Bedah Editorial MI - Hasil Wajar Audit bukan Prestasi

  Рет қаралды 4,026

Media Indonesia

Media Indonesia

18 күн бұрын

Media Indonesia, Sudah sepantasnya Presiden Jokowi menyatakan bahwa opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang didapatkan oleh Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2023, bukanlah prestasi. Hasil WTP yang dikeluarkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu memanglah kewajiban yang harus dipenuhi pemerintah sebagai pengguna APBN. Ia menjadi kemestian untuk pemerintahan dengan tata kelola modern.
Presiden menerima Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) LKKP 2023, awal pekan ini. Hasil WTP tersebut sebenarnya juga sudah terpublikasi sejak awal Juni, yakni dengan diserahkannya LHP LKPP 2023 itu beserta Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II Tahun 2023 kepada DPR RI.
Semenjak itu pun publik sudah mengetahui jika tidak seluruh laporan keuangan kementerian dan lembaga (LKKL) mendapat WTP. Dari 84 LKKL, ada empat yang mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP), yakni Kementerian ESDM, Kementerian Pertanian, Kementerian Kominfo, dan Bapanas. Namun, hasil keempatnya dianggap tidak memengaruhi keseluruhan LHP LKKP tersebut.
Opini WTP adalah hasil yang menyatakan bahwa laporan keuangan yang diperiksa disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, informasi keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Sementara sesuai kepanjangannya, WDP menunjukkan adanya penyampaian materi dan informasi keuangan yang dikecualikan dari yang dianggap wajar.
Selain itu terdapat dua lagi bentuk opini BPK, yakni Opini Tidak Wajar (TW) yang diberikan pada laporan keuangan yang tidak menyajikan informasi keuangan entitas sesuai dengan standar. Terakhir, opini Tidak Memberikan Pendapat (TMP) dikeluarkan ketika auditor tidak puas akan seluruh laporan keuangan yang disajikan.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah menetapkan target 92% LKKL mendapat WTP. Dengan begitu, LKPP 2023 memang masih memenuhi target.
Namun tetap saja, dalam logika sederhana LKPP dengan hasil WTP itu ibarat anak sekolah yang mengerjakan tugas sesuai aturan. Meski merupakan nilai tertinggi, tetaplah itu merupakan standar. Lebih jauh lagi, hasil WTP tetaplah merupakan penilaian administrasi, bukan faktual di lapangan.
Sebab itu pula tidak ada jaminan hasil WTP pada laporan keuangan berarti bebas dari perilaku korupsi. WTP hanyalah mempersempit celah korupsi dengan adanya sistem yang ditetapkan untuk berbagai pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan keuangan pemerintah.
Selama moral korup bercokol, segala capaian itu tetap tidak ada artinya. Mulai dari hal sederhana seperti pencatatan dan penatausahaan bukti-bukti transaksi sampai prosedur, semua bisa diakali. Maka, jangan heran jika ada kementerian dan pemda yang mendapat WTP, namun pimpinan dan beberapa pejabatnya terjerat korupsi.
Sejumlah kasus korupsi di kementerian/lembaga berpredikat-WTP itu pula membuat hasil audit BPK sangat dipertanyakan kebenarannya. Bahkan, muncul kecurigaan adanya ‘jual-beli’ WTP sudah semakin santer sejak 2022 hingga dipertanyakan pula oleh DPR di rapat komisi dengan BPK.
Di rapat itu pula, meski dinyatakan pemberian WTP sesuai prosedur, BPK mengakui jika bisa saja lembaga yang mendapat hasil tertinggi itu tersangkut suap atau korupsi lainnya. Namun, selama kasus tersebut tidak menggunakan APBN, noda busuk itu tetap tidak memengaruhi pemberian WTP.
Dengan semua kenyataan itu, sepatutnya pemerintah menghentikan glorifikasi terhadap WTP. Semua kementerian/lembaga, begitu pula dengan pemda justru harus memahami WTP sebagai kewajiban minimal.
Di luar itu, pemerintah pusat maupun daerah masih harus membuktikan integritas mereka melalui kinerja yang bersih dan transparan. Mereka harus menyadari bahwa predikat WTP yang tidak berbanding lurus dengan capaian program di lapangan justru menjadi kecurigaan.
#bedaheditorialmi #BPKRI #Jokowi #apbn #dprri #keuangan #Menterikeuangan
#Metrotv
click our website :
- Media Indonesia: mediaindonesia.com
- E-paper Media Indonesia: epaper.mediaindonesia.com/
Follow official account MI Com di:
- Twitter Media Indonesia: / mediaindonesia
- Instagram Media Indonesia: / mediaindonesia
- Facebook Media Indonesia: / mediaindonesia
- TikTok Media Indonesia: / media_indonesia
Jangan lupa Follow the Media Indonesia channel on WhatsApp: whatsapp.com/channel/0029VaEH...

Пікірлер: 7
@user-vr7hs5nl7e
@user-vr7hs5nl7e 16 күн бұрын
Ini lah Indonesia Hari ini menuju Indonesia Cemas 2045.
@Cahaya1818-tv1sn
@Cahaya1818-tv1sn 16 күн бұрын
Masih bersykur wtp setidak bisa plas plus gali lubang tutup lobang asal lobang nya bisa ditutup 🙏🙏
@eagle8485
@eagle8485 16 күн бұрын
setuju sudah tidak percaya sama BPK
@nyomansumertadana8090
@nyomansumertadana8090 16 күн бұрын
Semua bisa diatur dibuat buat, walaupun diceksama BPK dll semya bisa diatur, petugas BPK cukup madu sumbawa dua botol sama sepuluh butir mutiara pasti WTP, tambah tiket pesawat disiapkan. Semua bisa berubah setiap kenyang ada batasnya paling sehari sore kan lapar lagi. Gmn bisa akuntabel Mas, setiap manusia yg masih bernafas wajar pingin tambah lagi entah itu fisik maupun rohanyah hhhhh
@Cahaya1818-tv1sn
@Cahaya1818-tv1sn 16 күн бұрын
Bang mungkin gak cerdas mengelola nya jadi yg penting. Kewajiban aja yg sunah nya mungkin belum mampuh 🙏🙏
@dwibudi5585
@dwibudi5585 16 күн бұрын
Semua bisa di atur Asal bpk senang Ter Lalu .
@dwibudi5585
@dwibudi5585 16 күн бұрын
Kwalitas itu penting No 1 syukur2 ada Plus .
Bedah Editorial MI - Pertaruhan Pemberantasan Korupsi MI
39:21
Media Indonesia
Рет қаралды 3,2 М.
Bedah Editorial MI - Setop Legislasi Transaksional
38:50
Media Indonesia
Рет қаралды 3,8 М.
- А что в креме? - Это кАкАооо! #КондитерДети
00:24
Телеканал ПЯТНИЦА
Рет қаралды 7 МЛН
Clown takes blame for missing candy 🍬🤣 #shorts
00:49
Yoeslan
Рет қаралды 40 МЛН
Heartwarming moment as priest rescues ceremony with kindness #shorts
00:33
Fabiosa Best Lifehacks
Рет қаралды 38 МЛН
路飞被小孩吓到了#海贼王#路飞
00:41
路飞与唐舞桐
Рет қаралды 81 МЛН
Novum Saka Ditolak Jaksa | AKIM tvOne
39:21
tvOneNews
Рет қаралды 31 М.
Bedah Editorial MI - Rontoknya Antusiasme Terhadap KPK
46:39
Media Indonesia
Рет қаралды 4,9 М.
Bedah Editorial MI - Indonesia Darurat Rasuah
49:27
Media Indonesia
Рет қаралды 6 М.
Kalang Kabut IKN Dikebut
26:13
CNN Indonesia
Рет қаралды 221 М.
Bedah Editorial MI - Harta, Tahta, Pilkada
42:50
Media Indonesia
Рет қаралды 4,7 М.
Ahok soal Jokowi, Prabowo, dan Jakarta Hari Ini | Mata Najwa
54:23
Najwa Shihab
Рет қаралды 6 МЛН
- А что в креме? - Это кАкАооо! #КондитерДети
00:24
Телеканал ПЯТНИЦА
Рет қаралды 7 МЛН