Рет қаралды 708
Secara umum, Hari Natal, mereka maknai sebagai peringatan hari kelahiran Yesus Kristus, yang juga dikenal dengan nama Isho atau Esau atau Yeshua, sebagai Anak Tuhan atau Tuhan, dalam paham Trinitas atau Triunitas agama Kristen.
Dalam Islaam, beliau dikenal sebagai rosuululloh 'Isa Al Masih, bin Maryaam, 'alaihis salaam. Uutusan Tuhan yang istimewa, yang sama-sama diyakini Kristen dan Islaam akan kembali ke Bumi dan menegakkan Kerajaan Tuhan di Bumi, kondisi terbaik umat, rahmat bagi alaam, bagi seluruh makhluk yang akan hidup aman, adil, makmur, sejahtera, sebelum Kiamat. Bersama Al Mahdi dan seluruh sisa kaum berimaan di masa puncak Akhir Jaman. Sampai Kiamat. Ini ada di banyak hadits mutawattir juga di ayat Al Qur'aan.
Ini di antara beberapa kalimaatun sawa', hal yang lebih-kurang, sama. Dan kita diperintahkanNya untuk berdialog dengan kaum lain, berdasarkan kesamaan, dengan hujjah (dalil) bil hikmah, dsb.
Lihatlah di Q. S. An Nahl ayat 125, Aali Imraan ayat 64, Al Baqarah ayat 136, Al Baqarah ayat 213, Aali Imraan ayat 71, Aali Imraan ayat 110, An Nisaa ayat 171, Al Maaidah ayat 19, dll.
Namun ada perbedaan mendasar. Mayoritas kaum Kristen memaknai beliau sebagai 1 dari 3 oknum Ketuhanan dalam Trinitas atau Triunitas.
Sedangkan Muslimiin yang beragama Tawhiid, agama Islaam, Ketuhanan Yang Maha Esa murni dengan 124.000 nabi dan rosul sejak awal jaman, memaknai beliau sebagai rosuululloh, Utusan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Muslimiin diperintahkanNya, untuk beramar ma'ruf nahi munkar. Agar salaamah (selamat) dalam saliim (kesucian) di jalan Islaam, ke Akhirat.
Dan salah satu cara utama menghindari Neraka, adalah dengan menjaga 'Aqidah! 'Aqidah Islaamiyyaah! Karena kata dasar 'Aqidah adalah 'Aqd, bermakna: ikatan. Perjanjian. Jika 'Aqidah Islaamiyyaah dasar kita saja salah, kacau, maka pantas jika Allaah tak lagi menjamin kita.
Dan berisiko melakukan 'amal, syari'ah, yang salah, Bid'ah, hingga Syirk! Islaam bahkan memperingatkan betul Muslimiin dari bahaya Tasyabbuh! Meniru! Meniru-niru kaum Kafiruun, Munafiquun! Bahaya!
🌸Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shollollohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ“
"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.”
(H. R. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031)
Cukuplah kita tidak mengganggu mereka, tidak merusak fasilitas mereka, menjamin keselamatan mereka, dll. Rahmatan Lil 'Aalamiin. Sudah demikian sejak jaman Salafush Sholih.
Dan sungguh istimewa, karena apapun kebaikan yang kita jalankan di masa kini, mendapatkan pahala sebesar 50 orang Sahabat Nabi, bagi setiap kita!
🌿Dari Abu Umaiyyah Asy-Sya‘bani RA, dia berkata: Aku pernah mendatangi Abu Sya‘labah Al-Khusyani dan bertanya kepadanya, “Bagaimana pendapatmu mengenai ayat ini?”
Dia bertanya, “Ayat yang mana?”
Maka aku pun membaca ayat:
🌺اَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا عَلَيْكُمْ اَنْفُسَكُمْ ۚ لَا يَضُرُّكُمْ مَّنْ ضَلَّ اِذَا اهْتَدَيْتُمْ ۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ﴿المائدة : ۱۰۵﴾
Wahai orang-orang yang beriman! Jagalah dirimu; (karena) orang yang sesat itu tidak akan membahayakanmu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allaah kamu semua akan kembali, kemudian Beliau akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
(Al Qur'aan surah Al-Ma’idah [5] ayat105)”
Maka dia pun menjawab, “Demi Allaah, engkau telah menanyakannya kepada orang yang ahli tentangnya. Aku pernah menanyakan makna ayat ini kepada Rosululloh, shollollohu 'alaihi wa sallam. Maka, beliau bersabda:
🌸بَلْ ائْتَمِرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَتَنَاهَوْا عَنْ الْمُنْكَرِ حَتَّى إِذَا رَأَيْتَ شُحًّا مُطَاعًا وَهَوًى مُتَّبَعًا وَدُنْيَا مُؤْثَرَةً وَإِعْجَابَ كُلِّ ذِي رَأْيٍ بِرَأْيِهِ فَعَلَيْكَ بِخَاصَّةِ نَفْسِكَ وَدَعْ الْعَوَامَّ فَإِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ أَيَّامًا الصَّبْرُ فِيهِنَّ مِثْلُ الْقَبْضِ عَلَى الْجَمْرِ لِلْعَامِلِ فِيهِنَّ مِثْلُ أَجْرِ خَمْسِينَ رَجُلًا يَعْمَلُونَ مِثْلَ عَمَلِكُمْ
‘Teruskanlah olehmu untuk selalu melakukan amar ma'ruf nahi munkar hingga engkau akan menyaksikan kekikiran yang ditaati, hawa nafsu yang diperturutkan, kehidupan dunia yang diutamakan, serta orang-orang yang terpesona terhadap berbagai pendapat yang dikeluarkannya. Hendaknya kamu hanya bergaul dengan orang-orang yang searah denganmu dan jauhilah orang-orang yang awam."
"Sebab setelah jamanmu itu akan datang satu jaman yang penuh dengan cobaan, saat orang yang memegang teguh agamanya ibarat menggenggam bara api."
"Ketahuilah, saat itu orang yang terus berusaha untuk memegangi agamanya, maka pahalanya sama dengan 50 orang yang juga melakukan hal yang sama dari kalian’.”
(Kemudian, Abdulloh bin Mubarok berkata, “Orang selain Utbah menambahkan riwayat ini dengan redaksi: ‘Apakah yang 50 kali itu dari generasi kami kami atau generasi mereka?’ Rosululloh, shollollohu 'alaihi wa salla, menjawab, ‘Untuk mereka’.”)🌿
(HR. Abu Dawud, Al-Malâhim, hadits no. 4319, shohih)