Рет қаралды 73,432
Sejumlah pemuda asal Aceh mengaku tergiur iming-iming gaji besar dan bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) berbendera China. Sempat bertahan dalam kondisi “seperti perbudakan dan penuh penyiksaan”.
Mereka mengaku diperlakukan buruk.
"Kami dipukul, ditendang, meskipun sakit tetap disuruh bekerja," kata Muhammad Sidik, yang bekerja selama satu tahun di kapal pencari cumi-cumi bernama Yuan Yu 329.
Selain itu, mereka juga mengaku diberi makanan yang tidak layak.
“Ayam sudah hijau, tapi bagaimana lagi, kalau tidak makan ya, mati.”
Tidak hanya itu, setelah mereka kembali ke kampung halaman di Aceh, sisa gaji mereka juga tidak dibayarkan penuh.
Menurut Direktur LSM Rumoh Transparansi Chrisna Akbar, aturan undang-undang terkait perlindungan ABK yang bekerja di kapal asing sudah “sangat kompleks”, namun masih butuh pengimplementasian dan pengawasan dari pemerintah.
“Pekerja kita yang bekerja di atas kapal perikanan belum sepenuhnya merdeka, artinya negara harus hadir, harus memberikan perlindungan,” kata Chrisna.
Baca kisah selengkapnya di tautan ini: www.bbc.com/in...
Video produksi:
Juru kamera: Hidayatullah
Video Editor: Lesthia Kertopati
#abkindonesia #kapalchina #hutri77
============
Berlangganan channel ini di sini: bit.ly/2Mkg9hY
Ini adalah channel resmi BBC Indonesia, di mana kami menyajikan berita internasional dan berita nasional yang akurat dan tidak berpihak.
Video tentang berita terkini disajikan dalam berbagai format, mulai dari video dokumenter, video eksplainer, dan wawancara tokoh.
Terima kasih telah mengunjungi kami. Ikuti juga akun media sosial kami lainnya:
▪️ Instagram: / bbcindonesia
▪️ Twitter: / bbcindonesia
▪️ Facebook: / bbcnewsindonesia
#bbcindonesia