Allah datang menjumpai manusia (KKGK 6 10)

Kompendium Katekismus Gereja Katolik #6-10
6. Apa yang diwahyukan Allah kepada manusia?
7. Apa saja tahap-tahap awal pewahyuan Allah?
8. Apa saja tahap-tahap selanjutnya wahyu Allah?
9. Bagaimana wahyu Allah yang penuh dan definitif itu terlaksana?
10. Apa nilai wahyu-wahyu pribadi?
KKGK 1-5: bit.ly/kkgk-1-5
KKGK 6-10: bit.ly/kkgk-6-10
#SeriPembelajaranKKGK

[@Gimak-s2z]

Mempersatukan hidup.

[@Gimak-s2z]

Allah datang untuk menjumpai.

[@Gimak-s2z]

Budaysa berkat.

[@veronikalestari614]

Makasih..bpk .dan ibu Inggrit..penjelasannya bagus jadi tambah ngerti..tambah ngeh..

[@Gimak-s2z]

Rencana hidup.

[@Gimak-s2z]

Jarya-karya.

[@Gimak-s2z]

Kebutuhan dan waktu.

[@Gimak-s2z]

Penalaran.

[@rafexofficial]

pada saat manusia jatuh dlm dosa maka manusia kehilangan kemuliaan

[@KatolisitasAdmin]

Shalom @rafexofficial, Pertama-tama, saya mohon maaf jika saya berasumsi bahwa Anda mengutip dari Roma 3:23 yang mengatakan, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah." Namun jika asumsi ini benar, saya izin untuk memberi sedikit penjabaran yang dijelaskan dalam Gereja Katolik mengenai manusia yang jatuh dalam dosa, terutama mengenai dosa asal dan kemudian dosa-dosa pribadi yang dilakukan oleh manusia setelahnya. Ketika manusia pertama diciptakan oleh Allah, Allah menciptakannya dengan "sungguh amat baik" (Kej 1:31), ini melebihi semua ciptaan lainnya yang disebutkan diciptakan dengan "baik". Gereja mengajarkan (KGK 405, 337) bahwa manusia pertama diciptakan dengan 4 rahmat (preternatural gifts), yaitu: (a) immortality/tidak tunduk terhadap kuasa maut, (b) immunity from suffering/tidak dapat menderita, (c) infused knowledge, (d) integrity, yaitu harmoni dan tunduknya segala macam keinginan dan emosi dari kedagingan kita kepada reason (akal budi) (Lih KGK, 405, 337). Namun ketika manusia pertama jatuh dalam dosa, ia kehilangan 4 rahmat ini, sehingga ia menjadi dapat mati dan menderita, pengetahuannya tidak sempurna, dan manusia memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa (concupiscentia) karena keinginan dan emosinya tidak tunduk kepada akal budi. Dosa yang dilakukan manusia pertama ini diturunkan kepada setiap umat manusia--sebagai keturunannya--yaitu yang kita kenal disebut dengan dosa asal. Karena adanya dosa asal-lah, manusia juga tidak memiliki ke-4 rahmat ini. Meski begitu, kita tidak berputus asa, karena Allah melihat bahwa manusia berharga untuk diselamatkan. Oleh karena itulah, Allah mengutus PutraNya, Yesus Kristus, untuk wafat dan bangkit sehingga Ia dapat menebus dosa manusia. Yang penting untuk kita ketahui dan sadari adalah bahwa penebusan Kristus ini tetap membutuhkan tanggapan dari kita (sama seperti dokter memberikan obat, tapi kita tetap harus memilih untuk meminumnya agar bisa sembuh), dan tanggapan kita ini adalah memilih untuk percaya dan dibaptis, karena Pembaptisan dapat menghapus semua dosa, baik dosa asal maupun dosa pribadi. Hal ini karena Gereja mengajarkan bahwa setelah jatuh dalam dosa, manusia tidak dianggap "rusak total", namun tetap memiliki kehendak bebas untuk dapat menolak dosa dan memilih Allah. Silakan membaca lebih lengkap mengenai hal ini, dalam artikel berikut: www.katolisitas.org/mengapa-manusia-pertama-jatuh-dalam-dosa/comment-page-3/ Semoga penjabaran ini dapat semakin memperjelas video di atas. Tuhan memberkati, Stefani

[@Gimak-s2z]

Kasi h yang di karuniakan,

[@veronicayuliani9144]

Saya sangat diberkati dengan video ini. Juga kursus-kursus yang disediakan oleh katolisitas. Terima kasih. Berkah Dalem.

[@Gimak-s2z]

Tingkatan sakramentum.

[@ronaldsiswara3229]

Thanks Ko Tay & Ci Inggrid. Channel nya selalu memberi berkat. Kita kangen banget ketemu buat belajar dalam kelompok tapi belajar dari KZbin sudah sedikit mengobati kerinduan. Thanks sudah terus menjadi berkat.

[@Gimak-s2z]

Diwahyukan.

[@arthurakeng6366]

amen in Jesus Christ name amen

[@audisuryaardianto4029]

Terima kasih Pak Tay & Bu Ingrid.. Rasanya benar ya.. Ada saja hal yang bisa kita syukuri walaupun kt semua sedang bersusah hati karena wabah Covid-19 ini..salah satu nya, dalam seminggu saja kt jadi bisa beberapa kali mendengar pengajaran katolisitas untuk menghangatkan rasa rindu kita akan gereja dan Kristus. Many many thanks Katolisitas dan semoga terang Roh Kudus selalu menaungi Pak Tay, Bu Ingrid dan semua tim 🙏🙏

[@Gimak-s2z]

Cerita budaya.

[@hermawanlobunta4393]

Luar biasa.. Semoga kalian selalu diberkati Tuhan... Amin

[@gracelynnangela7393]

terima kasih Pak Stef,Bu Inggrid, dan tim Katolisitas. Bervitamin sekali dan sungguh luar biasa pengajaran ini sehingga saya pribadi bisa memanfaatkan waktu yang Tuhan berikan dengan baik saat karantina ini. tetap semangat dan Tuhan memberkati ! :D

[@Gimak-s2z]

Budaya dirinya.

[@Gimak-s2z]

Penjemputan roh.

[@Gimak-s2z]

Anak angkat.

[@Gimak-s2z]

Surga atau kenigmatan hidup.

[@kamiliatedja9235]

33 hadir

[@Gimak-s2z]

Efesus.

[@marceltunggamoro186]

mau tanya, setelah knpendium 6-10, sambungannya dimana?? Saya coba cari tapi belum ketemu. Terimakasih

[@katolisitas_official]

Silakan melihat playlist ini: kzbin.info/aero/PLSAiPnf8imFiK30PFZ7zJYZj4vgEoZoR6

[@marceltunggamoro186]

@@katolisitas_official saya sudah buka list Konpendium nya, saya belum temukan KGK 11-17. Terimakasih

[@katolisitas_official]

Ya, nomor tersebut belum masuk playlist. Sekarang sudah masuk. Dan linknya adalah: kzbin.info/www/bejne/lX-ql55mjNycgdk

[@marceltunggamoro186]

@@katolisitas_official terimakasih team katolisitas. Tuhan memberkati🙏🙏

[@Gimak-s2z]

Aquino.

[@andythecrimson8877]

Itu ular yg dimaksud dalam kitab kejadian bukan berarti binatang. Dalam bahasa Ibrani nya disebut Ha Nachasim. Saya lupa di salah satu kitab perjanjian lama disebut kalau Serafim itu berbentuk seperti "nachash/ular". Jadi ular yg dimaksud di kitab kejadian itu adalah dari bangsa Serafim yg memberontak terhadap Tuhan. CMIIW

[@KatolisitasAdmin]

Syalom @andythecrimson8877, Dalam ajaran Magisterium Gereja Katolik, pemahaman tentang ular dalam Kitab Kejadian bersifat simbolis dan teologis. Cerita tentang ular yang menggoda Hawa di Taman Eden (Kejadian 3:1-5) diinterpretasikan sebagai manifestasi dari kejahatan atau dosa, bukan sebagai referensi harfiah kepada sebuah makhluk tertentu atau malaikat seperti Serafim. Simbolisme Ular: Dalam tradisi Katolik, ular dalam Kitab Kejadian diinterpretasikan sebagai personifikasi dari Iblis atau Setan. Ini bukan berarti ular itu sendiri adalah Setan, tetapi bahwa Setan menggunakan ular sebagai medium untuk menggoda dan menipu manusia. Ular, sebagai simbol, merepresentasikan tipuan dan dosa yang memisahkan manusia dari Tuhan. Malaikat dan Serafim: Referensi tentang Serafim yang berbentuk seperti "nachash/ular" dalam Perjanjian Lama adalah topik yang berbeda dan tidak secara langsung terkait dengan kisah di Taman Eden. Dalam Kitab Yesaya (Yesaya 6:2-6), Serafim digambarkan sebagai malaikat yang hadir di hadapan takhta Tuhan. Namun, tidak ada keterangan dalam ajaran Gereja Katolik yang menyatakan bahwa Serafim adalah makhluk yang memberontak terhadap Tuhan dan menjadi ular di Taman Eden. Tugas utama Serafim, sesuai dengan apa yang digambarkan dalam Kitab Yesaya (Yesaya 6:1-7), adalah memuji dan menyembah Tuhan secara terus-menerus. Mereka sering digambarkan mengelilingi takhta Tuhan sambil berseru "Kudus, kudus, kudus, TUHAN semesta alam" (Yesaya 6:3). Serafim, karena kedekatannya dengan Tuhan, juga dianggap sebagai pembawa api kehidupan atau cahaya ilahi, yang melambangkan kemurnian dan kekudusan. Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Susan

[@andythecrimson8877]

@KatolisitasAdmin terima kasih atas penjelasannya.

[@murnipancawati4927]

Lho, bukannya ALLAH menciptakan teman pertama utk Adanm binatang (?) tp rupanya tdk sesuai utk Adam. Mohon jelaskan.

[@katolisitas_official]

Salam Murni, Di Kitab Kejadian tertulis, "Tuhan Allah berfirman: 'Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong (‛êzer, dalam bahasa Ibrani) baginya, yang sepadan dengan dia" (Kej 2:18). Atau bahasa Inggrisnya, "I will make him 'a' helper suitable for him". Maka Allah merencanakan bahwa penolong yang sepadan ini adalah "seorang"/ satu. Penolong yang sepadan itu bukan salah satu dari segala binatang itu, namun seorang yang dibentuk dari rusuk manusia itu, yang melambangkan kesetaraan/ kesepadanan dengannya (lih. Kej 2:23) Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Katolisitas.