Terimakasih atas pemaparan materinya pak, saya sangat tertarik pada pemikiran Horkheimer dan Adorno yang menyatakan bahwa semakin manusia berusaha menjadi rasional maka semakin ia irasional dibuatnya. mungkin hal ini juga contohnya kita semua pasti mengetahui misalkan pada kehidupan sehari-hari seperti mungkin yang sederhana adalah munculnya teknologi handphone atau hp. seperti yang sudah dijelaskan bahwa dulunya hp ini digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang mungkin jauh dari keberadaan kita. namun pada saat ini justru terjadi sebaliknya malahan kita yang misalkan sama-sama berkumpul malahan asik bermain hpnya sendiri sehingga seakan menjauhkan kehidupan sosial kita karena mungkin lebih asik dengan hpnya sendiri. hal ini mungkin dapat berimplikasi seperti fenomena dizaman sekarang bahwa anak kecil sudah banyak yang menggunakan hp sehingga dapat memisahkan waktu berinteraksi dan bermain mereka dengan teman-temannya hanya untuk bermain game di hp tersebut. kemudian yang saya tanyakan disini bagaimana tanggapan bapak mengenai fenomena diatas ini yang mungkin dapat berlanjut pada zaman ke zaman dan pada generasi yang akan datang ? sekian dari pertanyaan saya, terimakasih pak. Komang Ardijaya Pratama (1912511014)
@trisnadewi30242 жыл бұрын
Sebelumnya terima kasih pak untuk materi yang dijelaskan, sangat menarik bagi sayaa. Dalam penjelasan diatas mengenai pemikiran obyektivasi manusia terhadap alam, di mana untuk memahami pemikiran tersebut harus mengkaji pemikiran Martin Heidgger tentang “pola pikir teknologi” yaitu pola pikir yang selalu hendak menaklukkan. Akibat kesadaran yg dimiliki manusia ini, seolah2 manusia tu satu satunya yang ada di dunia, dan yg lain cuma dianggap sebagai pelengkap. Seperti dalam konsep ada dan pengada, dimana menusia yang dianggap ada, dan pengadanya itu sebagai suatu yang tidak berkesadaran sprti makhluk lainnya. Maka dari itu manusia melihat tumbuhan, binatang dan sebagainya sebagai sesuatu yang ada untuk mereka (manusia). Menurut saya keadaan tersebut relate dengan kehidupan yang ada, di mana manusia tu kadang lupa kalo bukan bukan cuma kita (manusia) aja yg hidup di bumi, sehingga banyak adanya kasus eksploitasi binatang atau alam dimana-mana, ga peduli yg mereka lakuin tu salah sampai nyebabin dampaknya tu bukan ke alam aja tapi balik ke manusianya, jadi orang yg ga bersalah jg kena imbasnya. Nah saya bingung apa ada cara lain atau solusi gitu untuk nyadarin orang2 yg ga sadar akan dirinya yg merasa kalo ”cuma manusia” yg punya tahta tertinggi di bumi sampe lupa kalo yg lain tu juga ADA, karna miris aja gitu pak saya ngeliat orang2 kaya gitu yang kalo melalui campaign yang udah banyak dimana-mana aja ga cukup buat nyadarin, hehe. Terima kasihh bapak Ni Kadek Trisna Dewi //1912511059
@okyperamanasebayang93924 жыл бұрын
terimakasih atas penjelasannya pak, saya ingin menanggapi terkait dengan apa yang telah dikemukan oleh Horkheimer terkait dengan rasional dan juga kritiknya terhadap positivisme salah satunya adalah terkait ilmu pengetahuan. Horkheimer menawarkan "pemecahan", yakni, bahwa ilmu mestinya tidak lagi hanya sebagai "abdi industri", melainkan ilmu hendaknya meletakkan tanggungjawabnya dalam kaitan dengan pokok soal proses sosial secara keseluruhan. Horkheimer melihat ke depan untuk zaman sekarang. Gagasannya tentang "Teori Kritis" secara definitif bukan penciptaan masyarakat yang sempurna melainkan untuk mencapai kejelasan berdiri melawan mereka yang menyatakan mereka memiliki sarana untuk mencapainya jika seseorang hanya akan "tunduk" kepada mereka. Dia mengidentifikasi beberapa "trik demagogis," semakin berulang, yang jelas terlihat oleh siapa pun dengan mata terbuka hari ini. Versi tertentu dari teori kritisnya berfokus pada proses konkret yang dijumpai setiap hari daripada "kebesaran absolut" sebagai hasilnya telah kritis dan sangat penting. Walau teori sosial tidak harus meninggalkan fungsinya untuk "memotret" dan menganalisis masyarakat, Horkheimer mengingatkan bahwa terdapat fungsi yang lebih penting bagi teori sosial, yakni fungsi "penyadaran-emansipatoris". Fungsi yang sarat dengan daya instingtif manusiawi untuk membebaskan diri dari keterkungkungannya, walau hasrat akan "kebebasan sejati" tidak juga teraih. Di balik penegasan Horkheimer tentang adanya "pesimisme" tercapainya "kebebasan rasional", terdapat warta tentang adanya "optimisme" yang tak kenal menyerah pada manusia untuk selalu berusaha mencapai keadaan yang lebih baik. Bila manusia tidak lagi percaya dan berusaha mewujudkan "utopia"-nya, maka sesungguhnya manusia telah gagal memberi makna bagi eksistensinya sendiri. (Oky Peramana Sebayang/1712511036)
@chelsealauw994 жыл бұрын
Terimakasih untuk penjelasan bapak. dari yang bapak katakan bahwa "pencerahan eropa menghapuskan mitos namun pada akhirnya melahirkan mitos baru", saya menyimpulkan bahwa mitos lama yang terhapus adalah sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan logika manusia, sedangkan mitos baru yang lahir adalah sesuatu yang gagal tercapai kemudian menjadi angan-angan yaitu kesejahteraan dan kemakmuran. pencerahan eropa dikatakan membawa modernitas, dari modernitas tersebut memiliki 2 aspek penting yakni efisiensi dan efektivitas. kemudian adanya konsep antara "ada" yaitu manusia, serta "pengada" yaitu segala sesuatu diluar manusia mengakibatkan adanya sebuah stratifikasi kedudukan yang tidak seimbang dimana manusia merasa berkuasa atas segala sesuatu nya. menurut saya, konsep "ada" dan "pengada" yang memposisikan manusia sebagai pemilik kedudukan tertinggi memiliki kaitannya dengan pencerahan eropa dimana manusia berusaha meninggalkan "agama" yang pada dasarnya mengajarkan bahwa segala pemilik kekuasaan dalam kehidupan adalah Tuhan menjadi "akal budi" yaitu segala sesuatu yang bisa dijelaskan oleh pikiran manusia sehingga manusia dianggap sebagai pemiliki segala sesuatu/yang paling berkuasa karena segala sesuatu nya sesuai analisa pikiran manusia (yang dipercayai adalah yang bisa dijelaskan). dapatkah dikatakan bahwa konsep ini merupakan buatan manusia yang diimplementasikan oleh sebagian besar manusia untuk menguntungkan posisi manusia itu sendiri? lalu mengapa konsep "ada" yaitu manusia disebut memiliki kesadaran sedangkan "pengada" seperti alam, binatang, tumbuhan adalah tidak berkesadaran sedangkan misalnya saja binatang dan tumbuhan dikatakan pula sebagai makhluk hidup, bukankah itu berarti berkesadaran?. apakah sesungguhnya "memiliki kesadaran" disini hanyalah yang memiliki akal budi saja bukannya yang bisa merasa/hidup?. kemudian konsep "masyarakat beresiko" yang menjelaskan bahwa aktivitas produktivitas ataupun konsumsi manusia membawa resiko (contohnya memakan junkfood). saya kemudian menyimpulkan bahwa untuk konsep efisiensi konsumsi merupakan hasil dari akal budi manusia namun akal budi manusia pun gagal untuk mempertimbangkan dampak lanjutan dari efisiensi (memakan junkfood) tersebut. Terimakasih. Chelsea Rosaline Setiawan • 1712511017
@DoctoralAlimin11 ай бұрын
kalau ada kuliah selanjutnya . berikan informasi aku mau ikut
@joancarol24102 жыл бұрын
Terimakasih sebelumnya atas pemaparannya pak. Materinya sangat menarik dan saya melihat bagaimana hasil pemikiran-pemikiran kritik ini berkaitan satu dengan yang lainnya. Dimulai dari kritik atas pencerahan eropa yaitu masyarakat mulai meninggalkan mitos-mitos keagamaan dari konsep ketuhanan atau teosentrisme menjadi antroposentrisme yang berarti manusia menjadi pusat segala sesuatu atau manusia rasional dengan era modern. Namun era modern semakin mendegradasi nilai-nilai kemanusiaan. Ulrich beck juga mengemukakan risks society dimana kehidupan modern tidak pernah bisa dilepaskan dari resiko. Semakin manusia berusaha menjadi rasional, semakin irasional dibuatnya. Rasio kesadaran manusia menyebabkan manusia berpikir mereka satu-satu nya yang ada, sedangkan makhluk hidup lain hanya pelengkap dari keberadaan manusia. inilah yang menyebabkan manusia gagal melihat makhluk sekitar dan terjadi eksploitasi alam dimana-mana. Jika saya bertanya apakah era modern ini hanya berkedok dibalik kata “perkembangan” tetapi sebenarnya hanyalah alasan belaka dari sifat dasar manusia yang memang pada dasarnya individualis? tidak ada yang tahu. Tetapi sebagai manusia yang waras, semua hal yang terjadi pasti ada kelebihan/kekurangan, pro/kontra. Era modern sangat amat meringankan manusia dari segala aspek tetapi juga membuat manusia berketergantungan dan tidak bisa lepas dari sesuatu yang sudah diciptakannya sendiri (sistem dan teknologi). Modernitas juga tidak berhasil membebaskan manusia menjadi kondisinya yang sejati, seakan-akan setiap langkah yang dilakukan manusia justru malah merusak segala sesuatu yang ada disekitar. Yang bisa dilakukan adalah menjalani kehidupan layaknya manusia yang waras dan seimbang. Joan Carol Lusia/1912511033
@sisiliaagustaniam.sukidato38174 жыл бұрын
Terima kasih atas pemaparan yang diberikan pak. Berikut ulasan yang saya buat: Max Horkheimer dan Theodore Adorno dalam karya dialektika pencerahan kedua tokoh tersebut mengkritik Pencerahan Eropa (Renaissance). Melalui “cogito ergo sum” Rene Descartes ingin mencari axioma atau kebenaran yang tidak terbantahkan bagi ilmu pengetahuan. Axioma tersebut muncul ketika manusia meragukan dirinya sendiri. Pencerahan Eropa menjadi tonggak mulai ditinggalkannya agama, mitos, hal-hal gaib yang kemudian menjadi momen masuknya dunia era modern yang ditandai dengan manusia yang mempunyai sifat optimis. Horkheimer dan Adorno mengatakan bahwa pencerahan memang menghapuskan mitos tetapi pada akhirnya pencerahan justru menciptakan mitos-mitos baru. Mengapa demikian? Masuknya dunia modern membuat manusia berusaha menjadi rasional atau menjadi yang efisien dan efektif. Pemikiran berikutnya ialah mengenai obyektivasi terhadap alam yang dipengaruhi oleh Martin Heidegger tentang “pola pikir teknologi” (rasio/akal budi). Manusia seolah-olah berpikir bahwa semuanya bisa diselesaikan dengan akal budi. Manusia menjadi satu-satunya yang ada di dunia ini, sedangkan yang lain hanya pengada. Hal ini menyebabkan manusia menjadi semena-mena terhadap binatang dan tumbuhan (alam). Manusia gagal melihat alam dan binatang yang juga sebenarnya mempunyai kehidupan sendiri. Adorno juga mengkritik teknologi dalam seni seperti seni lukis dan seni musik. Menurutnya teknolgi pada era modern membuat seni lukis tidak terlihat lagi aura mistis dan tidak terlihat nilai mahalnya. Begitu juga dengan seni musik dari budaya pop yang merupakan bentuk degradasi seni. Musik pop dikatakannya sebagai musik yang hanya mengikuti selera konsumen dan tidak mempunyai suatu keunikan tersendiri. Apakah pada masa posmodern seperti saat ini, hal-hal yang berhubungan dengan era modern masih dibawa sampai sekarang? Misalnya seperti musik pop yang tak pernah hilang ditelan jaman. Apakah dapat dikatakan bahwa semakin berkembangnya jaman, semakin aneh dan tidak rasionalnya pemikiran manusia, karena manusia telah dibawa oleh pemikiran era modern itu sendiri? Saya setuju dengan Heidegger bahwa karena manusia yang hanya mempunyai pola pikir, maka manusia merasa lebih kuat dibanding yang lain dan membuatnya menjadi manusia serakah. Namun, keserakahannya justru membuat binatang dan alam murka sehingga dapat dikatakan juga bahwa makhluk hidup lain selain manusia, menunjukan bahwa mereka juga adalah sebagai yang “ada” bukan hanya “pengada”. Maka dapat disimpulkan bahwa seluruh makhluk hidup atau benda mati di dunia ini dapat menjadi “pengada” dan dapat menjadi yang “ada” tergantung situasi. Sisilia Agustania (1712511046)
@silviindalestari38374 жыл бұрын
Penjelasan yang amat bagus pak, bagaimana mazhab frankfurt tidak dapat dipisahkan dari tokoh Max Horkheimer dan Theodor W. Adorno. Dari sini saya bertanya, bahwasanya rasionalitas dan irasionalitas kerap membingungkan di beberapa peristiwa/fenomena, terkesan abu-abu dan membuat pembaca dan pengamat menjadi bingung dibuatnya, lalu sebenarnya, apa batas pemisah / yg menjadi pembeda antara rasionalitas dengan irasionalitas? Max Horkheimer bersama Theodor W. Adorno dalam konteks historis Amerika yang mereka alami saat itu pun berhasil melahirkan konsep yang juga tidak kalah pentingnya, yaitu "industri budaya". Konsep ini merupakan kritik tajam atas nasib kemanusiaan dalam kapitalisme yang bagi kedua emigran Jerman ini tidak kalah buruknya dengan nasib kemanusiaan yang menimpa orang-orang Yahudi, gay dan lesbian, gipsi dan kelompok minoritas lainnya di Jerman di bawah rezim Nazi. Lalu jika dibawa ke ranah ke 'indonesiaan' bagaimanakah perspektif bapak mengamati 'industri budaya' yang terjadi di Indonesia ? Misalnya baru-baru ini dihebohkan dengan video prank sampah di sebuah kanal youtube channel yang merugikan pihak transpuan, dan apakah industri budaya di Indonesia mengalami degradasi serta bagaimana langkah konkrit penanganannya pak? Terimakasih (Silvi Inda Lestari - 1712511049)
@alifiahnrl12882 жыл бұрын
Terima kasih untuk materinya pak. Soal kritik Adorno dengan musik pop itu sebenarnya menarik, apalagi untuk saya, penggemar musik K-Pop yang dewasa ini musik-musiknya hampir mirip dan uniknya tidak dianggap sebagai tindakan plagiarisme. Hal itu dikarenakan oleh hadirnya musisi-musisi yang sengaja membuat banyak nada dan irama yang dapat digunakan sebagai sampling, sehingga selagi karya mereka dijual dan dipakai lagi untuk sampling lagu terbaru itu tidak salah dan tidak melanggar hukum. Jadi zaman sekarang bukan soal liriknya saja pak, tapi musik aransemennya pun bisa mirip sekali karena menggunakan music sample yang sama. Sekali lagi materinya menarik pak, salam dari UB Malang pak, hehehe 🙏
@ditafebrianipratiwi7834 жыл бұрын
Saya tertarik dengan pembahasan bapak mengenai kritik Adorno tentang budaya pop/musik pop. Dimana Adorno mengatakan musik pop telah mengalami degradasi seni, dan mengatakan musik yang baik tidak sekedar mengikuti selera masa. Di tengah-tengah gempuran industri musik pop sekarang, lahir komunitas musik independen yang sering disebut sebagai musik indie. Para musisi indie digadang-gadang memiliki idealisme sendiri, yang berhasil menciptakan ruang sendiri di luar ruang mainstream yang ada. Para musisi indie yang kesulitan menembus industri pop culture era sekarang ini bahkan dengan berani memilih untuk membangun label rekaman mereka sendiri. Penikmat musik indie tidak sebanyak penikmat pop, karena eksistensi musik dan musisi indie terdengar jauh dari tujuan materiil, apa yang dijual dari musik indie adalah pesan-pesan lariknya yang masih tersirat. Jadi saya ingin bertanya, dengan idealisme bermusik yang terbilang berbeda, apakah musik indie dapat dikatakan sebagai bagian dari wujud degradasi seni/budaya juga pak? Terimakasih pak (Ni Nyoman Dita Febriani Pratiwi, 1712511060)
@dendenarief Жыл бұрын
terima banyak video2 sangat bermanfaat...kalo boleh tahu sound di video ini apa iya sangat enak di dengar. terima kasih banyak pak
@adeliahardianti80094 жыл бұрын
Adapun pendapat dari Horkheimer dan Adorno yaitu mengenai industri budaya dimana pemikiran ini membawa manusia pada penindasan dan dominasi. Kapasitas untuk berfikir secara rasional telah diinstrumentalisasikan agar dapat mempertahankan status quo dan kuasa bagi mereka yang memegang kontrol serta sebagai Ada yang mendominasi dan mengeksploitasi bumi dan alam. Investigasi Horkheimer dan Adorno terhadap ‘industri budaya’ didorong oleh observasi mereka atas nasib budaya dalam relasi budaya kapitalis. ‘Seni’ misalnya dalam kapitalisme. Untuk memperoleh keuntungan para pemilik modal tersebut akan lebih mudah menciptakan seni dan menduplikatnya sehingga mampu menguasai pasar untuk memperoleh keuntungan lebih. Kemudian yang ingin saya tanyakan, dari kedua tokoh pemikir ini terkait manusia sebagai PENGADA dan menganggap dirinya sebagai satu-satunya ADA dan menganggap bumi, alam, hingga seni sebagai pelengkap hidup mereka, bukankan itu merupakan realitas yang sangat terlihat jelas pada era saat ini? yaitu dimana kekuasaan membuat manusia mampu mengeksploitasi kehidupan-kehidupan dan aspek lainnya? Kemudian bagaimanakah cara mempertahankan ekosistem kehidupan apabila realitas kehidupan hingga saat ini ketika ‘manusia’ dan ‘kekuasaan’ merupakan faktor utama sebagai yang ADA? Terimakasih Pak, Maaf apabila terdapat salah kata, mohon diluruskan terimakasih. A.Adelia Hardianti.M (1712511002)
@dayuparamitha51654 жыл бұрын
Terima kasih pak atas pemaparan materinya. Saya tertarik mengenai pembahasan dari tokoh Anthony Giddens dan Ulrich Beck yang mengatakan kehidupan penuh resiko seperti “resiko tinggi” dan “ masyarakat beresiko”. Dapat kita ketahui bahwa manusia diera sekarang yang telah tersediakan berbagai pemenuhan akan mengakibatkan resiko untuk kedepannya. Tetapi disatu sisi lainnya masyarakat seperti tidak memperdulikan resiko tersebut karena kehidupan sehari - hari masyarakat sangat tergantung dengan beberapa fasilitas yang menimbulkan resiko tersebut terlebih sudah ada himbauan ataupun peringatan disetiap kebutuhan yang dikonsumsi . seperti jika kita menggunakan laptop dan handphone untuk bekerja terlalu lama akan menimbulkan beberapa efek seperti mata kelelahan,radiasi dan resiko paling buruk adalah menimbulkan mata untuk minus. Kemudian bagaimana solusi menurut Anthony Giddens dan Ulrich Beck ini dalam melihat kejadian seperti itu pak? Kemudian saya ingin bertanya mengenai Adorno dan Teknologi dalam seni yang telah menyajikan seperti lukisan otentik dan on pop culture di point on pop culture membahas mengenai musik yang baik tak sekedar mengikuti selera massa, dan musik yang baik tak mudah tertebak oleh pendengarnya. Saya ingin bertanya pak maaf jika keluar konteks yaitu mengenai apakah kajian dari adorno ini dapat dicontohkan seperti puisi yang pemaknaannya susah ditebak karena syair dari puisi tersebut sangat sulit untuk dijelaskan oleh logika serta aranssemen musik tradisional juga beberapa sangat susah ditebak liriknya. Apakah kedua contoh tersebut dapat termasuk pak kedalam pembahasan mengenai Adorno dan teknologi dalam seni? Terima kasih pak. Ida Ayu Indah Paramita Sari 1712511062
@annakurniawati15883 жыл бұрын
Terimakasih atas pencerahannya
@igedearijuliarsana38982 жыл бұрын
Selamat malam Pak, terimakasih atas penjelasan materi yang telah Bapak sampaikan. Izin bertanya Pak, sempat muncul kasus yang mendapat banyak sorotan publik yakni kasus kecurangan dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2021. Kecurangan ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi remote access pada pelaksanaan seleksi dengan Computer Assisted Test (CAT). Penerimaan CPNS melalui sistem CAT yang bertujuan agar lebih kompetitif, menciptakan keadilan, transparansi, dan terbebas dari praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), pada kenyataanya masih ada beberapa oknum yang mencari celah yakni melakukan kecurangan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini pada seleksi CPNS. Pertanyaan saya, apakah kasus ini dapat menjadi salah satu contoh dari pemikiran Horkheimer dan Adorno yaitu semakin manusia berusaha menjadi rasional ia akan semakin irasional? Sekian pertanyaan dari saya, terimakasih Pak. I Gede Ari Juliarsana (1912511045)
@wirahartati4 жыл бұрын
Terima kasih sebelumnya atas pemaparan materinya Pak. Ijin bertanya Pak terkait usaha manusia menjadi rasional. Dikatakan bahwa "semakin manusia berusaha menjadi rasional, semakin irasional dibuatnya", kemudian dilanjutkan dengan kalimat "prinsip efisiensi dan efektivitas yang terkandung dalam masyarakat modern justru mendegradasi nilai-nilai kemanusiaan". Di era saat ini, beberapa negara sudah menciptakan robot-robot untuk menggantikan posisi manusia itu sendiri dalam bekerja. Berarti usaha masyarakat modern untuk hidup serba efisien serta efektif justru akan mematikan manusia-manusia itu sendiri karena lambat laun mereka akan kehilangan pekerjaan mereka ya Pak? Seperti yang kita ketahui bersama bahwa tentu sangat menguntungkan bagi suatu perusahaan mempekerjakan robot karena robot tidak perlu digaji serta tidak butuh waktu istirahat sehingga pekerjaan jadi lebih cepat dan mudah selesai. Berarti secara tidak langsung tersirat bahwa jika manusia ingin mempertahankan posisinya, maka ia harus seperti robot itu sendiri, ini menandakan terjadinya degradasi nilai-nilai kemanusiaan ya Pak? Terima kasih Pak sebelumnya. Ni Kadek Wira Hartati Dwijayanti (1712511035)
@ayuindrayantii88504 жыл бұрын
Terimakasih atas materinya pak, saya izin bertanya mengenai pernyataan yang bapak jelaskan "kehidupan modern itu selalu berupaya mencapai yang rasional yang efisien yang efektif tetapi ternyata hal-hal yang efisien dan efektif ini pun memiliki implikasi negatif sebagai contoh birokrasi gagal melihat manusia sebagai subjek selalu melihat manusia sebagai angka bagaimana juga birokrasi ini justru mendegradasi nilai kemanusiaan contoh lain yaitu eksploitasi alam akibat perkembangan iptek yang diciptakan oleh manusia, manusia semakin mampu menaklukkan alam tetapi itu sendiri juga mengancam kehidupan manusia. Pertanyaan saya mengapa kehidupan modern yang sudah jelas menyebabkan banyak kerugian masih terus dijalankan? bahkan negara negara didunia berlomba lomba untuk 'memodernkan' semua wilayahnya? bukannkah akan berisiko untuk kehidupan manusia? pertanyaan saya yang lain yaitu mengenai Objektifasi Terhadap Alam. Apakah mungkin manusia memiliki pikiran bahwa yang lain (hewan, tumbuhan, dll) juga ADA (berkesadaran) tidak hanya sebatas pengada? jika hal tersebut mungkin apakah eksploitasi terhadap alam akan dapat dihindarkan? (Ni Komang Ayu Indra Yanti, 1712511015)
@dheaanisha62404 жыл бұрын
Terimakasih pak atas penjelasan materi yang sangat menarik, kemudian di sini saya ingin sedikit bertanya mengenai kajian “Ardono dan Teknologi dalam Seni” menurut Ardono dan Benjamin, baik reproduksi, reifikasi atau duplikasi dalam seni itu meyebabkan terjadinya degradasi seni, dimana lukisan kehilangan daya mistis atau daya magisnya, kemudian mengenai “Teknologi dalam Musik” Ardono menegaskan bahwa memainkan musik klasik dengan teknologi modern adalah bentuk pelecehan. Akan tetapi di era modern ini, seni kini hanya dianggap sebatas estetika saja dan jauh dari kata kebutuhan pokok manusia, yang artinya seni dianggap sebagai pemanis saja diantara kehidupan yang begitu cepat. Misalkan, pada kehidupan yang begitu cepat ini manusia merasa membutuhkan seni untuk merelaksasi pikiran dengan mendengar dentingan dentingan gitar maupun datang ke balai budaya untuk melihat pameran seni lukis untuk sekedar mengambil gambar untuk diupload ke media sosial. Lalu yang ingin saya tanyakan, apakah masih pokokkah seni kini? Di zaman maha cepat ini masih sempatkah kita untuk sekedar merenungi makna dari sebuah karya seni? Terimakasih. (Dhea Anisha Prathika Wibowo / 1712511022)
@putrikristina92814 жыл бұрын
Terimakasi pak atas penjelasannya, saya tertarik dengan penjelasan Teosentrisme dan Antroposentrisme. Seperti yang dijelaskan pada video sebelum pencerahan eropa, masyarakat sangat bersifat teosentrisme atau Tuhan pusat segala sesuatu. Pasca pencerahan eropa, pola pikir masyarakat menjadi Antroposentrisme atau manusia sebagai pusat sesuatu, mulai ditinggalkan agama, tahayul dan hal-hal gaib. Pencerahan di anggap mengakhiri mitos, namun memunculkan mitos baru dan di anggap membawa kehidupan penuh resiko. Izin bertanya pak, apakah teosentrisme maupun antroposentrisme sama sama memiliki resiko bagi kehidupan manusia ? Dalam kehidupan sehari-hari misalnya, Di Indonesia sangat percaya dengan Agama, hal gaib dan tahayul. Hal ini membuat banyak masyarakat yang tidak mau berpikir rasional, seperti contoh kemarin saya membaca artikel yang membahas tentang pasien COVID19 yang kabur dr rumah sakit dan berobat ke Dukun, sehingga dukun tersebut menjadi ODP . Jadi manakah yang sebenarnya lebih beresiko pak ? Teosentrisme atau antroposentrisme ? Ni Kadek Putri Kristina Dewi 1712511053
@ariwidhiarsa21562 жыл бұрын
Terimakasi atas pemaparan materinya pak, dari sumber bacaan lain yang pernah saya baca mengatakan bahwa Max Horkheimer dan Theodor Adorno merupakan salah satu wakil dari teori kritis generasi pertama yang juga sebagai inspirator gerakan kiri baru . Kiri Baru adalah sebuah istilah yang mengacu pada gerakan yang berupaya menciptakan perdamaian dunia, persamaan hak-hak sipil, serta berbagai upaya untuk menciptakan suatu “masyarakat alternatif”. Namun nyatanya, seperti yang dijelaskan dalam materi bahwa kehidupan manusia yang semakin rasional justru akan menjadikan manusia tersebut semakin rasional. (Kadek Ari Widhiarsa/1912511051)
@nadyatrishaa4 жыл бұрын
Sebelumnya terimakasiih atas penjelasan dari bapak. Disini saya ingin bertanya sedikit mengenai konsep “ada” dan “pengada”. Dengan rasio dan kesadaran yang dimiliki manusia menyebabkan manusia menjadi satu-satunya yang ADA di dunia sedangkan yang lain hanyalah sebagai PENGADA, seperti hewan, tumbuhan dan segala sesuatu yang tidak berkesadaran seolah diperuntukkan bagi dirinya semata. Namun seperti yang kita ketahui terkadang juga manusia berkuasa atas manusia lain yang dianggap lebih rendah dari dirinya. Contohnya seperti kasus perbudakkan yang terjadi pada manusia berkulit putih terhadap manusia berkulit hitam. Pada kasus ini manusia berkulit hitam dianggap dan diperlakukan seperti binatang, diikat, dikurung, bahkan sampai disiksa jika orang kulit hitam tersebut tidak sesuai dengan apa yang majikannya inginkan. Pertanyaan saya bagaimana menurut bapak mengenai kasus ini? Apakah manusia masih bisa dikatakan memiliki akal yang rasional dan sadar dalam melakukan hal tersebut? Sedangkan dengan sesama manusia saja manusia terkadang tidak sadar melakukan suatu tindakan yang merugikan manusia lain bahkan juga mengeksploitasi manusia itu sendiri. (Nadya Trisha Maya Aritonang/1712511043)
@samuelhetarie43062 жыл бұрын
Terima kasih bapak atas penjelasnya, berdasarkan yang bapak sampaikan pada bagian obyektivasi terhadap alam terdapat Konsep Martin Heidegger tentang "pola pikir teknologi"; pola pikir yang selalu hendak menaklukan. Saya ingin bertanya pak terkait konsep ini terlihat jelas bahwa manusia bisa dikatakan diatas segalanya yang yang lainnya merupakan pelengkap atau pengada, apakah dengan adanya pengusaha maupun kelompok yang megambil sumber daya alam secara berlebihan demi keuntungan sebesar-besarnya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia termasuk kedalam konsep ini ? Terima kasih Samuel Christian Hetarie - (1912511029)
@sirojcayzer47654 жыл бұрын
Terima kasih atas materinya Pak, mohon izin bertanya, dalam pembahasan di atas dijelaskan bahwasanya sebelum dan sesudah renassaince cara pikir masyarakat setelah itu berbeda. yang ingin saya tanyakan pada masa setelah renassaince bahwasanya pola pikir masyarakat Eropa menjadi antroposentrisme yang memandang bahwasanya manusia adalah pusat segala sesuatu. Dan tentang materi ada dan pengada yang sebagaimana masyarakat menganggap ada itu adalah dirinya ialah manusia itu sendiri dan pengada adalah selain dirinya yang hanya melengkapi kebutuhannya. dari materi di atas Saya menanggapi bahwasanya manusia itu egois dengan cara pikir antroposentrisme seakan hanya mementingkan dirinya sendiri dan menganggap semuanya seperti halnya hanyalah sesuatu yang tidak ada. pandangan ini hanya menganggap dirinya sebagai pusat akan segala sesuatu, jadi dengan pandangan seperti ini apakah pandangan ini egois, karena sebagaimana kita tahu bukan hanya manusia melainkan alam, binatang, dan sebagainya memiliki kehidupannya masing-masing. dan juga dengan pandangan manusia sebagai pusat segala sesuatu ataupun ada dan pengada manusia lupa bahwasanya Apabila mereka terlalu mengatur membuat dan menciptakan alam sebagaimana yang mereka mau itu seakan-akan membuat mereka lupa bahwasanya Alam bisa membalas apa yang mereka lakukan. seperti halnya penebangan hutan dan akhirnya bisa menciptakan gampang terjadinya banjir dan tanah longsor dan sebagainya. dan bukan hanya tentang alam tapi sudut pandang mereka sendiri dah Yang menganggap mereka dari pusat segalanya itu adalah sebuah sifat yang egois menurut saya jadi apakah suatu saat sifat egois ini bisa memudar dari masyarakat karena terkadang sifat egois ini bisa menjadi pemicu akan sebuah konflik, atau apabila tidak bisa hilang semuanya karena mungkin sifat egois ini mungkin adalah sifat alami seorang manusia, tapi apakah akan sedikit berkurang nantinya agar tercipta semua hal yang sejahtera dan tidak menimbulkan konflik nantinya. (Sirojul Umam_1712511008)
@mayukicandra97784 жыл бұрын
Izin menanggapi pak Saya kira perhatian publik saat ini berapa persen sedang tertuju pada trend baik musik pop dan industri hiburan lainnya yg menimbulkan multiplier effect. Hal ini tentu memicu pengalihan pasar internasional lebih kepada produksi elektronik dan produksi industri hiburan. Seperti halnya Korea Selatan yg pada tahun 2014, dari industri K-Popnya berhasil mencatatkan nilai ekspor sebesar USD 5,3 miliar. Multiplier effectnya kemudian adalah kepada produksi barang elektronik juga kepada industri manufaktur. Digunakannya produk-produk asli Korea dalam setiap drama mereka - seperti HP S*ms*ng, kulkas L*, ataupun mobil Hy*ndai - juga telah mengungkit penjualan merek-merek tersebut. Tentu hal ini menambah pendangkalan pola pikir umat manusia semacam tindakan konsumtif, mitos modernitas. Kemudian saya ingin bertanya Bagaimana pendapat bapak mengenai degradasi musik pop keterhubungannya dengan degradasi lingkungan? Akankah demam Korea mampu mengalihkan sektor industri dunia menuju kepada industri hiburan, hingga mampu menyelamatkan alam dari industri yg dahulu dikenal hanya sebatas pabrik? Karna dua hal ini merupakan kritik dari Mazhab Frankfurt itu sendiri Terimakasih (Nama : Kadek Mayuki Dwi Candra Kusuma. Nim : 1712511054)
@ellen90572 жыл бұрын
Selamat malam bapak , terimakasih atas materinya , mohon maaf blm bisa mengikuti perkuliahan tatap muka. Ijin bertanya bapak , untuk pemikiran aliran Frankfurt sendiri berasal dari dua tokoh yaitu Max Horkheimer & Theodor Adorno yg pada jaman itu mewarnai aliran Frankfurt itu sendiri. Apakah seiring berjalannya waktu dan perkembangan jaman , adakah tokoh tokoh atau sosiolog lain yang menanggapi pemikiran kedua tokoh ini , dan menambahkan pemikiran atau argumen terhadap pemikiran kedua tokoh ini yang sudah duluan hadir sejak awal ? Terimakasih bapak Bergita Elnisa Sule / 1912511010
@srisaraswati19512 жыл бұрын
Selamat malam pak, sebelumnya terimakasih atas pemaparan materinya. Saya ingin bertanya mengenai kritik Adorno terhadap Pop Culture. Di era sekarang satu genre musik dapat dielaborasi dengan genre musik yang lain. Contohnya pop rock. Terkadang musik bergenre ini sulit untuk ditebak. Atau ada lagu yang mencampurkan lebih dari 1 genre musik ke dalamnya. Kalau seperti ini, apakah dalam hal ini kritik adorno bisa saja tidak berlaku lagi pak? Sekian dari saya bapak, terimakasih 🙏🏿 (Sri Saraswati, 1912511034)
@annastasiasavitri43364 жыл бұрын
Terima kasih atas penjelasannya pak. Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan. Ketika tadi dikatakan bahwa abad pencerahan menghilangkan mitos lama tetapi kemudian membentuk mitos baru. Dalam perjalanannnya, ketika suatu mitos telah menghilang dan menciptakan mitos baru, apakah bisa kemudian suatu saat nanti mitos yang telah hiilang saat abad pencerahan dapat muncul kembali?. Kemudian, jika pemikiran manusia kian rasional dan diiringi dengan kemajuan teknologi. Apakah nanti mampu menimbulkan historisisme dalam kehidupan manusia? Kemudian pak, saya ingin bertanya. Dalam ppt dikatakan bahwa "singa bukan singa" karena seharusnya singa tinggal di hutan luas yang menandakan bahwa manusia gagal melihat singa sebagai ada begitupun terjadinya eksploitasi alam. Kemudian jika terjadi eksploitasi manusia terjadi, apa bisa dikatakan bahwa manusia yang mengeksploitasi manusia lain nya gagal melihat bahwa manusia lain juga ada? Sekian dari saya, mohon maaf atas kekutangan dan kesalahan nya. Terima kasih pak 🙏 Annastasia Savitri 1712511042
@firdaamaliasiska46944 жыл бұрын
Disaat banyaknya arus pemikiran yang cenderung membela tradisi, sebaliknya Adorno cenderung meninggalkan tradisi ini, hal erat hubungannya dengan analisa musik dan sikap atau pandangan filsafat Adorno. Adorno melihat bahwa dunia kekinian adalah sebuah dunia yang sudah berkeping-keping. Dunia modern di mata Adorno tidak lagi merupakan suatu kohesi seperti halnya pada zaman romantik, karena itu dalam pandangan Adorno hanya pengungkapan subyektilah yang masih memberikan kemungkinan membawa kebenaran secara isi. Ini tidak berarti harus melakukan dekonstruksi terhadap bahasa musik, tapi suatu bentuk baru akan lebih koheren daripada bentuk-bentuk tradisional. Firda Amalia Siska (1712511004)
@mandapatricia17272 жыл бұрын
Terima kasih pak atas penjelasannya mengenai Teori Max Horkheimer dan Theodor W. Adorno. Saya ingin bertanya mengapa menurut bapak kayakinan berlebihan terhadap masa depan dapat menimbulkan konflik, peperangan serta kekerasan ? Tidak bisakah kita melihat lewat contoh kecil bahwa memiliki keyakinan lebih terhadap apa yang akan terjadi di masa depan dengan selalu berpikir positif terhadap apa yang belum terjadi, bukankah hal ini justru baik dibandingkan berpikiran negatif tentang sesuatu di depan yang belum terjadi? Ayu Cintya Amanda (1912511052)
@fazririzky56192 жыл бұрын
Terimakasih bapak atas penjelasannya, tadi bapak penjalasan tentang istilah Anthony Giddens High Risk. Manusia akan terancam karena perkembangan IPTEK ( Ilmu pengetahuan dan teknologi) seperti nuklir dan yang lain. Pertanyaan saya apakah IPTEK akan selalu menjadi ancaman kehidupan manusia? Bukan nya semakin Maju IPTEK mempermudah kita untuk melakukan segala hal mungkin dengan adanya alat yang bisa melindungi radiasi dari nuklir atau semacam nya untuk mengurangi ancaman dari Kemajuan IPTEK itu juga pak. Terimakasih atas penjelasannya Muhammad Fazri Dwi Risky- 1912511065
@bayukusumaanggara98614 жыл бұрын
Terimakasih pak atas penjelasan materinya, Heidegger menyampaikan bahwa untuk memahami “Ada” terlebih dahulu memahami yang memikirkan “Ada”, yaitu manusia. Satu-satunya yang dapat memikirkannya hanyalah manusia melalui tindak kesadaran. Artinya, manusia menyadari keberadaannya. Berbeda dengan hewan yang tidak mempunyai kesadaran, hewan tidak menyadari keberadaannya di dalam dunia. Izin bertanya pak, perihal kutipan Heidegger bahwa “satu-satunya yang dapat memikirkannya hanyalah manusia melalui tindak kesadaran, manusia menyadari keberadaannya” Tapi bagaimana halnya dengan manusia yang mengidap schizophrenia pak? Apakah manusia yang schizophrenia bisa menyadari keberadaannya pak? Atau sebaliknya? Terimakasih bapak Bayu Kusuma Anggara (1712511023)
@kesyanilibryanti51852 жыл бұрын
Terimakasih bapak atas pemaparan materinya, disini saya ijin bertanya. Tadi dijelaskan bahwa pencerahan pada akhirnya menciptakan mitos-mitos baru, jadi pertanyaan saya disini apakah usaha rasional yang telah dilakukan oleh manusia dalam mencari kebenaran pada akhirnya akan kembali pada irasionalitas? Dan apabila penggunaan rasio tidak ditata sesuai dengan pendekatan barunya, apakah hal tersebut yang memunculkan mitos baru?? Terimakasih bapak Ni Kadek Septia Kesyani Libryanti/ 1912511064
@ikomangdharmayoga422 жыл бұрын
Selamat malam pak, terimakasih atas pemaparan materinya mengenai teori kritik dari tokoh Max Horkheimer dan Theodor W. Adorno yang merupakan juga pendirinya Mazhab Frankfurt. Lalu saya ingin bertanya terkait kajian Adorno mengenai teknologi dalam seni, bahwasannya bila kajiannya tersebut bila dikaitkan dengan zaman sekarang yang di mana mengenai fenomena NFT yang tidak terlepas juga dari adanya sebuah seni yang melalui secara digitalisasi. Mengenai hal tersebut, apakah dapat dikaji atau masih adanya kesinambungan mengenai kajian dari Adorno tersebut pak? I Komang Dharma Yoga / 1912511056
@finayulfa76022 жыл бұрын
Terima Kasih Pak atas materi yang disampaikan. Di video tersebut, Bapak menyampaikan mengenai Horkheimer dan Adorni yang mengkritik modernitas yang menghilangkan cara berpikir atau kepercayaan terhadap mitos atau hal-hal ghaib. Menurut dua tokoh tersebut, modernitas tidak sepenuhnya menghilangkan adanya mitos, orang Barat sebagai pencetus pertama renaisans justru menciptakan adanya mitos baru seperti internet yang mempermudah kita dalam memperoleh informasi justru membuat manusia berpikir lambat, mie instans yang dikatakan sebagai makanan yang praktis malah memiliki banyak efek penyakit, dan masih banyak lagi contoh lain. Kemudian, pertanyaan saya, bukankah di dunia ini emang ada dampak negatif dan positifnya dari suatu hal? Kemudian, kehidupan yang seperti apa sebenarnya yang diajukan oleh Horkheimer dan Adorno ini sehingga sesuai dengan arah kritik yang mereka ajukan? Fina Yulfa Laila (1912511040)
@ratnadewi54084 жыл бұрын
Terimakasih pak atas pemaparan materinya. Dalam masyarakat risiko, keadaan menjadi tidak pasti, karena berbagai kemungkinan buruk dapat terjadi. Dalam penjelasan bapak juga mengatakan bahwa tokoh lain yang juga membahas mengenai risiko adalah Anthony Giddens. Hal tersebut diperkuat pernyataannya mengenai modernitas, “modernitas adalah kultur risiko. Izin bertanya pak berarti pak apakah bahwa kehidupan sosial kini lebih berbahaya daripada dahulu? (Ni Luh Putu Ratna Dewi_1712511005)
@karmilaayuningsih27532 жыл бұрын
terimakasih atas pemaparan materinya bapak, terlampau menarik. pemikiran Horkeimer dan Adorno, banyak dipengaruhi oleh sosok Heidegger, terutama dengan salah datu konsep gagasannya, yaitu manusia sebagai satu-satunya Ada dan makhluk lain sebagai Pengada. kemudian saya terpikirkan oleh sosok budak manusia, manusia yang seharusnya berposisi sebagai satu-satunya Ada, kemudian di eksploitasi dan justru jika diamati secara lebih lanjut posisinya menjadi seorang Pengada. apakah dalam konsep ini juga dijelaskan manusia uanh dieksploitasi sebagai salah satu penunjang kekuatan manusia juga merupakan Pengada? ataukah sosok manusia hanya dipandang sebagai Ada saja, walaupun kehadirannya telah dieksploitasi oleh manusia lain? terimakasih bapak, atas perhatiannya. Karmila Ayuningsih/1912511028
@ayoeagung54342 жыл бұрын
Terimakasih atas pemaparan materinya pak. Ada beberapa hal yang ingin saya utarakan, pertama mengenai hewan yang ada dikebun binatan sebagai bentuk pengeksplotasian thd hewan. Akhir” ini marak artis” atau bahkan pejabat yang memiliki hewan buas dan hewan langkah dirumahnya. Alih” dengan wacana ingin menyelamatkan binatang tsb tapi tetap saja binatang tersebut jauh dari tempat asalnya bahkan hewan” tsb dijadikan konten belaka. persoalannya apakah jika kita memelihara hewan peliharaan tandanya kita melakukan eksploitasi thdp hewan tsb pak?. Kedua, mengenai seni lukisan, kini lukisan kehilangan aura mistisnya karna dijakan meme* belaka dan ornag” menganggapnya sbgai lelucon. septria gihan/ 1912511015
@tiurmaidaaa28144 жыл бұрын
Terima kasih atas penjelasannya Pak, izin bertanya Pak. seperti yang telah dijelaskan bahwasanya setelah terjadinya renaissance di Eropa manusia sudah mulai meninggalkan mitos tahayul dan kepercayaan mereka. Beralih kepada pola pikir antroposentrisme dengan menganggap bahwa manusia adalah pusat segalanya, yang ingin saya tanyakan disini apakah ketika masyarakat Eropa meninggalkan kepercayaan mereka sepenuhnya atau ideologi mereka sepenuhnya Apakah itu baik Pak? terimakasih pak. TIURMAIDA NIM: 1712511021
@karmilaayuningsih27532 жыл бұрын
terimakasih bapak atas pemaparan materi diatas, setelah mendengarkan dengan seksama. muncul sebuah pertanyaan yang berangkat dari, teori kritik berusaha mengkritisi postmodern, dimana postmodern hanya dapat menjadi pisau tajam yang tidak berguna karena tidak mengandung unsur pembebasan. namun pemikirian Adorno tentang teknologi dalam seni dan juga kritik Adorno terhadap Pop Culture ini saya rasa menjadi sebuah pengekangan karena bagaimana seharusnya karya seni dapat dinikmati sua orang dan semua kalangan, namun Adorno memikorkan seolah-olah bahwa karya seni harus tamat pada suatu masa. hal ini menurut saya cukup bertentangan terhadap fokus awal teori kritik mahzab frakfurt.jikapun terdapat kesalahan berpikir, hal ini semata mata merupakan kurangnya pengetahuan saya. terimakasih bapak Karmila A_1912511028
@nono88654 жыл бұрын
Terimakasih atas penjelasannya pak, Bapak sempat mengatakan bahwa kehidupan masyarakat modern dapat dikaji Ke dalam teori Mazhab Frankfurt saya ingin bertanya mengapa manusia yang sudah dikatakan sebagai masyarakat yang modern malah bersikap layaknya orang barbar? Dan mengapa modernitas yang selalu diagungkan sebagai hasil pencerahan justru tidak berhasil membebaskan manusia menuju kondisinya yang sejati? Atau pencerahan itulah yang justru membawa kita kepada kehidupan yang penuh resiko. Seperti manusia justru dikendalikan oleh sistem dan teknologi yang diciptakannya sendiri. Hafizh Naufal P_1712511006
@finanurs80382 жыл бұрын
Terima kasih bapak atas materinya. Saya izin menanggapi terkait pemikiran Horkheimer dan Adorno tentang “Usaha Manusia Menjadi Rasional”. Dikatakan bahwa prinsip efisiensi dan efektivitas dalam masyarakat modern justru mendegradasi nilai-nilai kemanusiaan. Menurut saya, ya memang benar bahwa semakin efisien dan semakin efektiv, maka manusia akan semakin dibuat malas dan sering mengandalkan segala bentuk keefisienan dan kefektivan. Namun, masyarakat modern sendiri juga sudah tidak bisa kembali ke kehidupan masa lalu atau hidup kembali ke jaman tradisional. Justru ukuran kehidupan yang semakin modern dan semakin maju adalah efisien dan efektiv itu sendiri. Pada dasarnya manusia sulit untuk meninggalkan segala tetek bengek kehidupannya yg efisien dan efektiv. Demikian tanggapan saya, mohon maaf apabila salah atau terdengar absurd.. FINA NUR AIDAH (1912511036)
@iskandarkahfi33343 жыл бұрын
Numpang ikut kelas nya pak wkwk
@ayuyundarini4542 жыл бұрын
Saya tertarik dengan pemikiran adorno mengenai teknologi dengan seni khususnya pendapat mengenai sebuah karya akan kehilangan aura magisnya jika terus diperbanyak duplikatnya baik dalam bentuk poster wallpaper dll. Juga pendapat adorno mengenaik karya seni lukis otentik yg turut memandang peristiwa yg menyertai nya. Saya kira penikmat seni lukis akan menafsirkan lukisan yg dilihat nya berdasarkan makna lukisan nilai estetika di dalam lukisan (warna, pola, tekstur cat, teknik lukis dll) tersebut. Penikmat seni lukis juga memiliki penafsiran tersendiri mengenai aura yg dirasakan ketika melihat suatu karya. Pertanyaan sy jika semisal ada lukisan abstrak, bagaimana poin kedua dalam slide "seni lukisan otentik" menjelaskan hal tersebut pak karena lukisan abstrak kan berupa coret-coretan dan kemungkinan akan sama dengan lukisan sejenis. Apakah ia akan kehilangan nilai otentik nya? Yundarini/1912511002
@willyamsinaga3504 жыл бұрын
Trimakasih atas penjelasannya pak,lantas jika dikaitkan dengan pasca renaissance yang menjanjikan rasionalitas diatas segala-galanya bukankah hanya kehidupan modern yang mampu memajukan peradaban manusia ? bukankah kesehahteraan menjadi tujuan dari segala penelitian dan puncak kehidupan,walaupun "resiko "menjadi hal yang mutlak terjadi.jika acuan nya adalah akalbudi menurut heidegger,mengapa sampai saat ini kehidupan masih mampu terkontrol ? Walaupun alam dan segala diluar manusia hanya pengada ? (willyam steven sinaga/1712511058)
@agungsumboko5474 жыл бұрын
Selanjutnya bagaimana menurut Bapak? Kendatipun kritik-kritik lugas yang diutarakan oleh Horkheimer dan Adorno terhadap masyarakat modern, nyatanya mengalami kebuntuan. Mereka tidak memiliki solusi konkret akan hal itu, terlebih lagi di era sekarang "Post-Aufklarung" tentunya, yang segala sesuatunya telah terindustrialisasi. Mereka juga gagal mengupayakan dimensi emansipatoris pada masyarakat modern. Berkaitan dengan kritik Adorno terhadap budaya populer dalam masyarakat modern. Memang telah terjadi penumpulan estetis yang diderita oleh masyarakat modern. Seni bukan lagi hal yang estetis, melainkan dagangan komersial belaka dan sifatnya pun dangkal seperti apa yang dikatakan Adorno, yang dalam hal ini adalah musik-musik pop. Namun, kita tidak bisa sepenuhnya setuju pernyataan tersebut. Menurut saya masih banyak seniman-seniman yang mumpuni di bidangnya, banyak seniman berbakat dan menciptakan karya-karya yang estetik, yang tak sekedar mengikuti arus kebudayaan modern yang telah "terdistorsi" dengan industrialisasi. Agung Sumboko (1712511027)
@putuwulan78132 жыл бұрын
Selamat malam bapak, terimakasih atas pemaparan materinya. Mohon izin menyampaikan pendapat dan bertanya pak, saya melihat bahwa kritik Adorno terhadap culture pop menjadikan masyarakat beranggapan bahwa seolah - olah ras manusia terkuat di muka bumi adalah mereka yang menyukai hal - hal yang tidak diproduksi masal dan disukai bahkan diketahui hanya oleh segelintir orang. Lalu menurut bapak, bagaimana dengan selera musik orang yang berbeda - beda pak? Apabila kualitas yang bersifat relatif ini dianggap sebagai ciri musik terbaik karena kuantitas selalu dipandang buruk? Mohon informasinya pak, sekian dan terimakasih. Putu Wulan Purnama Dewi / 1912511026
@citra91674 жыл бұрын
Terima kasih atas penjelasan materi dari bapak. Saya izin berpendapat sedikit menyangkut kalimat semakin manusia berusaha menjadi rasional, semakin ia irasional dibuatnya. Pada kalimat tersebut dapat ditarik benang merah dalam aktor yang menjadi peran Robin Hood yang berpikir secara rasional untuk membantu masyarakat kecil pada era Gerejawi pada masa itu. Dimana tindakan yang dilakukan Robin Hood merupakan sebuah nilai kebaikan di mata rakyat-rakyat kecil pada saat itu, namun dianggap sebagai tindakan irasional di mata pejabat-pejabat Gerewi pada saat itu. Maka, perbuatan rasional maupun irasional hanya akan menjadi sebuah kekacauan simbol dari berbagai sudut pandang manusia. (Citra Sagala, 1712511028)
@yenisupraptiputri13904 жыл бұрын
Sebelumnya, terimakasih atas pemaparan materi yang telah bapak sampaikan. Sebagaimana telah bapak jelaskan mengenai kritik atas pencerahan dimana pencerahan bertujuan untuk menghapus mitos, namun pada akhirnya malah menjadikan sebuah mitos baru. Dalam hal ini manusia berusaha untuk menjadi rasional, tetapi yang dihasilkan adalah irasional. Apabila dikaitkan dengan sebuah tradisi masyarakat yang beragama islam dengan memberikan sesajen atau dalam bahasa jawanya "among-among", dimana dalam hal ini diyakini masyarakat untuk menghindar dari sebuah musibah atau bencana yang akan terjadi jika masyarakat tidak menyediakan sesajen tersebut. Namun apabila dilihat secara rasional, bencana atau musibah yang terjadi pada masyarakat adalah kuasa dari Tuhan. Pada konteks tersebut bisakah masyarakat terlepas dari mitos tersebut? Atau dengan munculnya mitos baru membuat hal tersebut akan tetap melekat pada diri masyarakat tetapi hanya dijadikan sebagai suatu latar dari tradisi? (Yeni Suprapti Putri, 1712511007)
@nadiagitacahyani50482 жыл бұрын
Terimakasih pak untuk penyampaian materinya. Saya ingin bertanya pak, divideo dijelaskan bahwa salah satu kritik yang dilayangkan oleh Anthony Giddens mengenai adanya pencerahan yaitu high risk. Yang disebutkan bahwa salah satu dampak dari high risk adalah kemajuan IPTEK yang dapat menyebabkan adanya perang nuklir karena teknologi berkembang sangat canggih. Lalu pak, apakah aksi pro-kontra, saling sindir, ujaran negatif dan kebencian yang dilayangkan netizen di berbagai media sosial dapat dikatakan sebagai high risk dari adanya kemajuan IPTEK yang dikatakan Giddens? Terimakasih pak. Nadia Gita Cahyani (1912511047)
@adipranatha44672 жыл бұрын
Terimakasih pak atas materinya. Saya ingin bertanya pak, dikatakan bahwa pencerahan memang menghapuskan mitos, namun pada akhirnya pencerahan justru menjadi mitos baru. Apakah itu berarti manusia rasional takkan pernah bisa menghilangkan mitos pak ? I Ketut Primantara Adi Pranatha/1912511032
@yulindaprabasari47074 жыл бұрын
Pembahasan yang sangat menarik, kemudian di sini saya ingin bertanya mengenai bagaimana sebenarnya dimensi emansipasi yang dimaksudkan oleh tokoh Horkheimer dan Adorno dalam aliran frankfurt ini? Kemudian apakah dalam penjelasan Adorno terkait industri budaya seperti karya seni dan musik dalam penjelasan video diatas termasuk dalam ranah pengekangan kreativitas individu, pengeksploitasian kreativitas individu, atau bahkan termasuk dalam dua hal tersebut? Terimakasih. (Ni Putu Yulinda Prabasari_1712511063)
@sellikaperdania89534 жыл бұрын
Terimakasih pak atas penjelasan materi diatas yang dibawakan dengan sangat menarik. saya tertarik dengan dengan pembahasan Adorno dan teknologi dalam seni diatas dijelaskan bahwa duplikasi atau reifikasi dalam seni lukis menyebabkan terjadinya degradasi dalam seni, apakah hal tersebut bisa terjadi juga dalam seni musik? dan apakah materi adorno tentang pop culture bisa dikaitkan dengan materi yang pernah bapak bawakan sebelumnya yaitu Ditingsi yg dibawakan oleh Jean Baudrillard Sellika Perdania 1712511052
@putrisinaga14414 жыл бұрын
Berkaitan dengan pola pikir yang selalu hendak menaklukan dan rasional. Lalu bagaimana jika dikaitkam dengan agama yang dianggap irasional faktanya juga mengajarkan tentang manusia yang diberi tugas yaitu berkembang biak dan memenuhi bumi, mengolah dan memelihara seluruh ciptaan-Nya. Lalu apakah yang harus dilakukan di masa saat ini agar si "Ada" ini dapat menyadari bahwa keberadaan si "pengada" bukanlah hanya sebagai wujud si "Pengada" saja? Lalu bagaimana kemudian dengan teknologi dalam dunia lukis saat ini telah berkembang mengikuti perkembangan zaman. Sering juga dijumpai bahwa terdapat lukisan yang tidak lagi di lukis menggunakan tangan manusia namun dikerjakan dengan sebuah mesin/teknologi, apakah hal penggunaan teknologi dalam sebuah lukisan akan menyebabkan terdegradasinya seni dan mengurangi keautentikannya? (Putri ratna sari sinaga, 1712511011)
@mustamiuddin22924 жыл бұрын
Terimakasih sebelumnya pak atas materi yang telah bapak paparkan mengenai pemikiran Marx Horkheimer dan Adorno. Nama Mustami'uddin Nim 1712511032 pemikiran kedua tokoh tersebut juga menyinggung industri budaya berarti sama dengan anti-pencerahan. proyek pencerahan bertujuan untuk membebaskan manusia dari mitos dan untuk menjamin kebebasan individu untuk berpikir, sedangkan industri budaya hanya membawa kehidupan umat manusia pada penindasan dan dominasi. Mesin-mesin dominasi, yaitu modal dan teknologi, telah menghambat ‘perkembangan individu yang otonom dan mandiri yang menilai dan memutuskan secara sadar untuk diri mereka sendiri. Kapasitas untuk berpikir secara rasional telah diinstrumentalisasikan untuk mempertahankan status quo dan kekuasaan mereka yang memegang kontrol, dan juga untuk mendominasi bumi dan alam. Manusia dalam industri budaya dilihat sebagai massa dan modal untuk mengakumulasi kekayaan mereka yang secara ekonomi paling kuat. Manusia pun diobyektifikasikan sebagai modal dalam bentuk konsumen dan pekerja. Budaya dalam kondisi seperti ini menjadi ideologi untuk mendominasi dan pencerahan mengalami kemunduran menjadi mitos. Sehingga Dengan kata lain, pencerahan bertransformasi dari alat dominasi menjadi alat anti-pencerahan, di mana berpikir secara logis dan dialektis tidak lagi dimungkinkan. Lalu yang menjadi pertanyaannya saya pak apakah industri budaya akan selalu menghambat pencerahan kehidupan manusia sedangkan disatu sisi manusia membutuhkan industri tersebut pak. Terimakasih pak. Mohon diluruskan jika tersesat dalam kesalahan.
@retno15962 жыл бұрын
Selamat malam bapak sebelumnya terimakasih atas penjelasannya, saya disini izin menanggapi penjelasan bapak, dimana dalam video tersebut di jelaskan bahwa menurut giddens terhadap 3 hal yang dapat mengancam manusia salah satunya adalah kemajuan ilmu teknologi, lalu bapak juga telah menjelaskan mengenai efek negatif dibalik sisi positif kemajuan ilmu teknologi. Menurut saya dimasa sekarang ini setiap negara justru berlomba-lomba untuk menjadi negara yang memiliki kemajuan ilmu teknologi yang artinya ilmu teknologi semakin dikembangkan, dan menurut saya hal ini merupakan hal yang sangat perlu dilakukan oleh setiap negara. Dan saya disini juga ingin bertanya terkait pendapat bapak, Mengatasi efek negatif dari kemajuan ilmu teknologi namun disatu sisi ilmu teknologi tetap harus dikembangkan? Retno Asti Wulandari/1912511016
@michellepmj2184 жыл бұрын
Terima kasih atas penjelasannya pak, Saya tertarik dengan materi yang membahas mengenai pencerahan eropa yaitu dimana masyarakat mulai meninggalkan takhayul dan mitos mitos keagamaan, dari theosentrisme yang berarti Tuhan adalah segala sesuatu beralih menjadi antroposentrisme yang berarti manusia menjadi pusat segala sesuatu manusia adalah ukuran atas segala sesuatu, semakin modern manusia pasti menjadi lebih modern dan berpikiran lebih maju, dan lebih rasional. Masuk ke era modern yang mulai mendorong manusia ke segala sesuatu yang positif, apakah perubahan itu mendorong ke arah manusia yang lebih baik? tetapi kenapa manusia jaman sekarang yang jauh dari agama dan lebih individualis menjadi lebih banyak yang melakukan bunuh diri dan bingung akan dirinya sendiri? Dan malah lebih mendewa dewakan pengetahuan dan menjadi lebih tidak perduli terhadap sesama, seperti misalnya orang naik motor jatuh, tapi malah divideo kan ? Terimakasih pak Priscilla Michelle Jessica 1712511051
@mhasanfadhil70902 жыл бұрын
Terimakasih atas penjelasannya pak Izin bertanya pak bagaimana pengertian manusia di tafsir kan sebagai sesuatu yang ada terimakasih 1912511023 M Hasan Fadhil
@faizdeniwinata64964 жыл бұрын
Nama: Fa'iz Deniwinata NIM: 1712511029 Terima kasih pak atas materi yang sudah bapak jelaskan diatas. menurut materi yang telah bapak jelaskan diatas, bahwa Max Horkheimer dan Theodor W. Adorno mengkritik abad pencerahan atau "renaissance" karena mereka menganggap abad pencerahan tidak menepati "janji-janji" yang sudah bapak jelaskan yaitu seperti mensejahterakan umat manusia, memberikan kemakmuran, dan lain-lain. Namun menurut Hokheimer dan Adorno abad pencerahan malah membawa umat manusia pada kehidupan yang penuh resiko. Disini saya ingin berpendapat pak, berpatokan dengan materi tadi saya berpikir bahwa dengan terus berkembangnya pemikiran manusia dalam berbagai bidang itu akan membuat kehidupan manusia menjadi semakin beresiko bahkan mungkin benar apa yang dijelaskan divideo bahwa punahnya kehidupan manusia disebabkan oleh manusia itu sendiri. lalu pertanyaan saya, kalau manusia sudah tau akan terjadinya dampak yang sangat buruk karena disebabkan terus berkembangnya kehidupan (semakin modern) kenapa masih terus dilakukan pak?
@ridhokhafiakbar94704 жыл бұрын
Saya nyasar di kuliah orang haha 😅
@dewisakerebau71093 жыл бұрын
selamat pagi pak🙏😊 materinya yang sangat bagus dan cara penyampaian yang baik buat saya terimakasih pak🙏 Nama : Stevani dewi clarita /1812511004
@Frieren164 жыл бұрын
itu mulutnya copot mas
@SanglahInstitute4 жыл бұрын
hush, ga ada akhlak
@Frieren164 жыл бұрын
@@SanglahInstitute 🙇♂️🙇♂️ampuni hamba, yang mulia kaisar langit
@fauzaninstitute68814 жыл бұрын
Wkwk
@kiranawulandari962 жыл бұрын
Terimakasih atas materi yang diberikan Bapak. Saya izin bertanya, Segala sesuatu memiliki resiko. Masyarakat modern menghadapi resiko tersebut dan menemukan solusinya, tetapi menyebabkan resiko terbaru. Apakah bersikap rasional menimbulkan efektivitas dan perkembangan menjadi lebih buruk kedepannya? Terimakasih Ni Luh Putu Kirana Wulandari Wiryana / 1912511063
@donitaezra66062 жыл бұрын
Terimakasih atas materinya pak, Saya setuju terkait dengan era modern saat ini yang memusatkan semuanya hanya dengan akal budi yang mampu menunjukkan manusia pada kebaikan. Hal itu terbukti masyarakat modern saat ini banyak yang meninggalkan agamanya dan menjadi ateis tidak percaya pada ajaran agamanya namun memusatkan hidupnya pada pola pemikirannya sendiri. Menurut saya semakin tinggi ilmu yang didapat manusia maka semakin rendah juga imannya kepada Tuhan. Karena segala pertanyaan pada ilmu pengetahuan, semua dapat di jawab oleh pemikiran kita sendiri namun segala pertanyaan mengenai kepercayaan dan iman, tidak dapat dijawab atau dijangkau oleh pemikiran kita namun harus di yakini karena itu datangnya dari Tuhan. Contohnya dalam ajaran agama ketika kita semakin banyak bersedekah maka akan semakin banyak rezeki atau berkat yang kita dapat dari Tuhan, namun jika dipikir secara rasionalitas kita harus berusaha dan bekerja keras agar mendapatkan uang. Sekian dan terimakasih. Donita Ezra Nathaniella / 1912511066
@arikasugiati47962 жыл бұрын
Selamat sore Pak terimakasih sebelumnya atas materi yang telah Bapak sampaikan dengan sangat menarik. Saya tertarik pada materi tadi mengenai karya dari Ulrich Back yakni "masyarakat risiko" bahwa seluruh kegiatan produksi dan konsumsi manusia semuanya beresiko. Mendengar hal tersebut saya teringat akan kemasan rokok yang sudah jelas-jelas menerangkan bahkan dengan gambar bahwa merokok berbahaya untuk kesehatan, namun tetap saja masyarakat mengkonsumsinya. Pertanyaan saya apa yang menyebabkan manusia tetap melakukan suatu kegiatan ataupun mengonsumsi suatu produk walaupun sudah tahu resiko yang akan terjadi setelahnya? Ketut Arika Sugiati Dewi (1912511001)
@stefanoryan85912 жыл бұрын
Terimakasih atas pemaparannya pak. Semakin manusia berusaha menjadi rasional, semakin ia irasional dibuatnya. Apakah hal ini menjadi dilema hingga saat ini? Ryan Januar Stefano_1912511048
@nandapramartha14292 жыл бұрын
Putu Pramartha Mudrananda 1912511044 Selamat sore pak 🙏 Terima kasih atas materi yg bapak berikan, disini saya sangat dengan materi mengenai karya Anthony giddens "resiko tinggi" Karena semua kegiatan produksi dan konsumsi manusia sekarang sangat beresiko tinggi, disini saya mengambil contoh ketika manusia mengonsumsi junk food secara berlebihan bisa memicu obesitas kanker dan ketika menggunakan handphone secara berlebihan bisa memicu kerusakan mata. Sebenarnya manusia itu tahu efek samping mengonsumsi junk food tidak baik untuk kesehatan, dan mereka juga tahu kalau menggunakan handphone secara berlebihan bisa merusak kesehatan, tetapi mereka tetap mengonsumsi dan memakai karena adanya efek globalisasi dan perkembangan jaman yg semakin modern