Matinya Kepakaran = Hidupnya Demokrasi ?

  Рет қаралды 60,309

Martin Suryajaya

Martin Suryajaya

Күн бұрын

Пікірлер: 204
@warsonohadisubroto4203
@warsonohadisubroto4203 3 жыл бұрын
Kepakaran itu harus juga digabungkan dengan persuasi, kemampuan menerjemahkan pengetahuan dan kesadaran menjadi sarana mobilisasi massa. Pakar harus bisa berkampanye untuk memobilisasi massa agar masyarakat luas bisa mengambil keputusan yang tepat dan kemudian bertindak tepat. Jadi pakar menyampaikan pendapatnya lewat media, masyarakat mengambil keputusan. Problem: banyak hoax, banyak money politics. Ini bukan solusi sih. Cuma mau memperumit masalah aja.
@gustiaugustantonurulputra2032
@gustiaugustantonurulputra2032 3 жыл бұрын
dan menurutku bukan hanya itu, diantara pakar dan masyarakat itu harus paham dulu apa itu sistem demokrasi dan bagaimana cara bekerjanya. sehingga keduanya harus berkontribusi untuk perkembangan ilmu pengetahuan serta kebijakan yang sebisa mungkin tidak menimbulkan ketimpangan diantara pakar dan masyarakat. saya ambil contoh kecil dalam dunia yg sedang krisis karena pandemi covid, dalam kasus itu jika pakar dapat mengemukakan pendapat konkrit tentang covid, alangkah baiknya seluruh publik yang terlibat disuatu negara dapat memahami inti pokok dari permasalahan yg sedang terjadi akibat dari krisis ini. mau tak mau, kebijakan publik harus dibuat sekonkrit dan efektif mungkin. salah satu cara untuk memperoleh kebijakan yang konkrit dan efektif itu dapat diperoleh melalui pandangan yg luas dari seluruh masyarakat yg terlibat, mungkin lewat sosial media atau bertemu dan membicakan apa yg hendak didahulukan dalam kebijakan yg akan diputuskan.
@fristiansetiawan6291
@fristiansetiawan6291 3 жыл бұрын
Wiiiihhh ada Pak Warsono.... Apa kabar Pak...
@Kvothekaladin7358
@Kvothekaladin7358 3 жыл бұрын
Milord
@warsonohadisubroto4203
@warsonohadisubroto4203 3 жыл бұрын
@@fristiansetiawan6291 Kabar baik. Bagaimana dengan Anda?
@junkjink7735
@junkjink7735 3 жыл бұрын
Jika hoax dan politik uang jadi candu buat demokrasi, seharusnya kita tahu kedua candu tersebut menjawab kebutuhan masyarakat, entah itu kebutuhan biologis (cnth. Lapar) maupun psikis (cnth. Kecemasan). Disatu sisi ranah pakar memiliki sifat spesialis, dimana menekankan pada satu variabel tertentu, tentu saja hal patikular macam ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kebutuhan yang tidak terpenuhi dan pakar yang tidak koresponden dengan masyarakat inilah yang nantinya jadi sarang bagi hoax dan politik uang. hoax tidak dapat dimusnahkan karena masyarakat selalu membutuhkan ruang untuk berimajinasi, mengenai harus adanya faktor X yang menyebabkan keterpurukan mereka. Perlu kita ingat bahwa semua orang bisa tahu ketika mereka lapar, tapi tidak semua orang tahu kalo mereka cemas. Solusinya, pakar harus koresponden dengan kebutuhan masyarakat dan memahami faktor reaktif dari setiap pilihan, melalui pendidikan dan ruang diskusi harus ditanamkan sifat berpikir kritis dalam masyarakat.
@rohasamiaji482
@rohasamiaji482 3 жыл бұрын
Jadi teringat satu hadist tentang topik ini, "Apabila sebuah urusan/pekerjaan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka bersiaplah menghadapi hari kiamat" (HR. Bukhari).
@wibuhakase3522
@wibuhakase3522 3 жыл бұрын
Saya sendiri menentang "matinya kepakaran" yang absurd tersebut. Jika hanya dengan belajar dari wikipedia atau menonton youtube semua orang akan menjadi dokter, psikolog, filsuf dan para ahli lainnya, tidak perlu lagi ada yang namanya universitas, pusat penelitian, peer-review jurnal ilmiah, dll. Tetapi nyatanya lembaga2 itu masih ada, yang berarti bahwa matinya kepakaran itu omong kosong. Dunia masih butuh para pakar dan lembaga2 tempat kepakaran dibentuk. Saya juga setuju banget sama Bang Martin soal metodologi. Itu bukan sesuatu yang dapat dipelajari secara otodidak begitu saja dari internet dan youtube. Butuh bimbingan serta diskusi panjang dengan teman sejawat, senior, dan tutor. Mungkin ada yang bisa secara otodidak, tetapi jumlahnya adalah minoritas. Mayoritas orang butuh kepakaran beserta lembaga2nya sebagai referensi terpercaya. Saya tidak setuju kalau ada yang bilang kepakaran berarti matinya demokrasi. Justru kepakaran menjadi penyeimbang bagi demokrasi agar tak jadi anarki mayoritas. Mengutip Yuval Noah Harari, demokrasi itu soal kebijakan yang sesuai dengan hasrat orang banyak. Namun yang namanya hasrat itu kadang irasional. Adalah fungsi lembaga2 kepakaran untuk menyadarkan orang banyak itu dari kekeliruan dan menunjukkan pengetahuan yang benar. Meski demikian, baik demokrasi dan kepakaran memiliki otonomi masing2. Demokrasi jangan sampai jadi keblinger memaksakan orang untuk percaya hal2 yang takhyul dan tak ilmiah (cth: bumi datar, covid itu hoax, vaksin bikin idiot). Begitu juga kepakaran cukuplah menyediakan rekomendasi bagi pembuat kebijakan tanpa tendensi untuk menjadi elitis. Jangan seperti Dawkins yang mengusulkan bahwa suara ilmuwan dihitung dua sedang orang biasa cukup satu. Seolah-olah dunia hanya milik para ilmuwan saja. Saya kira posisi Harari sama seperti Bang Martin. Tidak memihak Nichols dan juga tidak memihak Ranciere. Tetapi berdialektika di antara kedua kutub tadi untuk menciptakan satu sintesis baru yang melampaui.
@andreaciptapratama319
@andreaciptapratama319 3 жыл бұрын
Kayaknya matinya kepakaran ini diperparah oleh media massa seperti TV yang mewawancarai seseorang yang tidak kapabel kayak fenomena gempa bumi tapi yang diwawancarai artis sinetron.
@wibuhakase3522
@wibuhakase3522 3 жыл бұрын
@@andreaciptapratama319 Ya, saya juga setuju. Sekadar menambahkan kalau wawancara selebriti terkait bencana dll juga dapat menciptakan imej positif bagi seleb tersebut serta mendongkrak rating acara. Secara bisnis sih oke, tapi secara keilmuan sih no.
@tumpi_tv8902
@tumpi_tv8902 3 жыл бұрын
Masook
@neneklampir6664
@neneklampir6664 3 жыл бұрын
Kalau saya menganggap bahwa dalam hal dimana orang tersbut pakar, maka harusnya suaranya lebih tinggi bung. Tetapi, masyarakat banyak boleh menolak. Asal saja, pakar tersebut harus mengkontraskan dan membuat mudah ilmu yang dipakarinya sehingga memudahkan masyarakat dalam hal literasi dan akhirnya mereka legowo untuk memilih. Karena begitu mereka paham, maka bodohlah kalau mereka menolak.
@fadelyafie
@fadelyafie 3 жыл бұрын
Buku Matinya Kepakaran - Tom Nichols sebetulnya memotret realita yg terjadi hari ini. Maraknya hoax, teori konspirasi, pseudosains dsb disebabkan karena orang2 awam merasa suaranya sama seperti pakar yg udah belajar bertahun2.. Mereka hanya berargumen tanpa dasar bukti empiris dan basis metodologi yg runut. Gw sepakat dgn Nichols bahwa skrg kecenderungannya sedang ke arah sana. Dan tugas kita semua dan yg merasa pakar beneran adalah membumikan literasi2 sains bermutu agar bisa dipahami oleh awam.
@jajasuhana6788
@jajasuhana6788 3 жыл бұрын
Video ini Menyajikan masalah dan pertanyaan, bukan solusi, jadi seru.
@isoboyang7936
@isoboyang7936 3 жыл бұрын
Benar sekali kaka. Ternyata bukan hanya produk makanan yang berlabel instant, namun cara berpikir juga. banyak orang sampai pada kesimpulan tanpa proses dan cara. akibatnya, pengetahuannya kurang mengakar dan cepat menguap. salam dari NTT.
@antoniusrudy1081
@antoniusrudy1081 Жыл бұрын
" kepakaran tidak akan pernah mati" (antonius rudi, 2022) mungkin setiap orang yang bisa mengakses sumber informasi dari apa saja termasuk internet, tapi tidak semua orang bisa secara efektif menggunakan informasi yang didapatkan dari sumber itu sendiri.
@haikal_ft1201
@haikal_ft1201 3 жыл бұрын
Micnya udah bagus banget🙏👍
@aritwcomposer
@aritwcomposer 3 жыл бұрын
Mungkin inilah gunanya pendidikan yang baik. Saya yakin pendidikan yang baik akan menghasilkan pakar-pakar yang dapat saling menghargai otoritas keilmuan di luar bidangnya. Setiap orang pada dasarnya pakar di bidangnya masing-masing tapi awam di luar bidangnya. Dengan adanya sikap saling menghargai kepakaran di luar bidang keahliannya, seharusnya tidak ada konflik kepentingan republikan dan demokrasi.
@ruffeeyrozleey6792
@ruffeeyrozleey6792 3 жыл бұрын
New fan from Malaysia. Keep it up👍
@amramrede9053
@amramrede9053 3 жыл бұрын
Seorang pakar awam dari internet jika dipadu dengan bakatnya, sangat memungkinkan melebihi pakar by metodologi.
@hi.kingharry
@hi.kingharry 3 жыл бұрын
Tema2nya semakin keren. Kapan2 berkenan kiranya om Martin bahas absurditas Camus. Sepertinya masih relevan sampai hari ini🙏
@cossdlawliet
@cossdlawliet 3 жыл бұрын
Uppp hehe
@leonardussatrio5561
@leonardussatrio5561 3 жыл бұрын
up
@hasanwae2243
@hasanwae2243 3 жыл бұрын
Up
@dedyserang8003
@dedyserang8003 3 жыл бұрын
Justru di zaman serba digital dan teknologi yg serba pesat ini, eksistensi kepakaran sgt dibutuhkan untuk menciptakan terobosan" baru yg lbh terarah dan simulatif (dinamis / scalaable sebagai jawaban secara profesional dan proporsional sesuai konteks tuntunan kondisi yg ada).. Era kita hidup dalam cermin digital saat ini selain positifnya memberi banyak kemudahan pun tak terlepas dr hal" yg negatif.tanpa batas.. Saya sendiri tetap percaya akan demokrasi akan menghantarkan pd kehidupan yg lbh baik walaupun sisi negatifnya penyamarataan namun hal tersebut dapat ditepis dgn peran pro aktif para ahli untuk lebih merepresentasikan kehidupan yg semestinya.. Memang secara kuantitatif antara Ahli dan Awam terhitung sama, tp dr segi kualitatif peranan Ahli dapat berbanding 1001 atau bahkan lebih dgn 1 awam jika peranannya dilakukan secara pro aktif.. Masalahnya, selain para ahli tidak diberi keluasan pengaruhnya dlm politik (dibatasi dlm UU) pun upaya pemerintah dlm mencerdaskan bangsa di sektor pendidikan dan penelitian dukungannya masih minim dan selain bangsa Indonesia sendiri masih menganggap sains dan teknologi sesuatu yg bukanlah prioritas utama.. Mungkin seiring waktu ke depan sainstek akan mulai disadari bagian prioritas utama.. Di lain hal jika kita kembali pd sistem sebelum demokrasi sama halnya terjadi kemunduran (dr keterbukaan menjadi serba tertutup).. Olehnya Demokrasi tetap di pertahankan dan seiring pemahaman dan kedewasaan berfikir masyarakat semakin tumbuh dimana pengetahuan yg luas dan mudah di peroleh secara digital teknologi bukan berarti secara pengetahuan dan ilmu pun dengan serta Merta langsung mendalam tentunya butuh proses yg lama sehingga kedalaman keilmuan seseorang tsb mencapai pada tahapan Ahli atau sangat Ahli yg ditunjang dan seiring dgn pesatnya pula pengembangan ilmu pengetahuan itu sendiri.. Sampai saat ini pendidikan dan karakter bangsa Indonesia masih belum dewasa baik dlm menyikapi segala perbedaan maupun masalah yg ada.. Dan mungkin seiring waktu dan perubahan ke depan akan lbh berpandangan dan berfikir maju dimana bangsa yg besar adalah bangsa yg menghormati ilmu pengetahuan plus teknologi, namun tidak melupakan identitas kearifan lokalnya yg mampu ditumbuhkan secara paralel..
@kidcozyboii5935
@kidcozyboii5935 3 жыл бұрын
setelah melihat fenomena catur yang ramai belakangan ini, saya disuguhi dengan video ini, pembahasan yang menarik...
@fellilo
@fellilo 3 жыл бұрын
Seharusnya metodologi dijadikan mata pelajaran utama sejak pendididikan dasar(sebelum matematika, sejarah, IPA, IPS) sehingga generasi yang baru banyak yang paham metodologi tapi kurang informasi🤭 cari infonya di internet ajaa.. Sehingga terwujud representasi yang mendekati kompetensi.
@arfanjuliandri2854
@arfanjuliandri2854 3 жыл бұрын
Setuju
@kusnogadget8509
@kusnogadget8509 3 жыл бұрын
Saya malah skeptis liat anak2 jaman skr yg kerjaanya sosmed sama ngegame
@sembers_dt5041
@sembers_dt5041 3 жыл бұрын
kalau dimulai dari dasar saya pikir akan menjadi rumit karena anak di pendidikan dasar belum mampu menelaah hal serumit ini Saya pikir di smp atau di sma
@winston_atkinson9902
@winston_atkinson9902 3 жыл бұрын
@Reda Purwakanda sbnarnya etika dari orang tua itu sama arti dengan sosial kan? Cuma mereka(anak-anak) blom menyadari bahwa yang orang tua mereka ajarkan adalah pengetahuan sosial berbentuk etika.
@vnd5
@vnd5 Жыл бұрын
Bocil nalarnya belum nyampe ke level eksak
@adrianfirmansyah15
@adrianfirmansyah15 3 жыл бұрын
yang membedakan antara pakar yang benar2 pakar dengan seseorang yang memperoleh suatu pengetahuan dari internet, wikipedia, youtube dsbadalah "Metodelogi"
@mariasoemitroursulawidhias4875
@mariasoemitroursulawidhias4875 3 жыл бұрын
Terima kasih mas Martin...akhirnya saya ketemu langsung pengarang buku Sejarah Estetika ...senang bisa belajar lebih banyak di channel ini. Membuka cakrawala berpikir dan meluaskan wawasan pengetahuan. 🙏❤️
@susriertika5280
@susriertika5280 3 жыл бұрын
Jika semua suara awam di angggap sebuah kebenaran harus di dengar dan di penuhi maka hancurlah semua maka itu perlu suara awam itu di musyawarahkan dan di wakiili oleh pakar
@tencentgames9544
@tencentgames9544 3 жыл бұрын
bener bang setuju metodelogi yang sistematis krasionalitasan mendukung kewarasan dan kebermanfaatan
@ndjugador_4589
@ndjugador_4589 3 жыл бұрын
di era internet ini kl menurut sy yg disebut pakar itu msh ada bahkan buanyak meski bukan dlm konteks akademis keilmuan. misalnya, pakar2 kedengkian, pakar hoax, pakar gorengan isu, pakar fitnah, pakar provokasi, dsb, contohnya spt si roki ge-er dkk. 😁🤣
@matematikaasik982
@matematikaasik982 2 жыл бұрын
khusus untuk Indonesia, menurut saya memilih kompetensi di atas representasi, alasannya kecerdasan rakyat Indonesia masih di bawah rata2. Intinya sistem pemerintahan kita serahkan kepada orang2 akademisi, tetapi dengan syarat kelompok militer harus NETRAL..
@ivandate9972
@ivandate9972 3 жыл бұрын
ikutilah apapun yang sejajar dengan perkembangan kemudahan INFORMASI
@jeffreyirawanify
@jeffreyirawanify 3 жыл бұрын
tapi nih, tanpa pemberontakan kaum awam, KMRT Lord Roy Suryo pasti masih dianggap "pakar telematika", enak bener idupnya ngga susah2 berburu video Ariel, dkk. Malah dikasi nonton tros cuma dimintai testimony by feeling
@sr3821
@sr3821 3 жыл бұрын
Di kalangan praktisi teknologi informasi ("telematika"), nama Roy Suryo sangat jarang (atau tidak pernah) disebut-sebut ketika membahas topik-topik terkait teknologi. Roy Suryo lebih cocok disebut penggemar daripada pakar. Kalaupun disebut pakar, kepakarannya lebih ke arah gambar atau video (yang lebih cocok dengan latar belakang pendidikannya).
@gregoriuskurniawan9324
@gregoriuskurniawan9324 3 жыл бұрын
Itulah kenapa target kampanye adalah dasar dari piramida, menang dalam jumlah, gampang untuk dibodohi tanpa merasa mereka dibodohi.. jaman digital gini makin gampang bikin propaganda macem itu,kekuatan confirmation bias
@HelderCosmeBelo
@HelderCosmeBelo 6 ай бұрын
Terima kasih.
@muhtar3173
@muhtar3173 3 жыл бұрын
Ada kisah menarik yang sama kya gini, tentang supir pribadi seorang doktor sains..
@trustyourself5417
@trustyourself5417 3 жыл бұрын
video ini relate banget om dengan kondisi sekarang, masyarakat pada sok tau mengenai vaksin yang jenisnya macam macam katanya bisa membuat begini begitu seolah-olah mereka pernah ikut pendidikan kesehatan atau faham mengenai ilmu kesehatan, kedokteran, dll .. apalagi di grup keluarga saya sampe jengkel liatnya pada sotau banget
@gmembley
@gmembley 3 жыл бұрын
Penyebabnya adalah tujuan kolektif / ideologi hanya bisa di deklarsikan secara abstrak dan berlebihan / over, sehingga tidak bisa diukur, contoh cita2 bangsa / bersama adalah masyarakat makmur, jadi ketika reprsentasi berjalan dan bertindak ukuran berhasil atau gagalnya jadi bias karena setiap orang bisa menafsirkan secara subjektif, beda kalo cita2 bersama adalah pertumbuhan 5%, disitulah masing2 bisa menerima kenyataan bahwa representasi yg dimaksud bsa divonis adalah salah / gagal, kompeten/berhasil
@hussengani2770
@hussengani2770 2 жыл бұрын
Ulasannya Mas Martin keren.... Saya Sekedar berpendapat, bahwa kepakaran lebih pada proses pembimbingan pikiran, bukan pada dominasi hak berpikir. Boleh jadi domain para pakar ada pada pemikiran, tapi pikiran biarkan saja menjadi domain siapa pun yang konsern.... 🙏🙏🙏
@cengscen9618
@cengscen9618 3 жыл бұрын
Historiografi, keingetan jaman kuliah dulu.
@ademahira8329
@ademahira8329 3 жыл бұрын
Kebodohan memang hak berdemokrasi. Namun kewajiban akan mencerdaskan kehidupan bangsa harus ditingkatkan juga. Terutama tentang politik, masyarakat harus diberikan pendidikan politik. Agar tidak salah tafsir, mana yang kejam diantara pelaku politik atau sistem politiknya
@nusasastra3230
@nusasastra3230 2 жыл бұрын
Sepakat Pak Martin. Namun dalam realitasnya, standart kepakaran menjadi institusi yang membelenggu. Contoh, gelar akademik menjadi penentu formal kepakaran, sehingga menolak standart lainnya.
@benyaminyewang1039
@benyaminyewang1039 2 жыл бұрын
Luar biasa kajian sangat rasional GBU
@nanangediputra3751
@nanangediputra3751 3 жыл бұрын
Republikanisme itu lebih menitik beratkan kompetensi diatas representasi. Sebaliknya Demokrasi yang dikedepankan adalah representasi jauh diatas kompetensi. Dengan kata lain Demokrasi menganggap bahwa kebodohan adalah hak setiap pelakunya. Hanya saja yang jadi masalah dengan mengedepankan kompetensi lebih diatas dari representasi maka republikanisme hampir tidak ada bedanya dengan totalitarianisme. Ini menjadi ketegangan yang tak pernah selesai.
@Leon_Bindox
@Leon_Bindox 3 жыл бұрын
Salam hangat Kaka Martin, from Papua. Saya jadi belajar tentunya tidak harus berpatokan juga dengan metodelogis pembelajaran turun temurun yang sampai sekarang dengan pertanyaan knp masih digunakan meskipun faktanya ada juga yang tidak Logis ( pemikiran yang berdasarkan Kepercayaan ) dan saya sudah telan semua metode ini ketika menginjak bangku sekolah 🙏🏼😂 tentunya. Saya suka anda berfilosofi🔥 sehat selalu
@aldiahmad3874
@aldiahmad3874 3 жыл бұрын
Saya jadi ingat ketika peradaban Yunani akhirnya runtuh ketika sophisme dan relativisme kebenaran lebih merasuk ke pemikiran masyarakat yunani ketimbang kedewasaan dalam berdemokrasi.
@blantiksinyo8552
@blantiksinyo8552 3 жыл бұрын
Terimakasih pencerahaannya. Sy doakan om martin sehat selalu .amin
@danieltambunan6327
@danieltambunan6327 3 жыл бұрын
Bedahnya enak banget dimengerti abang ini👍🏼
@hasanmuhajir157
@hasanmuhajir157 3 жыл бұрын
Ada kemajuan bang Martin mangats buat konten 👏👏
@ismailalalam713
@ismailalalam713 3 жыл бұрын
Terima kasih atas penjelasan Anda, Bung Martin. Saya ingin bertanya satu hal yang barangkali bisa menjadi bahan diskusi kita semua di KZbin ini: Dengan perkembangan kesadaran tentang civil society, bukankah demokrasi modern juga menjamin ruang bagi aspirasi kepakaran, baik melalui asosiasi profesi, NGO, think tank, dan sebagainya, dalam setiap penentuan kebijakan publik? Wilayah-wilayah itu dapat menjadi penarik batas dari mereka yang asbun dan bodoh tanpa mengurangi hak demokratis mereka.
@eirnxxmusic
@eirnxxmusic 3 жыл бұрын
Percuma informasi segudang, internet liar, kalo thinking tools dan framework kita kacau, ya solusi dan kesimpulan akan suatu masalah juga salah.
@eirnxxmusic
@eirnxxmusic 3 жыл бұрын
@Andi Pangerang tentu karena sejak lahir otak kita gak rasional, ditambah notabennya org indo dari kecil dicekokinnya hafalan2 terus. Bukannya budaya inisifiatif melakukan sesuatu dan bertanya. Banyak faktornya sih, sopan santun, budaya, agama, norma yang turun temurun dipegang.
@ariefwm
@ariefwm Жыл бұрын
Ketika saya ingin tahu sesuatu saya cari di internet, paling enak di KZbin karena diceritakan bahkan kadang disertai video atau tulisan rujukan. Misal saya ingin belajar filsafat saya tidak tau buku apa yg harus saya baca dulu. Sekarang saya cukup cari tau di KZbin dan bertaut dengan channel ini, banyak channel lain tapi saya abaikan karena ngomong nggak jelas, bahkan nggak ada gambar orangnya. Setelah itu saya browsing tentang pembicaranya, saya tanya teman yg dulu kuliah filsafat ...siapa Martin Suryajaya dll. Baru saya putuskan subscribe. Kebanyakan orang memang menelan mentah mentah apa yg di sampaikan di internet....tapi itu dulu saat ini orang juga paham kok tentang pentingnya mencari berita yang sebenarnya, yang masih sering terjadi sekarang misal adanya bencana alam disana sini...relatif tidak pengaruh pada lingkungan WAG saya karena selalu ditampik oleh anggota lain bahwa itu hoax. Tapi disatu sisi media internet terutama KZbin adalah panggung nya para pakar untuk menyampaikan ilmu dan pendapat. Para pakar bisa membuat channel yang semua orang akan mengakui channel nya sebagai rujukan dan terpercaya (dalam lingkup ilmu tertentu aliran tertentu).
@agusiwan608
@agusiwan608 2 жыл бұрын
Hadir nyimak
@Rjz29
@Rjz29 3 жыл бұрын
Teringat buku "Matinya Kepakaran"
@openinggt804
@openinggt804 3 жыл бұрын
Memang dari situ bang
@agussalim-fl1hw
@agussalim-fl1hw 2 жыл бұрын
Dupa nya mantap, harus selalu menyala. Ciri khas pak Martin 😁😀
@maximanamira
@maximanamira 2 жыл бұрын
Secara umum sangat penting untuk terus meningkatkan kecerdasan masyarakat (salah satu tujuan bernegara) agar proses representasi yg dihasilkan menjadi lebih baik dan dapat membaca upaya distorsi dlm proses representasi. Penting juga kemudahan dalam mengakses informasi dengan seminimal mungkin terjadinya asimetrical informasi. Pada akhirnya proses representasi juga akan membentuk oligarki yg diharapkan menjadi oligarki yg memiliki kompetensi dan punya dignity
@neneklampir6664
@neneklampir6664 3 жыл бұрын
Menarikkkkkk
@Adjingkrak
@Adjingkrak 3 жыл бұрын
Menurutku haruslah ada kesetaraan mendapatkan pendidikan bermutu. Pemahaman akan sains harus ditanamkan sejak dini agar tidak terlalu melenceng dengan kenyataan. Nyatanya hierarki ekonomi lah yg menciptakan hierarki pendidikan.
@laga_wijaya
@laga_wijaya 3 жыл бұрын
Terimakasih Bung!
@kultitc7731
@kultitc7731 3 жыл бұрын
pada realita menjalankan kehidupan tidak selalu stuck di satu jalan, mungkin ada hal yang bisa kita selesaikan sendiri tanpa seorang pakar, tapi ada juga membutuhkan pakar,. menurut saya tinggal bagaimana kita bisa berfikir apakah suatu masalah cukup dengan tanpa pakar, atau harus mendangar pakar. sebelum kesiitu kembali lagi pada apakah pakar dapat memberikan sebuah kepercayaan dimana pada zaman seperti skrng bnyk sekali pakar abal" yang mengeluarkan hasil prediksi atau apapun itu dalam sebuah kajian akademis tapi di pengaruhi oleh kepentingan dalam kata lain penlitiannya tidak murni banyak di pengaruhi oleh katakan saja elit politik "di tunggangi". mnurut saya ada maslah kepercayaan disini, namun kepakaran tidak boleh mati.
@zuperezgame707
@zuperezgame707 3 жыл бұрын
fenomena dewa kipas membuktikan bahwa pakar sudah mati. Orang indonesia lebih percaya pada sensasi daripada percaya perkataan dari pakar catur yang sudah grandmaster. Saya juga termasuk yang ikut arusnya. semoga saya bisa memperbaiki pola pikir saya. Memang benar kata orang tua zaman dahulu "Apapun yang cepat, itu akan membawa kehancuran, alon-alon kelakon, hati-hati asal selamat"
@yusupswag
@yusupswag 3 жыл бұрын
izin nyimak maha guru🐗
@XO-Stereotipe.
@XO-Stereotipe. 3 жыл бұрын
Diantata gagasan representatif dan gagasan kompetensi, sebagai jalan tengahnya adalah apa kita sebut selama ini sebagai demokrasi. Yang memungkinkan keduanya bertemu dan dapat hidup berdampingan. Sebagai metode penegakan hak-hak antara keduanya kemudian kita sebut sebagai hukum dan konstitusi yang melandasi cara untuk "melayani kepentingan bersama" secara adil dan sejahtera. Keduanya bertemu pada sumbu yang sama "Demokrasi."
@XO-Stereotipe.
@XO-Stereotipe. 3 жыл бұрын
saya usul selanjutnya untuk mengetengahkan gagasan demokrasi. karena menurit saya inilah yang kemudian menjadi pertanyaan selanjutnya secara mendasar. Yaitu, demokrasi seperti apakah?, dan bagaimanakah? yang kemudian secara ideal dapat menjadi jalan keluarnya. Seperti, persoalan-persoalan terkait mengenai kebijakan, peneggakan hukum, akuntabilitas, transparansi, fasilitas publik, keterbukaan layanan informasi, dsb. Yang semuanya itu bisa menjadi capaian dalam kerangka pikir dan gagasan res-publika yakni, "melayani kepentingan bersama" hal ini memerlukan integritas leadership. Yakni menyoal kepemimpinan di arena kancah kekuasaan politik.
@askartakraw
@askartakraw 3 жыл бұрын
Keren bang👍👍
@pertanyaansejutadolar
@pertanyaansejutadolar 3 жыл бұрын
Makasih videonya. Tapi masih penasaran sama penjelasan sains tentang bumi datar yg meneropong kapal. Akal sehat saya belum sehat ternyata hahaha. Kalau yg lainnya saya masih bisa menjelaskan.
@winantonanto8189
@winantonanto8189 2 жыл бұрын
Predikat kepakaran menjadi perenungan akan nilai kemaslahatan universal bagi kondisi obyektif fenomena natural/kodrati dinamikanya.
@panjimulki
@panjimulki 3 жыл бұрын
Para pakar ditantang untuk lebih demokratis, untuk lebih bisa menjelaskan ilmunya pada massa rakyat yg dianggap nonpakar. Sementara massa rakyat ditantang untuk menguji kepakaran para pakar, agar para pakar itu lebih membumi, karena jangan-jangan cuma ngaku pakar tapi ternyata disertasinya plagiat.
@hailmenghitam246
@hailmenghitam246 3 жыл бұрын
Salah satu jalan keluar untuk menengahi perdebatan radikal antara Nicols dan Ranciere dilevel ranah pendidikan ialah dgn membangun edukasi berbasis pedagogi konsientisasi. Sebab, semua konflik/isu sosial berakar dari pendidikan yg carut-marut antara pedagogi indoktriner dgn pedagogi liberal. Jadi, pedagogi konsientisasi lah jawabannya. (Ingat: Pedagogi yg outputnya dpt menjadikan semua orang menjadi pakar utk dirinya sendiri sekaligus menjadi setara lantaran masing2 orang itu unik).
@kandjutlempeng
@kandjutlempeng 3 жыл бұрын
Kalau kamu dalam posisi menguntungkan, pertahankan kondisi sekarang. Kalau kamu dirugikan, hanya 1 kata: Lawan!
@aditnew6904
@aditnew6904 3 жыл бұрын
Baca komennya nenek lampir
@021riodwiprasetiyo5
@021riodwiprasetiyo5 3 жыл бұрын
Perihal kebenaran informasi
@gustiaugustantonurulputra2032
@gustiaugustantonurulputra2032 3 жыл бұрын
Dan menurutku bukan hanya itu, diantara pakar dan masyarakat itu harus paham dulu apa itu sistem demokrasi dan bagaimana cara bekerjanya. Sehingga keduanya harus berkontribusi untuk perkembangan ilmu pengetahuan serta kebijakan yang sebisa mungkin tidak menimbulkan ketimpangan diantara pakar dan masyarakat. Saya ambil contoh kecil dalam dunia yg sedang krisis karena pandemi covid, dalam kasus itu jika pakar dapat mengemukakan pendapat konkrit tentang covid, alangkah baiknya seluruh publik yang terlibat disuatu negara dapat memahami inti pokok dari permasalahan yg sedang terjadi akibat dari krisis ini. Mau tak mau, kebijakan publik harus dibuat sekonkrit dan efektif mungkin. salah satu cara untuk memperoleh kebijakan yang konkrit dan efektif itu dapat diperoleh melalui kesetaraan pandangan yg luas dari seluruh masyarakat yg terlibat, mungkin lewat sosial media atau bertemu dan membicakan apa yg hendak didahulukan dalam kebijakan yg akan diputuskan.
@ekosupriyanto8876
@ekosupriyanto8876 3 жыл бұрын
Siip, di jaman begini apalagi di negara kita banyak orang asbun orang bicara yg didengar dilihat dari kuasanya dan power ekonominya, tradisi akademis dan intelektual kepakaran hancur.
@ndjugador_4589
@ndjugador_4589 3 жыл бұрын
di era internet ini kl menurut sy yg disebut pakar itu msh ada meski bukan dlm konteks akademis keilmuan. misalnya, pakar2 kedengkian, pakar hoax, pakar gorengan isu, pakar fitnah, pakar provokasi, dsb, contohnya spt si roki ge-er dkk. 😁🤣
@setajamsilet3694
@setajamsilet3694 3 жыл бұрын
Demokrasi tu baik saat ini dan akan berakhir juga.
@junkjink7735
@junkjink7735 3 жыл бұрын
Shure, ciamik om
@alva72nashir3
@alva72nashir3 Жыл бұрын
bagus bang Martin
@bapontarindonesia
@bapontarindonesia 3 жыл бұрын
Melengkapi ulasan Budiman Sudjatmiko, yang mengkritisi sebagai Matinya Kewarasan. Menarik. 👍
@Rd-cp3bj
@Rd-cp3bj 3 жыл бұрын
Keren bang
@Rd-cp3bj
@Rd-cp3bj 3 жыл бұрын
Kok rorokonya di pegang terus bang...hhh
@BEPkrusial21
@BEPkrusial21 2 жыл бұрын
Keren
@mr.ebithzee8817
@mr.ebithzee8817 3 жыл бұрын
Tmbh lagi dong Bung durasinya...
@melatiputih2646
@melatiputih2646 3 жыл бұрын
Bukankah antara kompetensi dan representasi yang disebutkan tadi adalah dua hal yang sama-sama dimiliki oleh setiap warga negara? Maka seharusnya itu bukanlah sesuatu yang trade-of. Karena yang direpresentasikan itu hanya kepentingan politik bersama sementara kompetensi itu bagaimanapun akan tetap melekat di tiap-tiap individu. Dan tidak akan pernah bisa terwakilkan sekalipun oleh seorang "viewer" yang disebutkan itu.
@agusmulyadis.t4645
@agusmulyadis.t4645 2 жыл бұрын
Menurut saya batas antara representasi dan kompetensi ialah tetap jatuh kepada "Konstitusi" sebagai tolok ukur terakhir dalam negara Demokrasi!!! Karena bagi saya baik Kompetensi dan Kepakaran misalnya, tetap berlandaskan kepada representasi!!! Contoh dalam dunia kepakaran, walaupun menggunakan metodelogi apapapun untuk merumuskan atau menetukan Benar dan salah tetap asalnya dari representasi seseorang/kelompok yg kemudian di kukuhkan menjadi kebenaran. Namun tidak ada representasi mutlak , karena representasi bisa juga dibantahkan dengan representasi!!! Prihal dalam Negara Demokrasi, Baik kepakaran dan representasi sendiri dibutuhkan dalm setiap perumusan kebijakan, karena ini bukan menyangkit kepentingan satu dua orang melainkan banyak orang!!! Rakyat bisah salah dan Pemerintah juga bisa lebih banyak salah!!! Oleh karenanya butuh semacam alat /instrument untuk mewadahi itu semua!!! Unsur Kepakaran seseorang tidak akan hilang dan tetap akan menjadi rujukan sampai kapanpun, karena sudah menjadi nilai universal namun duel argumentasi dan ide dlam Demokrasi juga tidak bisa dianggap remeh atau hanya sekedar kosong, walaupun datangnya dari petani, nelayan atau gelandangan sekalipun karena Demokrasi menyediakan wadah bertengkar bagi semua pikiran-pikiran rakyatnya sendiri dan itu yg membuat bangsa ini asik dan unik. Oleh karena Hukum dan Konstitusi menjadi batas / tolon ukur trakhir untuk menilai relevansi dari perdebatan kita!!! Contoh terakhir kita berdepat tentang pencemaran Lingkungan, tpi apa yg dimaksud dengan pencemaran apakah hanya karena kita membuang sampah lagsung dikatakan mencemari lingkungan??? nah inilah bukti kongkrit dimana kompetensi dan refresentasi bekerja!!! Di refresentasi bilang kalau itu mencemari lingkungan, tetapi si kompetensi bilang itu belum dikatakan men cemari lingkungan karena hal lain dan sebagainya. Tetapi hukum tidak mengenal Kompetensi jikaulau ada hukum yg mengatakan jika membuang sampah adalah pelanggaran hukum, maka dia tetap dihukum walaupun secara kompetensi yg dia ketahui itu tidak mencemari!!! Terima kasih
@WargaSipilll
@WargaSipilll 3 жыл бұрын
di tunggu di platform podcast pak
@matematikaasik982
@matematikaasik982 2 жыл бұрын
mungkin pada saatnya, lembaga pendidikan yang tidak punya KUALIFIKASI akan "MATI"
@esafudoh7202
@esafudoh7202 3 жыл бұрын
Menurut saya, dilema kepakaran vs representasi bisa diselesaikan dengan pendidikan yang memadai. Rakyat tetap memegang otoritas politik, namun pilihan mereka didasarkan atas kepakaran yang didapat dari pendidikan. Lalu, pendidikan seperti apa yang memadai? Siapa yang menentukan apakah suatu sistem pendidikan itu memadai atau tidak? Rakyat atau pakar? Nah, lho. Wkwkwkwkwk.
@animasigenv3006
@animasigenv3006 3 жыл бұрын
cuma masukan nih. kyknya ada musik backgroundnya akan lebih enak. trus barangkali dijaddikan beberapa segmen atau babak bisa jaddi lebih enak. tapi ya bebas aja si hehe. ini saran aja
@IKALBLEQO
@IKALBLEQO Жыл бұрын
Buktinya bang martin yang bukan ahli sejarah paham sekali terkait metodologi kritik sumber.
@ichwanuddinudin1828
@ichwanuddinudin1828 Жыл бұрын
maksudnya?
@mataarsy177
@mataarsy177 Жыл бұрын
👍😀
@nasigorengism
@nasigorengism 3 жыл бұрын
Menurut saya, demokrasi tidak seharusnya memaklumi kebodohan secara mutlak. Adanya pengetahuan bahwa kebodohan dapat ikut serta dalam demokrasi seharusnya menggambarkan bagaimana pentingnya memberikan informasi kebenaran kpd semua pihak agar mampu berpikir secara rasional dan mampu mengambil keputusan secara rasional pula. Tentunya informasi kebenaran menurut para pakar yang lepas dari kekuasaan krn kebenaranpun bisa menjadi relatif tergantung dr siapa yg memiliki kebenaran tsb. Apakah pilihan rakyat dalam demokrasi bisa salah? Menurut saya sangat bisa jika pilihannya tidak berdasarkan rasionalitas, tidak bersumber pada informasi kebenaran yg tepat, dan (dalam konteks Republik) tidak mampu menghasilkan dampak yg bermanfaat bagi kepentingan publik atau malah merugikan publik itu sendiri. Terkait hal terakhir ini, mungkin nanti diperlukan definisi publik tersendiri.. Maaf kalau kurang nyambung.. saya newbie dalam filsafat. Itupun baru dengan melihat channel ini :)
@vinsentiusjulipin2534
@vinsentiusjulipin2534 3 жыл бұрын
Demokratisasi: representasi vs kompetensi
@bahrudinyusuf8445
@bahrudinyusuf8445 3 жыл бұрын
Setelah kelar nonton video ini, sa kmbali tonton lg video Martin yg sblumnya yaitu Pendidikan yang Membebaskan. Lalu sa jd brtanya2 bhw apaka kepakaran itu mrupakn hasil dr kultur pendidikan yg mengutamakn linieritas keilmuan semata? Kmudian brkaitan dg mudahnya stiap org mmperoleh informasi dan pngetahuan dewasa ini, yg mana dr hal trsebut mmbuka ksmpatan bg stiap org utk belajar ttg apapun, yg ada justru trjd bnyk kekacauan dan bias di sana-sini alih2 mngarah pd tumbuhnya kultur pndidikan sprti masa renaisans. Apaka hal ini krn tidak diiringi dg mmbangun nalar kritis sbb sistem trus mndesak khidupan utk brgerak cepat, trgesa-gesa, dan serba rutin?
@ichsanarief9085
@ichsanarief9085 2 жыл бұрын
Saya setuju.
@frequensi200hz3
@frequensi200hz3 3 жыл бұрын
saya mengutip orang lain hanya untuk mengekspresikan diri saya dengan lebih baik. michel de montaigne
@endloveendlove201
@endloveendlove201 2 жыл бұрын
Nah ini video yg aku cari... Salam sayang ya pak Semoga sehat ,salam buat keluarga bapak dirumah
@tencentgames9544
@tencentgames9544 3 жыл бұрын
kalo berbicara ukuran kebenaran dan kesalahan tersebut harus ada bukti baru bisa disebut benar atau salah bisa juga diukur dengan ilmu pengetahuan Undang undang maupun Kitab Agama.
@aguslakburlawal1098
@aguslakburlawal1098 2 жыл бұрын
Kalau merujuk kepada cara berpikir Kennedy F John, terkait keinginannya utk mencapai bulan.Kemudian dia mengumpulkan para pakar astronot Amerika utk menyampaikan keinginannya bahwa kita (Amerika) mau ke bulan, lalu diberi kesempatan kepada para pakar utk buat semacam metode atau cara supaya Amerika mencapai bulan dan itu terwujud. Itu gimana, kan termasuk bentuk dari demokrasi juga. Cara ini juga bisa digunakan dlm demokrasi untuk pencapaian tujuan Negara. Misalnya gimana supaya kita bisa sejahtera, adil dan makmur, maka bisa di kumpul para pakar utk jelaskan caranya...Salam! .
@15_hanifmujadid99
@15_hanifmujadid99 2 жыл бұрын
mas martin masukan untuk musik opening tolong volumenya jangan keras-keras. soalnya kalo dengerin "auto play" tak hidupin sering kaget pas ganti vidio baru makasih
@lappetos4247
@lappetos4247 2 жыл бұрын
Menurut saya keahlian ga akan mati, meskipun ada internet tetap saja mayoritas informasi yang dipercaya berasal dari ahlinya, dengan kata lain infonya disediakan oleh ahlinya.. mungkin jumlah ahlinya saja yang tidak diperlukan sebanyak dahulu.. seperti saya belajar filsafat di internet, tapi kan yang masukin apa yang saya pelajari dimasukkan oleh pak Martin.. terkait perbedaan pendapat misalnya tentang bumi datar atau bulat, terjadinya perbedaan pendapat diantara kaum awam menurut saya utama nya adalah krn mereka yang mengklaim dirinya ahli pun berbeda pendapat, tinggal kaum awam mau percaya yang mana.
@MrDabboe
@MrDabboe 3 жыл бұрын
simple : kenapa totalitarianisme bisa terjadi karena rakyat yg diprentahnya "bodoh" atau sengaja membodohkan diri sbg hak. artinya republikanisme dan kepakaran harus mencanangkan suatu "pencerdasan kehidupan bangsa" sebelum masuk ke alam demokrasi dan kesetaraan politik representasi. kebodohan yg diakui sbg hak hrsnya kebodohan yg dipilih secara sadar, dan pencerdasan yg dilakukan memang benar2 pencerdasan bukan pembodohan publik berkedok pencerdasan dgn data tipu2.
@narasikonspirasi8638
@narasikonspirasi8638 2 жыл бұрын
Bang, kalau boleh saran, bahas filsafat hukum juga.
@neneklampir6664
@neneklampir6664 3 жыл бұрын
Didalm tulisan saya berjudul Manifesto Politik Berbasis Meritokrasi, saya berpendapat bahwa kepakaran dan kebebasan (kesetaraan) harus didasari oleh kebebaaan yang lebih tinggi. Apa itu kebebasan yang lebih tinggi? Definisi dari kebebasan yang lebih tinggi saya tersebut adalah bahwasanya kebebasan untuk memilih diantara semua pilihan, pilihan/opsi mempertahankan eksistensi setiap manusia (kehidupan individu) dan memberikan pilihan yang lebih luas kepada setiap individu adalah yang paling prioritas. Akan tetapi, eksistensi individu tersebut adalah yang paling tinggi. Kepakaran harus dibuat untuk mengayomi dan hanya kepada memberikan keamanan terhadap kehidupan atau eksistensi serta pilihan yang lebih banyak. A Saya bukan filsuf bung martin, tapi saya punya pemikiran yang sama yang saya bangun sejak lama.
@neneklampir6664
@neneklampir6664 3 жыл бұрын
Kepakaran akan melakukan intervensi kepada kebebasan jika didapatkan bahwa tindakan pengekspresian individu tersebut mencederai kebebasan manusia lainnya dan bahkan eksistensi manusia tersebut. Selain pada itu, kepakaran harus tidak boleh mengintervensi. Kepakaran hanya cukup mengintervensi hal hal yang secara saintifik terbukti mengancam kebebasan dan eksistensi kita semua
@thephilosophy4338
@thephilosophy4338 2 жыл бұрын
"Didalam kehidupan akhir zaman dengan peradaban yang lebih maju dan modern dengannya semua manusia bisa mengakses segala bentuk ILMU PENGETAHUAN dengan mudah dan gampang, Sebab dalam perubahan zaman inilah tugas daripada ahli pakar didalam segala bidang ilmu pengetahuan melalui akal dan dengan bahasa yang sederhana hanya mampu membuka akal dan pikiran setiap manusia dal-am minda terbuka tentang bagaimana hati dan jiwa manusia itu mampu mengenal akan tuhan-NYA dengan kemudahan yang telah diberikan oleh zaman didalam mengakses setiap ilmu pengetahuan itu sendiri merasuk kedalam hati dan jiwanya sebagai hakikat daripada ilmu?!! Sebab hakikat ILMU adalah sebuah pengetahuan yang mampu membawa setiap hati dan jiwa manusia mengenal akan rabb-NYA, selain daripada itu adalah kebathilan Meskipun ramai manusia mengecam pendidikan tinggi dalam segala bidang ilmu pengetahuan akan tetapi ilmu tersebut tidak mampu membawa hati dan jiwanya didalam mengenal siapa tuhan-NYA? Maka apalah makna dari sebuah ilmu,meski ilmu-ilmu didunia ini melahirkan sebuah kebaikan-kebaikan untuk boleh digunakan dalam kemanfaatan bagi manusia itu sendiri tapi tidak berlandaskan hakikat islam sebagai hakikat daripada ilmu pengetahuan dari tuhan semata untuk kebaikan manusia untuk kehidupan dunia dan akhiratnya yang terlahir daripada FILSAFAT ISLAM sebagai induk daripada segala ilmu pengetahuan sebagai kesempurnaan daripada AKAL MANUSIA?!
@chrising1731
@chrising1731 3 жыл бұрын
Saya ingat demokrasi yg didefinisikan oleh Rocky Gerung: Kepemimpinan rakhyat melalui kepemimpinan akal. Rupanya ia mencoba untuk mencari penyelesaian antara 2 ketegangan yg dijelaskan di atas, yaitu dgn tetap menjunjung ide kesetaraan (kerakhyatan) dgn tidak membuang kepakaran. Namun kepakaran tidak dilihat sebagai kumpulan orang pandai tetapi akal sehat. Bagaimana pendapat bro?
@aditnew6904
@aditnew6904 3 жыл бұрын
Celahnya definisi ini, RG bukan seorang psikolog jadi agak gimana gitu nanti bahasnya ke definisi akal yg bagaimana, sehat ini seperti apa, dsb
@ademahira8329
@ademahira8329 3 жыл бұрын
Ya mungkin pandai disertai akal sehat
@vincentsiduppa649
@vincentsiduppa649 3 жыл бұрын
berarti karena situasi hari ini sangat mudah didapatkan sehingga pakar dapat ada karena bagaiamana iya menradikalkan pikirannya, jadi apakah sekolah dapat di bubarkan
@didituny6816
@didituny6816 3 жыл бұрын
mari kita uji kepakaran by internet vs kepakaran by university dalam hal membuat kericuhan atau membuat perdamaian siapa yg menang
@liamsung99999
@liamsung99999 3 жыл бұрын
Research = re + search Re = lagi Search = cari Research = cari lagi, cari terus sampai sesuai dengan apa kata ustadz yang kau ikuti. Kalau masih belum sesuai, cari lagi....
@wisnubramantya4055
@wisnubramantya4055 3 жыл бұрын
Sebenernya harus gimana sih? wkwkwk korek terus bang martin. Gimana kalo pakar yang terlebih dahulu mengkaji sebuah masalah yang dihadapi lalu memilihkan opsi-opsi yang nantinya disebar ke masyarakat gitu bang. Jadi pakar itu dikasih kepercayaan untuk mengkaji terlebih dulu, lalu hasilnya baru disosialisasikan ke masyarakat awam, pakar bisa memilihkan beberapa opsi "baik" untuk diumpan ke masyarakat setelahnya. Jadi tetap terpenuhi kebutuhan demokrasi dan konsep republik untuk mengusahkan yang terbaik buat semua. Mungkin gitu lebih baik sih bang, apa malah lebih buruk ya hahaha... Gimana bang martin, masalah apa yang bakal timbul kalo sistemnya begitu? Pasti ada masalah baru sih, kalo tidak keberatan tolong dijawab bang, soalnya banyak banget hal yang saya tidak bisa lihat sementara bang martin tahu hal-hal itu. Ngefans berat pokoknya. Tabik!!
@wisnubramantya4055
@wisnubramantya4055 3 жыл бұрын
Nggak demokratis sih jadinya kalo dipilihkan dulu ya wkwkwk, jadi tetap ada kesenjangan juga ya, masyarakat jadi dinomer duakan, wkwkwk gimana sih... Apa mungkin memang demokrasinya yang harus sedikit dilenturkan ya🤔 nggak demokrasi demokrasi banget gapapa gitu? Atau mungkin konsep demokrasi itu salah? mungkin bisa memebentuk regulasi baru mengenai besaran porsi antara representasi dan kompetensi... Sederhananya ambil tengah-tengahnya, tidak terlalu demokrasi dan tidak terlalu republika, tidak terlalu representasi dan tidak terlalu kompetensi, masyarakat awam tidak terlalu bebas dan pakar tidak terlalu totalitarian. Tapi ide dari si pakar sulit juga ya tersampaikan ke masyarakat, situasi politik di sini tidak menjamin proses ini bakal bersih juga. Entahlah...
@arasekawa
@arasekawa 3 жыл бұрын
Mungkin jalur tengah nya adalah Meritokrasi?
@darmagandhul2050
@darmagandhul2050 3 жыл бұрын
nanti jika para pakar sains selalu dijadikan rujukan untuk membuat keputusan politik, apakah ada kemungkinan para pakar sains nanti akan jadi advokat/ hanya menggunakan ilmu sains sebagai pendukung keputusan pribadinya?.
@diditwahyupermadi1183
@diditwahyupermadi1183 3 жыл бұрын
BEBAS..! BUKAN BERARTI MEMBEBASKAN SEGALANYA.. MEMBERIKAN KEBEBASAN KEPADA JIWA²/MINDSETT YANG CENDERUNG AKAN MEMANGSA KEBEBASAN YANG LAINNYA.. (KALIBRASI KOMPAS MORAL) 👻 👿 🔱 🇲🇨 🏴‍☠️ 🚫 🎤 🐫💩🍻 ⛔ 💀 🌏 🚀 🐐 🐾
@yovananda
@yovananda 3 жыл бұрын
13:29 dan 22:22 adalah inti dari keseluruhan video
@zzzz5695
@zzzz5695 3 жыл бұрын
kebanjiran informasi hanya buat stress saja.
Bahaya Baper dalam Filsafat
25:07
Martin Suryajaya
Рет қаралды 108 М.
Brawl Stars Edit😈📕
00:15
Kan Andrey
Рет қаралды 52 МЛН
OYUNCAK MİKROFON İLE TRAFİK LAMBASINI DEĞİŞTİRDİ 😱
00:17
Melih Taşçı
Рет қаралды 12 МЛН
Politik Akal Sehat & Filsafatnya
20:31
Martin Suryajaya
Рет қаралды 27 М.
Jenderal Terkuat yang Culas dan Berkhianat.
21:09
Ferry Irwandi
Рет қаралды 230 М.
Kita Semua adalah Orang yang Sama
21:02
Martin Suryajaya
Рет қаралды 63 М.
Dunia adalah Simulasi?
22:28
Martin Suryajaya
Рет қаралды 106 М.
Makna Hidup Tanpa Agama
21:35
Martin Suryajaya
Рет қаралды 49 М.
Sejarah Kerja Kreatif
25:10
Martin Suryajaya
Рет қаралды 29 М.
Sastra, Kota, Pikiran Terbuka
22:52
Martin Suryajaya
Рет қаралды 55 М.
SJW Zaman Old, SJW Zaman Now
23:39
Martin Suryajaya
Рет қаралды 25 М.
Apakah Ketiadaan Ada?
25:08
Martin Suryajaya
Рет қаралды 98 М.
Brawl Stars Edit😈📕
00:15
Kan Andrey
Рет қаралды 52 МЛН