Nutrisi bagi Pasien Diabetes Mellitus - Bagian 1

  Рет қаралды 9,893

Endokrin Metabolik dan Diabetes FKUI - RSCM

Endokrin Metabolik dan Diabetes FKUI - RSCM

Күн бұрын

Video ini merupakan persembahan dari Divisi Endokrin Metabolik dan Diabetes, Departemen Klinik/KSM Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia / Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Asupan nutrisi yang tepat merupakan salah satu kunci keberhasilan terapi pasien dengan diabetes mellitus. Pada dasarnya, anjuran nutrisi pada diabetisi adalah sama dengan orang lain pada umumnya. Pengaturan makan juga sebaiknya tidak memberatkan diabetisi dan keluarga, agar pola makan yang baik tersebut dapat menjadi kebiasaan dan dilakukan rutin terus-menerus seumur hidup.
Video ini merupakan bagian dari Seri Edukasi Modul Dasar mengenai Diabetes Mellitus. Dalam video ini, akan dibahas mengenai dasar-dasar anjuran nutrisi bagi diabetisi dan cara mengaplikasikan anjuran tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Bagian 2: • Nutrisi bagi Pasien Di...

Пікірлер: 15
@yettymarj4775
@yettymarj4775 3 жыл бұрын
Terimakasih Dok infonya semoga bwrmanfaat
@endokrinmetabolikdandiabetes
@endokrinmetabolikdandiabetes 3 жыл бұрын
Sama-sama, semoga ilmunya bermanfaat ya. Sehat selalu.
@setyawibowoyas4718
@setyawibowoyas4718 3 жыл бұрын
Matur.nuwun..bu.dokter.
@endokrinmetabolikdandiabetes
@endokrinmetabolikdandiabetes 3 жыл бұрын
Sama-sama, semoga ilmunya bermanfaat ya. Sehat selalu.
@sarifasukainaassagaff9865
@sarifasukainaassagaff9865 2 жыл бұрын
Terimakasih dok
@endokrinmetabolikdandiabetes
@endokrinmetabolikdandiabetes 2 жыл бұрын
Sama-sama, semoga ilmunya bermanfaat ya. Sehat selalu.
@inahmalik7277
@inahmalik7277 3 жыл бұрын
Dok,sy diabetes 300, berat badan 65 kg , bagaimana cara mengatur makan nya
@endokrinmetabolikdandiabetes
@endokrinmetabolikdandiabetes 3 жыл бұрын
Salam sehat, bapak/ibu Inah Malik. Terimakasih atas tanggapannya. Sederhananya begini. Pada dasarnya, setiap makanan yang kita makan sejatinya akan selalu diolah oleh tubuh menjadi gula. Jadi, bukan hanya makanan manis saja yang akan meningkatkan gula dalam darah, melainkan juga semua makanan asin, pedas, dan asam. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa kadar gula masing-masing makanan berbeda. Pada diabetisi, yang perlu diperhatikan adalah: mencapai kadar gula darah normal itu baik, akan tetapi lebih penting lagi untuk menjaga kadar gula darah dalam batas normal. Contohnya seperti ini, beberapa diabetisi, ketika mendekati hari cek gula darah, cenderung mengurangi makan dan minum obat, sehingga ketika diperiksa gula darah tampak dalam batas normal. Padahal, sebenarnya yang menimbulkan komplikasi diabetes, seperti kelainan jantung, ginjal, mata, dan lain-lain, itu bukan hanya gula darah yang normal pada sekali waktu saat pengecekan. Yang berpengaruh besar justru adalah kadar gula darah sehari-hari dalam 24 jam. Oleh karena itu, peranan pola makan sangat penting sekali. Mengapa? Beberapa saat setelah makan, gula darah kita akan cenderung naik tinggi. Kemudian, setelah beberapa jam, gula darah akan turun, baik karena pengaruh obat maupun karena gula tersebut digunakan oleh tubuh. Nah, kenaikan dan penurunan yang drastis seperti inilah yang sebenarnya justru kurang baik bagi diabetisi. Bagaimana solusinya? Sebagai solusinya, maka disarankan teori 3J: Jenis, Jumlah, dan Jadwal. Dimulai dari jenis, disarankan untuk makan makanan yang kadar gulanya tidak terlalu tinggi. Makanan apa yang kadar gulanya tidak terlalu tinggi? Sederhananya, hampir semua makanan yang secara alamiah sudah tersedia dari alam, mengandung kadar gula yang tidak terlalu tinggi. Makanan ini dapat berupa sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, telur, ikan, daging sapi, daging ayam, dan lain-lain. Berbeda dari makanan yang sudah alamiah tersedia, makanan yang sudah melalui banyak proses, misalnya makanan kaleng, tepung, gorengan, sosis, bakso, nugget, kue, roti, dan lain-lain, cenderung memiliki kadar gula yang lebih tinggi. Semakin banyak proses yang harus dilewati untuk membuat sebuah makanan, tentu akan lebih tinggi gulanya. Jadi, sebagai tips yang sederhana: 1. Sangat dianjurkan bagi diabetisi untuk memasak makanannya sendiri, karena proses memasak yang lebih higenis dan bisa diatur sesuai kebutuhan. 2. Makanan yang dianjurkan adalah makanan yang secara alamiah sudah tersedia dari alam. Tidak selalu berarti bahwa harus melulu sayur dan buah. Akan tetapi, makanan yang alamiah tersedia dari alam masih dapat terlihat bentuk aslinya meski sudah menjadi makanan yang siap dimakan. Sebagai contoh, apabila kita ingin makan bakso, kita bisa membuat bakso sendiri dengan menggunakan daging cincang dan komposisi tepung yang tidak terlalu banyak. Alhasil, ketika sudah matang pun, bentuk daging cincang sebenarnya masih dapat terlihat. Berbeda dengan bakso kemasan, campuran daging, tepung, dan komponen lain sudah tidak terlihat lagi karena sudah melalui berbagai proses. 3. Makanan yang baik bukan berarti harganya harus mahal. Sederhananya, sebaiknya kita makan makanan yang memang sudah tersedia luas, tidak harus selalu yang sudah diberi label "sehat" atau "rendah kalori". 4. Memiliki diabetes bukan berarti hanya makan sayur dan buah saja. Jenis makanan dalam 1 kali makan tetap harus lengkap, yaitu karbohidrat, protein, lemak, dan serat. Berbicara tentang jumlah, porsi makan yang dianjurkan untuk diabetisi adalah porsi makan yang kecil. Mengapa? Karena porsi makan yang kecil ini diharapkan tidak akan menyebabkan lonjakan gula yang terlalu tinggi dalam darah. Porsi makan ini tentu harus disesuaikan dengan pola aktivitas kita sehari-hari. Apabila aktivitas kita sebagian besar adalah duduk, maka dianjurkan konsumsi karbohidrat dan lemak dalam jumlah secukupnya, kemudian untuk memenuhi kebutuhan gula, sebaiknya diperbanyak konsumsi serat. Sebenarnya, tubuh sudah memiliki mekanisme mengatur jumlah makanan yang masuk, dengan memberikan sinyal kenyang dan lapar. Akan tetapi, sebagian besar kita biasanya cenderung makan diluar sinyal lapar sehingga kalori yang masuk berlebih. Misalnya, kebiasaan makan camilan sambil bercengkrama, atau kebiasaan makan sambil menonton televisi. Terakhir, mengenai jadwal. Karena porsi makan yang dianjurkan seperti tadi sudah disebutkan adalah porsi makan yang kecil, tentu akan timbul pertanyaan, "Bagaimana kalau saya lapar?". Oleh sebab itu, disarankan jadwal makan yang lebih sering bagi diabetisi. Jadwal makan besar setiap orang sebenarnya sama, yaitu 3 kali sehari. Akan tetapi, pada diabetisi, sengaja diberi tambahan snack 2 kali dengan tujuan agar diabetisi sengaja menyempatkan waktu untuk makan pada saat snack itu. Mengapa? Bila tidak dengan sengaja menyempatkan waktu untuk makan snack, kita akan cenderung merasa lapar dan akan makan makanan yang melintas di benak kita dan mudah kita dapatkan. Misalnya karena kita sedang lapar, maka kita akan memilih membeli gorengan yang ada di depan kantor tempat kita bekerja. Alhasil, kadar gula kita malah akan melonjak tinggi. Oleh sebab itu, memang dianjurkan untuk menjadwalkan jam makan snack, dengan tujuan agar kita sudah menyiapkan makanan untuk jam makan snack tersebut. Misalnya, bila kita bekerja di kantor, dari rumah kita sudah akan menyiapkan bekal untuk snack pagi, makan siang, dan snack sore. Apakah berarti bahwa makanan yang boleh dimakan terbatas hanya makanan yang dimasak sendiri? Setiap kita pasti sedikit banyak akan ada keinginan untuk makan makanan yang dijual di pasaran atau yang kita lihat di televisi, misalnya. Sesekali makan makanan tersebut diperbolehkan, dengan catatan bahwa kita bisa mengendalikan keinginan kita sendiri. Misalnya, ada beberapa waktu dalam 1 bulan kita membeli makanan yang dijual di pasaran. Pada hari-hari tersebut tentu harus diimbangi dengan mengurangi makan karbohidrat dari sumber lain, misalnya nasi. Jadi sebagai contoh mudah, kalau hari ini saya ingin makan kue manis, saya bisa makan beberapa potong. Kemudian, untuk hari ini, porsi nasi saya akan lebih sedikit dari biasanya. Saya menambah porsi sayur dan tetap harus makan ayam sebagai sumber protein, misalnya. Pola makan yang dianjurkan untuk diabetisi sebenarnya bukan pola makan pantangan, melainkan pola makan yang diatur. Pola makan pantangan akan cenderung membuat diabetisi merasa dibatasi keinginannya, sehingga suatu saat akan merasa lelah dan bosan. Oleh sebab itu, pola makan yang dianjurkan adalah pola makan yang diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Pola makan ini juga dianjurkan untuk seluruh anggota keluarga yang lain, bukan hanya untuk pasien diabetes saja. Dengan demikian, pasien tidak akan merasa dikucilkan, merasa hanya dirinya sendiri yang harus makan makanan tertentu. Selain itu, dengan pola makan yang baik ini, kita juga akan mencegah anggota keluarga lain untuk mengidap diabetes. Untuk pengaturan pola makan yang lebih detail, kami sarankan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter yang merawat, karena dokter tersebut yang paling mengetahui kondisi bapak/ibu dan dapat selalu memonitor apakah pola makan bapak/ibu sudah baik atau masih perlu diperbaiki. Demikian gambaran singkat yang dapat kami berikan, semoga dapat membantu ya. Semoga sehat selalu.
@naufalsubhan898
@naufalsubhan898 Жыл бұрын
mau tanya dok, hitungan 20% pada aktivitas ringan itu didapat darimana yaa terimakasih dok
@lutfatullatipah8501
@lutfatullatipah8501 3 жыл бұрын
Mumeeet laaaah....jd malah bingung....😔😔🤦🤦
@endokrinmetabolikdandiabetes
@endokrinmetabolikdandiabetes 3 жыл бұрын
Salam sehat, bapak/ibu Lutfatul Latipah. Terimakasih atas tanggapannya. Sederhananya begini. Pada dasarnya, setiap makanan yang kita makan sejatinya akan selalu diolah oleh tubuh menjadi gula. Jadi, bukan hanya makanan manis saja yang akan meningkatkan gula dalam darah, melainkan juga semua makanan asin, pedas, dan asam. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa kadar gula masing-masing makanan berbeda. Pada diabetisi, yang perlu diperhatikan adalah: mencapai kadar gula darah normal itu baik, akan tetapi lebih penting lagi untuk menjaga kadar gula darah dalam batas normal. Contohnya seperti ini, beberapa diabetisi, ketika mendekati hari cek gula darah, cenderung mengurangi makan dan minum obat, sehingga ketika diperiksa gula darah tampak dalam batas normal. Padahal, sebenarnya yang menimbulkan komplikasi diabetes, seperti kelainan jantung, ginjal, mata, dan lain-lain, itu bukan hanya gula darah yang normal pada sekali waktu saat pengecekan. Yang berpengaruh besar justru adalah kadar gula darah sehari-hari dalam 24 jam. Oleh karena itu, peranan pola makan sangat penting sekali. Mengapa? Beberapa saat setelah makan, gula darah kita akan cenderung naik tinggi. Kemudian, setelah beberapa jam, gula darah akan turun, baik karena pengaruh obat maupun karena gula tersebut digunakan oleh tubuh. Nah, kenaikan dan penurunan yang drastis seperti inilah yang sebenarnya justru kurang baik bagi diabetisi. Bagaimana solusinya? Sebagai solusinya, maka disarankan teori 3J: Jenis, Jumlah, dan Jadwal. Dimulai dari jenis, disarankan untuk makan makanan yang kadar gulanya tidak terlalu tinggi. Makanan apa yang kadar gulanya tidak terlalu tinggi? Sederhananya, hampir semua makanan yang secara alamiah sudah tersedia dari alam, mengandung kadar gula yang tidak terlalu tinggi. Makanan ini dapat berupa sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, telur, ikan, daging sapi, daging ayam, dan lain-lain. Berbeda dari makanan yang sudah alamiah tersedia, makanan yang sudah melalui banyak proses, misalnya makanan kaleng, tepung, gorengan, sosis, bakso, nugget, kue, roti, dan lain-lain, cenderung memiliki kadar gula yang lebih tinggi. Semakin banyak proses yang harus dilewati untuk membuat sebuah makanan, tentu akan lebih tinggi gulanya. Jadi, sebagai tips yang sederhana: 1. Sangat dianjurkan bagi diabetisi untuk memasak makanannya sendiri, karena proses memasak yang lebih higenis dan bisa diatur sesuai kebutuhan. 2. Makanan yang dianjurkan adalah makanan yang secara alamiah sudah tersedia dari alam. Tidak selalu berarti bahwa harus melulu sayur dan buah. Akan tetapi, makanan yang alamiah tersedia dari alam masih dapat terlihat bentuk aslinya meski sudah menjadi makanan yang siap dimakan. Sebagai contoh, apabila kita ingin makan bakso, kita bisa membuat bakso sendiri dengan menggunakan daging cincang dan komposisi tepung yang tidak terlalu banyak. Alhasil, ketika sudah matang pun, bentuk daging cincang sebenarnya masih dapat terlihat. Berbeda dengan bakso kemasan, campuran daging, tepung, dan komponen lain sudah tidak terlihat lagi karena sudah melalui berbagai proses. 3. Makanan yang baik bukan berarti harganya harus mahal. Sederhananya, sebaiknya kita makan makanan yang memang sudah tersedia luas, tidak harus selalu yang sudah diberi label "sehat" atau "rendah kalori". 4. Memiliki diabetes bukan berarti hanya makan sayur dan buah saja. Jenis makanan dalam 1 kali makan tetap harus lengkap, yaitu karbohidrat, protein, lemak, dan serat. Berbicara tentang jumlah, porsi makan yang dianjurkan untuk diabetisi adalah porsi makan yang kecil. Mengapa? Karena porsi makan yang kecil ini diharapkan tidak akan menyebabkan lonjakan gula yang terlalu tinggi dalam darah. Porsi makan ini tentu harus disesuaikan dengan pola aktivitas kita sehari-hari. Apabila aktivitas kita sebagian besar adalah duduk, maka dianjurkan konsumsi karbohidrat dan lemak dalam jumlah secukupnya, kemudian untuk memenuhi kebutuhan gula, sebaiknya diperbanyak konsumsi serat. Sebenarnya, tubuh sudah memiliki mekanisme mengatur jumlah makanan yang masuk, dengan memberikan sinyal kenyang dan lapar. Akan tetapi, sebagian besar kita biasanya cenderung makan diluar sinyal lapar sehingga kalori yang masuk berlebih. Misalnya, kebiasaan makan camilan sambil bercengkrama, atau kebiasaan makan sambil menonton televisi. Terakhir, mengenai jadwal. Karena porsi makan yang dianjurkan seperti tadi sudah disebutkan adalah porsi makan yang kecil, tentu akan timbul pertanyaan, "Bagaimana kalau saya lapar?". Oleh sebab itu, disarankan jadwal makan yang lebih sering bagi diabetisi. Jadwal makan besar setiap orang sebenarnya sama, yaitu 3 kali sehari. Akan tetapi, pada diabetisi, sengaja diberi tambahan snack 2 kali dengan tujuan agar diabetisi sengaja menyempatkan waktu untuk makan pada saat snack itu. Mengapa? Bila tidak dengan sengaja menyempatkan waktu untuk makan snack, kita akan cenderung merasa lapar dan akan makan makanan yang melintas di benak kita dan mudah kita dapatkan. Misalnya karena kita sedang lapar, maka kita akan memilih membeli gorengan yang ada di depan kantor tempat kita bekerja. Alhasil, kadar gula kita malah akan melonjak tinggi. Oleh sebab itu, memang dianjurkan untuk menjadwalkan jam makan snack, dengan tujuan agar kita sudah menyiapkan makanan untuk jam makan snack tersebut. Misalnya, bila kita bekerja di kantor, dari rumah kita sudah akan menyiapkan bekal untuk snack pagi, makan siang, dan snack sore. Apakah berarti bahwa makanan yang boleh dimakan terbatas hanya makanan yang dimasak sendiri? Setiap kita pasti sedikit banyak akan ada keinginan untuk makan makanan yang dijual di pasaran atau yang kita lihat di televisi, misalnya. Sesekali makan makanan tersebut diperbolehkan, dengan catatan bahwa kita bisa mengendalikan keinginan kita sendiri. Misalnya, ada beberapa waktu dalam 1 bulan kita membeli makanan yang dijual di pasaran. Pada hari-hari tersebut tentu harus diimbangi dengan mengurangi makan karbohidrat dari sumber lain, misalnya nasi. Jadi sebagai contoh mudah, kalau hari ini saya ingin makan kue manis, saya bisa makan beberapa potong. Kemudian, untuk hari ini, porsi nasi saya akan lebih sedikit dari biasanya. Saya menambah porsi sayur dan tetap harus makan ayam sebagai sumber protein, misalnya. Pola makan yang dianjurkan untuk diabetisi sebenarnya bukan pola makan pantangan, melainkan pola makan yang diatur. Pola makan pantangan akan cenderung membuat diabetisi merasa dibatasi keinginannya, sehingga suatu saat akan merasa lelah dan bosan. Oleh sebab itu, pola makan yang dianjurkan adalah pola makan yang diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Pola makan ini juga dianjurkan untuk seluruh anggota keluarga yang lain, bukan hanya untuk pasien diabetes saja. Dengan demikian, pasien tidak akan merasa dikucilkan, merasa hanya dirinya sendiri yang harus makan makanan tertentu. Selain itu, dengan pola makan yang baik ini, kita juga akan mencegah anggota keluarga lain untuk mengidap diabetes. Untuk pengaturan pola makan yang lebih detail, kami sarankan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter yang merawat, karena dokter tersebut yang paling mengetahui kondisi bapak/ibu dan dapat selalu memonitor apakah pola makan bapak/ibu sudah baik atau masih perlu diperbaiki. Demikian gambaran singkat yang dapat kami berikan, semoga dapat membantu ya. Semoga sehat selalu.
@nanavierna8734
@nanavierna8734 3 жыл бұрын
dok bb saya turun drastis gula darah msh tinggi sudh 3bln minum obat blm normal..tinggi bdn 155 bb skrg 41 gmn pola makan sy biar bb ga semakin turun tpi gula juga bs turun ato normal
@yeanislife1950
@yeanislife1950 3 жыл бұрын
Nana Vierna, intermitten fasting dan makan zero carbo dulu, saya dalam seminggu turun ke normal
@nanavierna8734
@nanavierna8734 3 жыл бұрын
@@yeanislife1950 zero karbo makan sayur2an ana ya ka..IF brp jam
@endokrinmetabolikdandiabetes
@endokrinmetabolikdandiabetes 3 жыл бұрын
Salam sehat, ibu Nana Vierna. Gula darah dalam darah normalnya akan digunakan tubuh sebagai sumber energi. Apabila pasokan gula lebih banyak dari jumlah energi yang diperlukan, maka gula tersebut akan disimpan dalam bentuk cadangan lemak. Dengan demikian, sebenarnya dapat dikatakan bahwa gula darah ibu yang tinggi menunjukkan adanya pasokan gula yang berlebih. Akan tetapi, dengan berat badan yang menurun, terutama menurun drastis, artinya kelebihan pasokan gula tersebut tidak bisa disimpan tubuh dalam bentuk cadangan lemak. Mengapa? Hal ini bisa disebabkan karena beberapa hal: 1. Pada pasien dengan diabetes yang sel pankreas-nya sudah tidak bisa menghasilkan insulin sama sekali, gula yang ada dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga semua gula hanya akan menumpuk dalam darah, tanpa bisa digunakan oleh jaringan tubuh. Sederhananya, karena sel kita tidak diberi "makan", maka sel akan kelaparan dan menjadi kurus. (Untuk lebih jelasnya, ibu dapat melihat video sebelumnya dengan judul "Dasar-dasar Diabetes Mellitus") Pada pasien diabetes, hal ini dapat menjadi salah satu pertanda bahwa pasien sudah membutuhkan bantuan insulin dari luar, yaitu dengan penggunaan suntikan insulin. 2. Bisa juga disebabkan oleh beberapa jenis penyakit lain yang terjadi bersamaan dengan kondisi diabetes. Oleh sebab itu, kami sarankan ibu untuk dapat berkonsultasi dengan dokter yang merawat ya. Dengan demikian, dokter dapat kembali mengevaluasi kondisi ibu dan melakukan pemeriksaan tambahan apabila memang diperlukan. Demikian jawaban yang dapat kami berikan, semoga membantu ya. Semoga sehat selalu.
Nutrisi bagi Pasien Diabetes Mellitus - Bagian 2
7:58
Endokrin Metabolik dan Diabetes FKUI - RSCM
Рет қаралды 7 М.
The CUTEST flower girl on YouTube (2019-2024)
00:10
Hungry FAM
Рет қаралды 45 МЛН
Je peux le faire
00:13
Daniil le Russe
Рет қаралды 15 МЛН
How insulin works
12:18
Novo Nordisk insulin-containing products
Рет қаралды 1,3 МЛН
Hipoglikemia - Bagian 1
7:11
Endokrin Metabolik dan Diabetes FKUI - RSCM
Рет қаралды 6 М.
6 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes | dr. Vania Utami
8:00
DR OZ - Sarapan Untuk Penderita Diabetes (19/1/19) Part 3
5:00
TRANS TV Official
Рет қаралды 276 М.
Diet Terbaik untuk Turunkan Kadar Gula pada Penderita Diabetes
5:22
Buah-buah ini tidak berbahaya, KALAU….
21:07
Good Talk TV
Рет қаралды 407 М.
Ngobras #39 -  Diagnosis & Tatalaksana Diabetes Mellitus - Dr. Hermina Novida, dr., Sp.PD
1:19:48