Terima kasih banyak Pak untuk video penjelasan mengenai teori Bourdieu. Saya dari Universitas Airlangga program studi Antropologi. Videonya sangat membantu saya dalam memahami teori Bourdieu, dan semoga dapat membantu saya mengerjakan tugas🙏🏻
@lovelyzoe88432 күн бұрын
Terima kasih banyak bapak atas penjelasannya, ini sangat membantu saya dalam memahami teori Habitus dengan lengkap 🙏 semoga sehat selalu pak 🙏
@Viiiiee2 жыл бұрын
Saya bukan mahasiswi bapak. Saya memahami alur pemikiran Bourdieu krn penjelasan bapak. Tercerahkan.✨✨ Saya telah membaca bbrp buku Bourdieu yg menurut saya agak sukar dimengerti. Terutama perbandingan antara Bourdieu dan tokoh2 lain yang sama membahas konstruksi, ekonomi, dominasi, subjektif, objektif, dll. Terima kasih pak. Pemaparanny sangat bermanfaat.
@saniyyanabila884228 күн бұрын
terimakasih pak, informasinya.. kebetulan saya sedang study magister akuntansi, dan saya menggunakan pendekatan teori ini untuk menghubungkan sesuatu yang batin seperti religiusitas dengan dampak negatif yang tidak bisa dihindari manusia yaitu fraud
@ningintan77824 жыл бұрын
Saya Ning Intan Lestari dari Sosiologi 5D menyimpulkan yang sedikit saya pahami bahwa tokoh Pierre Bourdieu mengenai habitus, modal, ranah, atau arena. menurutnya konsep habitus ini digunakan untuk analisis mekanisme dominasi yang diantaranya masalah dualisme antara idividu, masyarakat dan struktur.
@septindy4 жыл бұрын
Saya Nandy Septiharyana dari Sosiologi 5D, izin menyimpulkan, Teori Habitus dan Arena oleh Pierre Bourdieu, sebagai upaya menengahi pembagian antara agen dan struktur. Habitus adalah mentalitas, pemikiran yg ada pada individu. Sedangkan Arena berada diluar individu. Menurut Bourdieu antara Habitus & Arena bukan suatu posisi yang saling menentukan, tapi menempatkan keduanya dalam hubungan yg dialektis. Bourdieu mengemukakan adanya Judgement of taste, pilihan seseorang pada produk tertentu bagi kelas atas adalah sebuah proses pembedaan trhadap kelas yg lain. Seperti crazy rich, habitusnya adalah orang kaya sehingga ia punya selera yg tinggi. Terimakasih pak..
@novianti97084 жыл бұрын
Saya Novianti dari kelas Sosiologi 5D, izin menyimpulkan dari yang saya pahami dari tokoh Pierre Bourdieu tentang habitus pada tayangan tersebut. Bagi Bourdieu, konsep habitus dipakai untuk membongkar mekanisme dan strategi dominasi yang dibatinkan yang selama ini diamati melulu dari akibat-akibat di luar individu. Sementara konsep kapital (modal atau sumber daya), kepemilikan atau komposisinya, kerap dipakai untuk menguasai atau mendominasi suatu masyarakat. Bourdieu membagi empat jenis kapital: kapital ekonomi, kapital budaya, kapital sosial, dan kapital simbolik. Terakhir, konsep arena merupakan konsep di mana pertarungan para pemilik kapital dan strategi dominasi (dikuasai atau menguasai) itu terjadi. Konsep ini tidak bisa dipisahkan dari habitus (situasi pengorganisasian sosial) dan kepemilikan kapital (modalitas kekuasaan).
@rheagishela55333 жыл бұрын
alhamdulillah terimakasih banyak pak atas pemaparannya sangat bermanfaat🙏
@restianimutoharoh99614 жыл бұрын
Saya Restiani Mutoharoh dari sosiologi 5/D. Izin menyimpulkan penjelasan dari video bapak, Pierre Bourdieu menjelaskan tentang habitus dan arena (field). Perbedaan yang ditawarkan Bourdieu dalam dualiasme pendekatan subjektifisme dan objektifisme, Bourdieu menempatkan habitus dan arena dalam posisi yg dialektis. Dimana tidak adanya saling menentukan antara habitus dan arena tapi keduanya berhubungan secara dialektis. Dalam masyarakat akan ada arena dalam pendidikan, ekonomi, kebudayaan dan politik. Perbedaan Marx dan Bourdieu,dalam Marx capital/modal hanya ada dalam ekonomi tapi Bourdie capital/modal juga ada dalam pendidikan, kebudayaan, ekonomi dan politik.
@NyulihMIsman4 жыл бұрын
Saya Nyulih M. Isman dari sosiologi 5D sedikit menyimpulkan, Habitus dan arena adalah salah satu teori yang dapat menyatukan antara subjek dan objek yang dibentuk oleh pierre boudieu. Habitus adalah suatu konsepsi pemikiran individu dimana dibentuk karena lingkungan sosial sekitar yang nantinya akan selalu implementasikan dimanapun sesuai isi pemikiran yang telah dibentuk dari Habitus. Sementara Arena adalah lingkungan dimana individu membentuk Habitusnya yang nantinya pula akan di implementasikan pada Arena yang baru. Dan keduanya saling bersinkronisasi dimana Arena dibentuk dari Habitus serta Habitus pun perlu di terapkan pada Arena.
@risky20024 жыл бұрын
Assalamualaikum wr wb saya Risky Fandji Fatahan dari sosiologi 5D. Izin menyimpulkan sedikit pak, konsep harbitus ialah untuk membongkar mekanisme dan strategi dominasi yang dibatinkan. Sedangkan konsep arena adalah pertarungan para pemilik kapital dan dominasi itu terjadi. Menurut bourdie masyarakat sebagai sistem ranah, arena, lapangan yang memiliki berbagai daya yang saling tarik menarik.
@salsabilaaulia51174 жыл бұрын
Saya Salsabila Aulia dari kelas Sosiologi 5 E, izin menyimpulkan tokoh teori habitus ini adalah Piere Bourdieu. Teori ini hadir sebagai penengah antara pendekatan yang terlalu subjek & yang terlalu objek. Habitus adalah konsepsi mental yang ada pada individu terbentuk karena latar belakang sejarah lingkungan sosial yang kemudian yang kemudian diinternalisasi oleh individu ketika berinteraksi dengan dunia luar. Sedangkan Arena ini mirip dengan konsep struktur pada konsep sosiologi lain, yang mana struktur tersebut juga diproduksi oleh individu. Maka menurut Bourdieu diantara habitus dan arena saling menentukan, habitus dipengaruhi oleh arena (field) dan arena (field) dipengaruhi oleh habitus yang keduanya memiliki hubungan yang dialektis. Terimakasih atas penjelasannya pak :)
@sandipratama66723 жыл бұрын
terimakasih pak atas pemaparan materinya pak mudah di pahami dan di mengerti pak 🙏🏻🙏🏻
@sitinursaleha56234 жыл бұрын
Saya Siti Nur Saleha kelas sosiologi 5 E, izin sedikit menyimpulkan. Pada teori ini Pierre Bourdieu menempatkan arena dan habitus pada posisi yang sama dan dialektis (saling menentukan). Habitus terbentuk karena latar belakang sejarah, lingkungan sosial yang kemudian diinternalisasi oleh individu dan menjadi bagian konsepsi mental individu ketika berinteraksi dengan dunia luar. Pada proses interaksi tersebut manusia memproduksi struktur sosial (konsep arena). Arena tersebut bermacam-macam bentuknya dimulai dari kebudayaan, agama, pendidikan, ekonomi, politik, dan lain sebagainya. Dan individu-individu tersebut akan berperilaku sesuai dengan arena dan habitus yang mereka miliki. Terimakasih penjelasan teori nya pak 🙏
@dotorigaeul3 жыл бұрын
terima kasih atas penjelasannya pak
@riosantoso77124 жыл бұрын
Saya Rio Santoso dari sosiologi 5 D, izin menyimpulkan sdikit, jadi yang saya pahami itu dalam tayangan berikut bahwa pemikiran pierre bourdieu ini sebagai upaya menengahi dualisme antara objektif dan subjektif yang menciptakan sebuah pendekatan yang disebut habitus dan ranah/arena yang sifatnya ini dialektis
@mutiahapipah22404 жыл бұрын
Bismillah, nama saya Mutia Hapipah dari kelas Sosiologi 5 D. Izin menyimpulkan pak. Jadi yang dilakukan oleh Pierre Bourdieu ini adalah sebuah upaya untuk menengahi dikotomi antara agen dan struktur. Pierre Bourdieu menjelaskan mengenai gagasannya yaitu teori habitus dan field atau arena. Habitus merupakan konsepsi mental yang ada pada diri individu dan habitus tersebut terbentuk atas latar belakang sejarah, karena lingkungan sosial yang kemudian di internalisasi oleh individu dan menjadi bagian dalam konsepsi mental individu ketika berinteraksi dengan dunia luar. Yang ditawarkan oleh Bourdieu ini dalam dualisme pendekatan subjektifisme dan objektifisme yaitu Bourdieu menempatkan dua gagasannya ini, yaitu habitus dan arena dalam posisi yang dialektis. Yaitu dimana antara habitus dan arena ini tidak saling menentukan tapi keduanya saling berhubungan secara dialektis. Terima kasih Pak penjelasan materinya
@tiatia65814 жыл бұрын
Tia sumiati 5E. menjelaskan habitus adalah ruang konseptual tempat pengalaman tersimpan sebagai seperangkat ingatan mengenai bagaimana berperilaku. Habitusadalah pengetahuan praktis dari agen mengenai cara melakukan sesuatu, merespons situasi, dan memahami apa yang terjadi.
@vikakamia34104 жыл бұрын
saya Vika Kamia kelas Sosiologi 5E izin menambahkan sedikit pak. aspek menarik dari karya Bourdieu adalah bagaimana gagasan-gagasannya terbangun dalam dialog yang terus berlanjut, terkadang eksplisit dan kadang juga implisit, dengan gagasan-gagasan lainnya. gagasan-gagasannya cukup dipengaruhi oleh dua pemikir terkemuka dimasa Bordieu belajar, yaitu Jean Paul Sartre dan Claude Levi-Strauss. dari eksistensialisme Sartre, Bourdieu belajar tentang pemahaman yang begitu kuat bahwa aktor sebagai pencipta dunia sosial mereka. namun dia merasa bahwa Sartre melangkahnya terlalu jauh dalam hal menempatkan kekuasaan pada aktor dan dalam prosesnya mengabaikan hambatan-hambatan struktural. lewat perspektif struktur ini, dia kemudian berpaling ke karya strukturalis Levi-Strauss. dia tertarik pada orientasinya, sebaliknya pada saat itu ia menggambarkan dirinya sebagai “strukturalis lugu”. tapi, beberapa penelitian pada awalnya membawanya pada kesimpulan bahwa strukturalisme membatasi, dengan arah berbeda, sebagaimana eksistensialisme. mohon maaf kalau salah pak, terimakasih juga penjelasannya dapat dipahami 🙏
@nindyshafiraf97184 жыл бұрын
Saya Nindy Shafira Fitriani dari kelas sosiologi 5D izin menyimpulkan sedikit. Pierre Bourdieu menjelaskan mengenai habitus dan arena (field). Menurut Boordieu, konsep harbitus ini dipakai untuk membongkar mekanisme dan strategi dominasi yg dibatinkan. Sedangkan konsep arena merupakan konsep dimana pertarungan para pemilik kapital dan dominasi itu terjadi. Bourdieu membagi empat jenis kapital, yaitu kapital ekonomi, kapital budaya, kapital sosial, dan kapital simbolik. Bourdieu menempatkan habitus dan arena dalam posisi yg diakletis, keduanya saling berhubungan secara diakletis. Boordieu menempatkan posisinya dalam individu dan masyarakat, untung mengatasi pertentangan yg ada, dia menggunakan cara berpikir yg rasional.
@nitafuadah99074 жыл бұрын
Saya Nita Fu'adah dari Sosiologi 5D sedikit menyimpulkan, Pierre Bourdieu sosiolog Prancis. Dilihat dari dua teori yang sangat populer yaitu habitus. Dalam sosiologi yang sering di bicarakan adalah mengidentifikasi antara individu/ masyarakat, agen/ struktur. Habitus adalah suatu struktur ² mental dalam pemikiran manusia yang terintenalisasi ke pemikiran luarnya (arena). Habitus terbentuk karena latar belakang sejarah, lingkungan sosial di internalisasi oleh individu dan menjadi internalisasi dunia luar. Arena (field) di produksi oleh individu sehingga berada di luar individu. Antara habitus dan arena bukan posisi yg menentukan ttp dua2 nya berada di reality. Arena bermacam-macam bentuknya yang terkait budaya, politik, ekonomi dan pendidikan dll. Org akan berperilaku dalam masing-masing arena sesuai habitus.
@rifkyariesfadillah4134 жыл бұрын
Saya rifky aries fadillah dari sosiologi 5D, izin menyimpulkan bahwa Bourdieu merumuskan konsep habitus sebagai analisis sosiologis dan filsafati atas perilaku manusia. Dalam arti ini, habitus adalah nilai-nilai sosial yang dihayati oleh manusia, dan tercipta melalui proses sosialisasi nilai-nilai yang berlangsung lama, sehingga mengendap menjadi cara berpikir dan pola perilaku yang menetap di dalam diri manusia tersebut.
@yogipraditya57964 жыл бұрын
Saya Yogi praditya Sosiologi 5 E izin menyimpulkan dari tokoh piere bourdieu habitus dan arena. Habitus adalah satu konsepsi metal yang ada dalam dari individu habitus terbentuk karena latar belakang sejarah, lingkungan sosial dan di internalisasi oleh individu menjadi bagian konsepsi berinterkasi dunia luar, kalau arena mirip dengan konsep struktur pada konsep sosiologi struktur juga di produksi oleh individu. Tetapi piere bourdieu menempatkan kedua - kedua nya tidak memili salah satunya tetapi memiliki hubungan dialektis. Terima kasih pak atas penjelasan nya
@rikaapriani37894 жыл бұрын
Saya Rika Apriani dari kelas Sosiologi 5/D Izin menyimpulkan pak. Teori Bourdieu ini tidak memihak pada struktur maupun agen, objek atau subjek. Tetapi teori ini mencoba menghubungkan struktur dengan individu yang melihat proses negosiasi didalamnya. Bourdieu menganlisis bagaimana struktur sosial yang sebenarnya mempertahankan stratifikasi sosial melalui modal - modal sosial dan individu harus memiliki habitus yang tepat untuk sebuah arena jika ia ingin sukses di arena tersebut. Terimakasih🙏🏻🙏🏻
@sahasrakirana88024 жыл бұрын
saya sahasra kirana sosiologi 5E, sedikit menyimpulkan dari video diatas, bahwa teori habitus bourdieu merupakan salah satu teori yang menengahi ketegangan dualisme dari teori sosiologi yang telah ada sebelumnya. habitus merupakan nilai nilai sosial yang dihayati oleh manusia, dan tercipta melalui proses sosialisasi nilai nilai yang berlangsung lama sehingga mengendap menjadi cara berpikir dan pola perilaku yang menetap di dalam diri manusia. sedangkan arena, muncul dari habitus, atau dari proses nilai nilai yang diinternalisasikan oleh manusia sehingga melahirkan yang disebut arena/field. maka dari itu, habitus dan arena ini terhubung secara dialektis.
@nabilafarisa6564 жыл бұрын
Saya Nabila Farisa dari sosiologi 5d. Konsep habitus dari Piere Bourdie ini menempatkan pada posisi yang dialektiss, tidak pada individu maupun struktur namun keduanya berada pada relasi yang dialektis.
@winimelianii61534 жыл бұрын
Saya wini meliani dari kelas sosiologi 5 E . Yang saya pahami dari teori pierre bourdieu ini mengenai habitus dan arena. Jadi disini upaya pierre bourdieu menengahi dikotomi antara subyek dan objek, agen dan struktur di lahirkan oleh sebuah konsep habitus dan habitus itu harus di tempatkan dengan konsep arena (field). Habitus itu adalah seperti pembiasaan yang dalam bahasa inggrisnya itu habit. Jadi habitus itu yg ada di mentalitas pemikiran individu dan field itu di luar individu. Seperti habitus itu adalah agen, dan field itu struktur. Namun, yang berbeda itu adalah penempatannya.
@rikafatimatuladawiah39743 жыл бұрын
Saya Rika Fatimatul Adawiah Sosiologi 5E terimakasih pak atas penjelasannya dapat saya simpulkan Menurut Bourdieu habitus merupakan suatu sistem melalui kombinasi struktur objektif dan sejarah personal, disposisi yang berlangsung lama dan berubah- ubah yang berfungsi sebagai basis generatif bagi praktik- praktik yang terstruktur dan terpadu secara objektif.
@ritanurasifah46444 жыл бұрын
Rita Nur Asifah 5/D. Dari vidio diatas dapat saya simpulkan bahwa Bourdieu ini memilih menggunakan cara berpikir rasional bahwa struktur objektif dan representasi subjektif, agen dan pelaku terjalin secara dialektis dan saling mempengaruhi secara timbal-balik (dualitas).
@sitimulani46234 жыл бұрын
Saya Siti Mulani dari Sosiologi 5 E. Izin menyimpulkan sedikit, pemikiran Piere Bourdieu mengenai habitus dan arena ini adalah habitus diartikan sebagai satu konsepsi mental yang ada didalam diri individu sedangkan field yaitu berada diluar individu. Menurut Bourdieu habitus dan arena itu bukan sebuah posisi yang saling menentukan akan tetapi kedua-duanya merupakan ada di dalam dialektis, karena adanya hubungan dialektis maka teori Piere Bourdieu itu tidak terjebak pada pilihan antara subjektif atau objektif. Jadi, pemikiran Piere Bourdieu ini sebagai upaya untuk menengahi dualisme antara objektif dan subjektif atau antara aktor dan struktur yang melahirkan sebuah pendekatan yang dinamakan habitus dan field/arena yang bersifat dialektis. Terimakasih pak
@raflyalvisramadhan13654 жыл бұрын
Assalamualaikum Saya Rafly Alvis Ramadhan izin menyimpulkan, intinya pierre bordieu ingin menengahi dualisme antara subjektif dan objektif, antara aktor dan struktur lalu lahirlah habitus dan arena dan hubungan keduanya bersifat dialektis Terimakasih Wassalamualaikum
@nonalisnawati12993 жыл бұрын
nona lisnawati sos 5E, bahasanya mudah dipahami dibanding yang dibaca di buku, sehat selalu pak.
@qoisssm4 жыл бұрын
Assalamualaikum saya Qois Saefussyamil dari sosiologi D/5 izin menyimpulkan pak, Habitus dan arena hadir sebagai bentuk upaya untuk menengahi dualisme antara objek dan subjektif atau antara aktor dan struktur. Habitus itu mentalitas dalam pemikiran individu yang terinternalisasi, sedangkan arena itu hal yang berada diluar individu itu. Pierre Bourdieu dalam konsep habitus dan arena memiliki hubungan yang bersifat dialektis, seperti habitus ditentukan oleh arena dan arena ditentukan oleh habitus. Contohnya itu orang akan berperilaku dalam masing-masing arena sesuai dengan habitus yang ia miliki. Terimakasih pak atas penjelasannya.
@rantyfitriania64694 жыл бұрын
Saya siti aisyah f dari sosiologi 5E izin menyimpulkan yg saya pahami , Menurut Bourdieu struktur juga terdapat dalam dunia sosial dan struktur objektif merupakan hal yang independen dari kesadaran dan kehendak agensi yang mampu menuntun atau membimbing praktik dan representasinya. Pemikiran ini diadopsi Bourdieu menjadi pemikiran konstruktifis untuk menjelaskan asal usul skema persepsi, pemikiran, dan tindakan serta struktur-struktur sosial. Konsep habitus merupakan kunci dalam sintesa teoretis Bourdieu. Menurut Bourdieu habitus merupakan suatu sistem melalui kombinasi struktur objektif dan sejarah personal, disposisi yang berlangsung lama dan berubah- ubah yang berfungsi sebagai basis generatif bagi praktik- praktik yang terstruktur dan terpadu secara objektif. Habitus berkaitan dengan modal sebab sebagian habitus berperan sebagai pengganda modal secara khusus modal simbolik. Modal dalam pengertian Bourdieu sangatlah luas karena mencakup: modal ekonomi, modal budaya, dan modal simbolik digunakan untuk merebut dan mempertahankan perbedaan dan dominasi. Ranah merupakan kekuatan yang secara parsial bersifat otonom dan di dalamnya berlangsung perjuangan posisi- posisi. Posisi-posisi itu ditentukan oleh pembagian modal. Di dalam ranah, para agen/aktor bersaing untuk mendapatkan berbagai bentuk sumber daya materiil maupun simbolik. Tujuannya adalah untuk memastikan perbedaan yang akan menjamin status aktor sosial.
@nisahanifa48653 жыл бұрын
Terimakasih pak atas penjelasan materinya 🙏
@risahandayani51974 жыл бұрын
Saya Risa Handayani dari sosiologi 5D. izin menyimpulkan. Bourdieu dalam pemikirannya bahwa analisis subjektif-objektif tidak dapat dipisahkan melainkan harus ditempatkan dalam posisi yg dialektis. Bourdieu melahirkan konsep struktur yang disebut dengan habitus dan konsep lain yaitu field/arena. habitus konsep ini dianggap berhasil mengatasi masalah dikotomi individu-masyarakat, agen struktur sosial, kebebasan-determinisme. keberadaan habitus ini memunculkan modal simbolik. arena atau field merupakan ruang untuk para aktor saling bersaing dalam mendapatkan kekuatan (power) simbolis. dari kedua konsep tsb muncul kekerasan simbolik, karena terjadi dominasi pada kelas tertentu.
@salsabilaalfiana5784 жыл бұрын
saya Salsabila Alfiana dari Sosiologi 5E, izin menyimpulkan sedikit, Piere Bourdieu merupakan salah seorang teoritis yang juga berusaha untuk memberikan solusi dari ketegangan antara teori yang mensubjektifikasi atau mengobjektifikasi masyarakat. Ia merupakan sosiolog yang menawarkan konsep habitus dan field. Habitus merupakan sebuah struktur-struktur konsepsi mental dalam individu yang terinternalisasi dari keadaan diluar individu yang disebut dengan Field atau arena eksternal individu. tetapi Bourdieu mempunyai konsepsi tersendiri dari keduanya. terimakasih 🙏
@widaalisa7954 жыл бұрын
Saya Wida Alisa dari sosiologi 5E. dapat saya simpulkan bahwa lahirnya Habitus dan arena karya Pierre Bourdieu ini sebagai upaya penengah pembagian antara agen dan struktur. Menurut Bourdieu Habitus merupakan konsepsi mental yg terdapat dalam diri individu dan terbentuk karena beberapa faktor salah satunya latar belakang sejarah dan faktor lingkungan sosial yg kemudian di internalisasi menjadi konsepsi mental individu. Lalu ada arena dimana hal ini terdapat di luar individu, antara Habitus dan arena memiliki hubungan dialektis dimana keduanya saling berhubungan satu sama lain.
@nluth4694 жыл бұрын
Bismillah, saya Nur Luthfiah Zamil dari Sosiologi 5D Izin sedikit menyimpulkan bahwa teori yang dikemukakan oleh Pierre Bourdieu mengenai habitus dan arena ini menempatkan keduanya pada proses yang dialektis dimana individu menginternalisi struktur yang ada diluar dimasukan kedalam konsepsi kita kemudian ia akan berinteraksi dengan kehidupan sosial dan pada proses itu ia juga akan memproduksi sebuah strukur sosial atau yang disebut sbg arena. Dengan berbagai ilustrasi yang telah disampaikan oleh bapak, melalui lahirnya teori ini terlihat pembedaan antara kelas-kelas sosial itu semakin nyata ya pak
@selinaputri41884 жыл бұрын
Saya Selina Putri dari Sosiologi 5E izin menambahkan Pak - Bourdieu menjelaskan habitus sebagai ruang konseptual tempat pengalaman tersimpan sebagai seperangkat ingatan mengenai bagaimana berperilaku. Habitus adalah semacam pengetahuan yang kita tidak sadari merujuk pada yang rutin kita lakukan. - Bourdieu membagi habitus ke dalam dua kelompok yaitu habitus kelas yang dimiliki secara kolektif dan habitus subjektif yang dimiliki individu secara unik. Kedua habitus ini sama-sama dibentuk untuk keperluan penyesuaian diri individu terhadap lingkungan sosial dan penyesuaian sosial dengan individu. - Menurut Haryatmoko, konsep habitus terlalu menitikberatkan pada determinisme budaya kelas asal, status, dan kedudukan individu dalam hierarki sosial. Hal ini dapat dilihat dari pandangan Bourdieu tentang fungsi habitus sebagai program yang memungkinkan adanya kreativitas, namun mengabaikan kemandirian subjek yang juga merupakan hasil pengkondisian masyarakat. - Bourdieu membayangkan masyarakat sebagai semacam sistem ranah, arena atau lapangan yang memiliki berbagai daya yang saling tarik-menarik, sebuah wilayah yang mengandung sistem dan relasi-relasi tempat terjadinya adu dan kekuatan. Terimakasih Pak penjelasannya dapat dipahami 🙏
@yulianurfadilah66734 жыл бұрын
Saya Yulia Nurfadilah dari sosiologi 5E izin menyimpulkan dari pemikiran pierre Bourdieu mengenai habitus dan arena merupakan suatu upaya untuk menengahi dualisme diantara objektif dan subjektif, antara aktor dan struktur, yang pada akhirnya melahirkan sebuah pendekatan yang dinamakan habitus dan field (arena). Habitus merupakan suatu konsepsi mental dalam pemikiran manusia yang terinternalisasi dari kenyataan sosial yang ada. Konsep habitus bordieu dapat digunakan sebagai mekanisme analisis dominasi, sedangkan arena/field merupakan hal yang berada diluar individu. Konsep arena tidak bisa dipisahkan dari habitus dan kepemilikan kapital. Pertemuan antara habitus dalam arena dapat memunculkan modal yang dapat merupakan kapital sosial, ekonomi, kultural, dan simbolik. Adapun hubungan diantara habitus dan arena bersifat dialektis.
@rizanurfalah18214 жыл бұрын
Saya riza nurfalah dari kelas sosiologi E5 ijin menambahkan. Bourdieu menawarkan tiga perspektif yang segar (atau boleh dikatakan baru) dalam memahami masyarakat. Pertama, penggunaan konsep habitus dianggap berhasil mengatasi masalah dikotomi individu-masyarakat, agen- struktur sosial, kebebasan-determinisme. Kedua, Bourdieu mencoba membongkar mekanisme dan strategi dominasi. Menurutnya, dominasi tidak lagi diamati melulu dari akibat-akibat luar, tetapi juga akibat yang dibatinkan (habitus). Dengan menyingkap mekanisme tersebut kepada pelaku sosial, sosiologi memberi argumen yang dapat menggerakan tindakan politik. Perubahan politik dan sosial lalu bisa dipahami sebagai bertemunya upaya dari diri dan tindakan kolektif5 . Ketiga, Bourdieu menjelaskan logika praksis pelaku-pelaku sosial dalam lingkup sosial yang tidak setara dan konfliktual. Logika ini mengatasi model Marxis yang hanya berhenti pada penjelasan masyarakat yang dikatakan menjadi infrastruktur ekonomi. Dia mengemukakan pandangan bahwa lingkup sosial dibentuk dari beragam ranah yang otonom, (budaya, politik, gender, seni, dan tidak hanya ekonomi) yang mendefinisikan model-model dominasi dalam masyarakat.
@nuralfiahrahayu36964 жыл бұрын
Saya Nuralfiah Rahayu kelas Sosiologi 5D ingin memberikan kesimpulan. Perkakas utama Bourdieu dalam memahami masyarakat adalah terletak pada konsep habitus dan field, juga strategi untuk mencapai dan mempertahankan kekuasaan. Bourdieu mendefinisikan habitus sebagai pengkondisian yang dikaitkan dengan syarat-syarat keberadaan suatu kelas. struktur-struktur yang membentuk merupakan hasil dari suatu habitus. habitus mendasari terbentuknya ranah, sementara dilain pihak ranah menjadi lokus bagi kinerja habitus. Ranah merupakan arena kekuatan yang di dalamnya terdapat upaya perjuangan untuk memperebutkan sumber daya (modal), dan juga demi memperoleh akses tertentu yang dekat dengan hierarki kekuasaan. Terimakasih
@tsaniashofiam78284 жыл бұрын
Izin menyimpulkan pak saya tsania shofia dari sosiologi 5E, bahwasannya Habitus itu mengacu pada apa yang ada dan dimiliki oleh agen (individu). Pertemuan habitus dalam arena memunculkan modal (kapital), yang dapat merupakan kapital sosial, ekonomi, kultural dan simbolik. Habitus, arena, kapital menghasilkan apa yang disebut Bourdieu sebagai kuasa simbolik.
@ujialpiaenurohmah93004 жыл бұрын
Saya uji alpi aenurohmah, sosiologi 5E. Konsep habitus yang dimaksud Pierra Bourdieu adalah satu konsep sinental yang ada dalam diri individu dan otak manusia serta habitus tersebut terbentuk karena latar belakang sejarah, lingkungan sosial, yang kemudian diinternalisasi oleh individu atau manusia tersebut untuk perpiasapan diri berinteraksi dengan dunia luar. Adapapun konsep field atau arena dimana arena ini sebagai wadah ketika individu sudah memiliki habitus yang kemudian akan memproduksi struktur atau sistem sosial tertentu. Pada pengaplikasian dengan praksis dimana sifat hubungan habitus dan arena itu menjadi dialektik. Yang kemudian seseorang yang sudah memiliki habitus masuk ke arena. Seperti arena kebudayaan, ekonomi, pendidikan, agama.
@syaharanisabrina89904 жыл бұрын
Saya Sabrina Syaharani Sos 5E, izin menyimpulkan. Pierre Bourdie menjelaskan tentang habitus dan arena (field) yaitu habitus semacam suatu konsepsi mental dalam pemikiran manusia yang terbentuk karena latar belakang sejarah, lingkungan sosial dan yang nantinya akan diimplementasikan dimanapun sesuai isi pemikiran yang telah dibentuk. Field merupakan merupakan ruang atau semesta sosial tertentu sebagai tempat para agen/aktor sosial saling bersaing. Di dalam ranah/arena para agen bersaing untuk mendapatkan berbagai sumber maupun kekuatan simbolis. Jadi habitus itu adalah agen dan field adalah struktur dan yang membedakan antara keduanya adalah tempatnya.
@virninurpratami37074 жыл бұрын
Bismillah, saya Virni Nur Pratami dari kelas sosiologi 5E, menyimpulkan sedikit. Bahwa pierre bourdieu merupakan filsup yang begitu terkenal dengan komitmen intelektual publik bahkan sampai akhir hayatnya. Bourdieu memposisikan dirinya antara individu dan masyarakat. Gagasan utamanya terdiri dari habitus, modal, ranah atau arena. Konsep habitus Bourdieu ini dikenal karena kebaruannya yang dapat mengatasi dualisme antara individu dan masyarakat, struktur dan agen, serta objektivisme dan subjektivisme yang juga disebut sebagai strukturalisme genetik atau konstruktivisme strukturalis. Konsep habitus Bourdieu dapat digunakan juga sebagai analisis mekanisme dominasi. Dalam pandangannya dominasi tidak lagi diamati hanya dari akibat-akibat luar melainkan juga dari akibat-akibat yang dibatinkan.
@winayuliani4684 жыл бұрын
saya Wina yuliani, sosiologi 5 e. Teori Bourdieu lahir di jiwai oleh keinginannya untuk memadukan semangat antara objektivisme dan subjektivisme. Dalam aliran pemikiran objektivisme, terlalu menekankan pada peranan struktur yang menentukan aktor dan lingkungan sosialnya, disini kaum objektivisme lebih melihat secara makro atau biasa disebut dengan aliran strukturalis seperti Durkheim ,Marx, Saussure dan lainnya. dalam teori pierre bourdie dinamakan habitus dan arena. habitus yaitu struktur mental atau kognitif yang ada dlm pemikiran manusia terbentuk karna latar belakang sejarah. arena ada konsep struktur pada konsep sosiologi lain yang dimana struktur diproduksi oleh individu.
@nillacani4 жыл бұрын
Saya Nila Cahya Ningrum, Sosiologi 5D ingin menyimbulkan bahwa habitus adalah satu konsepsi mental dalam pemikiran manusia yang berasal dari kenyataan yang ada diluarnya dan arena adalah apa yang ada diluar dari pemikiran manusia tersebut. Bourdieu menempatkan hubungan keduanya dialektis, dimana habitus ditentukan oleh arena dan arena ditentukan oleh habitus.
@putritgf4 жыл бұрын
Bismilah, izin menanggapi. Saya sangat setuju bahwa latar belakang seseorang itu akan berpengaruh pada pola pemikiran orang tersebut. Sangat relate sekali:')
@shivasofieanisya81194 жыл бұрын
Shiva sofieanisya kelas 5E Dari konsep pemikiran pierre bourdie ini adalah merupakan suatu upaya untuk menengahi dualisme diantara objektif dan subjektif, antara aktor dan struktur, yang pada akhirnya melahirkan sebuah pendekatan yang dinamakan habitus dan arena. Habitus merupakan suatu konsepsi mental dalam pemikiran manusia yang terinternalisasi dari kenyataan sosial yang ada. Konsep habitus bordieu dapat digunakan sebagai mekanisme analisis dominasi, sedangkan arena/field merupakan hal yang berada diluar individu. Konsep arena tidak bisa dipisahkan dari habitus dan kepemilikan kapital. Pertemuan antara habitus dalam arena dapat memunculkan modal yang dapat merupakan kapital sosial, ekonomi, kultural, dan simbolik. Adapun hubungan diantara habitus dan arena bersifat dialektis.
@rezaalmeidairawan69734 жыл бұрын
Saya Reza Almeida Irawan ingin menyimpulkan sedikit dari pemahaman saya atas video di atas. Bourdieu boleh memiliki tradisi baru dalam sosiologi. Bourdieu memposisikan dirinya antara individu dan masyarakat. Untuk mengatasi pertentangan ini, Bourdieu memilih menggunakan cara berpikir rasional bahwa struktur objektif dan representasi subjektif, agen dan pelaku terjalin secara dialektis dan saling mempengaruhi secara timbal-balik (dualitas). Dalam hal ini Bourdieu memiliki tiga perspektif yang baru dalam memahami masyarakat. Pertama, penggunaan konsep habitus yang berhasil mengatasi dikotomi individu-masyarakat. Kedua, Bourdieu mencoba membongkar mekanisme dan strategi dominasi. Ketiga, Bourdieu menjelaskan logika praksis pelaku-pelaku sosial dalam lingkup sosial yang tidak setara dan konfliktual. Logika ini mengatasi model Marxis yang hanya berhenti pada penjelasan masyarakat yang dikatakan menjadi infrastruktur ekonomi. Penjelasan nya sangat mudah di pahami. Terimakasih pakk
@salisanadia30893 жыл бұрын
Salisa Nadia / Sosiologi 5E Terimakasih atas video penjelasannya Pak, dapat di pahami🙏🏻🙏🏻
@rachmathidayat26063 жыл бұрын
Terimakasih atas penjelasan materinya pak, sukses selalu🙏 #sos 5E
@inimahputyud13024 жыл бұрын
Assalamualaikum wr wb, saya Putri Yudyana Sosiologi 5D Izin memberikan kesimpulan pak Jadi pemikiran Pierre Bourdieu mengenai habitus dan arena merupakan suatu upaya untuk menengahi dualisme diantara objektif dan subjektif, antara aktor dan struktur, yang pada akhirnya melahirkan sebuah pendekatan yang dinamakan habitus dan field (arena). Habitus merupakan suatu konsepsi mental dalam pemikiran manusia yang terinternalisasi dari kenyataan sosial yang ada. Konsep habitus Bourdieu dapat digunakan sebagai mekanisme analisis dominasi, Sedangkan arena/field merupakan hal yang berada diluar individu. Konsep arena tidak bisa dipisahkan dari habitus dan kepemilikan kapital. Pertemuan antara habitus dalam arena dapat memunculkan modal yang dapat merupakan kapital sosial, ekonomi,kultural, dan simbolik. Adapun hubungan diantara habutus dan arena bersifat dialektis. Terimakasih pak.
@ulfahhalimatussadiah27704 жыл бұрын
Saya Ulfah Halimatussadiah dari kelas Sosiologi 5E izin menyimpulkan sedikit, Jadi Pierre Bourdieu adalah seorang filsuf yang terkenal dengan komitmennya sebagai intelektual publik sampai akhir hayatnya. Gagasan utama beliau terdiri dari habitus, modal, ranah atau arena. Konsep habitus Bourdieu ini dikenal karena kebaruannya yang dapat mengatasi dualisme antara individu dan masyarakat, struktur dan agen, serta objektivisme dan subjektivisme yang juga disebut sebagai strukturalisme genetik atau konstruktivisme strukturalis. Konsep habitus Bourdieu dapat digunakan juga sebagai analisis mekanisme dominasi. Dalam pandangannya, dominasi tidak lagi diamati hanya dari akibat-akibat luar, melainkan juga dari akibat-akibat yang dibatinkan. pemikiran Bourdieu tidak terlepas dari berbagai kritik misalnya saja pada penggunaan gaya bahasa yang sulit dimengerti, serta penggunaan analogi pada konsep habitus dan ranah yang dianggap terlalu menitikberatkan pada determinisme sehingga mereduksi realitas dan mengabaikan dimensi-dimensi lain dalam kehidupan. Terimakasih atas penjelasannya pak🙏
@suyudihati44892 жыл бұрын
Sangat bermanfaat. Saya memiliki pertanyaan, mohon bantuannya untuk menjawab. Seandainya saya ingin mengambil desertasi tentang reproduksi budaya palang pintu Betawi, Berdasarkan teori bordeu tadi, sudut apakah yg sebaiknya saya teliti? Mohon pencerahannya. Terimakasih.
@PerspektifSosiologi2 жыл бұрын
mungkin bisa membahas bagaimana budaya tersebut menjadi habitus bagi orang betawi sendiri: seperti apa, bagaimana dan kenapa orang betawi menggunakan budaya tersebut sebagai habaitus
@usmiati4784 жыл бұрын
Nama saya Usmiati, dari kelas Sosiologi 5/E, ijin menyimpulkan materi dari Pierre Bourdieu - Habitus dan Arena yang telah di jelaskan di atas. Bourdieu ini Lahir di sebuah desa kecil di prancis, 1930. Upaya Pearr Bourdieu mendamaikan dikotomi antara subjek-objek dan agen-struktur di lahirkan dengan teori habitus dan Arena, atau yang disebut dialektika. Habitus adalah yang ada pada struktur mental atau pemikiran individu dan terbentuk karena latar belakang historis dan lingkungan sosial yang di internalisasikan. Arena ada di luar individu dan hasil produksi dari habitus seperti nilai-nilai. Arena bermacam-macam bentuknya, ada yg terkait kebudayaan, politik, agama, ekonomi ataupun pendidikan. Seseorang akan berperilaku dalam masing-masing arena sesuai dengan habitus. Ada konsep kapital (modal) yang muncul dalam habitus. Selain modal dalam ekonomi, ada juga modal kebudayaan. Dan menurut Bourdieu ada juga modal simbolik, tentang proses diskriminasi secara simbolik. Dan adanya proses distingtions atau proses pembedaan antara dirinya dengan orang lain karena habitus menentukan taste seseorang.
@reastayelf4 жыл бұрын
R. Eriska Ayank Sutandiana dari sosiologi 5D izin sedikit menyimpulkan, jadi Pierre Bourdieu ini berupaya untuk menengahi antara agen dan struktur. Upayanya mendamaikan kedua hal tersebut yaitu dengan menawarkan konsep atau teori habitus dan arena. Konsep habitus dan arena ini tidak ada yang lebih unggul dalam memandang struktur dan aktor seperti pemikiran Durkheim dan Weber, tapi ada dalam hubungan yang dialektis atau saling menentukan. Karena keduanya berlangsung secara dialektis sehingga tidak perlu memilih diantara keduanya, sebab arena muncul karena habitus dari individu dan habitus adalah proses internalisasi dari struktur-struktur sosial atau arena. Ada juga konsep praksis yang memuncul dialektika antara kedua konsep Bourdieu tadi. Lalu konsep arena ini nantinya akan bisa dipahami berdasarkan kondisi-kondisi seperti ekonomi, pendidikan, agama, kebudayaan, dsb. Sebab, dalam kehidupan ini terdiri dari banyak arena. Di sana juga terlihat jelas adanya sistem kelas ya pak. Terima kasih.
@GenZMotivation7442 жыл бұрын
maaf, mohon rekomendasi toko buku ritzer yang terjemah bahasa Indonesia Pak,,, Terima kasih.
@PerspektifSosiologi2 жыл бұрын
ada di toko buku biasa jg
@nauvafauzia2384 жыл бұрын
Nauva Fauzia 5D "Jika seorang lahir dari habitus pendidikan -orangtuanya guru, ada banyak buku dirumahnya, melihat orangtuanya mengajar, dll. Maka anaknya akan terbiasa dgn kegiatan akademis seperti itu... maka jika anak itu masuk ke arena pendidikan, habitusnya akan menjadi modal." Apakah ini salah satu faktor dinasti politik?
@PerspektifSosiologi4 жыл бұрын
Yups. bapaknya pejabat ada potensi ke anaknya juga jadi pejabat. tapi itu tidak bersifat absolut, pasti, hanya kemungkinannya besar ke arah situ. "Uyah mah tara tees ka luhur" itu kata pepatah dalam bahasa latin
@sindydi23964 жыл бұрын
Bismillah. Saya Sindy Dwi dari kelas sosiologi 5E izin menyimpulkan. Jadi, konsep Habitus dan Arena dari Pierre Bourdieu ini merupakan sebuah upaya pendekatan untuk menengahi dualisme antara subjektif dan objektif antara agen dan struktur. Habitus adalah konsepsi mental yang ada dalam diri individu yang terbentuk karena latar belakang sejarah karena lingkungan sosial yang kemudian di internalisasi oleh individu dan menjadi bagian dalam konsepsi mental individu tersebut ketika berinteraksi dengan dunia luar. Arena (field) mirip sebagai konsep struktur dalam konsep sosiologi lain yang dimana struktur tersebut juga diproduksi oleh individu. Ketika individu telah memiliki sebuah habitus tertentu maka dia akan memproduksi sistem-sistem sosial tertentu yang menjadi semacam arena yang arena ini berada diluar individu. Dimana dalam teori lain agen dan struktur hanya dipilih salah satunya. Sedangkan konsep habitus dan arena Bourdieu ini menempatkan keduanya bukan pada sebuah posisi yang menentukan tetapi berada dalam sebuah hubungan yang dialektis. Sosiologi Bourdieu diaplikasikan dalam sebuah cara praksis (situasi yang nantinya memunculkan dialektika antara habitus dan arena) seperti konsep tindakan dalam teori yang lain. Arena tersebut bisa bermacam-macam bentuknya seperti arena kebudayaan, ekonomi, politik, agama, pendidikan. Dimana orang akan berprilaku dalam masing-masing arena sesuai dengan habitus yang mereka miliki. Terimakasih pak atas penjelasan materinya🙏
@qintannajmiaelvinaro74854 жыл бұрын
Bismillah.. Qintannajmia Elvinaro / Sos.5D. Izin bertanya pak, dari yang saya baca, menurut Bourdieu ada kemungkinan bagi seseorang mempunyai habitus yang tak pantas, dan menderita yang disebut sebagai hysteresis. Apakah hal ini dipengaruhi oleh habitus yang tak sesuai dengan arena baru yang seseorang itu geluti, sehingga ia tak bisa beradaptasi? Terimakasih pak.🙏
@PerspektifSosiologi4 жыл бұрын
betul sekali. artinya kayak orang salah kamar. harus nya orang nyadar dengan habitus dan potensi dirinya, jadi ketika berkarir dan lain-lain bisa mendapat peluang yg jauh terbuka ketika paham akan habitus dia
@qintannajmiaelvinaro74854 жыл бұрын
@@PerspektifSosiologi Oh iya Pak, terimakasih pak. 🙏
@nurrahmahramadhaniasiregar74194 жыл бұрын
Bismillah, I'm Nur rahmah from Sos 5/D. Jadi yang dapat saya tangkap bahwasannya gagasan utama yang diambil oleh Pierre yakni Habitus, modal, ranah atau arena. Konsep habitus ini dapat mengatasi dualisme antara individu dan masyarakat, struktur dan agen dan objektivisme dan subjektivisme. Konsep habitus menenpatkan keduanya pada konsep yang dialektis yang dimana si diindividu menginternalisasi struktur dari luar kemudian masuk ke dalam konsepsinya kemudian ia berinteraksi dengan dunia luar dan terciptalah sebuah struktur sosial yang disebut sebagai arena.
@PerspektifSosiologi4 жыл бұрын
Thank Nur Rahmah. I am PS
@sayidatulazizah56084 жыл бұрын
Bismillah.. Saya Sayidatul Azizah dari Sosiologi 5E, izin menyimpulkan dari tayangan video ini pak. Yang dilakukan oleh Pierre Bourdie ini merupakan upaya dalam rangka menengahi antara agen dan struktur atau aktor dan sistem sosial. Dalam teori Pierre Bourdie ada yang dinamakannya Habitus dan Arena (Field). Habitus adalah struktur mental atau kognitif yang ada dalam pemikiran manusia yang terbentuk karena latar belakang sejarah, karena lingkungan sosial yang terinternalisasi dari kenyataan sosial. Sedangkan Arena (field) mirip dengan konsep struktur pada konsep sosiologi yang lain, struktur juga diproduksi oleh individu. Jadi Arena ini berada di luar individu. Dalam teori-teori yang lain antara agen dan struktur dipilih salah satu. Akan tetapi dalam pemikiran Pierre Bourdie menempatkan kedua-duanya, tidak memilih salah satu, maka dapat dikatakan berada dalam sebuah hubungan yang dialektis. Karena adanya hubungan dialektis ini, maka teorinya Pierre Bourdie tidak terjebak pada pilihan apakah subjektif atau objektif, hal ini karena berlangsung secara dialektis, Arena terbentuk karena ada Habitus dari individu begitu pun Habitus merupakan proses internalisasi dari struktur-struktur sosial. Terima kasih atas penjelasan materinya pak🙏
@rifqaphelia703 жыл бұрын
terimakasih banyak pa atas penjelasannya sangat mudah dipahami🙏🏻
@hans54923 жыл бұрын
Izin bertanya, saya dr viewer channel youtub ini, mungkinkah modal seseorang diterapkan dalam arena (masyarakat) yang heterogen dengan sudut pandangan teori habitus bourdieu trsebut?
@PerspektifSosiologi3 жыл бұрын
relasi antara habitus dan arena tidak determinan/memaksa bahwa satu habitus akan pasti pada satu arena secara linear. lebih sebagai potensi. jadi modal yg dimiliki masing-masing orang mungkin sekali diterapkan dalam konteks yang heterogen
@witapuspita51584 жыл бұрын
Nama saya wita puspita dari kelas sosiologi 5/E izin menyimpulkan pak jadi pada intinya konsep habitus Bourdieu dikenal karena kebaruannya yang dapat mengatasi dualisme antara individj dan masyarakat, struktur, serta objektivisme dan subjektivisme yang disebut juga sebagai strukturalisme genetik atau konstruktivisme strukturalis.
@yogadifaperdana17152 жыл бұрын
Prof, adakah artikel sejarah yang menggunakan teori habitus? jika ada judulnya apa ya prof? mohon jawabannya ya prof, terimakasih.
@PerspektifSosiologi2 жыл бұрын
Teori ini tidak membahas sejarah, tapi dapat digunakan untuk membaca naskah sejarah
@putridest80154 жыл бұрын
Pak saya Putri Destiani dari so D/5, saya mau bertanya, apakah habitus bisa berubah? Misalnya ketika ada seseorang yang memiliki habitus pendidikan keagamaan lalu setelah ia keluar dari pendidikan keagamaan lalu ia berada di lingkungan yang jauh dari keagamaan, apakah bisa berubah atau tetap pada habitus yg awal?
@PerspektifSosiologi4 жыл бұрын
Habitus bisa dirubah. nah, habitus awal akan menjadi bagian dalam konsepsi mental di aktor. tapi sekali lagi dalam teroi Bordeau, habitus tidak memaksa, hanya pilihan. dan umumnya orang akan menggunakan pilihan dari pengalaman yg ada dlm diri mereka. ketika PutDes diberikan pilihan apakah akan mengajar matematika atau sosiologi? kemungkinannya akan pilih sosiologi, karena ada habitus di situ. tapi bisa juga pilih matematika dengan banyak resiko dan effort yg hrs dikerjakan
@sintariihsani29344 жыл бұрын
Saya Sintari Ihsani Ilmi Dina Amalia dari sosiologi 5E, izin menyimpulkan mengenai teori Habitus dan Arena dari Fierre Bourdieu. Konsep habitus Bourdieu dikenal karena dapat mengatasi dualisme antara individu dan masyarakat, struktur dan agen, objektivisme dan subjektivisme. Sedangkan konsep arena yaitu pertarungan antara kapital dan strategi dominasi. Konsep habitus dan arena tidak dapat dipisahkan. Pemikiran Bourdieu tidak terlepas dari kritik-kritik seperti penggunaan gaya bahasa yang sulit dimengerti, penggunaan analogi pada konsep habitus dan ranah yang terlalu menitikberatkan pada determinisme.
@ninafauziah41994 жыл бұрын
Bismillah. Nama Nina Fauziah dari sosiologi 5D. Izin bertanya pak. Seperti yang tadi bapak jelaskan, bahwa adanya habitus yang sudah melekat pada individu tertentu dapat menjadikan modal dan keuntungan seseorang untuk kehidupan ke depannya. Seperti salah satu ilustrasi yang bapak contohkan tadi antara individu yang sudah memiliki bekal habitus dalam pendidikan dan individu yang hanya hidup di arena petani. Maka adanya arena pendidikan (sekolah) hanya akan menguntungkan pihak yang memiliki habitus pebdidikan. Nah apakah hal itu akan menimbulkan suatu diskriminasi tertentu? Ataupun sebuah perlakuan berbeda (tidak adil) yang dialami individu dengan habitus petani? Terima kasih.
@PerspektifSosiologi4 жыл бұрын
pada beberapa aspek lembaga pendidikan menimbulkan diskriminasi, misalnya terkait dengan akses pada dunia pendidikan yg baik. termasuk juga kenyataan di dunia sekarang yg mengukur segala sesuatu berdasarkan pada pernah atau tidak nya seseorang sekolah, seakan-akan sekolah adalah segalanya. padahal ilmu dan keterampilan bisa di dapat bukan hanya dari lembaga sekolah. nah, kenyataannya tidak semua orang berasal dari habitus sekolah, maka bisa jadi berlangsung diskriminasi. Nina harus bisa memilih field/ranah kehidupan yg dekat dengan habitus juga. jangan kejadian pendidikan dalam Sosiologi lalu terjun ke ranah ekonomi. Mungkin saja sih berhasil, tetapi pastinya akan dapat saingan dari orang-orang yg berlatar belakang di habitus ekonomi.
@ninafauziah41994 жыл бұрын
@@PerspektifSosiologi berarti standar dan keahlian ya pak yang harus dipertimbangkan. Baik pak terima kasih banyak. Sudah dapat dimengerti😁🙏
@Gironimo8812 жыл бұрын
Izin bertanya tanya Pak, Bourdieu mencetuskan 3 konsep dlm teori praktik sosial, yaitu: habitus, modal dan arena. Seperti yang bapak bilang bahwa habitus itu lahir dari pola pengasuhan orang tua, lalu korelasi kedua konsep lainnya yaitu modal dan arena dengan pola asuh itu bagaimana?
@PerspektifSosiologi2 жыл бұрын
seseoarang yang memiliki habitus dan tumbuh dalam arena yang sesuai maka akan saling mendukung. anak yg lahir dari keluarga akdemik tumbuh dalam arena akademis maka lebih potensial utk jadi
@rifanymeisa18824 жыл бұрын
Rifany meisa gita 5D izin menyimpulkan.Bourdieu memahami realitas sosial sebagai relasi dialektika antara individu (agen, struktur subjektif) dengan struktur objektif yakni struktur itu sendiri. relasi dialektika ini melibatkan unsur-unsur subjektif yang berdialektika dengan struktur objektif. Dialektika ini menghasilkan “praktik”. Dan dalam relasi dialektika ini, Bourdieu memunculkan konsep-konsep untuk menjelaskan “struktur subjektif” dan “objektif” tersebut yakni yang disebutnya sebagai “habitus” dan arena. Habitus mengacu pada “apa yang ada dan dimiliki oleh agen (individu). Pertemuan habitus dalam arena memunculkan modal (kapital), yang dapat merupakan kapital sosial, ekonomi, kultural dan simbolik. Habitus, arena, kapital menghasilkan apa yang disebut Bourdieu sebagai kuasa simbolik. Terimakasih
@ranaadikirna32584 жыл бұрын
Saya Rana Adikirna dari Sosiologi 5-D, jika habitus itu subjektif, lalu dia masuk suatu arena yg jelas bersifat objektif. Tapi diantara keduanya sejak awal sudah tidak relate atau selaras, apakah akan terjadi alienasi atau diskriminasi?
@PerspektifSosiologi4 жыл бұрын
Habitus tidak bersifat menentukan determinan seperti dlm teori Durkheim. Habitus hanya memberikan tawaran bahwa bertindak dalam sebuah ranah tertentu akan membutuhkan konsepsi yg ada pada diri si individu. ketika terjadi tidak relate antara habitus dengan pilihan ranah yg terjadi adalah kemungkinan ketidak suksesan, dalam istilah Bourdeu namanya Hysteresis. artinya ketika seseorang yg masuk ke ranah yg berbeda dengan habitus nya, maka dia harus berkompetisi dengan individu lain yg mungkin memiliki habitus dan menjadi modal berharga utk berkompetisi dalam ranah dimaksud. maka bagi orang yg tidak memiliki habitus yg tidak relate peluangnya lebih besar gagal
@ranaadikirna32584 жыл бұрын
@@PerspektifSosiologi mantap sekali jawabannya
@wulansucihandayani49464 жыл бұрын
Assalamualaikum saya wulan suci (sos/e/5) ohm jadi Pierre bourdie adalah seorang filsuf yg cukup terkenal dg komitnya sebagai intelek publik ya pak?
@PerspektifSosiologi3 жыл бұрын
ya
@PerspektifSosiologi3 жыл бұрын
ya
@riskanurannisa5804 жыл бұрын
Saya Riska, apakah ini yang disebut teori "Gado-Gado"? 😁 Ksimpulannya mungkin, menurut Bourdieu, subjek atau agen bertindak dalam kehidupannya sehari-hari dipengaruhi oleh struktur atau aturan yang ada dalam msyarakat. Namun tindakannya bukan seperti boneka yang bergerak sesuai dg aturan yang menggerakkan . Justru sebaliknya agen dalam tindakannya, bukan bertindak sesuka hatinya tanpa diatur oleh rambu aturan atau budaya. Agen dalam tindakannya sangat dipengaruhi oleh aturan yang berlaku dalam masyarakat. Dan kita sebagai individu atau agen dipengaruhi oleh habitus,disisi yang lain individu juga adalah agen yang aktif untuk membentuk habitus.
@PerspektifSosiologi4 жыл бұрын
kasian kalo istilahnya gado-gado. yg ditawarkan Bourdeu adalah adanya dialektika antara habitus dan arena seperti aktor dan struktur
@restioctaviani10833 жыл бұрын
Resti Octaviani (1198030217), Sosiologi 5/E. Terimakasih banyak pak, untuk penjelasan mengenai Teori Habitus dan Arena oleh Pierre Bourdieu yang sangat jelas, bermanfaat, dan bisa dipahami dengan baik.
@syahrulkurniawan88844 жыл бұрын
Bismillah, saya Syahrul Kurniawan dari Sosiologi 5E, izin menyimpulkan dari pemikiran Pierre Bourdieu mengenai Habitus dan Arena dimana teori ini merupakan penengah bagi teori-teori yang bersifat lebih objektif dan yang bersifat lebih subjektif. Untuk Habitus itu sendiri merupakan suatu konsepsi mental yang terdapat dalam individu yang terbentuk akibat dari lingkungan historis dan lingkungan sosial, sedangkan konsep Arena(Field) merupakan suatu yang berada d luar individu. Konsep Arena ini tidak bisa dipisahkan dengan Habitus itu sndiri dan juga kepemilikian suatu kapitalis dan hubungan antara habitus dalam arena memunculkan suatu modal....sekian
@emmarukmanah18994 жыл бұрын
Saya Viqrj Maulana 1188030199 Alhamdulillah dapat dipahami pak