal ini adalah Ikan Maskoki, hal ini terjadi bukan krn rekayasa genetika melainkan mutasi genetika alami yg dmn ikan mengalami perubahan bukan hanya tubuhnya yg memendek & gemuk namun juga ekornya yg menjadi bercabang 2 sehingga menyulitkan ikan untuk berenang. Terima Kasih Pak Guru!
@regaliadecaeli990110 ай бұрын
Emang bisa ya mutasi genetik alami tapi menyulitkan organisme yang dimaksud? Bukannya mutasi genetik alami itu implementasi dari seleksi alam yang mana suatu organisme ber-evolusi demi menyesuaikan dirinya dengan keadaan ekosistem yang berlangsung konsisten selama ribuan-jutaan tahun?
@awesomecheese37749 ай бұрын
@@regaliadecaeli9901 hehe bisa dong, kalo ngomongin mutasi di individu. Yg sampean maksud itu seleksi alam pada tingkat spesies dimana mutasi yg akan bertahan adalah mutasi yg bermanfaat. Tapi kalo ada 1 ekor yg kena mutasi jelek ya mungkin2 aja, toh mutasi itu random kok pada hakikatnya
@MrGujesgujes6 күн бұрын
@@regaliadecaeli9901ada campur tangan manusia! Sengaja yg bermutasi 'lucu' dikawinkan dgn yg sama utk mendapatkan keturunan yg 'lucu' juga utk kesenangan manusia.
@muhalhudanurfarisi407010 ай бұрын
Dari semua gagasan baik antroposentrisme biosentrisme dan ekosentrisme tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing masing yang berbahaya adalah ketika setelah masuk kedalam isme isme tadi tapi tidak dapat keluar lagi dan terjebak dalam kerangka berpikir isme isme tersebut seperti yang sudah dibahas oleh pak guru sebelumnya landasan yang dipakai ideologi yaitu etika yang sering memunculkan paradoks² nantinya.sebenarnya halangan terbesar dari isme isme itu adalah manusia itu sendiri meskipun tidak semuanya ada juga yang menjadi pendorong
@Rouf9578510 ай бұрын
Semoga banyak orang yang seperti Guru Gembul, sangat sedikit sekali
@eastjava-wn5nn10 ай бұрын
nah ini episode yang saya tunggu, namun dalam realita saya masih belum memahami jika mengaitkan, misalnya : saya pernah dengar istilah egalitarianisme biosfer, klo dari filsafat ada Arthur Schopenhauer ttg keindahan dunia dan realitas saling makan-memakan universal, dari agama ada istilah pertobatan ekologis dan ada juga pitutur Krishna kepada Arjuna ttg aktivitas pak tani saat mencangkul tanah yang tanpa sengaja membunuh cacing dan hewan2 kecil lainnya. mohon penjelasan dari pak guru! mungkin di episode mendatang, punten pak guru, nuhun!
@amaziakristanto230110 ай бұрын
Dalam BIOLOGI murni! Tidak di ragukan lagi,MANUSIA adalah HEWAN. Jangan baper.
@Meowly_Cyrus10 ай бұрын
Setuju, dalam sains murni pun menkonsumsi jenazah hewan manusia tidak salah, asal dimasak dengan benar kecuali bagian batang otak.
@elbschwartz10 ай бұрын
@@Meowly_Cyrus masak itu teknologi. kalo harus menentukan "asal dimasak" berarti sudah keluar dari yang biologi "murni." Jarang hewan mammal makan jenazah sama jenis kecuali dalam keadaan ekstrim. Lebih jarang lagi kalo spesies sosial seperti manusia.
@Meowly_Cyrus10 ай бұрын
@@elbschwartzjangan baper jangan ngeles, itu sains yang diabaikan, klu sains murni jangan dibutakan moral, your feelings doesn't refute science. Memakan jenazah manusia, itu bisa ngentaskan kelaparan diseluruh dunia. lebih baik direndang daripada dikubur/dikremasi, paling banter disumbangkan jadi cadaver. dikonsumsi lebih baik.
@elbschwartz10 ай бұрын
@@Meowly_Cyrus kamu yang baper. moralitas memiliki dasar biologis (orang ga mau menerima ini karena berarti agama benar2 ga dibutuhkan untuk punya moral). dasarnya apa? moralitas adalah "alat" evolusi untuk memperkuat keterikatan sosial dalam sebuah kelompok. itu saja. rata2 mengorbankan dan/atau memakan orang lain dianggap "tidak moral" karena membahayakan kondisi fisik maupun sosial sebuah kelompok (kalo ga paham kenapa, ya bodohnya kamu) tapi ada kecualian di mana hal ini "dibenarkan" dalam keadaan tertentu.
@Meowly_Cyrus10 ай бұрын
@@elbschwartz apasih, kanibalisme itu natural babang tamvan sayangku, sudah sejak ratusan ribu tahun lalu dilakukan. definisi moral karang karangan itu. katanya murni, klu berbicara sains murni, moral itu gak ada.
@mordekhaimakahanap89010 ай бұрын
Topik yg menarik banget sih, dan bener kata Pak Guru, ini seru banget buat dibahas Kalo menurut gw, antrophocentrism itu nilai yang sangat utopis, dan bisa direalisasikan kalau memang semua manusia sudah di tahap kesempurnaan moral dan etika tertentu. Nilai ecocentrism juga jadi berlebihan di era kayak sekarang sih, karena balik lagi, ga semua manusia punya kecerdasan yang baik untuk memahami nilai ini. Gw banyak ngeliat orang yang secara ga langsung menganut nilai ini, tapi jadinya malah menganggap manusia jadi makhluk yang lebih hina dibanding hewan. Contohnya aja deh, kayak pecinta kucing yg nyerang Pandji Pragiwaksono. Harusnya orang-orang ini cukup ngerti kalo emang ga semua orang suka kucing, atau mungkin malah ada yg phobia kucing (ailurophobia kalo ga salah namanya). Tapi kok bisa tiba2 sekelompok manusia ini menghujat, ngata2in, bahkan nyumpahin seseorang masuk neraka, demi membela kucing :") Gw ngerti poinnya Pak Guru kalo manusia gaboleh egois dan berpikir bahwa manusia adalah "pusat" dari alam semesta, dan jadi seenaknya. Tapi buat gw, gw lebih setuju antrophocentrism yang bertanggung jawab aja. Karena menurut gw pribadi, mau gimana pun manusia ya tetap makhluk yang secara nilai tetap di atas binatang. Tapi karena kita satu-satunya makhluk yang punya akal budi, harusnya kita tau tanggung jawab kita buat ngejaga binatang-binatang ini. Tapi kalo lu pada bisa sampe sumpah2in orang, dan memandang seseorang rendah hanya karena mereka ga satu nilai sama lu (ecocentrism misalkan), menurut gw agak caur juga sih xD
@regaliadecaeli990110 ай бұрын
Emangnya apa kasus Pandji Pragiwaksono sama mereka?
@mordekhaimakahanap89010 ай бұрын
@@regaliadecaeli9901 di stand up nya pandji, dia ngeluarin kalimat "kucing gembel" , yg merujuk ke kucing liar yg suka minta2 makanan. Terus komunitas "pecinta kucing" langsung mengambil kesimpulan kalo Pandji ngebenci kucing, dan mereka merasa Pandji harus dimusnahkan dari muka bumi karena mereka sayang kucing 🤣
@SPEEDUPMUSICPAPUA10 ай бұрын
Itu sebagai pelajaran untuk kita yang berada di indonesia
@iketutarumada829610 ай бұрын
Kalau saja suatu saat nanti tingkat intelektual rata rata masyarakat Indonesia sudah setara dengan Guru Gembul, maka masyarakat dengan moral seperti yang guru gembul ceritakan akan terjadi di Indonesia. Tapi untuk saat ini rasanya belum bisa. Mudah mudahan dengan adanya konten Guru Gembul ini bisa mempercepat perubahan moral masyarakat Indonesia menuju ke sana. Salam dari Bali.
@aczxd21010 ай бұрын
Etika sebagai pendamping dari pengetahuan. Bukan sebagai pertentangan tapi sebagai pelengkap,dan itu tidak dapat dipisahkan.
@Rkap_Oz10 ай бұрын
Sebenarnya yang kulihat, yang dialami di barat itu lebih baik karena orang-orang yang benar ada ditempat yang benar. Terus pengawasan korupsi sudah sangat baik, serta sistemnya sudah sangat stabil. Bedanya kita belum 100 tahun dari penjajahan, akhirnya masih banyak efek negatif seperti populasi yang berpecah belah akibat propaganda dan adu domba oleh penjajah-penjajah terdahulu
@KenArokk10 ай бұрын
Salam NUSANTARA Yg Berbudi Luhur🇮🇩🙂🙏
@divinerlady77310 ай бұрын
dari sekian bnyak video video barunya Guru Gembul, ini yg paling fresh isinya, bnyak pemikiran pemikiran yg tak terduga
@ferdinandyusaklistianto10 ай бұрын
Menurut saya, masyarakat Indonesia pada zaman dahulu sudah mencapai level etika ecosentrism. Buktinya dapat dilihat dari betapa menyatunya budaya Indonesia dengan alam disekitarnya. Namun karena pemahaman mengenai "sebab-akibat" memerlukan daya pikir yang tinggi, maka tetua adat/orang yang ditinggikan biasanya melakukan simplifikasi melalui mitos atau larangan agar mudah dimengerti oleh masyarakat luas. Mitos dan larangan menjadi masalah karena makna filosofis dibalik hal tersebut hilang seiring meninggalnya orang yang membuat mitos tersebut. Hal ini diperparah karena sebagian besar masyarakat pada zaman dahulu tidak terbiasa untuk mencatat informasi, sehingga makna mitos atau larangan berubah sesuai interpretasi masyarakat umum dan menjadi cerita takhayul.
@yedijafotografer10 ай бұрын
Saya setuju sih... terutama di jaman kepercayaan masih animisme, dinamisme, kejawen gtu.. alam itu kita hormati banget. Kalau contohnya menurutku yg relevan di masa skg itu seperti jepang (mungkin karena landasan berpikir agama shinto itu kurang lebih sama seperti animisme dinamisme juga yg menghormati alam & segala mahkluk hidupnya)
@ANF12848b10 ай бұрын
Itu dulu kalo sekarang ya antroposentris
@farikkun184110 ай бұрын
Jadi teringat orang indo pipis di gunung pake botol, tapi botolnya di tinggal digunung. Mungkin pikirnya biar menghormati. Tapi justru malah blunder, ninggalin sampah plastik jauh lebih merusak daripada pipis di tanah. Gak banyak orang mau mikir WHY sih hahaha
@donrio44910 ай бұрын
Betul sbnrnya nenek moyan di Nusantara sdh mengajarkan etika ecosentrisme sejak zaman dulu. Tapi ketika ke datangan kolonialisme mereka lah yg mengenalkan penyiksaan terhadap hewan. Buktinya bnyk hewan punah sejak kedatangan kolonialisme. Sampai skrg kebodohannya msh tersisa.
@anugrahherda364410 ай бұрын
Pak guru bahas lanjutan dari topik ini yaitu tentang ESG, dimana moral barat sudah kebablasan dan malah menimbulkan kerugian2 secara finansial. Ceritanya di 2019an para konglomerat US membuat sistem ESG singkatan dari Environment, Social, dan governance. Sistem ini intinya adalah agar Perush tidak hanya mencari keuntungan tapi juga memberikan efek timbal baik yg baik kepada komunitas dan lingkunganya. Sistem ini mungkin awalnya baik tapi ternyata kebelakangnya malah menghancurkan perush2 tersebut karena mereka meng-hire orang bukan berdasarkan kompetensi mereka tapi berdasar atas seberapa tinggi "moral" mereka menurut index dari ESG ini. Hasilnya adalah menurunya profit karena perush2 tsb tidak bisa beroperasi dengan baik, dan lanjutanya adalah banyaknya layoff akhir2 ini.
@cheesecake715910 ай бұрын
ESG itu lebih mirip social experiment, atau lebih ke standar moral yg diciptakan oleh org2 kaya yg sbnrnya mrk sendiri ga menjalankan
@anugrahherda364410 ай бұрын
@@cheesecake7159 Orang kaya nya mungkin memang engga, tapi hampir semua perusahaan top barat sudah mengaplikasikan ESG ini di company culture mereka, dan mulai tahun ini ada beberapa juga yg mundur dari ESG ini karena loss profit. Coba cari aja "How ESG destroying Company in the west", contoh paling gampang perush yg hancur karena ESG ini adlah disney, bisa dirasakan kualitas produknya yg menurun karena menuruti standar dari ESG ini.
@aliffhdyttt210310 ай бұрын
Scr gk langsung lu udh ngejelasin garis besarnya
@Direkturngatur99910 ай бұрын
@@cheesecake7159 lebih tepatnya orang" super kaya yg ingin tetep bertahan dan lebih unggul dari semuanya (maunya menang sendiri) dari segelintir mereka saja yg bagus" dan waras saja, makanya diciptakannya ESG buat melemahkan kesadaran orang" supaya tetep menjadi tambah TOLOL dan DONGO😂😂, klo masyarakat didunia ga dibikin bodoh nanti bisa keburu sadar, dan klo banyak yg sadar, itu pasti akan mengancam keberadaan segelintir orang" super kaya tsb karena takut tersaingi, makanya orang" super kaya tsb bisa dibilang pengecut yg paling kuat, oleh karena itu Negara China dengan penuh kesadaran melawan mereka mati"an semenjak perang dagang antar mereka dimulai hingga sampai skrng😂
@Sudarno24410 ай бұрын
Agama itu khusus bagi orang yg berfikir dan berakal,etika dan moral tidak bisa di pisahkan dengan akalfikiran
@24dzakie10 ай бұрын
salah satu cara untuk mencintai hewan adalah tidak merusak habitat nya (bukan hanya kita kasihan melihat hewan disakiti). kita tahu bahwa rusaknya habitat hewan/lingkungan adalah dari egoisme manusia, seharusanya manusia bisa memimpin kehidupan di bumi, dengan cara menjaga harmoni kehidupan yang berlangsung di bumi. kita tidak akan merasakan harmoni ketika hutan2 di jadikan lahan, ketika udara dirusak dengan polusi2, ketika tanah di eksploitasi, ketika banyak sekali trend yang memancing "nafsu egoisme" manusia. semua itu di lakukan demi kepentingan hidup manusia. dari mana semua itu muncul ??? apakah dari timur??atau dari barat?
@Alexpiero28110 ай бұрын
Pembahasan menarik, inilah salah satu ciri filsafat semua bisa dipertanyakan sampai Radikal, memang jika pemikiran bahwa etika tidak hanya berpusat pada manusia juga bisa membawa kita melihat sisi lain dalam peristiwa-peristiwa alam misal gempa, banjir, tsunami dlsb tidak hanya masalah salah manusia atau tidak tapi juga memungkinkan apakah demikian itu memang baik atau seharusnya bagi alam
@penyopongwakandajauhjauh10 ай бұрын
orang indonesia sering memisahkan anak kucing yang belum bisa cari makan sendiri dari induknya,sangat beradab pak
@24dzakie10 ай бұрын
Manusia yang hidup lebih organik seperti masyarakat "baduy dalam" mungkin menjadi contoh manusia yang bisa menjadi khalifah di muka bumi ini, karena mereka bisa menjaga harmoni kehidupan yang berlangsung di bumi, tanpa merusak bumi dan makhluk di dalamnya. toh kebahagiaan itu bisa di capai tanpa adanya kemudahan yang di ciptakan melalui teknologi, tanpa adanya "UANG". Hal apapun yang bisa memupuk "kepentingan manusia/egoisme manusia" niscaya akan merusak kehidupan.
@firyadinagara769310 ай бұрын
Kalau kita , kuat gak gak megang hp ???😅
@paijombolang199310 ай бұрын
Pak Guru request ya..... Tentang fenomena kehidupan politik dan agama serta efek Interaksi antar keduanya di indonesia saat ini. Kok persis seperti yg terjadi di eropa pada abad pertengahan ya? Coba di bahas, terimakasih
@AlvinFS2710 ай бұрын
Kayaknya udh byk dibahas ama GuGem
@hadialhadi745410 ай бұрын
AMAZING!!! Let's evolve together!! 👏🤩✨
@rivalirahman195010 ай бұрын
Jadi Teringat video pendek film wali songo,,ketika sunan bonang tak sengaja terjatuh karena tongkat nya jatuh karena tersengol oleh sunan kalijaga & tersungkur merusak satu tanaman kecil rumput liar dan Beliau sampai menangis sedih & merasa bersalah amat dalam karena telah merusak satu tanaman kecil ciptaan Tuhan NYA...
@AlbabAbdillahM10 ай бұрын
Wah pas banget bahasannya, soalnya lagi baca buku Dunia Anna. Terima kasih atas kontennya Guru Gembul.
@rahmatramadhan994010 ай бұрын
Selalu Dengan Topik2 dan Analisis2 yang Menarik dari Pak Guru 👍💯
@Hibiki_Amatsukasa10 ай бұрын
Bagi saya, manusia adalah makhluk istimewa, karena memiliki kecerdasan yang tinggi. Dengan kecerdasan tersebut, manusia memiliki kebebasan untuk mematuhi hukum alam atau membangkang terhadapnya. Kita mampu menciptakan berbagai macam hal, baik objektif maupun subjektif, termasuk moral dan etika. Menurut saya, moral dan etika yang sesungguhnya adalah ketika kita mampu memenuhi kebutuhan dengan tetap menjaga keseimbangan dunia berdasarkan nilai-nilai fundamental. Keseimbangan ini antara lain sosial, makhluk hidup, dan lingkungan. Secara sosial, masing-masing gender melakukan tugas dan tanggung jawabnya, kelas menengah bawah bekerja untuk kelas atas, kelas atas memberikan kompensasi yang sesuai kepada kelas menengah bawah, dan kelas penguasa menjaga banyak aspek kehidupan tetap seimbang. Secara lingkungan hidup, manusia memenuhi kebutuhannya secara sesuai dan memberikan kompensasi terhadap lingkungan serta membantu agar lingkungan tersebut tetap sehat. Saya yakin dengan semua itu, kita bisa mencapai utopia realistik. Dunia di mana manusia bekerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya, bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan, tetapi juga menciptakan dan mempertahankan kedamaian serta keseimbangan dunia.
@Slavart76610 ай бұрын
Sayang nya sifat serakah manusia lebih dominan.
@egayanuer561210 ай бұрын
Mirip seperti Utopia komunis hanya saja berbeda di bagian hirarki kelas sosialnya,, Hal yang anda sebutkan adalah hal yang mustahil di wujudkan,, sama halnya dengan kesempurnaan komunisme yang sulit dan tidak mungkin bisa di wujudkan
@Hibiki_Amatsukasa10 ай бұрын
@@egayanuer5612 Klo misalkan utopia dapat terwujud, kyknya bakal utopia hedonistik.
@egayanuer561210 ай бұрын
@@Hibiki_Amatsukasa bisa terwujud jika kita semua berpikiran sama seperti thanos
@Hibiki_Amatsukasa10 ай бұрын
@@egayanuer5612 Itu garis keras sih...
@egayanuer561210 ай бұрын
BAHKAN TERHADAP MANUSIA ,,, orang indonesia yang awam masih punya pandangan Antoposentrisme,, Ketika ada kasus korupsi ,, banyak orang yang berkomentar ,, seharusnya koruptor di miskinkan sampai ke anak cucunya seperti pki yang anak cucunya tidak boleh menjadi PNS,,,. Mereka tidak punya moral etika dalam berpikir ,, bahwasanya ketika Ayahnya yang bersalah bukan berarti anaknya menanggung kesalahanya ,, karena memang tidak ada hubungannya !!!,,. Dosa seorang anak tidak di tanggung bapak nya dan dosa seorang bapak tidak di tanggung anaknya ,, Nabi ibrahim As ayahnya seorang penyembah dan pembuat patubg pagan yang kejam ,, tapi anaknya adalah seorang Nabi yang beriman dan baik,,. Seorang ayah bisa saja menjadi pemabuk tapi Anaknya bisa saja menjadi seorang santri ,,,. BUAH JATUH TIDAK JAUH DARI POHONYYA ADALAH ,,, sebuah pemikiran yang bodoh jika di terapkan dan masih di percayai hingga hari ini,,, karena itu tidak relevan
@aanart403710 ай бұрын
Luar Biasa..Guru Gembul....👍👍🙏🙏
@jmhakeem373410 ай бұрын
Seseorang yg mulai berhenti merokok dan memberi makan pada kucing liar dan burung adalah pelaku biosentri dan ekosentri secara sederhana.
@sintiamanis416010 ай бұрын
Terimakasih pak guru telah mengenalkan antroposentrisme dan biosentrisme tentang sudut pandang orang barat. Samakah sudut pandang orang timur dan orang barat mengenai tentang hal ini? Tolong dijawab thx. 💝
@firyadinagara769310 ай бұрын
Kalau ditimur berkembang biak dengan pesat 😅😅😅
@hendrakwan360510 ай бұрын
mereka (barat) menganut ekosentrisme tetapi masih membutuhkan sumber energy sperti batu bara,minyak,gas,nikel, yg dimna proses untuk mendapatkan nya bisa merusak sebagian besar ekosistem. manusia ngomong dan bertindak sesuai dgn kepentingannya masing2.
@SuryaBangsa-zm5fx10 ай бұрын
( An-Nur / 24:21 ) ۞ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ وَمَنْ يَّتَّبِعْ خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ فَاِنَّهٗ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ مَا زَكٰى مِنْكُمْ مِّنْ اَحَدٍ اَبَدًاۙ وَّلٰكِنَّ اللّٰهَ يُزَكِّيْ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya dia (setan) menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar. Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun di antara kamu bersih (dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. [QS. 24:21] (0)
@nashcomp10 ай бұрын
Akibat bermudah mudah meng"akali" manual book dan dikit2 toleransi.
@24dzakie10 ай бұрын
Menurut saya, kenapa orang2 barat sekarang berubah menjadi lebih "bermoral", karena mereka sadar bahwa apapun yang mereka ciptakan dari mulai teknologi2, kebijakan2, trend2, itu semua berakhir pada kerusakan habitat makhluk hidup alias BUMI, bahkan merusak manusianya itu sendiri. muncul teknologi yang memudahkan kegiatan manusia yang akhirnya membuat manusia menjadi kurang terlatih fisik nya, muncul trend makanan yang aneh2 yang akhirnya banyak penyakit aneh bermunculan, muncul juga trend fashion yang membuat manusia lebih sering memoles fisik daripada otak, muncul lagi sistem keuangan yang beragam,yang membuat manusia semakin depresi.
@GamerSkuy_TV10 ай бұрын
orang baratnya, tapi pemimpin"nya masih tamak
@rantogowogandol535110 ай бұрын
Sebelum islam masuk ke Nusantara,nenek moyang orang jawa suda mengajarkan memayu hayuning bawono.Sekarang di negara barat Belanda mereka suda memberi edukasi anak-anak untuk memperkenalkan alam sebagai saudara".
@abdullahalaqil113710 ай бұрын
Ohh gitu kzbin.info/www/bejne/b36YqKx-adCBkKcsi=waBwara_QcbXxnOz Jangan salahkan agama nya tapi mentalitas ummat beragama nya
@thebising746810 ай бұрын
Tapi cuma sebatas teori Prakteknya mah nga ada
@abdullahalaqil113710 ай бұрын
@@thebising7468 Kalau cuma teori semua agama besar sekarang juga ada:)
@kadruntv10 ай бұрын
@@thebising7468makanya enakan ga ada Islam,saya yakin Indonesia maju
@abdullahalaqil113710 ай бұрын
@@kadruntv Gak baca sejarah ya? Kok kontradiksi ya pernyataan lu Islam gak ada=maju Padahal di sejarahnya pernah ada yang kebalikan nya Contoh era golden ages dulu Jadi bukan karena Islam nya Indonesia gak maju
@Julius_Setiadi_TVS_medan10 ай бұрын
DPR jangan tidur dong, coba buatkan policy utk perlindungan anjing dan kucing, liat tuh kejadian truck ijo kemaren, puluhan ekor anjing yg mau dijual utk konsumsi, biadap sekali mereka.
@rio-bf9dh10 ай бұрын
semoga ada konten ttg neurosains dg tema iman, pahala, dan dosa semoga direspon
@LindiyaDujiyani10 ай бұрын
16:00 Tesis ini langsung runtuh ketika melihat genosida di palestina 😢
@tanahsurga942410 ай бұрын
Sebenar nya Jauh Lebih baik Jika Manusia tidak Mengkomsumsi Semua Jenis Hewan, Karena Walau bagaimana pun Hewan Itu Punya rasa takut pada Saat Mau dibunuh dan Punya Keinginan hidup terus menerus, Sama Hal nya Dengan Manusia. Dan Biarlah Seluruh Mahluk hidup bahagia berdampingan Dengan Manusia di Alam Semesta ini.
@terimaimade708210 ай бұрын
Benar sekali, saya sejak 1991 menangani tamu2 Jerman, Perancis dan Inggris. Setiap tamu yang datang diberikan brosur yang isinya segala jenis kegiatan yang bisa mereka beli di Bali. Salah satunya ada kegiatan mancing. Hampir 100% mereka memprotes kegiatan mancing tersebut karena katanya menganiyaya binatang. Demikian juga ada restoran, atau bangunan di tengah hutan mereka protes karena mengusik habitat kehidupan di hutan. Ini mirip dengan salah satu konsep pemikiran agama Jaina di India yang menganggap mahluk hidup (fauna & flora) itu berjiwa dan seperti kita bisa merasakan. Oleh karena itu mereka tak mau memakan bahkan tumbuhan jika panen membunuh individunya seperti bawang, wortel, kubis, dsb. Etika berkembang paralel dengan perkembangan pengetahuan, jadi kalau masyarakat kita tak mau mengembangkan pengetahuannya, maka etika juga tak akan berkembang.
@roughysk985110 ай бұрын
gw cinta daging dan sayuran
@lugasal337810 ай бұрын
Ketika manusia tidak memiliki kehormatan, kejujuran, tanggungjawab, dan rasa kemanusiaan maka satu satunya hal yg digunakan sebagai tameng pertahanan adalah AGAMA.
@Texas-s1k10 ай бұрын
Tapi kenapa Rusia dan RRT tenang tenang saja tampa agama Broo......??! 😅😅
@lugasal337810 ай бұрын
@@Texas-s1k sejatinya agama itu adalah urusan manusia dengan Tuhannya, di dunia karakter lah yg dipakai
@Texas-s1k10 ай бұрын
@@lugasal3378 Yaaa.... Orang suku dalam Asmat dan Dayak Nya'an ditempatnya tenang dan damai damai saja. Kenapa orang pendatang yg katanya beragama nyatanya jadi perusak..... Itulah Allah SWT memberi agama ke sampean.....??!
@Texas-s1k10 ай бұрын
@@lugasal3378 Karakter merupakan pembawaan lahir bukan dari faktor agama Broo....! Agama yg merubah karakter manusia Broo.....baik jahat maupun baik gitu Broo.....!! 😅😅
@lugasal337810 ай бұрын
@@Texas-s1k agama sejatinya benar dan suci itulah mengapa dijadikan tameng oleh orang2 baik dan buruk (kebanyakan buruk sih)
@alankar233110 ай бұрын
Dari video ini dapat saya simpulkan bahwa bangsa timur cenderung lebih kepada antoposentrisme yang lebih berfokus pada bagaimana menjaga eksistensi manusia. Hasilnya adalah sebagian besar ranking jumlah penduduk terbanyak di dunia sebagian besar dipegang oleh negara2 bangsa timur. Sementara itu, di bangsa barat cenderung lebih kepada bio dan ekosentrisme yang berfokus pada bagaimana menjaga alam dan memanfaatkannya. Sehingga mereka cenderung mengabaikan kemanusiaan yang hasilnya adalah banyak sejarah penjajahan yang dilakukan oleh bangsa barat. Contoh lain di masa kini adalah viralnya berita mengenai banyaknya kasus pencurian/looting yang terjadi di toko2 amerika dan genosida pada penduduk palestina.
@yulindafauziah754410 ай бұрын
Iya, kayak ny ecosentrisme itu jadi agak berbalik ke kejam yah.. Soalnya dia bisa mengorbankan manusia yang lain demi alam yg tetap terjaga,.. Kenapa alam ny harus terjaga? Ya buat kelangsungan hidup mereka, biar anak cucu mereka tidak mengalami kehancuran alam, maka mereka berani atau ada kepikiran memusnahkan setengah populasi manusia dengan harapan hidup mereka kedepan ny jauh lebih baik.. Tetep ada egois2 ny sih.. Antoposentrisme egois buat diri sendiri saat ini, jadi gak mikirin alam kedepannya, yg penting sekarang kenyang.. Ecosentrisme egois pengen musnahin setengah populasi manusia, biasa2 aja liat korban perang, malah seneng liat kemusnahan sebagian manusia biar alam ny gk cepet rusak tetep terjaga buat dia dan anak cucu kdepan ny.. Jadi ibarat hunger games malah yg ini mh.. @gurugembul
@egayanuer561210 ай бұрын
@@yulindafauziah7544Tapi logis kan ,, membunuh sebagian manusia itu mengobati Setengah kerusakan alam !!!,,,
@egayanuer561210 ай бұрын
Bangsa eropa AWALNYA itu sama kaya kita ,, Antoposentrisme !!!,, Penjajahan itu terjadi akibat orang eropa berpikiran seperti itu, dahulu ,, mereka hanya berpikir untuk kepentingannya saja mereka berpikir hanya merekalah yang manusia !!!,,, Mereka berhasil mencapai etika moral di atasnya HARI ini ,, karena mereka sudah mengalaminya dan melihat keburukannya ,,,,, KADANG KITA HARUS MENGALAMI KESALAHAN TERLEBIH DAHULU UNTUK TAU DAN SADAR BAHWA APA YANG KITA LAKUKAN ITU SALAH,,, ,,, ,,kalau masalah perang di palestina lebih rumit dari etika moral,, Orang orang zionis punya pandangan bahwa tanah kanan di dalam taurat mereka adalah tanah yang di janjikan tuhan untuk mereka,, dan orang orang muslim juga mengklaim bahwa tanah itu tanah suci dan harus mereka kelola dan tempati ,,,
@dedecandra985210 ай бұрын
Klau mau melihat keseimbangan antara mahkuk hidup dn alam semesta itu ada di Baduy dalam, mereka sangat mnjaga dn melestarikan kearifan lokalnya, sehingga tercipta ekosistem yg sangat baik!
@zainuddin998210 ай бұрын
Kita diajarkan untuk RAHMATAN LIL ALAMIN...rahmat bagi alam semesta
@innocentboy717610 ай бұрын
Sekedar slogan jadul,buktinya ga ada😂
@zayid586110 ай бұрын
Saya sendiri sudah sampai level ecocentrism, saya rela mengalah tidak nikah untuk berketurunan beranak pinak untuk menjaga ecosystem. Bumi ini sudah sesak dengan setiap manusia yg lahir dengan keserakahan 😂. Dan sy juga kalo makan ikan dalam kondisi sudah di goreng oleh penjual warteg 😂
@jempolzeus673610 ай бұрын
Tapi bro emang nikah harus punya anak ya?
@zayid586110 ай бұрын
@@jempolzeus6736 coba anda tanya bung rocky?
@jempolzeus673610 ай бұрын
@@zayid5861 apa bang kalau boleh tau?
@dadanid300510 ай бұрын
Konsep seperti ini sebenarnya sudah di ajarkan dalam budha, namun mau sebagus apapun konsep atau ajaran moral yang di terapkan, akan selalu ada bias ke arah negatif kalau jumlah populasi manusia makin banyak.
@abrahamkenchanneliptek889310 ай бұрын
Iya betul sekali
@abangencur741510 ай бұрын
Agama Tidak Tenggelam, Yang Tenggelam itu Manusianya!
@HarunRosyyidin7 ай бұрын
Filosofis
@JamalUdin-ht4vb10 ай бұрын
Bermoral atau tidak, baik atau buruk, berdosa atau berpahala suatu perbuatan hanya bisa dipelajari melalui pengetahuan HUKUM KARMAPHALA.
@jakasadewa352310 ай бұрын
Seluruh alam semesta ini untuk manusia... tapi ada pertanggung jwban ny nanti. Jadi manfaatkan dgn baik & benar. Karena manusia adalah kholifah di bumi ini
@gustiroapu10 ай бұрын
Menurut saya, moral itu berlaku hanya untuk setiap makhluk yang memiliki kesadaran. Sebab, kebaikan adalah sesuatu yang menguntungkan pihak lain sedangkan keburukan adalah sesuatu yang merugikan pihak lain. Untung dan rugi itu subjektif, hanya bisa dirasakan oleh makhluk yang berkesadaran. Namun, kepentingan manusia berada di atas kepentingan makhluk berkesadaran yang lain jika terjadi bentrokan kepentingan. Namun, dalam konteks makro, kebaikan yang dipilih adalah kebaikan yang nilai manfaat bersihnya paling besar untuk sebanyak mungkin makhluk yang berkesadaran. Walaupun begitu, kepentingan manusia memiliki bobot yang lebih tinggi dibandingkan dengan kepentingan makhluk berkesadaran yang lain. Namun, manusia juga harus memilih pilihan yang paling sedikit kerugiannya bagi makhluk berkesadaran yang lain jika terjadi konflik kepentingan. Moral ini subjektif, tiap orang bisa punya pandangan yang berbeda. Namun, makhluk yang berkesadaran pasti memiliki acuan yang mendorongnya menganggap suatu hal baik atau buruk, yakni well-being. Itu dasarnya, makanya saya bilang kebaikan itu yang menguntungkan (dapat meningkatkan well-being) dan keburukan sebaliknya.
@egayanuer561210 ай бұрын
Masih Antroposentrisme ,,,!!! ,, apa yang anda bicarakan masih ada di wilayah itu ,,,,!!! Menurut saya manusia kebanyakan tidak tau apa yang sebenarnya baik bagi mereka dan buruk bagi mereka,, Baik menurut kita belum tentu baik yang sebenarnya ,, dan buruk menurut kita belum tentu buruk yang sebenarnya !!!,,, jika kembali di hadapkan dalam hal teologis seperti agama manusia memang sepantasnya mati dan punah ,, karena semua kerusakan di muka bumi itu lebih banyak di lakukan manusia daripada manusia memperbaikinya,, ada satu hal yang saya yakini bahwa kita memang akan saling membunuh satu sama lain di masa depan nanti sampai tidak ada manusia yang tersisa dan itu mungkin sudah ,, menjadi garis takdir manusia dan siklus alam yang membersihkan diri,, seperti halnya antibodi yang membunuh virusnya
@gustiroapu10 ай бұрын
@@egayanuer5612 Makasih balasannya, Memang, argumen saya ini masih dibilang antroposentris dengan kadar yang lebih rendah. Di saya menunjukkan bahwa ekosentrisme dan biosentrisme yang meletakkan baik dan buruk terhadap alam atau makhluk yang tidak berkesadaran adalah suatu hal tidak tepat (lihat argumen saya yang membuktikan klaim saya ini). Lalu, bagaimana dengan menjaga lingkungan atau hak hidup organisme lain? Itu didasari oleh empati manusia dan keinginan mereka untuk bisa selamat dari bencana akibat kerusakan lingkungan. Itu juga antroposentris. Misal, saya tidak mau sampah plastik menumpuk di lautan karena nanti bisa masuk ke dalam tubuh ikan unsur mikroplastiknya. Ini berbahaya buat kesehatan manusia. Selain itu, penumpukan sampah mengganggu estetika kalau saya melihatnya. Bumi, ada atau tidak ada manusia, akan terus ada, selama tidak ada variabel lain yang membuatnya tidak ada. Bumi itu benda mati. Kerusakan lingkungan itu adalah definisi kita terhadap lingkungan yang gak sesuai sama kita atau organisme yang berespirasi menggunakan CO2 yang lain untuk hidup. Coba lihat bumi pada awal-awal terbentuknya. Saat itu, bumi hanya bisa dihuni oleh organisme yang mampu hidup di lingkungan ekstrem. Manusia, mamalia, aves, bahkan sebagian prokariota yang saat ini kita kenal pun tidak bisa hidup saat itu. Apakah kita menganggap lingkungan saat itu buruk? Apakah kita menganggap bumi itu rusak? Kalau boleh tahu, definisi baik buruk yang sebenarnya itu seperti apa, ya? Moral itu adalah urusan subjektif setiap individu sehingga tidak ada moralitas yang sebenarnya. Anda tidak menjelaskan argumen yang menguatkan bahwa ada kebaikan dan keburukan yang universal. Padahal, klaim saya itu moralitas bersifat subjektif, tergantung dari tiap-tiap individu yang berkesadaran. Namun, semua itu didasari oleh satu hal, yakni well-being.
@egayanuer561210 ай бұрын
@@gustiroapu maksud saya manusia tidak tau yang baik dan buruk bagi dirinya dalam artian yang sebenarnya ,,, Adalah ,,, manusia berpikir merusak alam buruk tapi di satu sisi itu juga baik bagi kelangsungan hidupnya,, dan juga sebaliknya kita berpikir meluaskan ladang demi kenaikan ekonomi makanan dan kebutuhan pokok itu baik ,, di satu sisi itu juga buruk karena akan membabat hutan !!!,,, Tapi satu hal yang paling logis jika ingin memperpanjang peradaban manusia tanpa kolaps ,, adalah !! membunuh separuh manusia dan membiarkan hidup separuhnya lagi,, lalu menjaga populasi agar tidak bertambah atau tidak berkurang maka ,, itu akan cukup untuk manusia hidup lebih lama ,, dan keseimbangan ekosistem akan terjaga
@gustiroapu10 ай бұрын
@@egayanuer5612 Bagian yang membersihkan diri, itu membersihkan diri dari apa, ya? Dari manusia? Atau dari kerusakan yang diakibatkan oleh manusia? Kalau dari manusia, berarti manusia itu adalah kotoran yang harus dibersihkan. Implikasinya, membunuh manusia berarti membantu upaya membersihkan diri ini, dong? Kalau upaya membersihkan diri ini adalah hal yang baik, membunuh manusia juga berarti adalah hal yang baik? Kalau membersihkan diri dari kerusakan manusia, berarti upaya ini tidak akan berhasil sampai manusia dibersihkan seluruhnya atau hanya menyisakan manusia yang tidak merusak bumi. Apakah mungkin ada keadaan di mana manusia tidak akan pernah merusak bumi lagi? Kalau iya, ini hal yang baik dan perlu diperjuangkan. Kalau tidak, kembali ke implikasi yang sudah saya jelaskan di paragraf sebelumnya.
@gustiroapu10 ай бұрын
@@egayanuer5612 "dalam artian yang sebenarnya" ini yang perlu didefinisikan. Definisi ini ambigu karena setiap orang bisa mengklaim telah mengetahui mana yang baik dan yang buruk walaupun ternyata apa yang baik dan buruk bagi mereka berbeda-beda, bahkan saling berkontradiksi. Ini justru memperkuat argumen saya bahwa kebaikan dan keburukan itu relatif bagi setiap pihaknya. Bagaimana menurut Anda dengan kebijakan seperti ini. Jadi, orang-orang yang sudah tidak bermanfaat akan lebih baik mati. Namun, mereka dimatikan dalam keadaan obat bius biar tidak merasakan sakit?
@seasciance10 ай бұрын
Kita menganggap orang-orang Barat lebih beretika karena menghargai HEWAN, tapi kita lupa mereka juga membantai orang-orang di PALESTINE
@kudupiye828210 ай бұрын
apalagi dsni rakyat rohingya di smpai di usir2😅
@seasciance10 ай бұрын
@@kudupiye8282 untung cuma diusir ya ga di tembakin😅
@AldyWijaya-pk8zf8 ай бұрын
@@seascianceironi ngatain barat tapi sendirinya sama aja
@080_muhammadarkanuddinhani210 ай бұрын
8:25 Menurut beberapa ahli Belarus bukan termasuk negara barat. Jadi sejarahnya adalah dulu tahun 1054 kalo ga salah, Kristen terpecah menjadi Katolik dan Ortodoks. Orthodoks menyebar ke arah timur seperti Balkan dan Eropa timur, sedangkan Katolik menyebar ke arah barat seperti eropa tengah, eropa barat, dan sekitarnya. Jadi negara barat adalah negara-negara Eropa yang Katolik dan yang ter-influence olehnya seperti US, Kanada, Australia, NZ, dsb. Jadi negara Eropa timur seperti Belarus, Ukraina, Rusia, dll itu bukan negara barat
@FlyHighx710 ай бұрын
Seharusnya rusia itu masih termasuk asia karena tetangga china
@JandaJutek10 ай бұрын
Yang dimaksud Guru Gembul dalam konteks pembahasan ini mungkin negara dengan mayoritas kulit putih, karena dari awal juga pembahasan dalam konteks moralitas orang kulit putih...
@DriveKebak10 ай бұрын
@Bikinicangcut iya memang bukan fokus utama, tapi apa masalahnya mengkoreksi
@080_muhammadarkanuddinhani210 ай бұрын
@@JandaJutek yes itu dia
@080_muhammadarkanuddinhani210 ай бұрын
@@FlyHighx7 eurasia karena ada di eropa dan asia
@miftakhulfarik140910 ай бұрын
etika: 1. antroposentrisme: manusia adl spesies pusat dan penting drpd spesies lain
@taufiqrasyid878810 ай бұрын
Mungkin ini bisa jadi jawaban atas pembiaran Tuhan terhadap hilangnya nyawa sebuah makhluk
@santipeters405110 ай бұрын
Saya punya banyak teman di UK yang vegan. Saat mereka tahu saya juga vegan, apresiasi mereka besar sekali.. Diajak di event2 vegan friendly.. Padahal saya terpaksa jadi vegan karena alergi daging 😂
@fauzimahe10 ай бұрын
Wkwkwk 😂😂😂
@kartujoker797110 ай бұрын
😅😅😅
@fats267110 ай бұрын
Komunitas veganmu klo tahu auto melongo🤣🤣🤣
@Yrbina10 ай бұрын
Saya pikir mereka bisa memiliki idealisme seperti itu karena kebutuhan dasar secara umum masyarakat nya sudah terpuaskan jadi bisa memiliki energi yg lebih untuk ngurusi zona lain..
@Play2-Learn10 ай бұрын
Mental penjajah barat ga pernah pudar. Kapitalisme sudah terlalu kuat. Itu bisa jadi bumerang buat mereka karena akan ada banyak pergeseran manusia dari satu tempat ke tempat lain.
@billinglumbalumba10 ай бұрын
kalau barat dibilang penjajahan kalau timur tengah dibilang pembebasan standar ganda 😂😂
@Play2-Learn10 ай бұрын
@@billinglumbalumba kalau orang yang ngelawan penjajahan dibilang tetoris itu gimana.
@sr382110 ай бұрын
Siapa yang punya kekuatan ekonomi/ militer/ politik yang rendah, dia rentan dijajah. Siapa yang punya kekuatan ekonomi/ militer/ politik yang dominan, dia rentan jadi penjajah. Di barat, timur, utara, selatan, begitulah ceritanya.
@idrissardi12610 ай бұрын
Ajaran Islam sudah Ekosentrisme : "Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik." (QS Al A'raf: 56) "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS Ar Rum: 41)
@linaamuliah751310 ай бұрын
Mayoritas mana ngerti, baca terjemahan aja gk, fokusnya sama kegiatan ritualnya doang😂
@galantpriambodo554710 ай бұрын
Sampai di titik bahwa manusia merekayasa genetik hewan dan tumbuhan saya setuju dan tersada memang kita begitu egois tpi kebelakang mulai banyak hal yg kurang setuju
@dewiaja897010 ай бұрын
Inggris ngerebus kepiting ga boleh. Serang bantai Yaman bantai Gaza boleh. Tokai😂
@ScarLion9710 ай бұрын
Emang manfaat spesies kita buat alam Bumi itu apa,bang?😅
@soumacwan10 ай бұрын
@@ScarLion97konsumen, paham kan fungsinya konsumen?
@bagasrf610410 ай бұрын
moralnya udah melampaui batas bang,sampai sampai narqoboy dan elgebet1 di biarkan bebas.ya itu tadi moralnya sudah melampaui batas.tapi tetap tidak bisa di pungkiri ilmu dan teknologi kita masih tertinggal jauh dari barat,maka dari itu yg harus kita sikapi adalah ambil kebaikan dalam segi pengetahuan dari barat untuk kepentingan negara kita dan tinggalkan dan jangan di lakukan hal hal buruk yg di lakukan di negara barat agar kita tetap menjadi negara yg bermoral
@ScarLion9710 ай бұрын
@@soumacwan itu saja?🤔
@soumacwan10 ай бұрын
@@ScarLion97fungsi singa apa selain konsumen?
@ProfPrawn10 ай бұрын
Dari dulu gw selalu berpikir kalo populasi manusia di bumi cuma seperempat yg ada saat ini, pasti hidup lebih menyenangkan. 😅😅 Alasan gw adlh : 1. Bocil2 kehilangan tempat bermain di alam krn hampir semua lahan dijadikan perumahan zaman skrg. 2. Obyek wisata selalu penuh sesak kaya es cendol kalo musim libur tiba. Yg bikin eneg kalo mo liburan. 3. Hutan2 yg harusnya jd tempat wisata alam harus tergusur digantikan lahan pertanian & peternakan krn populasi manusia yg membludak. 4. Penambangan SDA secara besar2an yg kembali lagi dikarenakan dipaksa memenuhi kebutuhan populasi manusia. 5. Kehidupan manusia di kota2 besar yg sulit bgt diatur krn populasi. Yg mengakibatkan banyak lingkungan kumuh menjamur. 6. Harga tanah semakin gk ngotak karena tiap individu membutuhkan rumah.
@linaamuliah751310 ай бұрын
India, china, bangladesh, pakistan, indonesia, filipina, nigeria hobi bgt beranak
@ScarLion9710 ай бұрын
@@linaamuliah7513 wong anjuran beranak pinak sebanyak mungkin sudah tertulis dalam dongeng religi mereka. Makanya selangkangan orang-orang negara tersebut selalu ngga tercontrol...
@semarajaya964010 ай бұрын
Cina sudah muai sadar
@zakinurpramana651710 ай бұрын
Menurut gua berkurangnya populasi itu bagus sebatas di perspektif individu karena berkurangnya saingan hidup tapi begitu kita bawa ke skala masyarakat dalam jumlah besar dengan berkurang populasi dan dunia yg udah terlanjur modern kayak gini bakal timbul masalah baru, yaitu minim tenaga kerja, penurunan prospek dibidang bisnis, pangan juga makin sulit dikelola, logikanya makin sedikit pula jumlah orang yang mengerjakannya, sekalipun kita mengolah pangan menggunakan mesin otomatis tapi ada lagi pertimbangan dari yg namanya prospek, karena berkurangnya jumlah konsumen sedangkan untuk menyokong produksi pangan butuh banyak sumber daya, intinya itu bisa memusnahkan yg namanya sistem kemasyarakatan,
@ProfPrawn10 ай бұрын
@@zakinurpramana6517 Kalo populasi berkurang masif secara tiba2 diwaktu singkat emang bener, bakal nambah masalah baru. Tapi misalkan kalo berkurangnya dalam jangka satu atau dua abad, yg ada malah terjadi perubahan penyesuaian sistem secara perlahan. Contohnya kaya perkembangan robot AI yg akan semakin pesat guna mengisi kekosongan posisi buruh di sektor industri. Ingat, manusia akan selalu menemukan cara untuk bertahan hidup. Contoh nyatanya eropa setelah dilanda PD I & II. Populasi hilang sampe puluhan juta, tapi perkembangan teknologi mereka bisa cepet banget buat memulihkan ekonomi.
@ikhsandd10 ай бұрын
barat? kamu gak akan bisa mendapatkan konsensus dari orang2 barat yang dikumpulkan dalam satu ruangan, dan membahas apa itu morally right and apa itu morally wrong.
@fazrieisa665410 ай бұрын
Yap, sampai sekarang orang barat masih bingung apakah aborsi itu bermoral atau tidak
@ikhsandd10 ай бұрын
@@fazrieisa6654 boro boro aborsi, basic saja mereka tidak sepakat tentang what is a woman?
@fridanafrah910010 ай бұрын
Masih teringat jelas tentang formula "Tuhan, Manusia, Alam" sebagai landasan pertimbangan dalam mengambil keputusan apapun, baik sikap maupun kebijakan tertentu, yang berarti tidak hanya memusatkan keputusan atas dasar kebutuhan/keinginan manusia, tapi juga harus selaras dengan "perintah Tuhan (yg pasti maslahat) serta keseimbangan "Alam" disekitar kita, baik hewan maupun tumbuhan juga lingkungan yg kita tempati. Memang sangat abstrak karena berbentuk konsep. Tapi manusia sudah diberikan akal dan nurani utk memproses semuanya utk dipertimbangkan dan memilih sikap yg paling bijak.
@JONI_GEDE_PILATE10 ай бұрын
Udah di bilang Operasi pelastik itu haram Karna merobah ciptaan allah 😅😅😅😅😅😅😅😅 Kalo modifikasi hewan ayam Itu halal Karna ayam bukan ciptaan allah 😅😅😅😅😅😅 Rada konyol
@sheptian6910 ай бұрын
Di qt banyak berpura2 malu tp mau, ujung nya balik lagi budaya no 1 munafik 😂
@Perantau11210 ай бұрын
Yang terjadi sekarang diindonesia itu sama dengan eropa diabad pertengahan abad kegelapan dimana AGAMA benar" sudah melenceng dari ajaran awal dimana AGAMA hanya dijadikan alat untuk berkuasa, berbisnis, mendapatkan keuntungan pribadi,
@ondbekendpersoon10 ай бұрын
Setelah memahami video Pak guru, nyatanya pemikiran ecocentrism dan biocentrism telah masuk dalam pemikiran saya. Sering saya sampaikan kepada teman-teman saya yang ada di sekolah bahwa tujuan saya mau hidup di dunia adalah untuk mengembalikan populasi manusia ke jumlah yang seimbang ketika mereka memiliki mimpi untuk menikah hanya demi reproduksi. Saya meyakini bahwa perang yang terjadi belakangan seharusnya bisa menjadi lebih besar. Saya meyakini bahwa dalam waktu dekat seharusnya ada sebuah wabah yang bisa mengembalikan jumlah manusia ke titik keseimbangan. Bahkan, saya meyakini bahwa hubungan sesama jenis adalah salah satu jalan yang paling manusiawi untuk menuju titik keseimbangan. Di sini saya berharap teknologi serta ilmu pengetahuan manusia pesat berkembang agar siap untuk menghadapi masa-masa sulit konsekuensi atas tujuan dan keyakinan-keyakinan saya di atas. Tentu, saya tidak membenarkan tujuan tujuan tersebut. Namun, saya merasa bahwa itu yang diperlukan umat manusia untuk tetap bisa bertahan hingga lebih lama lagi. Namun, yang menjadi penghalang bagi semua pemikiran saya adalah doktrin dari agama akan hari akhir. Entahlah sistem agama mungkin sudah memprediksi sampai pada kehancuran umat manusia akibat dari berjalannya moral-moral anthropocentric yang diajarkan oleh agama. Saya menilai sosok-sosok yang dijadikan antagonis dari semua cerita akhir zaman di semua agama adalah dia yang berusaha menjaga populasi manusia tetap bisa bertahan di dunia. Sekian pemikiran yang saya yakini terimakasih.
@arrylambertus545910 ай бұрын
Salam damai NKRI dari saya seorang Agnostik
@reiagh10 ай бұрын
LGBT bukan untuk keseimbangan, yang untuk keseimbangan ya komdom dan KB. Sudah dikasih alat tidak digunakan, dan tentang umur pernikahan
@ondbekendpersoon10 ай бұрын
@@reiagh tetapi menurut saya cara tersebut sangat tidak efektif. Kondisi dunia sudah sangat nyaman bagi manusia berkembang biak besar-besaran. Populasi manusia meningkat secara drastis sejak 1900-an, setelah revolusi industri. Di sini umat manusia sampai pada titik di mana berkembang biak sudah bukan lagi kewajiban namun menjadi sesuatu yang menurut saya sebaiknya ditahan. Karena tidak adanya hal yang bisa tetap menjaga umat manusia di ambang keseimbangan. Penggunaan KB atau hal sejenisnya seperti kebijakan satu anak mungkin bisa, selama diawasi dengan ketat namun akan lebih banyak menciptakan protes dari banyak kalangan khususnya kalangan di negara demokrasi. Saya tidak membenarkan pemikiran saya, namun rasa-rasanya lebih mudah menyebarkan hal yang saya yakini ketimbang menjalankan KB ketat atau yang sejenisnya.
@fernandoozora348810 ай бұрын
Tapi bang hubungan sesama jenis bisa bikin kena HIV sama cacar monyet lho lagian bentar lagijuga ww3 jadi bakal seimbang lagi gak usah tekan-tekan angka kelahiran
@reiagh10 ай бұрын
@@ondbekendpersoon manusia itu punya akal lebih baik, seburuk-buruknya pikiran aja masih ada childfree yang tidak ingin punya anak. Tetapi itu juga dengan pernikahan yang benar berpasangan berlawanan jenis. Terlalu penuh salah terlalu sedikit salah, sudah ada hitung-hitungan kok dari setiap negara untuk negaranya asal tuh manusia yang mengikuti aturan, kesadaran diri sendiri juga penting.
@tedi955910 ай бұрын
Banyak MANUSIA adalah MALAPETAKA... seharusnya populasi sangat di kurangi dan di kendalikan, krn makin banyak orang, penderitaan menjadi semakin parah
@delfacraft10 ай бұрын
Sangking netral nya nikah sesama jenis di bolehin asal gak ganggu makhluk lain
@andrilahendra595510 ай бұрын
Yg dibahas pak guru sebenarnya sudah di ajarkan 1400thn yg lalu OLEH manusia mulia nabi besar muhammad...SEBENARNYA TIDAK PERLU MEMAKI BAHASA YG RUMIT,, KARENA TINGGAL KITA MENJALANKAN AGAMA ISLAM DENGAN BAIK SAJA,MAKA APA YG PAK GURU SAMPAIKAN AKAN TERWUJUD YAITU RAHMATAN LILL ALAMIN...
@razgriz123910 ай бұрын
zaman sekarang mah istilah2 baru akan dikatakan bro. biar seakan penemuan atau trend baru. prinsip dalam konten kreator kan gitu wkwk
@ramawijaya887610 ай бұрын
Menurut saya ini merupakan ulah alam untuk menjaga keseimbangan, jika semisal dimasa depan hewan2 mulai overpopulasi apakah pemikiran untuk tetap tidak memburu hewan itu masih relevant ?, sekarang negara barat memang lebih bermoral ke mahkluk hidup lain, namun PEMERINTAH mereka justru lebih banyak merusak alam di luar negara mereka, contohnya mendukung peperangan diwilayah lain, mereka bisa berpikir seperti itu lantaran lingkungan mereka sudah cukup nyaman. hampir semua kekerasan terhadap hewan difaktori oleh ekonomi, walaupun memang ada yang benar2 psikopat, ekonomi negara barat sudah baik sehingga mereka bisa memikirkan hal lain selain uang, ini merupakan opini pribadi saya, jika salah mohon dikoreksi.
@chipmate10 ай бұрын
"barat" yang sedang diomongin guru disini adalah orang2 cerdas yang populasi nya pun sangat minoritas di barat. mayoritas masyarakat barat itu adalah efek samping dari kemajuan itu, degenerate generation.
@affan.hunter10 ай бұрын
Dan orang indonesia yg dibahas pak guru juga minoritas disini,,, jadi sebenernya kurang head to head nggak sih perbandingannya?
@robbanifahmi677310 ай бұрын
Barat aja masih suka curi sumber daya negara2 lain dan memicu perang dan membela genosida dan masih rasis.
@chipmate10 ай бұрын
@@affan.huntervideo2 gugem dari dulu memang gitu. mungkin maksudnya gak gitu, tapi kadang pemilihan kata kurang tepat ditambah penonton yang kurang bisa mencerna. jadi nya pukul rata
@INDONESIAantiKAFIR10 ай бұрын
@@robbanifahmi6773tapi kan mencurinya gak terang"an yang di maksud mencuri adalah MEMBAYAR DENGAN UANG MEREKA ( DOLLAR ) sementara uang kertas itu sebenarnya tipuan ,.emas perak tembaga lah alat pembayaran yg sebenernya sblm kedatangan bangsa kulit putih barat, walaupun yang menemukan uang kertas itu sebenernya TIONGKOK kuno
@jmhakeem373410 ай бұрын
@@affan.hunter, menurut saya mayoritas ,
@mfatonik10 ай бұрын
Menurut saya kita harus pakai POV: Allah SWT telah memutuskan bahwa manusia akan menjadi khalifah atau pemimpin di bumi sejak sebelum mereka diciptakan. Ketetapan-Nya ini tertuang dalam Al-Qur'an, tepatnya pada surah Al Baqarah ayat 30.
@ikhsanutomo139310 ай бұрын
Mbah mbah zaman dulu udah ecosentrisme. Caranya bikin mitos mitos dalam folklore supaya manusia menghargai hutan, menghargai laut, menghargai gunung, menghargai hewan, menghargai pohon. Cuma dibantai sama agamis konservarif karena dianggap tahayul tanpa melihat valuenya kenapa mitos itu ada
@BlackSeries110 ай бұрын
Kadrun baik di Indonesia maupun di belahan bumi mana pun belum sampai ke level Antroposentrime masih di level Gobloksentrisme masih banyak yang menyakiti manusia lain dengan dalih Agama
@innocentboy717610 ай бұрын
Itu tdk bisa dihilangkan,krna hidup pasti ada hitam dan putih😂
@Beyuh510 ай бұрын
Kok guru gembul gak pake subscriber yang VIP gitu2 ?
@gurugembul10 ай бұрын
ah engga ah knp
@dickynurahman2.05710 ай бұрын
Gausah esklusip membership Di sini kita bebas beropini 😂
@sigmaperson921410 ай бұрын
@@gurugembulkeren pak guru
@sabarawa710 ай бұрын
Apapun namanya antroposentrisem,biosentrisem,ecosentrisem dan mungkin nantinya jadi universentrism dan entah apalagi nantinya,intinya selama itu ada "keuntungan" buat ras manusia,mereka akan terus melakukan banyak hal2,cara2 yg mereka inginkan lalu di kukuhkan menjadi faham2 tertentu ,inti dr paham2 itu hanyalah "egosentris" sebagai ras manusia,omongkososng kemunafikan2 manusia itu
@sukhoi346410 ай бұрын
Sekarang orang bergama itu lebih dominan dr pada bertuhan.
@amient222210 ай бұрын
Agama merampok moralitas manusia, seakan-akan moralitas berasal dari agama, padahal agama mencampurkan moralitas kebaikan dan keburukan,,,
@Rian.DIPA.NUSANTARA10 ай бұрын
Salah anda , semua agama itu mengajarkan orang berbuat baik, dan mencegah keburukan, syariat dan cara cara ibadah itu yg merepotkan nya
@amient222210 ай бұрын
@@Rian.DIPA.NUSANTARA sebelum ada agama, di amerika selatan dan indonesia, sudah ada kebudayaan juga, membunuh bagi agama tidak baik, tapi membunuh untuk jihad masuk surga,
@flrscnt10 ай бұрын
menurut saya ecocentrism dan biocentrism itu merupakan gagasan yang bagus dan sejalan dengan apa yang diajarkan dalam agama, idealnya memang seperti itulah sebetulnya yang seharusnya namun harus lebih berhati2 jika ingin memahami dan mencerna ide2 yang muncul dari dunia barat karena banyak gagasan yang mereka buat itu merupakan hasil dari rasa bersalah dan penyesalan mereka atas perbuatan yang telah mereka lakukan sebelumnya sebagai contoh, gagasan melestarikan lingkungan yang terjadi di dunia barat itu didasari dari rasa bersalah mereka karena adanya industrialisasi besar2an di dunia barat pada sekitar abad 18-20 dan kolonialisme yang semakin parah karena mereka membutuhkan banyak sumber daya dengan adanya industrialisasi tersebut ecocentrism dan biocentrism merupakan gagasan yang bagus secara independen namun ada beberapa gerakan politik yang dilakukan oleh dunia barat yang perlu kita pertanyakan dan waspadai jika kita ingin mengadopsi gagasan2 tersebut contoh gerakan politik yang saya maksud adalah ketika mereka (dunia barat) merasa berwenang menghakimi suatu negara/bangsa (biasanya negara berkembang) hanya karena negara tersebut memiliki indeks lingkungan yang lebih buruk (karena industrialisasi) ketimbang negara2 barat padahal dunia barat pun pernah melakukan proses yang sedang dilakukan oleh negara2 berkembang inti dari poin saya adalah "ambil yang baik dan buang yang buruk", jika kita bangsa indonesia ingin mengadopsi gagasan tersebut ambilah pelajaran dari apa yang sudah dilakukan oleh dunia2 barat dengan harapan kita bisa melalui proses industrialisasi namun tetap memperhatikan dampak lingkungan yang dihasilkan tanpa menjadi bangsa yang menghakimi bangsa lain hanya karena alasan moral yang memang didasarkan oleh budaya dan lingkungan setempat
@kudupiye828210 ай бұрын
sama aja doktrin agama mnbunuh sma bnyak jumlah manusia di muka bumi,apa setelah itu doktrin agama brubah???
@flrscnt10 ай бұрын
@@kudupiye8282 maksudnya?
@carlos3note37110 ай бұрын
ISLAM LEBIH RENDAH DARI ANTROPOSENTRIS MAKANYA MOHAMMAD SIAUW MAIN JARAH ONTA2 PUNYA YAHUDI DAN BAHKAN MEMBUNUH PEMILK2NYA.