Kenapa Hal Kecil Bisa Membuat Emosi Kita Meledak

Halo semuanya! Selamat datang di channel ini. Pada video kali ini, kita akan membahas topik yang penting dan sering kali tidak dipahami dengan baik. Mengapa Orang Bisa Terpicu oleh Hal-Hal Sederhana. Banyak dari kita mungkin pernah merasa terpicu oleh hal-hal kecil yang tampaknya tidak signifikan bagi orang lain. Dalam video ini, saya akan menjelaskan mengapa hal ini terjadi dari perspektif trauma.
Kita akan menjelajahi bagaimana pengalaman trauma masa lalu dapat mempengaruhi respons emosional kita terhadap situasi sehari-hari. Bagikan video ini kepada teman dan keluarga yang mungkin mengalami hal serupa atau yang ingin lebih memahami tentang pemicu trauma.
Mari kita bersama-sama menjelajahi dan memahami kompleksitas respons emosional kita, menciptakan lingkungan yang lebih mendukung dan penuh pengertian. Terima kasih atas perhatian dan partisipasi Anda dalam pembelajaran ini!
#Trauma #KesehatanMental #EdukasiKesehatan #Psikologi #Psikiater #mentalhealtheducation

[@BitovaRenovian20]

Yang bener aja ilmu mahal begini dibagiin gratisss. Sehat-sehat dokkkk

[@jayarum]

Tuhan emang ga pernah salah dalam memutuskan sesuatu. Aku lagi carut marut beberapa hari ini,, and i found this video?! It's sooo relieving. Thank you so much, dok.

[@wennytheresiasinaga4748]

Makasih dok, aku kok merasa diterima dengan mendengar kalimat "itu bukan hal kecil, itu hal yg significant dan bermakna". Rasanya apa yg dialami selama ini dan menganggu akhirnya ada yg mengiyakan itu sebuah masalah yg perlu diselesaikan, bukan dibiarkan karna sepele. 😢

[@kholida6277]

Dokter, di kota ku yang kecil ini saya sudah 3 kali ganti psikeater dan mereka mengecewakan sekali, bahkan ada yang bilang begini "umur kamu sekarang 23 ? Sudahlah menikah saja", saya berhenti seeking help from professional kecuali nonton vidio dokter dan berharap suatu hari bisa " Tertolong" Oleh dokter yang benar profesional.

[@saelkaestherlyna7093]

Lah dokter nya lucu ya nyaranin orang nikah

[@kholida6277]

@@saelkaestherlyna7093 lucu dan jahat menurutku, waktu itu dia sendiri diagnosa aku PTSD dan depresi jadi rasanya dia yang profesional pun gamau nolong, aku merasa aku harus kemana lagi? Lagian dia dokter praktik gitu kok, aku ga pake bpjs

[@I1I1A07]

​@@kholida6277 wah kek nya Dokter tersebut Malpraktik 😅 soalnya Masuk Kedokteran Jalur Orang Dalam 😅

[@askeemee6530]

Saran saya kalo cari Psikiater Googling dl dokter2 di RS terdekat, setelah keluar nama2nya, cari sosial medianya, di lihat apakah dokter tersebut sering membicarakan soal kesehatan jiwa, kan keliatan dokter yg mempunyai kepedulian kepada kesehatan jiwa, apakah sering di undang sebagai pembicara, di dengarkan kalo ada video2 dokternya, apa saja yg di bicarakan, bagaimana cara berbicaranya.. Nanti kalo ketemu yg klik baru kita coba konsul dgn dokter tsb

[@adesetiawan-wg9ty]

Indeed

[@imaacl]

halo dok. dari pengalamanku sendiri, trigger membuat aku jadi unconfidence, minder, dan denial akan hal positif yang mau masuk ke dalam hidupku, but.. something happens, it really does when I and myself want to change my self, it is not about when we can delete all of our memories but acceptance. It did well, and im still on my progress. for u all who still survive at this moment, it is not about the time. it depends on your own timing to heal, kapanpun dan it will come to u saat kamu siap memulai lembaran baru, jadi pribadi baru, positif dan moreover, to be helpfull for others. God bless always, dokter.😊

[@elissenjahh1672]

Aku bersyukur banget, jaman sekarang sudah banyak orang2 hebat yang memberikan edukasi yang sangat bermanfaat bagi pelaku audiens seperti saya ini masyarakat biasa🙏 semoga channelnya selalu berkembang dan tetap memberikan konten2 yang edukatif, informatif, dan bermanfaat bagi kita semua

[@dyapermata4858]

Capek punya perasaan traumatik, mengganggu sekali dikehidupan saat ini yg sedang dijalani

[@lutfiatiasyifa]

Tuhan seakan² ngasih reminder video dokter tiba² lewat di beranda. Pas lg kondisiku habis dirujuk k psikiater. Hanya karena masalah si "sepele" itu yg menjadi anggapan ibu terhadapku tp aku ngerasa selama hidup gak pernah di hargai dan merasa direndahkan. Sekalipun aku lulusan mhw psikologi nyatanya aku runtuh selama bertahun² mencaba untuk keep semua sendiri dan cari tau coping stress nya harus gimana. Berawal dr tahun 2019 aku kadang² merasa jantungku tiba² sakit saat beraktivitas, tp saat k rs di cek sp jantung dan ekg hasilnya normah bahkan dokter sempat bilang curiga masalahnya faktor psikis tp aku hiraukan. Terasa makin lama ko seakan² sering sakit dada, sampai setahun lebih terakhir sering merasa sakit di bagian dada kiri (jantung), terasa sesak. Kondisi tsb sampai mengganggu waktu istirahat dan tidur. Puncaknya 3 minggu lalu tiba² ditengah² aku tidur, ritme jantung sangat cepat sekali+terasa nyeri di jantung. Sampai terakhir kemarin setelah aku dirujuk k psikiater diberi 2 obat, 1 antidepresan dan 1 obat untuk jantung. Bingung bgt dok aku, diperiksa kondisi jantung (tekanan darah dll) katanya semua normal tp ko di kasih obat yg aku cek itu biasa di berikan untuk kondisi antihipertensi. Kedua obat itu katanya harus aku konsumsi sampai pertemuan selanjutnya dgn psikiater tsb di bulan agustus awal. Waktu aku bertemu dgn psikiater nya jujur aja merasa kurang puas dok, beliau fokus dgn laptopnya. Akupun ngerasa kurang informasi yg pada akhirnya aku sendiri bingung obatnya harus diminum atau tidak khususnya yg untuk jantung itu. Berharap dokter baca komentar ku dan bisa jawab kebingunganku, jujur aku tinggal di daerah yg mana psikiater susah ditemukan kalaupun ada (maaf) dirasa kurang. Terimakasih..

[@lutfiatiasyifa]

Dan psikiater yg ku temui kemarin responnya sebatas : 1. Keluhannya apa? 2. Lingkungan gak bisa di ubah, jadi kita sendiri harus belajar menerima 3. Ada pikiran bunuh diri? 4. Kasih obat Jujur aku gak puas, kalau responnya seperti itu kaya gak perlu aku ke psikiater krn 4 tahun belajar psikologi pun aku paham konsep self acceptance. Makanya aku coba bertahan sendiri pun krn aku sambil belajar kontrol diri sendiri dok walau sulit.

[@firman_86]

Trauma masa lalu,labelling dan fatherless itu seakan telah membunuh emosi dalam jiwaku 🥲

[@dailymeowion]

Sependapat dan kayanya saya juga sama deh. Semoga menemukan dokter/solusi yg tepat ya kak. Semangat❤

[@idedobe]

aku termasuk sensitif sama orang yg berkata kasar dan cenderung menjauhinya. namun itu bukan karna trauma. tapi karna memang terlahir dan berada di lingkungan yang berinteraksi secara lembut dan baik. jadi ketika berada ditempat baru yang cenderung kasar kayak berasa ada jleb di hati dan langsung memutuskan tidak cocok bergaul dengan mereka.

[@ivon_x]

Saya ingin berbagi perspektif. Mungkin tidak tepat karena saya juga tidak tau persis keadaan lingkungan Kakak. Tapi... Jangan-jangan dengan kultur interaksi "lembut dan baik" itu jadi kurang ada toleransi terhadap ekspresi-ekspresi lain, misalnya marah dan kecewa. Ada shaming saat orang mengekspresikan kemarahan secara terbuka. Padahal marah adalah bagian dari diri manusia yang perlu diungkapkan juga. Dengan marah orang bisa ngasih tau bahwa ada yang ga beres dalam dinamika hubungannya.

[@mikirtv9746]

​@@ivon_xentahlah, anda dan saya sama... Saya adalah orang eksak. Suka yg jelas. Ekspresi itu, muncul dikarenakan keadaan. We just aren't controling everything. Di dunia ini, sudah semakin maju. HARUSNYA orang-orang mulai belajar DIALEKTIKA HEGEL! We are just the fuckin same ... Do u like math?

[@dewisyamsunia6293]

Same here

[@AnisaFatonah-dp6zy]

​@ivon_x mungkin kasarnya cara berbicaranya bkn krna marah. Aku pun gt udh terbiasa tumbuh dikeluarga yg cara bicaranya sopan dan santun,jd ketika ketemu org yg biasa ngmng kasar bnr2 buat gk nyaman.

[@haeca790]

aku jg sm cuma lingkungan aku tinggal emg toxic

[@widhiartini5035]

Terima kasih.

[@user-cc3mn3ly1u]

Pengalaman ku waktu kecil ternyata berdampak saat dewasa ya, kataibu ku sih lebay, tapigimana ya emosi ku makin umur makin labil, kek berantakan gtu, jadi semenjak nonton dr. Jiemi di ka radit, akumakin yakin klo aku butuh pembenahan diri secara mental baru memulai hubungan,memori aku sering maju mundur, jadi ya pelan2 tapi pasti, akutahan aku inget2 kejadian yg mirip trus baru menghela napas berpikir sejenak apa yg harus dilakukan atau dikatakan, tpiklo dibikin ga bisa ngomong ga bisa macem2 dan ga diarahin juga ya ujung2 nya meledak, karnaketidak pastian sikap

[@R-IneszKaizen]

Tlong brikan sdikit tips bgmna bisa mengenal dan mngurangi trauma dok... Mgkin bnyak dari viewers yg punya mslah biaya utk ke Psikiater dll

[@sherenasilalahi2806]

Dok next nya boleh bahas ga mengenai kenapa semakin dewasa kita semakin ga excited sama banyak hal

[@fransiskateguh5379]

Mungkin pengalaman diroraki waktu belajar tari bali...dan pelajaran bahasa indonesia cara pengucapan yg salah dicela didepan kelas itu yg sangat membekas...menimbulkan ketakutan yg membuat aku tdk bertumbuh maksimal...sekarang minimal tdk membuly dan bagaimana membuat anak dan cucuku tumbuh sehat bebas dr rasa takut untuk salah ....GBU dokter J 🙏

[@jiemiardian]

Semoga kita tidak melanjutkan siklus kekerasan ini. Dan semoga suatu hari kitapun terbebaskan 🙏

[@sholihatuadzkiya3909]

waw, ini relate sekali dgn kejadian yg kualami baru2 ini. Aku mendapat trigger dimarahi teman dekat, di tempat kerja di beri nada tinggi oleh kakak kelasku. merespon hal itu aku gampang sekali menangis. krna aku nangis terus, dikomen oleh kakak kelasku kalau ia merasa terganggu dengan nangisku. "gtu aja nangis, jgn nangis terus napa. kamu jdi bawa energi negatif dsini" tambah nangis pula aku. Ia menyuruhku untuk mengubah paradigma hidup. aku dalam hati merespon, bukan itu jawaban yg kubutuhkan. aku bisa mengontrol itu. tpi yg diherankan adalah mengapa aku nangis terus, tanyaku pada diri sendiri. mengubah paradigma tdk menjawab permasalahanku. aku ngga ngerti dgn diri sendiri, ngga bisa kontrol utk tdk menangis, tpi aku terus disalahkan dgn nangisku. sampai akhirnya suatu saat aku meledak. belum pernah aku se ngamuk itu dalam 10 tahun terakhir. Jambak rambut, dsb. ku biarkan diriku yg terluka menangis sekeras2 nya. disisi lain, versi dewasaku menghibur.. "jgn sampai depresi,, sabar yaa Anakku,, sabar Anakku".. diriku yg terluka pun perllahan2.. membaik yg buatku kaget, kata "anakku" itu ngga pernah aku pakai kata itu sbelumna utk menghibur diri. tpi ini spontan tersebut kata itu tersebut olehku. aku yg menyebut aja kaget. Nah stelah mendengar penjelasan dr. jiemi, baru aku ngeh. oh innerchild! innerchild ku yg terluka ternyata. dan secara tanpa sadar ternyata diriku sdh mengetahui duluan kalau trigger nangis, adalah bagian dari innerchildku yg terluka.

[@solafide3425]

dr saya berterima kasih untuk mau memberi diri untuk aktif youtube. Sy yakin pasti bkn hanya sy yg tertolong dan dikuatkan. Pasca diputusin krn tdk direstui dgn klg mantan saya lalu tahu ternyata dia banyak melakukan kebohongan, membuat sy jd mempertanyakan keberhargaan diri dan memiliki kepahitan. Tp tiap pagi sblm krja dgr video2 dr jd lbh menenangkan. Kalau suatu hari aku sdh benar2 sembuh dr luka hati ini, pgn rasanya ke siloam bogor untuk sampaikan trima ksh secara langsung ke dr yg baik hatinya ini

[@andmealnita8348]

😢 ini terjadi pd saya sampai sekarang sdh menikah masih ada sedikit,,saya takut gelap gulita,saya takut petir dimalam hari,saya qak suka ditinggalkan apalagi dibohongin...dan semua itu terbawah dari cerita hidup sy waktu kecil,kalo papa dan mama sy bertengkar mlm hari itu papa suka matikan lampu tiba-tiba dan pernah suatu hari itu hujan badai petir kenceng banget sy ketakutan dikamar menahan tangis didlm selimut sendirian...saya takut tiba-tiba ditinggalkan tanpa alasan Krn waktu kecil sering ditinggal sm mama saya diam" utk kerja ke kota dan mama pergi begitu sj sy ditinggalkan tempat nenek...Jd sy kalau terbangun tiba-tiba qak ad suami seperti orang linglung ketakutan.,,,,,😢

[@linadesiyanti7007]

Trauma kali ya

[@diiyahpratomo]

great explanation, it helps. thank you dok

[@ivon_x]

Materi dokter tentang diri yang bermacam-macam ini mengingatkan saya pada salah satu bagian dalam buku The Body Keeps the Score (recommended untuk dibaca, temen-temen, meskipun banyak yang bilang bukunya bisa triggering karena banyak dicritain kasus-kasus secara eksplisit dan sebenernya mungkin lebih ditujukan bagi profesional (?)). Jadi ada salah satu pendekatan yang diulas di buku itu yang melihat manusia punya banyak diri. Ada si anak kecil yang terluka. Ia ketakutan, merasa tak berdaya, membenci diri sendiri. Bagian ini disingkirkan jauh-jauh. Keberadaannya disangkal kuat-kuat. Muncullah diri-diri lain yang bermacam-macam dan tak jarang saling bertentangan. Diri yang selalu ingin ambil kendali, selalu kritis dan keras. Diri yang destruktif. Diri yang merawat. Dll. Yang seluruhnya dibangun sesungguhnya untuk melindungi si manusia dari rasa sakit dalam dirinya sendiri. Tapi sepanjang si anak kecil yang terluka ini tidak disembuhkan, dinamika dalam diri menjadi tidak seimbang. (sepemahaman saya sebagai pembaca awam) Baca buku ini, saya yang: iya ya. Seluruh bagian itu adalah diri saya, upaya saya sebagai manusia untuk melindungi dirinya sendiri. Bagian yang marah ketika ada yang bikin komentar yang menurut saya melanggar batas. Bagian yang merasa kehilangan. Bagian yang suka melamun atau scrolling-scrolling tanpa akhir, alih-alih segera menghadapi tanggung jawab. Bagian yang ingin menyakiti diri sendiri. Dll. Juga si anak kecil yang harus diyakinkan terus-menerus bahwa ia berada dalam keadaan aman. Sayang sekali saya belum dapat mengakses terapi semacam ini (layanan klinik jiwa yang saya akses pake bpjs dan cukup minimalis 😅). Tapi materi dokter ini memberikan insight yang menarik sekali.

[@miauw_2050]

Bukunya pakai bahasa inggris ngga kak?

[@ivon_x]

​@@miauw_2050 iya bahasa Inggris, kurang tau udah ada terjemahannya belum ya

[@supkacangmerah2933]

​@@miauw_2050uda ada terjemahannya dari penerbit elex media

[@nnrl6802]

selama ini aku bertanya2 sebenernya aku ini kenapa krn sensi bgt sm hal2 sepele bahkan sampe meledak2 trs sering bgt sampe nangis, trs denger penjelasan dr jiemi makin nangis sesenggukan krn relate, oh ternyata emg ada trauma yg blm sembuh:’(((

[@IBURUMAHTANGGA.]

Saya di diagnosis sama psikolog saya mengalami self low esteem, dan benar triger hal kecil itu adalah betuk trauma alam bawah sadar yg terluka, aku menjadi orang yang sangat cepat emosian tidak bisa mendengar kritik terhadap hidup saya, saya tidak bisa mengontrol hidup saya

[@ka_zul]

Sama mba kaya saya cuman saya belum ke psikolog, dan kadang orang pada nyalahin kita atas ekspresi emosional kita akibat trigger atau trauma, sedangkan yg membuat kita sakit berasa tersakiti oleh ekspresi emosional kita

[@mayagami1909]

setahun lalu sempet gini, waktu mamaku komen “baju itu buat gemuk” aku langsung je triger dan marah banget sampe ga makan seharian

[@fayys8183]

Dok sy suka banget nonton video dokter, tolong dok bahas tentang kenapa kita suka merasa kurang terhadap pasangan Dan cenderung suka dengan orang yang tidak suka dengan Kita , makasih dokter

[@iankkawaii]

Jadi inget lagi Pernah ke kunci pas nyetek²in kunci(ke kunci sendiri) Terus ga bisa buka sendiri, kek macet gitu Udah panik mau nangis Tapi entah pikiran dari mana Kuncinya di ambil Di slobogin lewat rongga bawah pintu Teriak² minta tolong, untung masih ada mamah Nb: pas masih tk

[@renitarafiqatulhusna_s1kep316]

Suka banget sama pembawaan dr. Jiemi yang tenang, boleh kali dibahas cara pembawaan yang se tenang dokter itu gimana apa ada tips-tips nya gitu

[@eminlee7502]

Dokter tolong bahas dampak psikologis anak yang terpaksa buat jadi generasi sandwich, Saya hny lulusan smp dan lanjut kerja. Sejak saat itu hingga saya berumur 30an th hampir 90% gaji kerja saya dihabiskan utk memenuhi kebutuhan orang tua & adik saya. Bahkan demi memenuhi kebutuhan mereka saya sering berhutang agar kebutuhan mereka tercukupi. Tapi semua itu mengabaikan keperluan saya, saya seakan2 mampu memenuhi kebutuhan keluarga saya tapi saya tidak mampu buat memenuhi kebutuhan saya sendiri,bahkan makanpun saya harus mikir2 kadang hny makan sehari 1x maksimal sehari 2x itu aja menghemat karena takut jika saya banyak mengeluarkan uang, jika tiba2 orang tua saya minta duit, saya gak punya. Bahkan saya sudah berada dlm tahap tiap takut mengangkat telpon dr orang tua, karena pasti isinya minta duit. Kalau gak dikasih saya bener2 gak punya seolah2 saya menjadi anak yg paling durhaka. Pdhl ada adik saya yg sdh bekerja, tapi orang tua saya masih membebankan semuanya kepada saya, karena menurutnya saya adalah tulang punggung keluarga dan adik saya yg sdh kerja itu memakai uangnya buat kebutuhannya sendiri,malah sering masih minta saya kalau uang dia dah habis. Keluarga saya ini jika minta dan gak aku kasih, kesannya kek aku ini orang yg paling jahat aja gitu, pokoknya harus selalu ada. Entah aku dsini hutang untuk mereka, mereka tak peduli. Dampaknya saya menjadi org introvert, saya menjauh dr lingkup pertemanan krn alasan awalnya saya gak ingin buang2 duit hny buat nongkrong gak penting, tp keterusan jadi orang mageran, saya susah bersosialisasi dgn orang, krn saya menganggap itu semua tak penting krn jk saya dlm masalah saya sendiri yg menyelesaikannya karena dibenak saya tak ada satupun orang yg dapat saya mintain pertolongan walupun saya sering membantu mereka. Karena saya selalu sendiri, saya juga menciptakan teman2 ilusi,seolah2 saya punya banyak teman dan sering bicara sendiri,dan saya nyaman dgn hal itu. Setiap saya stres saya selalu berdiam dikamar nonton film/drama untuk mengalihkan pikiranku,tapi secara tidak sadar saya mencabuti rambut kepala ku hingga banyak kebotakan di kepala ku, saya sampai beli wig untuk menutupi kepala ku yang pada botak. Saya juga memiliki pandangan buat tidak menikah, karena saya takut jika saya punya anak nanti dan saya salah memilih pasangan saya akan menciptakan diri saya yang baru kepada anak ku. Saya tidak mau jika anakku nanti merasakan apa yang saya rasakan saat ini. Apakah saya sudah termasuk orang yg perlu melakukan konsultasi ke psikolog?kalau iya, saya harus mulai dari mana ?????

[@laylarahma9128]

Kayaknya udah harus ke psikolog kk, karna udah sampe menyakiti diri sendiri

[@tapmeatam]

sehat sehat bang, semoga slalu dimurahkan rejekinya

[@dianamalo3402]

Semngat ya kak, cerita kamu sama bnget yg aku rsain dr dlu smpe skrg 😢

[@rirochandesu]

relate banget sama dua bagian diri yang satu tau itu sepele sama yang satu tetep ngerasa panik... trus saya nangis dong di bagian akhir.. sampai skrg belum tau caranya sembuh padahal udah ke psikiater, ke psikolog..

[@syafiraauliaa]

anjaay bumper nya kerenn dok, hampir semua yg ada disana udh saya tonton, semoga bisa tembus +100k subs biar makin banyak yg belajar soal mental health👏

[@miftaardila]

Teeima kasih dokter, situasi seperti ketiduran saya alami dengan pasangan.. Awalnya ngk sadar emosi meledak, tapi setelah di respon pasangan berlebihan, jadi mikir.. Dan minta pengertian pasangan klw sebenarnya ngk maksud utk emosi... Tapi masih bingung bagaimana menjelaskan bagaimana.. Dan dokter memberikan penjelasan untuk bisa mewakilkan apa yang saya rasakan... Krn saya sbelumnya depresi ditinggal ibu waktu kecil dan nenek (klw detailnya panjang intinya begitu) jadi setiap sesi video setiap dokter bertanya.. Saya langsung jawab spontan sambil menonton.. Sekali terima kasihhh dokter..

[@miftaardila]

Oh ya, yb dokter udah saya subcribe dri bulan maret lalu

[@ItelS23-qv9rg]

dok, tolong buatkan cara melepaskan traumanya dok, saya kebetulan posisinya saat ini tidak berpenghasilan dan mahasiswa akhir di perantauan dok. Pengen sekali terlepas dari trauma ini. 2 hari lalu abang saya cuma nanya Lagi apa tapi saya langsung marah sekali dan penjelasan dokter benar, saya ke trigger abang saya yg pernah memaki saya dan merasa keluarga selalu menuntut saya sehingga saya marah sekali. mohon izin penjelasan dokter baiknya saya bagaimana agar bisa terlepas dari situasi ini dok 🙏🏻 terima kasih sebelumnya ya dok.

[@evelynmariatheresia6178]

Ke psikiater bisa pake bpjs full ditanggung seobat2nya kak (ttp tergantung obat yg mana tp rata2 yg umum ditanggung kok), klo psikolog blm bisa pake bpjs kak, semangatt

[@novianazulfa7291]

Kakkk tolong bahas dong, tentang rasa yang gengsi untuk takut, gengsi untuk malu, gengsi untuk jadi rendah dari orang lain. Kadang ada beberapa moment yang saya takutin, saya malu, saya gak mau. Tapi karna saya gengsi, saya paksa buat diri saya buat bisa. Dan ngeliat orang yang segampang itu tunjukan rasa takut/malu dia, saya jadi iri rasanya

[@aoqlsnb]

Saya kenal dokter Jiemi di Snack Video, akhirnya ketemu juga di KZbin, alhamdulillah ... pas temanya soal ketrigger 🙂 alhamdulillahnya dikit ketrigger sih 😂 mendengar uraian penjelasan dari dokter tp bukan emosi marah untungnya tp lebih ke ... flashback, sedih mengasihani diri sendiri. Sbnrnya bnyk sih yg mau saya utarakan tp berhubung saya dengar sambil jahit n belum selesai jadinya saya urungkan niat buat cerita atau menanggapi hal2 yg bertema trigger saat ini. Salam kenal dok dari Surabaya 🙏😇

[@bernardiaVEVO]

Menarik penjelasannya

[@deshintaaulia2031]

Setelah nonton beberapa konten tik tok dokter saya jd lebih memahami knp saya merasa sensitif dgn beberapa kejadian yang terlihat sederhana. Saya jd bisa menentukan keputusan yg lebih bijak jika itu terjadi.

[@maqfirahmaqfirah5621]

Dokk mau bahas tentang bagaimana kita kuat hidup di keluarga yang toxic, toxic nya itu menyakiti mental tidak mengerti perasaaan anak,

[@wardatuljannah9549]

semangat dok.. informasinya menarik.

[@adesetiawan-wg9ty]

Sy juga kurang lebih punya pengalama sama...menurut saya ada beberapa hal yg menyebabkan pengalaman ke psikiater jari begitu : 1. Kurang nya waktu untuk berinteraksi antara psiakter dengan pasien (1 jam?mungkin cerita kita aja belum selesai) 2. Kurang nya refernsi psikater yg kita datengin terkait ganggun mental yg kita alami Ada lho psikater yg ga tau kalau vit D atau sinar matahari itu bagus untuk mood 3. ya psikater nya cari praktis nya aja lah....(Beneran klo sesi konsultasi yg bener bener itu sangat menguras waktu dan energi psikater juga pasien sendiri)

[@safiranavra]

Saya trauma dg ipar yg terlalu ikut campur dan bahkan fitnah saya dg..suami sempat renggang..😢saya berusahahadapi dg lebih tekun ibadah...semoga bisa self healing...thanks infonya dok

[@Beyoundafb]

Terimakasih kasih banyak dok, barakallah

[@farhanatimumtazah]

Dokter, terima kasiih atas penjelasannya..

[@aisyahnurpermatasari]

Selalu menunggu konten dokter jimmy❤

[@uzimaru1992]

Aku bahkan kesel sama orang yg pake knalpot racing. Sisi aku yg satu merasa terganggu, tapi diri aku di sisi yg lain merasa itu hak dia.

[@madinafood7823]

😂 sama Kesel banget sama orang yg pake knalpot racing, Pengen nabok

[@asrianugerahgustini9648]

Itu sih bukan salah kamu, emang udah bener kamu berhak marah. wong menganggu kenyamanan sekitar🙄😑😒

[@fatinfaaa]

Tema ego state selalu jadi favoritku. Thanks dokter Jiemi. Semoga sehat selalu. Aku berharap suatu hari nanti dokter nulis buku tentang ego state ini 😊

[@ira1700]

Kalo dokter jiemy yg bagiin terasa lebih paham. Semua yg dibagikan saya udah dengar. Di ulang2x. Jadi paham diri dan orang lain. Jadi dak mudah menghakimi. Orang lain dan diri sendiri

[@koala728]

Mantap dok

[@titinnoorrohmi1618]

Terimakasih dok ilmunya

[@kholida6277]

Selamat pagi dokter, terimakasih untuk vidionya ❤❤❤

[@wilmaelkaa1392]

Terimakasih dokter videonya selalu menolong aku jadi better, pgn bgt bisa konselig sama dokter. Smoga sehat selalu dok😊

[@anissetyani2051]

Terimakasih dokter Jiemi Ardian. Ilmunya bermanfaat dan sejalan dengan pikiran saya, karena "luka kecil" yang "disepelekan" itu bermakna BESAR memang😢

[@Anggita89_Studio]

Dokter terima kasih untuk penjelasannya. Hari ini emosi meledak tapi bukan marah,, meledaknya sedih dan nangis. Saat di kasih kabar ada kalau kakak ipar sakit, tapi perkataan suami seakan engga peduli dan justru bilang "mampus" dsb. Tiba2 saya sedih dan nangis, dan saya suruh suami diam. karena rasanya nyesek bgt. Lalu saya ingat dulu waktu saya sakit, engga pernah bapak saya itu kasih perhatian, hanya sekedar pegang kepala , masih demam apa engga ini anakku, tapi yg dilakukan justru ngomel dan ngantain bahwa sakit akibat ulahku yg ga mau dengerin. Padahal waktu kecil, yg saya butuhkan adalah rasa kasih sayang itu,bukan omelan. Dok, kalau saya sudah tahu bahwa inner child saya seperti ini,,cara mengobati nya seperti apa? Terima kasih dok..semoga dijawab dan dibuatkan video singkat saja. 🙏

[@asahifangs]

your words healing me. ilmu dokter bermanfaat banget, makasih udah mau ngonten di ytb dan tiktok dok

[@sinsin_greenleaf]

Sangat bermanfaat sekali dok, terima kasih banyak

[@trisnawati1172]

Terimakasih edukasinya dok

[@sitialifia5093]

Public speaking nya bagus bgt, mudah dimengerti

[@dailymeowion]

Semangat sembuh ❤ Ingat selalu bahwa sembuh adalah hak kita, dan sekaligus tanggung jawab kita thdp diri sendiri dan komunitas. Normalisasi orang yg terapi adalah org bertanggung jawab. Bukan ODGJ saja yg memerlukan dokter. Karena kita terbatas dalam perilaku kita, bisa saja kita menyakiti org lain tanpa sadar. Begitupun orang lain mungkin ga sadar akan perilakunya terhadap kita. Tapi itu semua gapapa. Berjuanglah ❤

[@rukmihandayani1608]

Trm kasih atas ilmu dan pencerahan nya dok, smg barokah

[@nisfaamalia1584]

Aku cukup sensi sih, pas bgt ini lewat beranda, smpe kepikiran apa harus berobat apa ya karna aku mudah banget tersinggung, smpe pernah brantem dimotor minta diturunin dan minta putus hampir batal nikah, gk cma sekali dua kali tersinggung sama beberapa hal, ntah itu wajar atau nggak, dan itu hal sepele, cma perkara mau ngasih orang pempek, tp gatau harus beli atau buat😅, aku mau nya buat suami aku blg beli aja trs blg aku pelit aku jd tersinggung smpe minta putus, itu saat pacaran😅 skrg dah nikah 1 tahun smoga kedepannya jd lebih stabil emosi ku

[@irenaauliasyam]

Dokter makasih banyak... Sekarang saya ngerti saya kenapa... 😭😭😭😭

[@jurgenklopp6381]

Dulu masa remaja, saya bbrp X dikecewakan teman2 yg saya rasa dekat dng saya. Tapi saya akhirnya merenung dan belajar utk tdk lagi mau berada di posisi mengerahkan sgl upaya utk seorg teman. Teman sejati saya sekarang ya teman hidup saya. Membuat Pencipta yg Maha Pengasih nyata dalam hidup saya juga menjadi motivasi terbesar saya utk terus menikmati hidup krn hidup ini sangat berharga. Trims

[@davidolin4278]

Dok, tolong bahas tema "trigger for additions," dan tips meminimalisir hal tersebut. Terima kasih

[@harlinaarifah8994]

bagus sekali videonya doc, perbanyak edukasi tentang mental dan kejiwaan, soalnya jika dirujuk pasti banyak pasiennya...Request tentang menangani trauma masa kecil dan macam2 phobia dan penanganannya, makasih dok

[@jiylaanhaniyah6444]

dokter terimakasih sudah bikin video ini

[@pastellife9614]

Bagus pemilihan bahasanya mudah dimengerti sama orang awam, apalagi orang yang suka bilang "itukan cuman hal sepele lebay amat"

[@botol388]

Terima kasih pak dokter 😊

[@vani5608]

MasyaAllah sehat terus dokter ini betul2 membantu aku banget, karena aku sering banget ngerasain ke triger hal sepele persis kaya yang dokter jelasin makasi banyak dokter aku sangat tercerahkan 😭🙏🏼

[@fitryria5821]

Makasih banyak dokter jim❤

[@Cindra_]

Hmmm tiba2 ketemu video ini dan related bgttt... Terimakasih dok🥺

[@hisokamorow219]

Tiba2 nongol di beranda, kok relate sekaliii.

[@ditaadev67]

Relate sekali dok

[@Wilyam-07]

Terima kasih Kak...❤

[@windarahmawati6611]

Dokter Jiemi terimakasih sekali video ini membuat aku bisa lebih belajar anger management dan lebih daripada itu❤

[@myDan_delion]

Baru denger awalnya aja ni yaa Dok, aku baru tau kalo sebenarnya dalam 1 diriku ini ada banyak orang 😂 Ini cara penyampaian yg bisa aku terima dari segala teori yg membahas kenapa si emosi kita bisa berubah ubah

[@saremaedukasi2386]

Keren bgt dok penjelasannya. Jadi bisa tahu dan gak sembarangan menganggap sepele perasaan orang lain yang mudah ke trigger. Semoga makin banyak yang sadar dan sehat

[@johannaa2213]

Yeayy aku subscribe karna berharap bs membantu Dr. semakin semangat dan rela membagikan ilmu gratis nyaa dan bisa semakin banyak dan luass lagi! Thank you so much Dok.

[@trisnaaripuspita5136]

Dok, saya ingin berkisah tentang diri saya beberapa hari lalu. Waktu itu saya merasa ada dalam situasi plg buruk seharian itu karena pekerjaan dan lainnya. Lalu ada sebuah kejadian malam hari yg membuat saya akhirnya menangis sejadi-jadinya sampai pukul-pukul meja dan tempat tidur, bahkan memukul diri saya sendiri. Malam itu, saya ngobrol dg ibu, sampai pada suatu obrolan saya merasa ibu terlalu banyak bertanya dan akhirnya memancing emosi saya, kemudian ibu saya bilang "Bisa gak jawabnya gak jutek gitu??". Kalimat itu benar-benar memancing emosi saya terlebih sejak pagi memang kesel banget. Akhirnya saya masuk kamar, menangis sejadi-jadinya, sambil buka ytub dg suara keras bgt biar tangisan saya gak didenger org rumah. Saya tidak bisa mengontrol emosi saya saat itu. Saya tidak bisa menahan marah saya. Saya pukul meja, tempat tidur, saya pukul diri saya sendiri, bahkan sempat mukul-mukul kepala. Saya marah...!! Org-org rumah selalu mengatakan saya jutek bahkan sudah menjadi label org rumah mengatakan bahwa diri saya adalah ANAK JUTEK (dan egois). Saya capek dikatai seperti itu. Bertahun-tahun sejak saya kecil. 😭😭 Terkadang saya berusaha agar diri saya lebih sabar dan mau menerima. Sesekali kami bisa berdamai, tapi pada suatu momen ketika kalimat itu diulang lagi, itu menyakiti sekali diri saya. 😢

[@hesoyam5505]

Dok gimana ngebujuk orang supaya tidak takut ke psikolog, karena orang tsb mungkin memiliki ketakutan tertentu sehingga sampai ke bantuan professionalpun takut

[@belajarjadiminimalis5176]

Mindblowing... 😢

[@nabilaanr04]

well said, dok! masih berusaha terus untuk berjuang sembuh dengan diri sendiri❤

[@triyuliareveni4289]

thank you dok! so insightful

[@citraananda3802]

Terimakasih banyak dok

[@annisahamara]

Semangat terus dok semoga channel nya makin berkembang dan banyak orang yg merasakan manfaatnya aamiin aku udh subs loh btw

[@user-cm9jt5df2s]

Aku suka pembahasan ini. Tlong lebih perdalam dok. Trs treatment mandiri buat lebih bisa dewasa

[@user-no7oe2tp5k]

terima kasih sudah mengatakan ilmu ini dokterrr :"

[@ceriaceri4183]

kenapa setiap kali saya di silent treatment atau di diemin sama seseorang terutama pasangan, saya menjadi merasa marah, sedih, tidak berguna, merasa diabaikan dan ditinggal

[@tami20725]

Sama😢😢

[@tsabbitafilbirr3004]

Kaka sama😢

[@patin__]

makasih dokter

[@nursyaimadhiyasavitry3217]

Sudah sangat bingung menghadapi diri sendiri. Mau nyari bantuan tapi takut di judge bahkan untuk ke profesional lagi rasanya ga berani. Makasih dok videonya, aku rasa bagian inner child ku ini dominan sekali perannya dalam diri. Semoga bisa pelan2 bagian diri aku yg lebih dewasa bisa ngambil alih saat situasi panik.

[@muzayyaroh3406]

Terimakasih dokkk, akhirnya ngerti jugaaa😭

[@mawarmerah4033]

Keren dok.....🎉🎉🎉🎉🎉❤❤❤❤❤❤

[@sweetsugar9922]

Makasih dok udh bilang bahwa luka itu perlu disembuhkan dan tidak dgn cara damai, sabar dan ikhlas ajaa

[@Kittendustexe]

Saya 4 tahun lalu putus karena ya semacam cinta bertepuk sebelah tangan gitu ya panjang lah ceritanya tapi tahun lalu sempet coba buat buka hati lagi karna ya gk mungkin udah bertahun2 masih kaya gitu eh pas ekspektasi gk sesuai harapan stresnya minta ampun bener2 langsung kaya sakit yg dulu dirasain lagi tapi untung gk terlalu lama mulai nerima diri lagi belajar tenang dan sekarang kapok gk berani lagi.

[@haarry8446]

Klo ada trigger kita lebih mengedepankan logika serta bukti2 konkrit valid jelas dari perkataan perbuatan berulang dan solusinya. Sadari, sadari jg penyebabnya knapa, lalu meleapskan dan melatih (relear dan unlearn), latihan agar jd pola pikir, perasaan, perilaku yg menetap.

[@sylviarbilqis374]

Makasih banyak dok, lagi struggling sama trauma yang membuncah dengan sangat intens akhir-akhir ini. Udah mau sebulan diliputi stress, rasa bersalah, cemas, yang ternyata aku perlu belajar soal trigger ini

[@berisikbabi]

Thank you so much dok, next bahas guilt trip dong dok hihihi

[@mwindhiw]

Yang disampaikan dokter sesuai tepat dengan keadaan saya, Meskipun sudah sebesar ini saya masih sering tantrum dan ketika itu terjadi saya memposisikan di dalam diri saya ada seorang kakak laki-laki yang akan mengayomi saya, mengarahkan dan meredakan kemarahan saya untuk melepaskan dan menyampaikan hal yang mengganggu saya dengan cara yang lebih baik. 😊

[@auliawn6704]

Menariiik. Dok, boleh tolong bahas hal apa yg musti dipersiapkan pasien kalo mau datang untuk cari bantuan seputar trauma healing. Terima kasih

[@emanueljalu5855]

Dok, terima kasih ya.

[@hwanie787]

Ternyata yg dominan dalam diri ini selama ini tuh innerchild ku😢 btw makasih banyak ilmunya dok❤

[@jiemiardian]

Ada baiknya kita menemui dan merawatnya, agar dia tidak perlu merasa sakit lagi

[@zira380]

makasih banyak dok

[@adrianagussetiawan4224]

peran, perasaan, dan pesan dalam kejadian itu..

[@WilyanaYalvana]

Bude ku Dok 😢 anaknya masih 5 tahun setiap hari dimaki-maki perkara salah pake sendal aja diteriakin ampe berjam-jam. Sedih aku liatnya sama mental si anak kedepannya gimana? Tapi mau nasehatin aku takut kena semprot, suaminya juga ga pernah negur kalo istrinya lagi tantrum.

[@adesetiawan-wg9ty]

Sedih bgt baca nya ....byk yg bgtu....heran...tp ada

[@surtisitohang125]

sepertinya bude km pnya masalah, lalu melampiaskan emosinya ke anaknya. kasian sih anaknya yg kena imbasnya 😢. dan bisa jd bakal begitu terus nantinya klo ga diperbaiki

[@larassani3821]

Itu kata dokter hal2 kecil yg menurut org spele bagi bude mu itu masalah besar jd dia meledak2. Klo ga bisa di tangani sendiri mau gamau ke profesional. Kasian anaknya ibunya punya luka masa lalu anaknya kena imbas

[@mikirtv9746]

​@@larassani3821nanti, anaknya yg memberontak ~

[@WilyanaYalvana]

@@adesetiawan-wg9ty yg lebih heran lagi maaf ini anak adopsi Krn bude ku ini ga bisa hamil😭 dia segitunya menginginkan anak tapi kok begitu dikasih jalan sama Allah malah anaknya diperlakukan dengan kasar.

[@ratnaputrihanifah8003]

Dok, next bahas cara menanggulangi mood swing dan gampang marah sebelum haid dong..