KICK ANDY - [FULL] EKSIL: MENCINTAI INDONESIA DALAM SEPI

  Рет қаралды 20,914

METRO TV

METRO TV

Күн бұрын

Пікірлер: 28
@jschubert1243
@jschubert1243 9 ай бұрын
EKSIL, salah satu film paling berani. Menjadi ruang opini yang berbeda dari apa yang kita percayai selama ini. Tapi bukankah sejarah harus dilihat dua arah? Selama ini sejarah hanya diceritakan buku-buku sekolah oleh pemerintah, EKSIL menyajikan sumber-sumber baru bisa jadi bahan diskusi.
@martinasudibja3278
@martinasudibja3278 Жыл бұрын
Gilang & Lola, saya salut usaha anda. anda bagaimanapun pahlawan bagi keadilan, dan kemanusiaan. Banyak mahasiswa yang sama sekali tidak ada kaitan pki mereka pergi ke negara komunis karena dapat beasiswa. Tapi akhirnya sangat ketakutan. Salut semangat anda berdua.
@priskaputri1182
@priskaputri1182 Жыл бұрын
Acara ini sangat menarik bagiku karena almarhum bpk ku juga korban bantaian ditahun itu sehingga saat aku lahirpun aku tidak akan pernah tahu sosok bpk ku hny kata orang saja yg katanya itu sobotase😭😭 akupun gak berani tanya tentang hal itu dan saat aku memberanikan diri membaca sebuah buku disitu aku semakin ingin tahu tentang hal itu untuk cari kerjapun selalu dibayangi akan status itu yg akhirnya kini aku tahu walau tidak semua aku pahami.
@khadijahumarantidewi879
@khadijahumarantidewi879 9 ай бұрын
Wajib nonton film ini
@eddyfrendik329
@eddyfrendik329 Жыл бұрын
Inilah sebuah sejarah utk bangsa ini agar kita harus hati hati jgn masalah politik dll akhirnya bangsa ini terpecah bela demi kepentingan orang orang yg ingin berkuasa dengan mengorbankan bangsa ini karna itu kita harus hati hati benar jgn sampai ada pemimpin di negara ini berbuat sehingga membuat bangsa ini cerai berai hati hati benar
@firullitanurila4179
@firullitanurila4179 6 ай бұрын
Saya udah pernah baca buku salah satu tokoh 10 tersebut yg tersandra identitas kewarganegaraan tsb tp lupa namanya yg saya ingat dia banyak menyebut bung Awal yg lain saya lupa Bung awal dsitu diceritakan selalu bersyair dalam setiap waktu Yg diceritakan dibuku tokoh utamanya saya lupa namanya dia berawal bersekolah/study di Korea di sekolah kedokteran lalu pindah ke perancis, beliau tidak menikah. Semasa di Perancis beliau bekerja serabutan. Dr buku trsb saya catat sejarah pki yg sebenarnya dan ketokohan soeharto yg sebenarnya Bagaimna kekejaman clearing waktu itu
@TuviyahNew-tj5py
@TuviyahNew-tj5py 8 ай бұрын
Ternyata di balik kesenangan .ada kesedisan yg mendalam pd saudRa kita nan jauh sana.
@wiyonowiyono6452
@wiyonowiyono6452 Жыл бұрын
Sejarah korban Eksil yang selalu difitnah disembunyikan Orba mulai terungkap. Penting pelurusan sejarah supaya generasi mendatang tau sejarah yang sebenarnya
@cahyasatrya4232
@cahyasatrya4232 Жыл бұрын
Pelanggaran HAM berat smg didengar haris Azhar
@SamuelmooySamuel
@SamuelmooySamuel 5 ай бұрын
Merancang sesuatu program hrs pakai hati dan nurani hingga tdk keluar dr adad dan budaya ,teriak adat budaya namun nurani nya hilang
@nandyabdulhamiid
@nandyabdulhamiid Жыл бұрын
Eksil berasal dari kata bahasa Inggris exile yang berarti terasing,[1] atau dipaksa meninggalkan kampung halaman atau rumahnya.[2] Sastra eksil Indonesia ialah karya sastra orang-orang eksil Indonesia, yakni orang-orang Indonesia yang terpaksa tidak bisa pulang kembali ke Indonesia karena situasi politik pada tahun 1965, khususnya mereka yang bermukim di Eropa Barat, dan lebih khusus lagi yang di Belanda.[3] Situasi politik yang dimaksud ialah perubahan pemerintahan secara drastis dari pemerintahan sipil ke pemerintahan di bawah kekuasaan militer.[3] Keadaan ini terjadi sejak sekitar kuartal pertama tahun 1966, yang diawali dengan apa yang dinamakan ‘Peristiwa G30S’ tahun 1965.[3] Terhambatnya warga Indonesia tidak bisa kembali ke tanah air, dan harus hidup dari satu negeri ke negeri lain, oleh mantan Presiden Abdulrachman Wahid alias Gus Dur menamai orang-orang eksil Indonesia sebagai ‘orang-orang yang terhalang pulang’ atau ‘orang-orang klayaban’.[3] Setelah peristiwa September 1965 tersebut, sejumlah pengarang Indonesia yang terdampar di luar negeri dan tidak bisa atau tidak diperbolehkan pulang ke tanah air, memunculkan fenomena yang dikenal sebagai sastra eksil Indonesia.[4] Istilah eksil di Indonesia tidak hanya mengacu pada eksil di bidang politik atau sastra.[3] Ada pula ‘eksil sosial-ekonomi’, seperti yang pernah dialami orang-orang eksil Indonesia (baca: Jawa dan Madura) pada masa kolonial yang harus bekerja sebagai buruh dan tenaga administrasi di perkebunan-perkebunan besar di berbagai negeri, seperti Afrika Selatan, Sri Langka, Suriname dan Kaledonia Baru.[3] Catatan-catatan narasi para eksil sosial-ekonomi dari Indonesia ini tidak ditulis oleh para eksil, dan belum dieksplorasi para peneliti, tetapi sebagai bagian dari sejarah tutur yang panjang tentang orang-orang yang ‘diselong’ atau ‘dibuang’, pada masa kolonial. Sepatah kata Jawa ‘sélong’, yang berarti ‘buang’ itu sendiri berakar pada kata ‘Ceylon’, pulau tempat pembuangan para penjahat (sebenarnya ‘pemberontak’) dari Pulau Jawa khususnya - pada masa ketika Ceylon menjadi tanah jajahan Belanda.[3] Perbendaharaan ‘eksil politik’ juga terdapat dalam lakon cerita wayang purwa yang berjudul “Pandhawa Tundhung”, disadur dari salah satu episode dalam kakawin Mahabharata atau Astadasaparwa, yaitu episode Wirataparwa. Isi dan intinya, bahwa setelah Pandawa kalah dalam bermain dadu - bahasa seni untuk ‘perang diplomasi’- dari musuh bebuyutannya, yaitu Kurawa, Pandawa dihukum buang selama 13 tahun, dan identitas mereka harus dihapus selama dalam pembuangan itu.[3] Para Pandawa yang telah membuang ciri-ciri dan jatidiri mereka, mencari suaka di wilayah Kerajaan Wirata. Pandawa hidup sebagai eksil Politik![3] Ada dua contoh lain tentang eksil politik di dalam sejarah Indonesia, dari babakan sejarah yang jauh lebih muda, yaitu tentang masuknya Islam ke Jawa pada sekitar awal abad ke-15.[3] Masyarakat Badui berikut kebudayaan dan tradisinya di Banten Selatan, yang menutup diri dari dunia luar sampai sekarang, ialah mantan warga dinasti Tarumanegara yang menyingkir ketika kekuatan Islam menundukkan dinasti Tarumanegara dan membangun kerajaan Islam Banten di pantai barat Pulau Jawa.[3] Hal serupa terjadi pada masyarakat ‘Wong Using’ di Gunung Tengger Jawa Timur.[3] Mereka, ‘Masyarakat Using’ itu, adalah sebagian dari masyarakat Hindu-Budha penduduk kerajaan Hindu-Budha Majapahit, yang menolak kekuasaan Islam, dan melarikan diri naik ke kaki pegunungan Bromo dan Tengger.[3] ‘Using’ dari kata ‘sing’ ekuivalen dari kata Indonesia ‘tidak’ (bandingkan dengan kata ‘sèng’ dalam dialek Melayu-Ambon).[3] Dilihat dari sudut ini, maka apa yang sekarang kita kenal sebagai sastra Bali kuno, yang tercatat dalam helai-helai lontar itu, tidak lain adalah buah kebudayaan atau sastra ‘hibrida’ yang berkembang dari sastra Jawa Kuno di dalam pengungsian, selama para pendukungnya mencari asil (asylum) di Pulau Dewata.[3] Kebudayaan eksil, tentu saja juga termasuk sastra eksil, lahir sebagai akibat terjadinya dua atau lebih kekuatan ideologi dan kekuatan politik - sekaligus juga kekuatan ideologi-politik - yang tidak terdamaikan, sehingga pihak yang satu harus dilenyapkan atau diusir sejauh-jauhnya oleh pihak yang lain.[3] Hindu-Budha vs Islam (Badui, Wong Using, Bali Kuno - abad ke-15), Belanda vs Jawa (Samin - abad ke-19), Kiri vs Kanan/Militerisme (Diaspora Indonesia - dua dasawarsa pasca-PD II).[3] Atau, dalam bentuk yang ‘lebih lunak’, hasil dari sekelompok makhluk yang kalah kuat yang dipindahkan dengan paksa dari tempat satu ke tempat lain oleh sekelompok makhluk yang lebih kuat.[3] Seperti misalnya, antara lain, sastra Jawa Suriname dan sastra Jawa Afrika Selatan, yang lahir dari kuli-kuli kontrak dari Jawa di kawasan-kawasan tersebut.[3] Sama seperti halnya Eksil Pandawa, para Eksil Indonesia juga harus membuang ciri-ciri dan jatidiri mereka.[3] Perbedaan antara eksil Pandawa dengan eksil Indonesia, jika Eksil Pandawa menghilangkan jatidiri sebagai bagian dari hukuman yang dijatuhkan oleh Kurawa sebagai pemenang.[3] Bagi Eksil Indonesia, penghilangan jati diri itu dilakukan atas desakan dari penguasa di mana mereka berlindung - semua eksil Indonesia yang bermukim di China mereka harus bernama China, bahkan sampai di Eropa Barat pun (Prancis) mereka ‘mengubah nama’ mereka menjadi nama-nama Prancis.[3] Goncangan perubahan itu terlebih dirasakan oleh para eksil, karena di dalam ideologi mereka telah ditanamkan ajaran, bahwa ‘dunia proletariat mereka’ adalah ‘dunia murni’, sedang dunia di luar mereka adalah ‘lautan burjuasi’ yang serba kotor.
@adityarahmadani2893
@adityarahmadani2893 8 ай бұрын
Gabisa dibayangkan bakal sehebat apa indonesia hari ini bila para mahasiswa ikatan dinas jaman sukarno ini pulang ke indonesia dan mengelola SDA kita sendiri😢
@liyani6372
@liyani6372 9 ай бұрын
Menarik untuk di tonton
@ujeahmadfarid8087
@ujeahmadfarid8087 Жыл бұрын
Bang Andi. Enak kalau. ngasih. Berita. Pengalaman Di atau sejarah. masa lalu mudah dicerna kena. Sasaran manyooos
@MrJaya96
@MrJaya96 9 ай бұрын
EKSIL, a must watch!
@pujiharyanto9996
@pujiharyanto9996 Жыл бұрын
Stigma emg bahaya sih..klo cuman mendengar dari orang lain lebih baik jangan diyakini..karna bisa jadi fitnah juga..btw kelemahan anak muda dijaman manapun adalah mereka mudah dibrainwash akibat sistem pendidikan "pencekokan ilmu" yang diadopsi indonesia sehingga melahirkan orng orang bebal dan kurang kritis dalam berfikir..
@fikriramadhan8186
@fikriramadhan8186 9 ай бұрын
Betul hati² kalo nntn film nya jangan di telan mentah² karena semua orang "punya sejarahnya masing-masing" . Yang paling penting jangan sampai anak² muda skrg malah bisa "membangkitkan" pki lagi.
@milaso02.
@milaso02. 2 ай бұрын
❤❤❤😢😢😢😢
@widadhafiyan7231
@widadhafiyan7231 9 ай бұрын
panjang umur korban!
@handonhandyman2584
@handonhandyman2584 4 ай бұрын
ORDE BARU MENGHILANGKAN SATU GEBERASI INTELEKTUAL
@srimaryani6194
@srimaryani6194 9 ай бұрын
sampai hari ini EKSIL belum tayang di Semarang 😢
@RizkaJunanda
@RizkaJunanda 9 ай бұрын
kemaren baru aja tayang ka, tp terbatas
@jekrisrada
@jekrisrada 9 ай бұрын
Yg disebut 4 poin penting dalam film eksil ada nggak bukunya ya?
@borindojaya7584
@borindojaya7584 Жыл бұрын
Dimana bs ditonton filmnya nih?
@michellelumunon9027
@michellelumunon9027 Жыл бұрын
Sekejam itu kah soeharto pada saat itu?????
@handonhandyman2584
@handonhandyman2584 4 ай бұрын
Sesudah nya Jauhhhh Lebih Kejamm...
@widadhafiyan7231
@widadhafiyan7231 9 ай бұрын
apa salahnya dengan komunis? hfftt
Databases In-Depth - Complete Course
3:41:20
freeCodeCamp.org
Рет қаралды 297 М.
Hoodie gets wicked makeover! 😲
00:47
Justin Flom
Рет қаралды 129 МЛН
HELP!!!
00:46
Natan por Aí
Рет қаралды 73 МЛН
Миллионер | 3 - серия
36:09
Million Show
Рет қаралды 1,7 МЛН
They Chose Kindness Over Abuse in Their Team #shorts
00:20
I migliori trucchetti di Fabiosa
Рет қаралды 12 МЛН
KICK ANDY - UNIK TAPI CANTIK
41:54
METRO TV
Рет қаралды 93 М.
Film Eksil, Cerita Mahasiswa Indonesia Puluhan Tahun Terdampar Di Negara Lain
36:28
[FULL] Mereka yang Terbuang dari Negeri Sendiri | BERKAS KOMPAS
23:35
Kick Andy - di Luar Nalar [FULL]
1:07:26
METRO TV
Рет қаралды 266 М.
Kick Andy - Kebahagiaan Batin
1:05:01
METRO TV
Рет қаралды 151 М.
KICK ANDY - TRAGEDI DI BALIK JERUJI [FULL]
46:47
METRO TV
Рет қаралды 38 М.
Full Dialog - Nestapa Eksil & Hutang Sejarah
37:10
CNN Indonesia
Рет қаралды 57 М.
Hoodie gets wicked makeover! 😲
00:47
Justin Flom
Рет қаралды 129 МЛН