Seri Kuliah Online: (4) Teori Kritik, Jurgen Habermas

  Рет қаралды 16,110

Sanglah Institute

Sanglah Institute

Күн бұрын

Пікірлер: 96
@almaisaks
@almaisaks 6 ай бұрын
Seri Kuliah Online: (4) Teori Kritik, Jurgen Habermas
@justitiaviva3794
@justitiaviva3794 2 жыл бұрын
Kudu membaca berkali2 bukunya
@insanprokemajuan2740
@insanprokemajuan2740 3 жыл бұрын
Materi yg berat, bila awalnya sdh dipersepsikan berat, klo kita santuy sambil ngopi, dibawa asyik jadinya asyik. Sy membaca komentar" & respons dari netizen dikolom komentar banyak yg kritis dan beragam sekali bisa ditarik kemana-mana menurut perspektif masing". Daripada terjebak dalam dialektika, kajian", seminar" Alangkah baiknya dielabirasikan dialam realita dengan terjun ke dunia sosial politik masyarakat, entah menyelam didunia partai politik, ormas, maupun organisasi" yg populer di Indonesia. Smoga Pak Dosen, berkenan kasih challenge kpd mahasiswa"nya, he... 3x ✌😊
@nadiagitacahyani5048
@nadiagitacahyani5048 2 жыл бұрын
Terimakasih pak untuk materinya. Saya ingin mengajukan pertanyaan, terkait kritik Habermas mengenai teori harus berpihak atau bersifat emansipatoris. Emansipatoris yang saya pahami adalah bukan hanya pembebasan dari kendala-kendala sosial seperti perbudakan, kolonialisme, kekuasaan yang menindas, dsb. Dan ketidaktahuan seseorang juga dapat dikatakan sebagai emansipatoris yang jika seseorang itu juga dapat beralih dari ketidaktahuan menjadi tahu. Lalu bagaimana dengan pengatahuan di era sekarang ini yang jika dilihat secara kasat mata terkesan mudah digapai oleh mereka2 yang memiliki kekuasaan atau kedudukan tinggi dalam masyarakat? Hal ini lambat laun semakin memperlihatkan bahwa mereka yg tidak memiliki status dan kedudukan yg tinggi dalam masyarakat justru sulit untuk dapat menikmati pengetahuan yang sama dengan mereka yg memiliki status sosial tinggi dlm masyarakat? Apakah artinya teori harus berpihak atau bersifat emansipatoris dan sama rata bagi semua orang tanpa terkecuali yang dikemukakan oleh Habermas belum dapat berjaln dengan semestinya di era sekarang ini? Terimakasih pak. Nadia Gita Cahyani (1912511047)
@Actualinfo17
@Actualinfo17 Жыл бұрын
pak, penjelasan tentang axel honneth dimana?
@ellen9057
@ellen9057 2 жыл бұрын
Selamat malam bapak , sebelumnya terimakasih atas materinya. Saya ijin untuk mencoba menanggapi pertanyaan dari kakak Agus Wisnu , terkait apakah demokrasi deliberatif Dapat diterapkan di Indonesia ? Mengingat partisipasi masyarakat dalam hal penyampaian aspirasi masih sangat kurang. Saya setuju dengan pernyataan partisipasi masyarakat yang masih kurang ini. Partisipasi masyarakat Indonesia dalam hal sosial politik masih banyak yg kurang. Yang dimana sebenarnya dibutuhkan , dan ini tentunya menghambat perkembangan sosial politik Indonesia sendiri. prinsip deliberasi, artinya sebelum mengambil keputusan perlu melakukan pertimbangan yang mendalam dengan semua pihak yang terkait. Demokrasi deliberatif adalah model demokrasi yang legitimitasi hukumnya diperoleh dari diskursus yang terjadi dalam dinamika masyarakat sipil, agar partisipasi masyarakat dalam membentuk aspirasi dapat dihargai secara setara. Kalau dari saya pribadi , jika pasrtispasi masyarakat masih pasif dan upaya pemerintah masih kurang dan juga kesetaraan di Indonesia sendiri masih belum dikatakan sempurna , demokrasi deliberatif ini masih akan susah untuk diterapkan di Indonesia , karena nantinya tidak akan berjalan sesuai tujuan dan esensinya & akan sia sia Terimakasih bapak Bergita Elnisa Sule / 1912511010
@madearyasatya5384
@madearyasatya5384 2 жыл бұрын
Terimakasih atas materi yang telah dijelaskan pak, karena jika berfikir untuk memahami pemikiran habernas hanya melalui buku bukunya saja sepertinya benar benar membutuhkan waktu yang lama untuk dipahami. Saya ingin bertanya terkait dengan metode emansipatoris yang memiliki karakter politis. Saya masih tidak memahami secara dalam ketika metode emansipatoris ini bedayaguna secara politik. Arah politik seperti apa yang dimaksud ketika mengarah kepada politik dan mengapa metode umum/konvensional tidak memiliki arah yang politis? Terimakasih pak mohon maaf jika terdapat salah kata. Made Arya Satya/1912511038
@ayuyundarini454
@ayuyundarini454 2 жыл бұрын
Selamat malam bpk, terimakasih atas pemaparan materinyaa. Disini saya izin menanggapi, pemikiran Habermas mengenai Public Sphere mengingatkan kita mengenai diskusi-diskusi terbuka yang diselenggarakan oleh teman mahasiswa. Diskusi-diskusi sejenis banyak sekali memuat topik/tema mengenai isu sosial, politik, ekonomi dll. Berbanding terbalik dengan pendapat Hebermas mengenai ruang publik yg bebas dari penindasan, diskusi-diskusi sejenis dewasa ini banyak mendapat ancaman jika isu dan tema yg diangkat dianggap "sensitif". Tidak jarang ada beberapa diskusi yg dibubarkan oleh aparat karena dianggap radikal serta mengundang konflik. Sebenernya diskusi seperti inilah yg dapat membuka wawasan mengenai keadaan sekitar kita yg mungkin bersifat laten agar dapat mengambil tindakan atas hal tersebut. Sebenarnya tidak melulu diskusi bebas seperti dipandang sebagai kelompok kontra pemerintah, tapi lebih kepada mengkritisi suatu permasalahan sosial yg ada dengan pengetahuan yg dimiliki dan bagaimana cara menindaklanjuti kedepannya agar permasalahan tersebut terselesaikan dengan aman. Yundarini/1912511002
@kesyanilibryanti5185
@kesyanilibryanti5185 2 жыл бұрын
Terimakasih bapak atas penjelasannya. Disini saya ijin bertanya terkait dengan kritik terhadap ilmu sosial positivis & humaniora, apakah ilmu empiris-analitis, ilmu historis-Hermeunetis dan ilmu kritis memiliki persamaan? Terimakasih bapak Ni Kadek Septia Kesyani Libryanti/ 1912511064
@srisaraswati1951
@srisaraswati1951 2 жыл бұрын
Terimakasih atas pemaparannya pak. Sebelumnya saya ingin bertanya, pada metode P.konvensional dijelaskan temuan penelitian sepenuhnya milik peneliti, apakah penelitian ini juga bersifat subjektif pak? Hanya digunakan oleh dirinya sendiri? Lalu apa keuntungan dari hal tersebut? Terimakasih pak 🙏🏿 Sri Saraswati (1912511034)
@trisnadewi3024
@trisnadewi3024 2 жыл бұрын
Terima kasih bapak atas penjelasannya. Terkait penjelasan mengenai demokrasi formal memperkuat representasi melalui bagaimana institusi perwakilan, yang mana hal yang diperkuat dalam demokrasi formal itu mencakup Lembaga-lembaga pemerintahan sperti DPR, DPRD, dan sebagainya. sementara dalam demokrasi deliberative itu mengembangkan corak demokrasi yang insklusif, dan membuka akses bagi partisipasi warga negara. yang dimaksud disana demokrasi harus memberi ruang lebih banyak kepada masyarakat untuk berdiskusi dan menyampaikan aspirasinya secara langsung. Hal ini juga disampaikan bahwa bagaimana politisi dan masyarakat tu harus bersifat setara dan tidak ada yg mendominasi. Namun ini menurut saya tidak sepenuhnya berjalan di Indonesia yang “katanya” sebagai negara demokrasi. Di mana nyatanya pemerintahlah yang masih mendominasi berjalannya suatu demokrasi, masyarakat juga banyak di bungkam dari su2 politik yang sempat terjadi, dan ditutupi dengan kasus2 artis yang dialihkan melalui media sosial. Jadinya kesetaraan bagi masyarakat dan politisi itu belum sepenuhnya benar-benar terjadi di Indonesia.. Terima kasih pak // Ni Kadek Trisna Dewi (1912511059)
@agusdwiadnyana1783
@agusdwiadnyana1783 2 жыл бұрын
Dalam materi ini, ada sehelai benang merah yg bisa saya tarik. Jadi kemunculan Habermas berawal dari usahanya merevisi pemikiran generasi frankfurt pertama karena gagal melakukan revolusi (merombak tatanan masyarakat secara total) yang melibatkan kolektif. Berdasarkan analisisnya, itu diakibatkan karena teori-teori canggih oleh generasi frankfurt sebelumnya gagal mentranformasikan teori itu kedalam bentuk praksis. Lebih jauh, penyebabnya karena proses komunikasi yang hierarkis--adanya subjek yang menguasi dan objek yang dikuasai (dormant). Maka, diperlukannya sebuah 'ruang publik' yang dapat mensejajarkan hal itu melalui dialog secara dua arah. Proses dialog ini lah yang kemudian dianggap Habermas sebagai metode komunikasi emansipatif yang niscaya membuat demokrasi berkembang secara deliberatif (radikal)--yang dari sini membuat masyarakat didorong lebih menjadi kompromis. Pertanyaannya, mungkinkah salah satu pemikiran Habermas--yakni menjadi lebih kompromis--dapat membantu atau menyelematkan teman-teman yang aktif dalam isu-isu pergerakan (seperti HAM, lingkungan, gender, dll) dari kerentanannya mengalami depresif akibat upaya mereka yang kerap kali mengalami kebuntuan? I Kdk Agus (1912511031).
@putuwulan7813
@putuwulan7813 2 жыл бұрын
Selamat siang bapak, terimakasih atas pemaparan materinya. Mohon izin menanggapi dan bertanya pak, apabila ruang publik yang dimaksud oleh Jurgen Habermas adalah ruang yang terbebas dari penindasan atau diskriminiasi. Lalu pertanyaan saya, apakah kebebasan menurut pemikiran Habermas ini tidak ada batasannya sama sekali pak? Mengingat ruang publik masa kini juga termasuk dalam media sosial yang sangat bebas. Apakah kebebasan seperti ini yang dimaksud Habermas pak? Sekian dan terimakasih Putu Wulan Purnama Dewi / 1912511026
@finanurs8038
@finanurs8038 2 жыл бұрын
Terima kasih bapak atas materinya. Saya izin menanggapi terkait kritik terhadap ilmu sosial positivis dan humaniora dalam implikasi metodis, terutama metode penelitian emansipatoris yang memiliki ciri karakter politis, persepsi masyarakat sebagai pedoman untuk perbaikan masyarakat, dan bertujuan melakukan pembebasan masyarakat dengan cara meningkatkan kesadaran dan kemampuan politis masyarakat, sehingga target perubahan sosial, yakni dari kondisi masyarakat yang tidak berdaya menjadi berdaya terwujud. Namun dari materi yang dipaparkan juga dikatakan bahwa metode penelitian emansipatoris ini belum banyak digunakan dibandingkan konvensional. Padahal jika dilihat karakternya, metode emansipatoris dapat memberikan efek yang bagus bagi suatu Negara yang membuka dengan luas dan lapang bagi peneliti untuk mengorek segala permasalahan sosial dan dapat dijadikan Negara sebagai acuan untuk memberikan kebijakan atau tindakan sebagai langkah perubahan yang lebih baik. Kebanyakan peneliti menggunakan metode konvensional yang hanya akan duduk manis di perpustakaan atau bahan bacaan saja. Padahal menurut saya, metode emansipatoris lebih memberikan banyak manfaat, saran, serta masukan yang bagus bagi dunia politik. Demikian tanggapan dari saya, mohon maaf apabila salah kata atau menyinggung perasaan. CMIIW, nuhun…. FINA NUR AIDAH (1912511036)
@silviindalestari3837
@silviindalestari3837 4 жыл бұрын
Terimakasih atas pemaparannya yang singkat, padat, dan jelas nggih pak. Dalam kehidupan kita, "dogmatisme" selalu dipertentangkan dengan "rasio", karena dogmatisme adalah prasangka-prasangka yang membuat pikiran menjadi rancu yang menyelubungi pikiran sejak masa kanak-kanak. Prasangka adalah sebuah kekeliruan atau kesesatan yang dianut oleh sebuah zaman dan tertanam dalam institusi-institusi sebuah masyarakat yang sesat. Sedangkan rasio bukanlah opini atau prasangka, melainkan pengertian yang dihasilkan dengan pengalaman dan belajar atau riset. Sedangkan setiap orang yang melakukan riset harus melepaskan penilaian ideologis, penilaian etnis, kepentingan ideologis, kepentingan agama dan kepentingan emansipatori. Bersamaan dengan itu, kepentingan, kecenderungan, spontanitas harapan, tanggapan terhadap penderitaan dan penindasan, hasrat untuk meraih otonomi yang dewasa, kehendak untuk emansipasi dan kebahagiaan untuk menemukan diri-semua itu disingkirkan dari riset/rasio dan dituduh sebagai faktor subyektif. Teori yang merefleksikan agama, moral, budaya dianggap dogmatis. Situasi semacam ini, disebut Habermas dengan pengasingan rasio dari kehidupan. Pertanyaannya, apakah rasio yang sudah dipisahkan dari praksis itu benar-benar rasio yang netral? Lalu, rasionalitas semacam apakah yang bisa menyebabkan transformasi sosial, kultural dan personal? (Silvi Inda Lestari - 1712511049)
@igedearijuliarsana3898
@igedearijuliarsana3898 2 жыл бұрын
Selamat malam Pak, terimakasih atas penjelasan materi yang telah Bapak sampaikan. Izin bertanya Pak, terkait salah satu pemikiran Jurgen Habermas yaitu Demokrasi Deliberatif yang berfokus untuk mengembangkan corak demokrasi inklusif yang membuka akses partisipasi warga negara dan memperbanyak ruang-ruang publik untuk diskusi politik. Pertanyaan saya, apakah Demokrasi Deliberatif bisa menjadi pendorong makin banyak lahirnya gerakan masyarakat sipil untuk dapat menjaga kualitas demokrasi yang sudah berjalan? Apakah ada konsekuensi yang harus dihadapi oleh suatu negara yang memilih untuk menerapkan Demokrasi Deliberatif ini? Sekian pertanyaan dari saya, terimakasih Pak. I Gede Ari Juliarsana (1912511045)
@yulindamaryana31meant62
@yulindamaryana31meant62 2 жыл бұрын
Terimakasih buat pemaparan materinya bapak saya ijin bertanya Commmunicative rational action bisa digunakan dalam perkara dalam pemerintahan ?? Yulinda Maryana Ringo Ringo 1912511009
@ikomangdharmayoga42
@ikomangdharmayoga42 2 жыл бұрын
selamat malam pak, terimakasih atas penjabaran materinya mengenai teori kritik Jurgen Habermas. Yang ingin saya tanyakan terkait metode P.Emansipatoris bahwa dikatakan bertujuan untuk pembebasan masyarakat dengan cara meningkatkan kesadaran dan kemampuan politis masyarakat sehingga adanya perubahan sosial, lalu dengan cara bagaimana yang sesuai atau dapat diterima untuk dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan politis dimasyarakat pak? bahwa tidak terkadang setelah dilaksanakan ke lapangan tidak tepat atau tidak sesuai apa yang ingin dituju I Komang Dharma Yoga / 1912511056
@finayulfa7602
@finayulfa7602 2 жыл бұрын
Terima Kasih Bapak atas pemaparan materinya. Dari Teori Jurgen Habermas yang sudah bapak sampaikan, saya memahami bahwa penting bagi suatu pemerintahan yang demokratis menerapkan sistem emansipatoris bagi rakyatnya sehingga tidak timbul kesewenang-wenangan dari pemimpin dan rakyat pun akan berusaha kritis terhadap kebijakan yang telah atau akan ditetapkan. Di sisi lain, menerapkan sistem demokrasi emansipatoris tidaklah mudah. Rakyat yang berasal dari banyak kalangan, dari kaum intelek hingga mereka yang hanya ikut-ikutan emosi ketika ada kabar miring tentang negara. Dari fenomena tersebut, apakah Jurgen Habermas ada membahas permasalahan mengenai rakyat/masyarakat yang tidak bisa berkontribusi untuk berpikir kritis namun justru hanya membuat keadaan semakin panas? Kemudian, menurut bapak sendiri , bagaimana mengatasi hal yang demikian, dan teori apa yang digunakan? Fina Yulfa Laila (1912511040)
@ayucintyaamanda1160
@ayucintyaamanda1160 2 жыл бұрын
Saya setuju dengan segala satandarisasi yang dibentuk itu merupakan birokratisasi kehidupan. Karena setiap melakukan kegiatan apapun selalu ada kriteria sebagai standarisasi yang harus kita penuhi dalam mengikuti kegiatan tersebut. Seperti yang bapak paparkan juga bahwa kehidupan modern sekarang banyak dipengaruhi rasional instrumental Weber, dimana dalam mencapai goal tertentu harus ada instrumen-instrumen yang dilalui. Saya juga sependapat bahwa solusi mengatasi dominasi dll itu dengan negosiasi dan kompromi. Tetapi bila dalam sebuah keputusan yang terdapat dominan-dormant, subjek-objek dll itu tidak terdapat kompromi ataupun negosiasi ? Berarti purposive rasional action ini tidak bisa teratasi ya pak? Ayu Cintya Amanda (1912511052)
@jagoanneon7794
@jagoanneon7794 4 жыл бұрын
Mantap sama yang saya pikirkan sebelum menonton video dan mengenal purposive rational action ini
@sitinurbayani6841
@sitinurbayani6841 3 жыл бұрын
Terimakasih.... sangat bermanfaat
@mayaandriani3878
@mayaandriani3878 4 жыл бұрын
Terimakasih bapak atas pemaparan materi yang sangat jelas, padat dan menarik. Dari apa yang saya perdengarkan bahwasanya Habermas mengkritik rasio untuk menyingkap kepentingan ilmu pengetahuan. Karena melalui rasio, ilmu pengetahuan menjustifikasi diri bahwa dirinya netral, bebas dari kepentingan. Rasiolah yang mengatakan bahwa ilmu pengetahuan netral, rasio atau ilmu pengetahuan ilmiah selalu mengatakan dirinya paling obyektif. Lalu jika dihubungkan dengan pandemi covid-19 ini, bagaimana tenaga medis/kesehatan-lah yang berwenang dalam pengambilan keputusan/kebijakan yang nantinya disahkan oleh pemerintah dan presiden. Kekuasaan pengetahuan dipegang kendali oleh dunia kesehatan, realita di lapangan ada kepentingan di balik pandemi yang tak berkesudahan dalam ranah global. Misalnya saja obat-obatan yang mahal, birokrasi berobat yang dipersulit, dan lain sebagainya. Bagaimana bapak menganalisa dan menanggapi hal tersebut? Sekian, terimakasih (Maya Andriani 1712511039)
@Nothinggonnachangee
@Nothinggonnachangee 4 жыл бұрын
Pakk saya masih gak paham cara analisis sebuah kasus menggunakan teori ini😭
@ariwirati9197
@ariwirati9197 4 жыл бұрын
Terimakasih atas pemaparannya pak. Izin bertanya,terkait point yang menyatakan bahwa habermas tidak menentang penerapan rasionalitas teknik dalam masyarakat, tetapi setiap totaliasi rasionalitas teknik dalam setiap aspek kehidupan perlu dihindarkan melalui komunikasi poitik yang bebas dari dominasi, namun yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara untuk menumbuhkan komunikasi politik yang bebas dari dominasi dalam kondisi sosial yang kompleks? bukankah habermas mengatakan bahwasanya politik berada dalam ruang yang serba mungkin? Berikutnya terkait pemikiran Habermas tentang tindakan komunikatif dalam ruang publik, apakah memiliki keterbatasan hanya bagi pihak yang kompeten dalam berkomunikasi? Mengingat tentang poin-point yang disampaikan dalam dialog setidaknya bisa dipahami pendengar, memiliki suatu argumentasi yang rasional serta kemampuan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban validitas ucapan terkait kebenaran normatif. Terimakasih pak, mohon diluruskan apabila terdapat kata yang salah dalam penafsiran. Ni Made Ari Wirati 1712511024
@adeliahardianti8009
@adeliahardianti8009 4 жыл бұрын
Menurut Habermas mengenai Paradigma interaksi dan komunikasi berpendapat bahwa penerapan rasionalitas teknik dalam masyarakat harus dilakukan melalui komunikasi politik yang bebas dari dominasi. Pada perkembangannya, Rasionalitas yang dibangun oleh kaum positivisme akhirnya memunculkan tragedi besar, karena mendewakan rasionalitasnya yang semula dianggap mampu memberikan kebebasan, dewasa ini justru terperangkap dalam jaringan birokrasi yang kehilangan makna serta aspirasinya sebagai mahkluk sosial yang bermartabat. Kemudian yang menjadi pertanyaan, rasionalitas semacam apakah yang bisa menyebabkan transformasi sosial, kultural dan personal pak? karena Menurut Habermas sendiri, rasionalitas terbagi menjadi tiga. Pertama, Rasionalitas Tindakan. Kedua, Rasionalitas Tujuan. Ketiga, Rasionalitas Nilai. Namun Setiap "rasionalitas" di atas berpotensi untuk menyebabkan perubahan. namun juga, rasionalitas yang manakah yang melahirkan perubahan tanpa penindasan, represi dan tanpa merampas kemerdekaan? dan tidak menyingkirkan nilai etis serta moral, serta dimungkinkan adanya komunikasi yang seimbang tanpa ada pemaksaan dan dominasi. Terimakasih pak mohon diluruskan, apabila terdapat salah kata. A.Adelia Hardianti.M (1712511002)
@ardijayapratama4610
@ardijayapratama4610 2 жыл бұрын
Terimakasih atas penjelasan materinya pak. Dalam pemikiran Habermas yang melakukan kritik atas modernitas dimana terdapat manusia tidak lagi dianggap sebagai subyek, tetapi sebagai obyek yang dapat dimanipulasi secara teknis dan contohnya seperti birokratisasi dan standarisasi yang hadir pada zaman ini. kemudian pertanyaan saya mengenai hadirnya birokratisasi atau standarisasi ini apakah kemungkinan dapat menjadikan manusia mengalami depresi yang berat karena harus mengikuti standarisasi yang sudah di kontruksikan, sehingga menimbulkan mungkin perasaan alienasi bagi dirinya ataukah bagaimana pak ? sekian dari pertanyaan saya, terimakasih pak. Komang Ardijaya Pratama (1912511014)
@wirahartati
@wirahartati 4 жыл бұрын
Terima kasih atas pemaparan materi yang telah disampaikan Pak. Saya ingin bertanya Pak, dalam penjelasan "Demokrasi Deliberatif" pada tabel poin pertama dijelaskan bahwa demokrasi formal menjangkau legalitas formal-prosedural, contoh yang Bapak sebutkan adalah seolah dengan pemilu itu sudah demokratis. Kemudian pada tabel demokrasi deliberatif poin pertama menegaskan seharusnya memperkuat legitimasi demokrasi, yang mana seharusnya tidak hanya pemilu, tetapi ada interaksi antara calon wakil rakyat atau wakil rakyat dengan konstituantenya. Jad Pak, di Indonesia sendiri, sebelum diadakannya pencoblosan terdapat banyak rangkaian pemilu dimana calon wakil rakyat tersebut untuk mengkampanyekan dirinya, melakukan blusukan dan bertanya keluhan-keluhan masyarakatnya, selain itu juga calon wakil rakyat kan melakukan debat dimana itu disaksikan oleh pejabat-pejabat tinggi serta masyarakat luas sehingga masyarakat paham betul tentang siapa yang akan dipilih untuk memimpin mereka. Nah, apakah rangkaian pemilu tersebut belum demokratis seperti yang dimaksud Habermas Pak? Kan dalam beberapa kegiatan sudah adanya interaksi langsung? Namun, jika memang itu tidak seperti yang dimaksudkan Habermas, interaksi yang seperti apa kemudian yang harus dilakukan oleh calon wakil rakyat tersebut sehingga dapat dikatakan bahwa kita ini negara yang demokratis Pak? Terima kasih sebelumnya Pak, mohon maaf apabila ada salah persepsi dan kata. (Ni Kadek Wira Hartati Dwijayanti, 1712511035)
@chelsealauw99
@chelsealauw99 4 жыл бұрын
sebelumnya terimakasih atas penjelasan materi dari bapak. • dalam proses birokratisasi kehidupan, manusia seakan dinilai dari seberapa produktif dan berprestasinya ia. namun jika dikaitkan dengan kasus seperti penilaian pegawai yang rajin dilihat dari datang tepat waktu, kerja tepat waktu, dan pulang tepat waktu bahkan lebih larut serta dosen yang diharuskan membuat sekian penelitian dalam setahun, apakah hal tersebut berarti nilai produktif dan prestasi manusia dilihat dari kuantitas dan bukannya kualitas? apakah hal ini juga bisa dikaitkan dengan penjelasan sebelumnya dari teori kritik herbert marcuse tentang simbol misalnya simbol= kuantitas (apa yang terlihat saja) bukannya nilai guna (nilai guna= kualitas). • kemudian dalam penjelasan bapak dikatakan bahwa habermas tidak menentang penerapan rasionalitas teknik dalam masyarakat. menurut saya hal tersebut karena secara konsep, birokrasi membantu untuk mempermudah pekerjaan manusia (untuk efektifas dan efisiensi). namun yang ditentang oleh habermas yaitu rasionalitas teknik dalam setiap aspek kehidupan (birokrasi mendominasi) karena dalam kehidupan manusia, tidak semua aspek bisa dibirokrasikan/disistemkan/distandarisasi. birokrasi sering kali bersifat kaku dan menyingkirkan rasa toleran/kompromi pada kekurangan/kesalahan/kekeliruan sedangkan manusia tidak bisa sepenuhnya dihindarkan dari hal tersebut, dalam kata lain manusia dapat mengikuti sistem namun tidak sepenuhnya bisa disistemkan. • Habermas juga mengatakan bahwa "modernisasi adalah proyek yang belum selesai". menurut saya, hal ini sangat benar karena seperti yang kita lihat saat ini dimana dalam kehidupan terutama pada institusi berusaha menerapkan birokrasi yang merupakan efek dari modernisasi yang menuntut aspek efektif dan efisiensi, namun birokrasi yang dilakukan pun seringkali tanggung/tidak sepenuhnya, misalnya: pembuatan paspor atau rekening bank dapat dilakukan melalui online (pendataan diri) namun pada akhirnya tetap harus melakukan birokrasi secara langsung/tatap muka sebagai tahap lanjutannya (pelengkapan dokumen, pengesahan, tanda tangan dan sebagainya). • kemudian dari penjelasan mengenai demokrasi deliberatif, pada poin pertama dikatakan bahwa harus adanya interaksi antara pemimpin/wakil rakyat dengan konstituantenya, hal tersebut mungkin bisa dilaksanakan atau sudah dilaksanakan. namun pada poin kedua dan ketiga yang pada intinya menjelaskan bahwa forum publik harus dibuka sebanyak-banyaknya dimana warga dapat berpartisipasi dalam sesi diskusi dan memberikan aspirasi-aspirasi mereka, saat ini kita ketahui bahwa pengungkapan aspirasi atau kefrontalan dalam berpendapat terutama membahas mengenai isu politik atau korupsi sangatlah beresiko, dalan kata lain tidak terhindarkan dari kemungkinan adanya tekanan, ketakutan bahkan ancaman dari pihak yang memiliki kuasa. maka dari itu saya ingin bertanya, menurut bapak apakah penerapan demokrasi deliberatif ini aman dan merupakan demokrasi terbaik untuk diterapkan? mohon maaf apabila ada salah kata pak, sekian dan terimakasih Chelsea Rosaline Setiawan • 1712511017
@arikasugiati4796
@arikasugiati4796 2 жыл бұрын
Selamat sore Pak terimakasih atas pemaparan materi yang telah Bapak sampaikan. Seperti pada materi yang telah Bapak sampaikan mengenai rasionalitas komunikatif dari Jurgen Hebermas yakni perluasan komunikasi yang bebas dari segala bentuk dominasi. Pertanyaan saya apakah ada tahapan-tahapan yang harus dicapai dalam menerapkan rasionalitas komunikatif? serta apakah rasionalitas komunikatif ini dapat menyelesaikan suatu konflik yang telah terjadi? Ketut Arika Sugiati Dewi (1912511001)
@agungsumboko547
@agungsumboko547 4 жыл бұрын
Dewasa ini, kita bisa gak Pak, memisalkan media-media sosial (online), seperti WA, FB, IG, Twitter, atau bahkan KZbin ini sebagai ajang diskusi "ruang publik" yang dimaksudkan Habermas? Atau ruang publik yang dimaksud Habermas hanya berlaku apabila subyek dengan subyek bertemu secara langsung (face to face)? Kemudian, dalam setiap diskusi selalu terdapat kepentingan-kepentingan yang berbeda Pak, tidak jarang pula hal tersebut meyebabkann tumpang-tindih antar kepentingan, sehingga prinsip egaliter yang dicita-citakan menjadi tidak tercapai. Apakah menurut Habermas terdapat prosedur-prosedur khusus untuk mencapai komunikasi yang egaliter tersebut Pak? Berikutnya, yang saya soroti adalah selalu lebih banyak "Perdebatan" dalam setiap diskusi Pak, bukan "Dialog". Padahal untuk mencapai konsensus, yang diperlukan adalah dialog-dialog yang sehat, bukannya debat. Seringkali juga yang menjadi perdebatan ialah ihwal yang sama-sama benar, hanya perspektifnya yang beda. Apakah Habemas memiliki penjelasan lebih lanjut untuk hal ini Pak? (Agung Sumboko, 1712511027)
@gusyogi7583
@gusyogi7583 4 жыл бұрын
menurt saya habermas sudah memberikan jalan yang baik hanya untuk mengimplementasikannya sulit pada negara kita tercinta hal ini dikarenakan kita tidak terbiasa untuk berdiskusi yang membuahkan hasil yang positif lainnya dengan ruang dan waktu si pemikir untuk itu perlu kita perbaiki dengan cara memberikan pendidikan tentang bagaimana caranya kita berdiskusi dengan hasil yang positif yang saya tau kita dapat menggunakan metode win win solution alias kita mencari jalan tengah untuk membuahkan hasil dalam dialog tersebut. Kurang lebih itu pengertian saya terimakasih
@lestonvery3633
@lestonvery3633 4 жыл бұрын
Terima kasih pak atas materi nya yg disampaikan dengan santai🙏🙏🙏
@SanglahInstitute
@SanglahInstitute 4 жыл бұрын
NIM mu berapa coeg?
@lestonvery3633
@lestonvery3633 4 жыл бұрын
Sanglah Institute maaf pak wahyu🙏🏿✌🏿🙏🏿 Nama : Leston Very Nim : 1712511040
@mayukicandra9778
@mayukicandra9778 4 жыл бұрын
Terimakasih materinya pak Izin bertanya Apakah mungkin penggabungan antara purposive rational action dengan communicative rational action seperti saran Jurgen Habermas sehingga dominasi tidak terjadi lagi ? Pada kenyataannya dominasi masih diperlukan untuk menentukan suatu keputusan. Semisal pada negara harus punya badan independen yg memutuskan hasil pemilu, harus punya presiden sebagai kepala negara. Begitu di negara liberal sekalipun dominasi menurut saya masih tetap ada. Kemudian bagaimana paradigma Habermas dalam upaya penghapusan dominasi tersebut? Mengingat ruang publik memerlukan waktu yg cukup lama untuk menemui keputusannya. Apalagi di negara majemuk seperti Indonesia. Apakah mungkin demokrasi deliberatif diterapkan di Indonesia pak? Dengan rakyat yg banyak, majemuk, kepulauan yg luas. Apakah bisa sistem komunikasi publik sebagai sarana kesepakatan yg merepresentasi demokrasi yg sebenarnya? Tidakkah itu memerlukan waktu yg cukup lama? Terimakasih (Nama : Kadek Mayuki Dwi Candra Kusuma. Nim : 1712511054)
@kiranawulandari96
@kiranawulandari96 2 жыл бұрын
Terimakasih atas materi yang sudah Bapak berikan. Saya izin bertanya, Rasionalisasi dalam tindakan interaksi sosial dapat menyebabkan standarisasi baru. Salah satu solusinya adalah communicative rational action. Apakah hanya dengan communicative rational action kita bisa menghadapi standarisasi baru? Atau kita bisa menghadapi standarisasi baru dengan tindakan yg dapat melampaui diri untuk memenuhi standarisasi tersebut? Terimakasih Ni Luh Putu Kirana Wulandari Wiryana/ 1912511063
@ariwidhiarsa2156
@ariwidhiarsa2156 2 жыл бұрын
Terimakasi atas pemaparan materinya pak, pemikiran dari Jurgen Habermas ini dikatakan untuk merivisi kebuntuan mazhab franfrut generasi pertama , dan Jurgen Habermas mengatakan bahwa kegagalan Marcuse dkk disebabkan kesalahan paradigma interaksi yang digunakan , karena generasi pertama membuat teori tentang pembebasan buruh namun tidak melibatkan atau berdiskusi terlebih dahulu dalam pembuatan teori tersebut. Dikatakan bahwa ketika paradigma komunikasi dapat tercipta dalam ruang publik maka akan terbebas dari penindasan, jika berbicara ruang publik pastinya ada pro dan kontranya , bagaimana caranya mengatasi hal tersebut untuk menciptakan ruang publik yang bebas dari penindasan?, karena kita ketahui bahwa sesuatu hal tidak dapat terjadi dengan maksimal apabila ada satu atau lebih orang yang memiliki pandangannya sendiri, sehingga interaksi yang dikatakan membebaskan dapat terjadi. ( Kadek Ari Widhiarsa/1912511051)
@suhaiid22
@suhaiid22 4 жыл бұрын
Kalo ilmu politik masuk kemana bang ?
@TRIKASTAIN
@TRIKASTAIN 4 жыл бұрын
luar biasa materinya berat
@sisiliaagustaniam.sukidato3817
@sisiliaagustaniam.sukidato3817 4 жыл бұрын
Terima kasih atas pemaparan yang diberikan pak. Seperti pembahasan sebelumnya mengenai perbedaan antara kaum pekerja dan kaum buruh. Dalam era kapitalisme lanjut menurut Marcuse, semua dapat dikategorikan sebagai buruh. Hal ini karena saat individu telah memasuki dunia kerja ia akan ditekan oleh atasannya walaupun sebenarnya ia menyukai pekerjaan tersebut. Apakah salah satu faktor dari semua pekerjaan dapat dikategorikan sebagai buruh adalah karena proses birokratisasi kehidupan? Saya juga ingin bertanya. Apakah mantan Presiden Soeharto dapat diklasifikasikan masuk ke dalam paradigma interaksi dengan jenis paradigma kerja pada masa kepemimpinannya? Sisilia Agustania (1712511046)
@andiahmad8461
@andiahmad8461 4 жыл бұрын
Purposive rational action harus dilawan dengan communicative rational action atau rasionalisasi dalam dimensi interaksi sosial, artinya perluasan komunikasi yang bebas dari segala bentuk dominasi atau tindakan rasional komunikatif yang dibimbing oleh concensual norms, kesepakatan bersama untuk mencapai pemahaman subyektif masing-masing individu. Saya ingin bertanya perihal komunikatif yang rasional pak, Bagaimana menghasilkan kekuatan komunikatif yang legal dalam masyarakat majemuk yang memungkinkan komunikatif rasional antara individu dan budaya yang berbeda pada masyarakat multikultural Indonesia pak? (Andi Ahmad Amiruddin Jalil, 1712511033)
@mr.ebithzee8817
@mr.ebithzee8817 4 жыл бұрын
Maju terus bang, sangat mencerahkan
@Perusuh_Channel
@Perusuh_Channel 4 жыл бұрын
Min, request Michel Foucault, terima kasih
@muhamadkhoirulfajri6647
@muhamadkhoirulfajri6647 4 жыл бұрын
Sejauh ini Indonesia juga seakan menganggap selama sudah mengadakan pemilu berarti negara sudah menerapkan demokrasi. Lalu apakah demokrasi deliberatif sudah pernah diterapkan? atau bisakah diterapkan di Indonesia mengingat masih beberapa kali terjadi pembatasan ruang publik seperti pembubaran diskusi di beberapa tempat apabila meyangkut isu - isu tertentu yg membuat beberapa pihak tersinggung? Muhamad Khoirul Fajri - 1712511048
@citra9167
@citra9167 4 жыл бұрын
Baik terimakasih bapak mengenai materi yang telah disampaikan dan dijelaskan. Mengenai communicative rational action yang telah Bapak sampaikan bahwa segala sesuatu harus bisa dinegosisasi harus bisa dikompromikan agar segalanya tetap humanis dan tetap manusiawi. Saya ingin bertanya menyangkut kalimat tersebut bisakah juga terkait dalam suatu hubungan yang sedang berantakan namun untuk dapat berdamai kembali dengan keadaan dan waktu apakah dapat diaplikasikan melalui communicative rational action Jurgen Habermas dan bagaimana prosesnya sehingga dapat mencapai titik communicative rational action yang sehat? (Citra Sagala, 1712511028)
@galihseta9197
@galihseta9197 4 жыл бұрын
saya selalu nonton video-video Sanglah Institute, saya mau tanya lagu yang di gunakan di awal dan di akhir video apa pak?
@realizemusic3682
@realizemusic3682 4 жыл бұрын
Nyimak.
@antasena1219
@antasena1219 4 жыл бұрын
Iya penasaran juga
@SanglahInstitute
@SanglahInstitute 4 жыл бұрын
judul musik nya " russian dance" bisa diakses di audio library youtube
@mhasanfadhil7090
@mhasanfadhil7090 2 жыл бұрын
Selamat siang pak terimakasih atas penjelasannya saya tertarik dengan kepentingan praktis apakah kepentingan ini memiliki kelebihan dan keunggulan lain terimakasih 1912511023 M Hasan Fadhil
@adipranatha4467
@adipranatha4467 2 жыл бұрын
Terimakasih pak atas materinya. Dalam paradigma komunikasi selalu sifatnya dialog/dua arah, tidak ada pihak yang dominan dan bersifat pembebasan. Namun, bagaimana kemudian kita mengetahui bahwa suatu komunikasi tersebut bersifat murni dan bebas dari dominasi ideologi (seperti paradigma kerja) ? I Ketut Primantara Adi Pranatha/1912511032
@bayukusumaanggara9861
@bayukusumaanggara9861 4 жыл бұрын
terimakasih atas pemaparan materinya bapak. Para pendukung kebebasan nilai memberikan pendapat afirmatif, bahwasannya metode yang dipakai dalam ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial tidak berbeda. Yang bermaksudkan jika ilmu-ilmu sosial mau berlaku sebagai ilmu pengetahuan, harus dapat menghasilkan dalil-dalil umum dan prediksi-prediksi ilmiah seperti dalam ilmu alam. Yang menjadi pertanyaan saya adalah, apakah ilmu pengetahuan, terutama ilmu-ilmu sosial harus bekerja dengan bebas nilai? Bayu Kusuma Anggara (1712511023)
@firdaamaliasiska4694
@firdaamaliasiska4694 4 жыл бұрын
Habermas berpendapat bahwa kritik hanya akan maju dengan landasan rasio komunikatif yang dimengerti sebagai praktek komunikasi atau tindakan komunikatif. Bahwa masyarakat pada hakekatnya adalah komunikatif dan yang menentukan perubahan sosial bukanlah semata-mata perkembangan kekuatan-kekuatan produksi atau teknologi, melainkan proses belajar dalam dimensi praktis-etis. Masyarakat komunikatif bukanlah masyarakat yang melakukan kritik lewat revolusi dengan kekerasan, akan tetapi dengan memberikan argumentasi. Firda Amalia Siska (1712511004)
@ditafebrianipratiwi783
@ditafebrianipratiwi783 4 жыл бұрын
Dalam materi ini telah dijelaskan bahwa menurut Habermas kegagalan revolusi sosial oleh Marcuse dkk disebabkan oleh kesalahan paradigma interaksi yang mereka gunakan terhadap kelas pekerja, yakni menggunakan paradigma kerja, dan bagi Habermas seharusnya interaksi yang dikembangkan adalah paradigma komunikasi. Lalu apakah dengan diterapkannya interaksi paradigma komunikasi yang juga menciptakan ruang publik tersebut betul-betul bisa/berhasil menciptakan perubahan sosial pada praktiknya nanti pak? Bagaimana dengan tiap individu yang hidup dengan kepentingan masing-masing dalam satu ruang publik, apakah mampu menjamin untuk tidak menindas kepentingan individu yg lainnya? Terimakasih pak (Ni Nyoman Dita Febriani Pratiwi, 1712511060)
@lilpunjabee
@lilpunjabee 4 жыл бұрын
mau tanya pak mengenai contoh negosiasi "dana hibah" atau kompromi uang kuliah bukannya itu contoh dari tindakan strategis ?... dan bukannya contoh semacam itu justru agak kurang humanis karna komunikasi di sana bukan komunikasi yg genuine untuk kesaling-pahaman, melainkan adanya "tujuan" berupa mendapatkan dana hibah dan mendapatkan dispensasi biaya kuliah...? Terima kasih..
@realizemusic3682
@realizemusic3682 4 жыл бұрын
Relevan gak ya min dengan pernyataan Marx. "Para filsuf hanya menafsirkan dunia dengan cara yang berbeda-beda, padahal yang terpenting adalah mengubahnya."?
@SanglahInstitute
@SanglahInstitute 4 жыл бұрын
habermas melampaui itu, ia sudah di tahap komunikasi.
@michellepmj218
@michellepmj218 4 жыл бұрын
Nama : Priscilla Michelle Jessica NIM: 1712511051 Bagaimana jika yang menutup ruang publik itu sendiri adalah guru pak? misalnya guru sejarah di sekolah yang sudah tua sangat kaku terhadap muridnya, bahkan bertanya saja tidak ada yang berani pak, ini menutup ruang publik sang anak, menutup aspirasi sang anak dengan didikan yang kaku di sekolahnya? Terima kasih pak
@putrikristina9281
@putrikristina9281 4 жыл бұрын
Terimakasi atas materi yang sudah dijelaskan pak, izin bertanya pak. Pada materi kritik atas modernitas menggunakan contoh proses birokratisasi kehidupan. Apakah birokratisasi kehidupan hampir sama dengan aturan dalam kehidupan pak? Jika tidak mematuhi birokrasi yang ada atau aturan yang ada maka dapat memunculkan masalah. Dalam pemaparan materi diatas juga menjelaskan tentang demokrasi deliberatif, apakah pemikiran tentang demokrasi deliberatif cocok digunakan untuk Di Indonesia pak? Adakah negara yang sudah menerapkan pemikiran tersebut dan berdampak positive bagi negara tersebut pak ? Ni Kadek Putri Kristina Dewi 1712511053
@retno1596
@retno1596 2 жыл бұрын
Terima kasih Pak Wahyu atas paparan materinya. Saya izin menanggapi terkait kritik atas modernitas Habermas. Menurut saya, iya memang benar bahwa saat ini manusia hidup dalam manipulasi teknis dan dianggap sebagai suatu objek. Namun menurut saya hal itu ada dampak positif tersendiri. Saya menyebutnya seperti dikejar deadline atau dikejar impian. Produktivitas mahasiswa mendapat nilai A, maka harus begini begitu. Jadi hal tersebut juga tidak akan membuat hidup mahasiswa flat. Mendorong seseorang untuk keluar dari zona nyaman demi mencapai sebuah predikat, prestasi, impian, dan lain-lain. segala sesuatu yang diusahakan untuk mencapai sesuatu, maka kelak juga akan mendapatkan sesuatu yang lebih besar. Isitlahnya modal besar, maka hasil juga besar. Demikian tanggapan saya, mohon maaf apabila salah. Terima kasih.. RETNO ASTI WULANDARI /1912511016
@nandapramartha1429
@nandapramartha1429 2 жыл бұрын
Putu Pramartha Mudrananda 1912511044 Selamat malam pak 🙏 Terima kasih atas materi yg bapak berikan mengenai kritik atas modernitas, disini saya mengambil contoh ketika seorang marketing dari bank a mereka ditargetkan mencari nasabah 3 orang, ketika target tersebut terpenuhi otomatis mereka akan dikasih bonus akan tetapi, kalau target marketing dalam sehari tidak mencapai 3 orang, marketing akan ditambah mencari 3 marketing dari hari berikutnya dan seterusnya.
@anayynr2038
@anayynr2038 4 жыл бұрын
enak ngejelasinnya, ngertii
@Marcofelll
@Marcofelll 4 жыл бұрын
Pak saya tertarik dengan Public Sphere ‘RUANG PUBLIK’. Apakah pada kondisi sosial dan politik kita saat ini komunikasi ruang publik sudah benar penerapannya? Lalu saya juga ingin bertanya. Apakah disaat saya menonton vidio ini dan tiba-tiba ditengah vidio terdapt iklan game dan trading itu termasuk bagian dari materi kuliah online ini Pak? - Tapi tenang pak 4 iklan di vidio ini tidak saya skip~ (ada yg 10 detik, 15 detik, 30 detik) George Marcofell 1712511013
@agungsumboko547
@agungsumboko547 4 жыл бұрын
Wkwkwk
@wasuaditya9774
@wasuaditya9774 4 жыл бұрын
Pembahasan yang sangat menarik walaupun agak sedikit rumit untuk dipahami. Sebelumnya izin bertanya pak karena saya cukup penasaran dengan Implikasi Metodis Jurgen Hebermas dalam perbedaan kuasa informasi dalam penelitian yang menyatakan bahwa dalam penelitian konvensional hasil penelitian hanya dimiliki oleh peneliti dan digunakan oleh peneliti itu sendiri tanpa memberikan hasil penelitian kepada masyarakat. Apakah sah-sah saja sebuah penelitian diperlakukan seperti itu ? Karena yang saya tau ketika seseorang membuat penelitian tentu hal tersebut untuk membantu masyarakat baik dalam pembelajaran, ilmu pengetahuan, dll. Lalu bukannya suatu kerugian untuk informan apabila ia tidak mendapat suatu timbal balik dari penelitian tersebut, karena hasil penelitian hanya dimiliki peneliti ? Terimakasi pak sebelumnya maaf jika dugaan saya salah 🙏🏾 Wasu Aditya (1712511031)
@sultankuddah1554
@sultankuddah1554 4 жыл бұрын
Terimakasih atas penjelasannya, sangat menguras otak dengan banyaknya istilah baru ya ada dan dijelaskan, yang belum saya pahami adalah "apakah rasio yang dipisahkan dari praksis adalah benar benar rasio yang netral? 2. Rasionalitas semacam apakah yang dapat menyebabkan transformasi sosial? (Sultan Saefulloh/1712511055)
@anggaardyastia2757
@anggaardyastia2757 4 жыл бұрын
Saya tertarik dengan bahasan demokrasi deliberatif, sudahkah pemikiran itu diimplementasikan pak?, Di negara mana saja dan bentuknya seperti apa?, Terimakasih (I Putu Angga Ardyastia, 1712511044)
@dayuparamitha5165
@dayuparamitha5165 4 жыл бұрын
Terimakasih atas pemaparan materinya pak. Saya ingin bertanya apakah jika communication rational action atau komunikasi bebas dominasi politik masuk kedalam demokrasi deliberatif kemudian diterapkan di Indonesia apakah sudah pasti mampu memberikan dampak positif seperti halnya menghilangkan dominasi komunikasi politik ataau campur tangan dari pejabat politik didalam tatanan demokrasi di Indonesia pak? Karena pada kenyataannya komunikasi yang terjalin didalam tatanan demokrasi di Indonesia saat ini pejabat politik sangat memiliki peran penting dan selalu turut ambil bagian hingga kadang menimbulkan sesuatu yg berdampak besar dan kadang pula berbentuk sebuah kekuasaan . Seberapa efektifkah demokrasi deliberatif ini pak? Dan apakah gagasan dari Jurgen Hebermas masih terdapat kekurangan menurut bapak jika point dari demokrasi Liberatif diterapakan di Indonesia? Trimakasih. Mohon maaf jika ada kata saya yang salah dan kurang berkenan pak. Ida Ayu Indah Paramita Sari 1712511062
@okyperamanasebayang9392
@okyperamanasebayang9392 4 жыл бұрын
Terimakasih atas penjelasannya pak, saya tertarik dengan ruang publik yang dipandang oleh Habermas sebagai bagian integral dari demokrasi atau menjadi ruang sosial yang di mana warga negara dapat terlibat dalam perdebatan yang berkaitan dengan kepentingan publik, tanpa pengaruh dari negara. lalu yang ingin saya tanyakan adalah apakah Internet adalah ruang publik ? lalu apakah ruang publik dibentuk pada satu masalah tertentu ? (Oky Peramana Sebayang/1712511036)
@sabilillah597
@sabilillah597 4 жыл бұрын
Request Axel Honneth Bang 😁
@yulindaprabasari4707
@yulindaprabasari4707 4 жыл бұрын
Pemaparan yang sangat menarik dari video diatas, kemudian saya ingin bertanya mengenai bagaimana kemudian ketika modernitas sudah mencapai tahap akhir dalam proyek (posisi) pencerahan Habermas yaitu tetap berkarya dengan cara mempertahankan ketegangan dialektis antara purposive-rational action dengan communicative-rational action, apakah besar kemungkinan modernitas akan mencapai tahap keseimbangan tersebut atau terdapat hal lain yang menghambat sehingga salah satunya masih menjadi dominan? Pada bagian paradigma interaksi, sejauh mana batasan daripada paradigma komunikasi itu sendiri untuk mengantisipasi hadirnya kepentingan individu ketika menciptakan ruang publik? Terimakasih. (Ni Putu Yulinda Prabasari_1712511063)
@mustamiuddin2292
@mustamiuddin2292 4 жыл бұрын
Terimakasih atas materi yang disampaikan dari pemikiran Jurgen Habermas. Nama : Mustami'uddin Nim : 1712511032 Sempat saya membaca artikel dari pemikirannya sebagai bahan bacaan tambahan bahwa Cara berpikir Habermas menunjukkan bahwa ia keluar dari kerangka filsafat tradisional. Filsafat tradisional yang berfokus pada kesadaran menuju ke arah konsep bahasa sebagai komunikasi. Gagasan besar yang hendak diangkatnya adalah pembalikan struktur transendental dari wilayah kesadaran (consciousness) dalam kerangka pemahaman (meaning) ke wilayah realitas masyarakat dan sejarah konkret objektif. Habermas juga mengembangkan gagasan tentang manusia sebagai komunikator yang rasional dalam kehidupan. Bagi Habermas, inti persoalan manusia adalah bagaimana memperoleh rasionalitas komunikatif, yaitu syarat-syarat yang memungkinkan komunikasi rasional antarindividu dan budaya yang berbeda. Ia mengharapkan adanya suatu rasionalitas yang sama bagi semua peserta dialog sebagai syarat komunikasi. Lalu yang menjadi pertanyaannya adalah Bagaimana rasionalitas semacam ini didapatkan? Terimakasih pak
@rnomoschannel4091
@rnomoschannel4091 4 жыл бұрын
Terlalu standard buat penjelasannya dan berkesan tekstual...penyampaian sedemikian sangat cenderung bersifat stagnan dalam hal modifikasi keilmuan...
@muhammaddimasputra6088
@muhammaddimasputra6088 Жыл бұрын
Ah engga juga, beliau juga mengelaborasi poin2 nya
@willyamsinaga350
@willyamsinaga350 4 жыл бұрын
Nama : Willyam Steven S Nim : 1712511058 Menurut Habermas perihal Paradigma interaksi dan komunikasi berpendapat bahwa penerapan rasionalitas teknik dalam masyarakat harus dilakukan melalui komunikasi politik yang bebas dari dominasi.Bagaimana bapak menyikapi pendapat rocky gerung yang mengatakan bahwa 'Demokrasi tidak pernah sempurna,maka kritik dianggap mutlak.'Berarti benar bahwasanya dimensi egaliter yang harus diterapkan didemokrasi harus diwajibkan pak ? namun,mengapa pada fakta dilapanngan sering muncul dimensi subjek dan objek? masyarakat yang sering kali pendapat dan aspirasinya dibungkam ? apakah hal ini bisa dikatakan bahwa tahap demokrasi kita masih sampai pada level itu ? atau memang kita menjalani demokrasi otoriter yang dilanggengkan sejak zaman dimulainya demokrasi di Indonesia ? sekian,Trimakasih pak.
@dheaanisha6240
@dheaanisha6240 4 жыл бұрын
Sebelumnya, Terimakasih pak atas penjelasan dari materi yang sangat menarik ini. kemudian di sini saya ingin sedikit bertanya mengenai kajian “Rasionalisasi dalam tindakan instrumental” yang berarti pertumbuhan kekuatan-kekuatan produktif dan control teknoligis atas kehidupan sosial --> tindakan rasional dengan maksud instrumental yang dibimbing technical rules untuk maximizing expected utilities --> mencapai goal melalui instrument-instrumen yang tersedia. Lalu yang ingin saya tanyakan adalah, rasionalitas apakah yang dapat menyebabkan transformasi sosial, kultural dan pribadi? Terimakasih. (Dhea Anisha Prathika Wibowo / 1712511022)
@sirojcayzer4765
@sirojcayzer4765 4 жыл бұрын
Selamat malam Pak, Terima kasih atas materinya. mohon izin menanggapi, setelah saya mendengar penjelasan Bapak dari teori habermas, saya bisa mengambil kesimpulan bahwasanya teori yang dikemukakan oleh habermas ini adalah teori yang paling cocok untuk menciptakan kesetaraan untuk menciptakan perdamaian yaitu tidak ada kelompok yang lebih dominan tidak ada pihak yang lebih dominan dan sebagainya dan menyetarakan an semuanya. ini mungkin bisa menjadi jalan keluar bagi teori-teori sebelumnya Yang mana teori-teori sebelumnya memang mungkin masih tidak bisa menciptakan perubahan ataupun seperti yang dikatakan bapak bisa dikatakan gagal. Dan juga negosiasi dan juga saling memahami dan juga saling menerima adalah cara untuk keluar dari sebuah permasalahan, jadi bisa dikatakan bahwa teori habermas ini sukses diimplementasikan ya pak? Sirojul Umam_1712511008
@yonimardinata9847
@yonimardinata9847 4 жыл бұрын
Terima kasih pak, atas pembelajarannya yang padat dan jelas, saya ingin bertanya tentang hasil penelitian metode konvensional itu hanya berguna kepada peneliti itu sendiri, namun ada pernyataan juga untuk mendeskripsikan fenomena sosial, fenomena sosial yang dia maksud itu contohnya seperti apa pak di metode konvensional? karena metode konvensional yang saya tangkap disini dibuat untuk diri sendiri dan nyaris tanpa informan, maaf ya pak bingung hehe Yoni mardinata 1712511061
@deaika2569
@deaika2569 4 жыл бұрын
Terimakasih atas penjelasannya yang sangat menarik, disini saya ingin bertanya bagaimana cara untuk menciptakan ruang publik yang dimaksud sehingga dapat terwujudnya demokrasi yang sebenarnya menurut Habermas ? Pada pemikiran saya ruang publik yang ada berupa ruang yang disediakan di media massa, namun sayangnya dilihat pada situasi sekarang berbagai pendapat, komentar, hingga kritik yang ada tidak selalu membangun dan ujung-ujungnya menjadi suatu konflik yang berkepanjangan. Bahkan lebih sering menciptakan perselisiahan yang tidak jelas dari pada sebuah diskusi, bukankah itu lebih rawan kehancuran dari pada sebuah perbaikan yang ingin diwujudkan Jurgen Habermas untuk dunia modernitas ? (Ida Ayu Dea Ikka Wardhani, 1712511016)
@rotuasimanjuntak9950
@rotuasimanjuntak9950 4 жыл бұрын
Terimasih sebelumnya pak atas penjelasan materinya Mengenai pemikiran Jurgen Habermas tentang konsep ruang publik dimana menurutnya ruang publik sendiri merupakan suatu paradigma komunikasi yang dapat tercipta dalam ruang publik atau komunikasi tercipta dalam tatanan ruang publik. selain itu menurut jurgen habermas bahwa ruang publik adalah ruang yang bebas dari penindasan dimana setiap orang ditempatkan pada posisi yang setara.Konsep ruang publik ini sangat berperan penting dimana setiap individu diberikan kebebasan dalam menyalurkan aspirasi mereka dalam ruang publik. Jika dikaitkan dengan negara Indonesia menurut bapak apakah konsep ruang publik ini sudah sepenuhnya diterapkan dalam negara Indonesia sendiri sesuai dengan konsep pemikiran jurgen habermas? mengingat ruang publik merupakan bagian penting dalam masyarakat demokrasi dimana demokrasi yang selalu dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan tetapi masih saja terdapat aktor yang hanya mementingkan kepentingan mereka sendiri Terimakasih Rotua Varia Elisabeth Simanjuntak 1712511003
@donitaezra6606
@donitaezra6606 2 жыл бұрын
Terimakasih atas materinya pak, saya setuju terkait paradigma komunikasi yang bersifat membebaskan akan menciptakan perubahan sosial. Hal itu terjadi pada saat ini yang dimana forum-forum ruang publik yang berisi diskusi dan debat itu muncul dalam kehidupan sehari-hari. Segala bentuk forum yang terjadi saat ini bisa dilakukan dimana saja, baik itu di kafe, di perkumpulan, koran, media sosial, dan lain sebagainya. Jadi dapat diketahui bahwa ruang publik itu membuka peluang bagi masyarakat untuk melangsungkan diskusi sehingga membuka peluang bertahannya ide emansipasi di masyarakat. Sekian dan terimakasih. Donita Ezra Nathaniella / 1912511066
@ayuindrayantii8850
@ayuindrayantii8850 4 жыл бұрын
Terima kasih atas materinya pak, saya tertarik dengan materi pada bagian paradigma komunikasi, apakah menurut bapak seorang pemimpin harusnya menerapkan paradigma komunikasi ini, agar kebebasan dapat tercapai? Bagaimana jika para pemimpin di Indonesia menerapkan paradigma komunikasi ini? Selanjutnya yaitu mengenai demokrasi delibratif, Apakah negara Indonesia bisa dan mampu menerapkan demokrasi delibratif ini? Dan jika mampu sampai sejauh mana? Karena menurut saya demokrasi delibratif sangat bagus untuk diterapkan karena seperti yang bapak jelaskan bahwasannya demokrasi ini dapat membuka akses partisipasi warga negara sehingga terciptasanya transparansi di suatu negara. Sekian terima kasih Ni Komang Ayu Indra Yanti (1712511015)
@faizdeniwinata6496
@faizdeniwinata6496 4 жыл бұрын
Nama: Fa'iz Deniwinata NIM: 1712511029 Terimakasih atas materinya pak, saya ingin bertanya mengenai paradigma komunikasi, Apakah dengan diterapkannya paradigma komunikasi ini akan mampu menekan adanya konflik? Selanjutnya yaitu mengenai ruang publik, seperti yg kita ketahui bahwa di Indonesia masih banyak kita lihat keadaan seperti diskusi yg dibubarkan karena tema yg diangkat subversif, aspirasi masyarakat dibungkam, dsb. Apakah menurut bapak Indonesia mampu untuk menciptakan ruang publik sesuai gagasan dari Habermas, melihat kondisi saat ini?
@annisanisa8504
@annisanisa8504 4 жыл бұрын
Terimakasih pak atas materi Teori Kritik Jurgen Habermes, disini saya ingin menanyakan terkait dengan paradigma komunikatif, bukankan paradigma ini sukar melakukan gerakan keluar karena kemungkinan dialektika akan selalu terjadi dalam kelompok dan menghambat atau bahkan tidak akan terjadi perubahan sosial jika di bandingkan paradigma kerja? Annisa 1712511001
@dewisakerebau7109
@dewisakerebau7109 3 жыл бұрын
selamat pagi pak wahyu terimakasih atas materi yang sangat bagus sehingga saya bisa memahaminya dengan baik Nama : stevani dewi clarita /1812511004
@intanermawati88
@intanermawati88 4 жыл бұрын
Terima kasih sebelumnya atas penjelasannya yang sangat menarik pak. Seperti yang dijelaskan bahwa communicative rational action adalah negosiasi atau kompromi. Atau segala sesuatu harus bisa dinegosiasi atau dikompromikan. Saya ingin bertanya pak, dalam tercapainya komunikasi yang rasional atau communicative rational action apakah ada syarat atau ketentuan tertentu pak ? Apabila ada, apa saja syarat-syarat untuk tercapainya communicative rational action tersebut ? Lalu, Habermas juga memberi saran bahwa untuk memperbaiki demokrasi saat ini, sebaiknya menggunakan sistem demokrasi yanag deliberatif dimana lebih banyak memberi ruang kepada masyarakat. Adakah negara yang saat ini sudah menerapkan sistem demokrasi deliberatif ini pak ? Terima kasih. (Intan Ermawati_1712511047)
@annastasiasavitri4336
@annastasiasavitri4336 4 жыл бұрын
Terima kasih pak atas pemaparan materinya. Tadi sempat dikatakan bahwa "yang dibutuhkan saat ini adalah komunikasi politik tanpa adanya dominasi" tetapi pak pada kenyataan situasi saat ini bagaimana masyarakat itu sendiri tidak bisa lepas dari adanya dominasi. Lalu apa yg kemudian dikatakan habermas sulit untuk terwujud, tapi apa akan ada kemungkinan suatu saat hal ini dapat terwujud? Terima kasih Annastasia Savitri 1712511042
@foxira2976
@foxira2976 4 жыл бұрын
Terima kasih atas pemaparan materinya pak. yang ingin saya tanyakan ialah mengenai demokrasi deliberatif, apakah demokrasi deliberatif dapat diterapkan di Indonesia? karena masyarakat sendiri masih jarang atau tidak mau ikut dalam berdiskusi maupun menyampaikan aspirasinya. Nama : I Gede Agus Wisnu Antara NIM : 1712511037
@putrisinaga1441
@putrisinaga1441 4 жыл бұрын
Terimakasih atas penjelasan yang ringkas namun padat pak. Dari penjelasan tersebut dan yang telah saya baca bahwa berkaitan dengan ilmu humaniora seperti contoh filsafat. Terdapat pendapat bahwa tidak ditemukan satu metode yang dapat menudungi suatu kemungkinan akan adanya kekeliruan metodologi. Kritik Habermas memang memberikan tumpuan kritis-akademik dan praktis rasional yang cukup untuk membantu menjawab persoalan. Beliau juga ingin memberikan suatu tumpuan evaluasi terhadap norma sosial yang ada. Namun bagaimana jika dikaitkan dengan keabsahan kebenaran (validitas) dan legitimasi yang membahayakan masyarakat modern? Bahkan tidak menutup kemungkinan dalam interaksi dan komunikasi untuk mendapatkan pengetahuan suatu kondisi dan peristiwa itu pun sebenarnya bisa dimanipulasi. Demikian pak, Jika ada yang salah mohon diluruskan. Terimakasih (Putri ratna sari sinaga, 1712511011)
@ichanisa5354
@ichanisa5354 3 жыл бұрын
Terimakasi atas materinya pak Nisa kiromim 1421005030
@nono8865
@nono8865 4 жыл бұрын
Terimakasih atas materi yang disampaikan pak, seperti yang sudah dijelaskan, Habermas membahas tentang manusia sebagai komunikator yang rasional dalam kehidupan. persoalannya yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana individu memperoleh rasionalitas tindakan komunikatif seperti syarat” yang memungkinkan komunikasi rasional antar individu. Dan mengharapkan adanya suatu rasionalitas yang sama bagi semua individu sebagai syarat komunikasi, yang menciptakan kebebasan tiap individu untuk menentang tanpa rasa takut akan tindakan kekerasan, intimidasi, dan sebagainya. Bagaimana rasionalitas semacam itu bisa di dapatkan? Hafizh Naufal P 1712511006
@nadyatrishaa
@nadyatrishaa 4 жыл бұрын
sebelumnya selamat hari raya idul fitri pak🙏 terima kasih atas penjelasannya pak. pada penjelasan yang bapak sampaikan, di sana mengatakan bahwa salah satu cara untuk menghindari totaliasi rasionalitas dalam aspek kehidupan adalah dengan cara komunikasi politik yang bebas dari dominasi, contohnya seperti apa ya pak, karena kan politik itu selalu mendominasi, bagaimana menurut bapak? (Nadya Trisha Maya A-1712511043)
Что-что Мурсдей говорит? 💭 #симбочка #симба #мурсдей
00:19
Chain Game Strong ⛓️
00:21
Anwar Jibawi
Рет қаралды 41 МЛН
Jürgen Habermas: Teori Kritis Dalam Paradigma Komunikasi
1:57:00
Media Koentji
Рет қаралды 16 М.
Seri Kuliah Online: (1) Max Weber, Teori Tindakan Sosial
21:35
Sanglah Institute
Рет қаралды 39 М.
PAOLO FREIRE | PENDIDIKAN MEMBEBASKAN KAUM TERTINDAS
54:48
SATU ANAK SATU KURIKULUM
Рет қаралды 112
Seri Kuliah Online: (3) Demokrasi dan Demokratisasi, Kasus Indonesia
13:06
INTEGRASI MANAJEMEN RANTAI PASOK
31:16
Mr.Pr1nce
Рет қаралды 7
Filsafat Eksistensialisme (Bag.1)
11:22
Sanglah Institute
Рет қаралды 39 М.