Merawat Duka Part 1

Banyak mitos terkait duka, dalam video ini kita mau diskusi lebih lanjut tentang berduka. Buka bukan luka, duka itu cinta

[@anastasyanataliagomes4156]

Pain dan suffering. Bener yg dibilang dokter jiemi, setelah sekian lama sya paham kalau selama ini saya menambah rasa sakitnya sehingga jdi suffering. Tadinya saya pikir, kenapa painnya ga hilang-hilang, pdhl pain akan tetep disana, yg bikin semakin menderita karna kalimat-kalimat yg terus saya ucapkan dengan "seandainya kalau saya begini pasti akan begini" atau "kalau saya lebih sabar mungkin akan begini" dan itu yg buat saya semakin menderita. Sekarang ketika rasa sakit itu kembali muncul, yg saya perlukan hanya menerima dan menyadari bahwa itu hal yg normal, dan saya akan beri ruang sebentar untuk saya merasakannya. Setelah itu saya akan kembali menata hati saya dengan kalimat-kalimat menenangkan seperti "tidak apa-apa diingat lagi kejadian pahitnya. Wajar untuk menangis, karna kamu masih manusia". Terima kasih dokter jiemi saya banyak dapat bantuan lewat tulisan dan video-video dokter

[@jiemiardian]

Terima kasih udah mau belajar bersama ya. Belajar sama sama mengurangi penderitaan

[@dyamhm242]

keren dok

[@waodebuanitummega8198]

Cuma berdoa semoga dokter sehat selalu, selalu semangat bikin konten2 yang durasinya panjang kaya gini, huah terimakasih ya dok untuk ilmu pengetahuan yang manfaat ini, semoga segala kebaikan selalu kembali ke dokter & keluarga. Aamiin

[@MarfaUmi]

“What is grief, if not love persevering?”

[@aryaniepurnama1098]

Gas gas gas part 2 , part selanjutnya terus terus terus.. Bagus bgttt. Makasih byk dokJiem.. Terus menginspirasi

[@user-nu4pr6zp1g]

thank you, dok! bermanfaat sekali🥺 sehat dan bahagia selalu untuk dokter dan keluarga!

[@ivangunawan1629]

Terima kasih buat penjelasan nya Dok. Dari IG ke video ini, pemahaman nya jadi lebih holistik

[@biarahmawati3637]

thank you so much, dok. Sekarang akku jadi paham apa yang aku alami selama ini. Aku pikir aku sudah menerima kehilangan sahabatku dua tahun lalu, tapi ternyata aku masih bergelut dengan pain dan suffering-nya. Susah untuk tidak sakit dan menyalahkan diri saat aku mengingat dia, dan lebih susah saat orang-orang sekitar malah menyuruhku untuk ikhlas, ga boleh sedih dan sebagai macamnya. Sekali lagi, terima kasih, dok. Sehat selalu, aku masih membutuhkan banyak pemahaman anda. 🥺

[@teguh3700]

yg bikin repot adalah orang yg berduka selama hampir 3 tahun tapi gak sembuh2, efeknya adalah orang disebelahnya yg ingin maju and move on namun harus tersedot energinya karena orang yg berduka tersebut. Kasihan orang2 disekitarnya yg terkenan efek negatifnya.

[@fatimahfajar8084]

Terima kasih banyak ilmunya dok🤗

[@DavaO-nk9ym]

Cerdass bangett makasih dok

[@alkayyisah]

Baru ke notif 😊 Terimakasih atas penjelasannya Dok

[@riadgustinof.7382]

Makasi bgt dok video ini bener bener ngubah persepsi saya sama dunia

[@meisyaamanda5034]

Finallyyyyyyy!! Thank you dok🙏

[@shintab162]

Penjelasan yang sangat baik dok, baru saja saya pikir setiap orang harus melalui stage tersebut. Ternyata tidak yah, bisa berbeda. Duka itu normal. Saya setuju.

[@WMPH]

iyess dok, makanya suka ga bisa terima kalau di nasehatin banyak bgtzz orang2 saat berduka, di suruh jgn nangis, pasti dalam hati bilang gini : kamu nggk tahu apa yg aku rasakan krna kamu ga pernah di posisiku😅

[@lala4054]

kyak BCL jg dia smpat kesel wktu suaminya meniggal byk yg nasehatin2 gtu ke Noah anaknya " kamu harus kuat ya jagain mama ya dll" katanya dia baru jga kehilangan ayahnya masak anak sekecil itu dipaksa harus harus kuat gaboleh sedih ayahnya mengal, masak sekecil itu udah dikasih "beban: jagain mama dsb

[@jiemiardian]

Di part 2 saya mau bahas ini. Tentang saran yang keliru dan membuat penderitaan. Ditunggu ya

[@rikamutiara3327]

Saya pernah mengalami duka yg mendalam. Sama kayak kata dokter orang2 menyalahkan krn berduka dan ngga segera kembali seperti biasa. Menonton video dokter ini sy jd merasa apa yg sy alami dulu normal.

[@pngknaomi]

Terima kasih telah menyuarakan dan mengedukasi masyarakat (termasuk saya) bahwa berduka ini bukan perihal cepat-cepatan melainkan menerima setiap tahapan yang ada. Sehat selalu, dr. Jiemi. 🙏🏻😊

[@jiemiardian]

Persis! Bukan cepet-cepetan, tapi menormalisasi tiap tahapan

[@longwinter1764]

Saat ini saya sedang mengalami masa suffering, saya merasa lemah dan tidak berdaya tetapi ternyata semua yg saya rasakan itu normal.. Terima kasih dokter, melalui penjelasan dokter saya dapat memahami perasaan diri saya dengan lebih baik 🥲

[@hanafairuzramadhani6295]

Lanjut part 2 dok 🥺

[@yunitaorizass8353]

Benar, pain itu akan selalu ada meskipun tidak se-intens sebelumnya

[@wulandnoor2890]

Penjelasannya bikin paham, dan akhirnya mulai berkaca ke diri sendiri. Makasih banyak dok udh kasih ilmu mahal ini, rasanya nyaman sekali nyimaknya. Semoga dokter dan keluarga panjang umur dan sehat2 selalu. Siap setia menunggu part 2 nyaa🥹

[@jiemiardian]

Terima kasih. Semoga makin banyak yang paham tentang duka

[@HumairoSalsabila]

Dok segera bikin part 2nya dong dok 😭

[@sitiismayadewi]

Terima kasih dok

[@Shelfiarosa]

Penolakan, marah, menawar, menerima

[@Shelfiarosa]

Penolakan, marah, depresi, menawar, menerima

[@indahatas]

Thanks ya dok.. it's help a lot 😔

[@jiemiardian]

Terima kasih sudah belajar bersama

[@niningwinarsih560]

Its ok not be okey, normal!!

[@ysrindasmara2324]

terima kasih dok

[@yunitrid4173]

lanjut dokkkk

[@meiliatrisitoanggraeni9950]

Dok, thank u videonya. Boleh minta judul buku Kubler Rose yg menyatakan bahwa kelima hal di tas bukan tahapan?

[@SultanBarbarossa]

Sehat selalu dok

[@storyinthecar]

Dok saya dari bogor juga, saya pernah mengalami kecelakaan beberapa tahun yg lalu dan setelah masalah nya selesai saya coba buat bangkit lagi seperti normal kembali tetapi beberapa tahun kemudian saya stop bekerja dan pengen mencoba hal baru, malah yg saya dpt ingatan kejadian itu dtang kembali ke pikiran saya, sampai saya gak bisa berbuat apa²... rasa nya berat buat ngelakuin hal apapun bahkan hal kecil sekalipun... solusi nya gimna ya dok?

[@moanteb9175]

Maaf dan kalo berkenan, tolong bahas juga tentang play victim. Terima Kasih

[@dedenhidayat6]

Dok mau nanya...vitamin B complek merk apa yg bisa mengurangi cemas panik?

[@ronni2266]

dok spill rekomendasi buku bacaannya dong buat orang awam

[@inasyaridamayanti5742]

Yeaay akhirnya

[@farrel7347]

Dok,anak sy 16 thn sering berduka teringat masa lalunya.blm tuntas jg prblmny krn dianya sulit menerima dan melupakan.uda setahun dan konsumsi obat antidepresan jg.gmna caranya ya dok spy dia sdr mau move on?

[@misslolly7629]

Terima kasih dokter, pas bgt muncul tweet linknya di tl saat baru aja (kemarin) kehilangan om krn serangan jantung. Masih bingung dan kayak gk nyangka, krn saking tiba2nya 😭

[@thatyasarasmi7714]

Terimakasih ya dok 🤍

[@winonalalita]

Dokjim thank youuuuu🥺🙏

[@wildan6465]

Dok mohon izin bertanya, apakah duka selalu terkait dengan orang meninggal?

[@jiemiardian]

Nggak selalu, kadang kehilangan hewan peliharaan juga berduka

[@anitamuslimah7738]

Bagaimana Dok cara mengelola penderitaan, tanpa mencoba menghilangkan rasa sakitnya?

[@lala4054]

bnar bgt, wlapun kita udah di tahap "acceptance" ada saatnya kita di moment2 trtentu balik lagi berduka atau bargaining "seandainya ini itu" ayahku udh hmpir 10 thun mngal dan aq udh ikhlas .tapi ttap saja disaat2 trtentu ad saatnya aq tiba2 kangen dan sedih dan bearndai2 'andai saja ini itu dsb" spti kata dokter itu lah duka jg trmasuk cinta..perassan berduka karna kita khilangan org yg kita cintai,,kita ga akan bisa bnar2 brhenti berduka cuma ya seiring waktu jd terbiasa

[@jiemiardian]

Duka itu cinta, duka itu gapapa.

[@lala4054]

mkasih dok

[@vjryna5118]

Alhamdulillah. Akhirnya yang di tunggu-tunggu. Sehat selalu dokjiemi🙏

[@jiemiardian]

Terima kasih mau belajar bersama

[@olympiuslasmalatu2538]

Dokter betapa luar biasanya penjelasan ini. Yg perlu kita buat latihan adalah melatih batin utk tidak tenggelam dlm suffering....bukankah ini dari cara berpikir juga?

[@jiemiardian]

Ini cara terhubung dengan realita, termasuk dalam pikiran, juga emosi dan sensasi fisik

[@rio-bf9dh]

​@@jiemiardianPak Dokter, tolong bahas ttg kejiwaan anak yg sudah kepala tiga tp miskin IQ dan EQ krn berada dlm keluarga disfungsional. Org tua tdk memiliki kapasitas minimal cukup untuk merawat anak, jd si anak otaknya tdk berkembang seperti badannya. Org tua tdk pernah bersekolah sama sekali, workaholic, finansial buruk, ilmu agama tdk ada sama sekali, hubungan suami istri seperti sebatas partner kerja. Sejak lahir sampai dewasa, si anak selalu mendapatkan kkerasan verbal, secara langsung maupun disuguhkan dr pertengkaran ortu tiap jam tiap hari Selama belasan tahun. Anak harus selalu ikut kerja org tua. Jk masih mau sekolah, si anak harus ikut kerja. Sdangkan jam kerjanya pun pagi siang sore malam. Sampai hampir kepala 3, stelah lulus kuliah. Ada sedikit waktu untuk istirahat, disitulah si anak mulai kacau. Yg baik yg buruk tdk paham sama sekali, dy depresi. Yg harusnya sudah mampu begini begitu, dy tdk bisa sama sekali. Waktunya habis untuk berada dlm jeratan org tua (kasarnya blg). tdk punya ilmu sama sekali, skill apapun tak punya. Sjak SD sampai kuliah tak pernah punya teman dekat, semua menjauh, baru sadar setelah lulus kuliah. Ditambah lingkungan sosial yg memberikan pressure dg melabeli pemalas, pengangguran, dsb. Per tahun hampir 100org melakukan penghakiman pd saya. Dg sikap maupun verbal. Padahal psikis saya sdg tdk baik2 saja. Saya selalu berinteraksi dg mereka memang krn saya tdk bisa menghindari itu, kalo saya gk kerja dg org tua, saya gk bisa makan. Mohon direspon Pak

[@teguh3700]

@@rio-bf9dh turut berduka ya, memang tidak mudah menjalaninya