Thinking for Humans Part 3 | L. Michael Hall, PhD

THE EXECUTIVE THINKING SKILLS with L. Michael Hall, PhD
Have you ever stopped to consider the incredible executive functions your brain possesses? They empower you to take charge of your life and steer your destiny. Neuro-scientist Elkhonon Goldberg and esteemed researcher Antonio R. Damasio both emphasize the pivotal role of these executive functions in decision-making, intentionality, and purposefulness.
On November 11, during our ISNS Wisdoms Meeting, we'll be delving into the 5 Executive Thinking Skills. Once you've honed your Grounding and Creative Skills, these Executive Skills will elevate you to the role of the Executive in your own life's company.
These skills empower you to:
Set learnings that shape your life's programs
Make decisions aligned with your values and criteria
Exercise discernment for wise choices
Engage in reflective meta-thinking and meta-decision-making
Elevate your choices to embrace the richness of life
This session promises to uncover the ultimate power of the human mind, and we can't wait to share this transformative journey with you.

[@Udaakbar]

"Thinking for Humans" Rangkuman poin-poin penting dari tiga bagian video "Thinking for Humans" oleh Michael Hall, pendiri Neuro-Semantics. Video ini mengeksplorasi konsep berpikir sebagai inti dari NLP dan Neuro-Semantics, yang mengarah pada peningkatan kualitas hidup. Tema Utama: Berpikir sebagai Aktivitas Utama Manusia: Berpikir, yang mendefinisikan pengalaman dan tindakan manusia, merupakan proses aktif dan penuh upaya. Memahami berbagai keterampilan berpikir memungkinkan kita untuk hidup lebih efektif. Berpikir vs. Tidak Berpikir: Berpikir kritis melibatkan mempertanyakan, meragukan, dan membedakan informasi. Sebaliknya, kepasifan, mengetahui tanpa mempertanyakan, dan prasangka menghambat proses berpikir. Tingkatan Berpikir: Neuro-Semantics mengidentifikasi 14 keterampilan berpikir, yang dibagi menjadi tiga tingkatan: dasar (considering, questioning, doubting, detailing, distinguishing), menengah (chunking, synergizing, aligning, inferring), dan eksekutif (meta-thinking, intentionality, deciding, discerning, sacralizing). Poin-Poin Penting: Bagian 1: Berpikir dimulai dari kebingungan atau keraguan, yang memicu pencarian jawaban. Lima keterampilan berpikir pertama dibahas: Considering (mempertimbangkan): Mempertimbangkan ide secara menyeluruh sebelum menerimanya atau menolaknya. Questioning (mempertanyakan): Secara aktif mencari informasi dan klarifikasi. Doubting (meragukan): Mengembangkan sikap skeptis yang sehat dan menantang asumsi. Detailing (merinci): Memecah informasi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil untuk pemahaman yang lebih dalam. Distinguishing (membedakan): Mengidentifikasi perbedaan penting dan menghindari generalisasi. Hambatan dalam berpikir:Kepasifan: Menerima informasi tanpa mempertanyakan. Mengetahui: Menutup pikiran terhadap kemungkinan lain karena merasa sudah tahu. Berprasangka: Membiarkan asumsi dan bias memengaruhi penilaian. Bagian 2: Empat keterampilan berpikir menengah dibahas: Chunking (menggabungkan): Mengorganisir informasi menjadi pola dan kategori. Synergizing (mensinergikan): Menyatukan ide dan konsep yang berbeda untuk menciptakan pemahaman yang holistik. Aligning (menyelaraskan): Menemukan hubungan dan pola dalam informasi. Inferring (menyimpulkan): Menarik kesimpulan logis berdasarkan informasi yang tersedia. Inferensi dan Mind-Reading: Penting untuk membedakan antara inferensi logis dan mind-reading (membaca pikiran), karena yang terakhir dapat menyebabkan kesalahpahaman. Bagian 3: Lima keterampilan berpikir eksekutif dibahas: Meta-Thinking (meta-berpikir): Berpikir tentang proses berpikir itu sendiri dan mengelolanya secara sadar. Intentionality (tujuan): Menetapkan tujuan yang jelas untuk mengarahkan proses berpikir. Deciding (memutuskan): Membuat pilihan berdasarkan informasi yang tersedia dan tujuan yang telah ditetapkan. Discerning (memahami): Menilai dan memilih informasi yang relevan dalam konteks yang berbeda. Sacralizing (mensucikan): Menemukan makna dan tujuan yang lebih dalam dalam hidup melalui refleksi dan kontemplasi. Berpikir Eksekutif: Memanfaatkan semua keterampilan berpikir untuk mengelola pikiran, emosi, dan tindakan secara efektif. Kutipan: "The most human thing that any of us do is thinking." "When you know something... you've stopped thinking." "Thinking is working an idea over in your mind." "Genius is in distinctions." "The quality of your life is the quality of your thinking." Kesimpulan: Video "Thinking for Humans" menekankan pentingnya mengembangkan dan menggunakan berbagai keterampilan berpikir untuk meningkatkan kualitas hidup. Dengan melatih keterampilan ini, kita dapat menjadi pemikir yang lebih jernih, komunikator yang lebih efektif, dan pada akhirnya, individu yang lebih utuh.