Рет қаралды 23
Surat Al-Anfal. Surat Al-Anfal terdiri atas 75 ayat dan termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, karena seluruh ayat-ayatnya diturunkan di Madinah. Surat ini dinamakan Al-Anfal yang berarti harta rampasan perang berhubung kata Al-Anfal terdapat pada permulaan surat ini dan juga persoalan yang menonjol dalam surat ini adalah tentang harta rampasan perang, hukum perang dan hal-hal yang berhubungan dengan peperangan pada umumnya. Menurut riwayat Ibnu Abbas r. a. surat ini diturunkan berkenaan dengan perang Badar Kubra yang terjadi pada tahun kedua hijrah. Peperangan ini sangat penting artinya, karena dialah yang menentukan jalan sejarah Perkembangan Islam. Pada waktu itu umat Islam dengan berkekuatan kecil untuk pertama kali dapat mengalahkan kaum musyrikin yang berjumlah besar, dan berperlengkapan yang cukup, dan mereka dalam peperangan ini memperoleh harta rampasan perang yang tidak sedikit. Oleh sebab itu timbullah masalah bagaimana membagi harta-harta rampasan perang itu, maka kemudian Allah menurunkan ayat pertama dari surat ini.
Kesimpulan Surat Al-Anfal. Surat Al-Anfal membahas berbagai aspek yang berkaitan dengan peperangan, khususnya Perang Badar, yang dianggap sebagai titik balik dalam sejarah Islam dan umat manusia. Sebagian besar isi surat ini berfokus pada hubungan antara perdamaian dan peperangan, serta perilaku orang-orang kafir, munafik, dan sebagian Muslim yang lemah imannya selama konflik. Surat ini menegaskan bahwa Allah selalu menolong orang-orang beriman dan menghancurkan kaum kafir dan munafik, sesuai dengan sunnah-Nya yang berlaku sepanjang sejarah, seperti yang terjadi pada Fir'aun dan kaumnya. Dalam konteks keimanan, surat ini menekankan perlindungan Allah terhadap umat yang bertawakkal, pentingnya persatuan di antara mereka, serta peran malaikat dalam membantu pasukan Muslim di Perang Badar. Hukum-hukum yang diuraikan mencakup pembagian harta rampasan perang, larangan mundur dalam peperangan, dan kewajiban mematuhi pimpinan serta menjaga amanat. Kisah-kisah dalam surat ini menggambarkan keengganan beberapa Muslim untuk berpartisipasi dalam Perang Badar, suasana di kalangan kaum Muslimin sebelum dan selama perang, serta konflik antara Nabi Muhammad (Shalallahu Alaihi Wasallam) dan kaum musyrikin serta Yahudi. Selain itu, surat ini menjelaskan pengertian iman, tanda-tanda serta sifat-sifat orang beriman, serta sunnatullah yang berlaku bagi individu dan masyarakat.